Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Prioritas Penyebab Masalah

Pada langkah prioritas masalah, dilakukan skoring dengan metode USG.

Metode USG adalah alat untuk Menyusun prioritas masalah yang harus

diselesaikan. Metode ini menggunakan skoring yang dibagi menjadi 3 (tiga)

kategori, masing-masing dengan nilai berskala 1-5, antara lain:

1. Urgency (Urgensi), yaitu seberapa mendesaknya masalah tersebut harus

diselesaikan;

2. Seriousness (Keseriusan), yaitu seberapa seriusnya masalah tersebut apabila

diabaikan;dan

3. Growth (Perkembangan), yaotu seberapa jauh masalah akan berkembang bila

diabaikan

Tabel 4. 1 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah


Penyebab Masalah Urgency Seriousness Growth Total
masyarakat kurang 4 4 4 12
mendengar dan peduli
terhadap penyuluhan yang
sudah sering dipaparkan
Kurangnya pengetahuan 3 4 3 10
masyarakat mengenai
bahaya-bahaya yang
timbul akibat merokok
Kurangnya kesadaran dan 3 4 4 11
niat masyarakat untuk
berhenti merokok
Kurangnya kepedulian 4 3 5 12
masyarakat terhadap
kesehatan dirinya sendiri dan
keluarga
Mudahnya akses masyarakat
2 2 2 6
untuk membeli rokok
Dari tabel prioritas penyebab masalah di atas, ditemukan penyebab

masalah yang diprioritaskan, yaitu kurangnya kepedulian masyarakat terhadap

kesehatan dirinya sendiri dan keluarga, serta masyarakat kurang mendengar dan

peduli terhadap penyuluhan yang sudah sering dipaparkan.

4.2 Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam menyelesaikan permasalahan utama yang sudah didapatkan, harus

ditemui penyebab permasalahan tersebut. Penyebab masalah yang berbeda

membutuhkan solusi yang berbeda pula. Sehingga disusun alternatif penyelesaian

masalah berdasarkan hal tersebut. Penyusunan alternatif penyelesaian masalah

dilakukan setelah identifikasi dan perumusan masalah. Alternatif penyelesaian

masalah dilakukan melalui 2 tahap. Tahap pertama adalah membuat daftar

penyebab permasalahan dan mencari alternatif penyelesaian dari setiap masalah.

Tahap kedua adalah membuat penilaian berdasarkan aspek-aspek B (Biaya), K

(Kesulitan teknis), E (Efek samping), P (Penolakan), dan W (Waktu). Setiap aspek

diberikan nilai 0 jika menjadi hambatan penyelesaian masalah, dan diberikan nilai

1 jika dianggap membantu penyelesaian masalah. Kemudian nilai setiap aspek

dijumlahkan untuk dapat mengatasi alternatif permecahan masalah yang dapat

dilakukan.
Tabel 4. 2 Perhitungan Alternatif Penyelesaian Masalah
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan B K E P W Total
Masalah
kurangnya kepedulian Pada penyuluhan berikutnya 1 1 1 1 1 5
masyarakat terhadap dijelaskan bahaya asap rokok
kesehatan dirinya tidak hanya untuk perokok aktif,
sendiri dan keluarga tetapi bahaya juga untuk perokok
pasif.
masyarakat kurang Membuat banner larangan 1 1 1 1 1 5
mendengar dan peduli merokok di setiap rumah
terhadap penyuluhan warga, pemasangan asbak
yang sudah sering berpasir, dan sosialisasi
dipaparkan program kepada masyarakat
bersama dengan kader
setempat.

Dari hasil perhitungan skor, didapatkan 2 alternatif penyelesaian masalah dengan

nilai 5, yaitu pada penyuluhan berikutnya dijelaskan bahaya asap rokok tidak

hanya untuk perokok aktif, tetapi bahaya juga untuk perokok pasif; dan membuat

banner larangan merokok di setiap rumah warga, pemasangan asbak berpasir, dan

sosialisasi program kepada masyarakat bersama dengan kader setempat.

Anda mungkin juga menyukai