Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PEMECAHAN MASALAH

4.1 Prioritas Penyebab Masalah

Pada langkah prioritas masalah, dilakukan skoring dengan metode USG.

Metode USG adalah alat untuk Menyusun prioritas masalah yang harus

diselesaikan. Metode ini menggunakan skoring yang dibagi menjadi 3 (tiga)

kategori, masing-masing dengan nilai berskala 1-5, antara lain:

1. Urgency (Urgensi), yaitu seberapa mendesaknya masalah tersebut harus

diselesaikan;

2. Seriousness (Keseriusan), yaitu seberapa seriusnya masalah tersebut apabila

diabaikan;dan

3. Growth (Perkembangan), yaotu seberapa jauh masalah akan berkembang bila

diabaikan

Tabel 4. 1 Penentuan Prioritas Penyebab Masalah


Penyebab Masalah Urgency Seriousness Growth Total
Beban kerja Bidan Desa Ciaro 2 3 2 7
yang tinggi
Kurangnya pengetahuan 4 4 4 12
masyarakat mengenai
pentingnya persalinan di
fasilitas kesehatan
Kurangnya pengetahuan 5 3 4 12
masyarakat mengenai
COVID-19 pada kehamilan
Akses yang sulit ke Puskesmas 1 3 3 7
Tingkat ekonomi masyarakat 1 3 2 6
Desa Ciaro menengah ke bawah

Budaya bersalin dibantu paraji 1 4 4 9


Kurangnya koordinasi bidan 4 3 5 12
desa, paraji, dan masyarakat
untuk membantu ibu bersalin
di fasilitas kesehatan

Dari tabel prioritas penyebab masalah di atas, ditemukan penyebab masalah

yang diprioritaskan, yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai

pentingnya persalinan di fasilitas kesehatan dan COVID-19 pada kehamilan, dan

kurangnya koordinasi bidan desa, paraji, dan masyarakat untuk membantu ibu

bersalin di fasilitas kesehatan.

4.2 Alternatif Pemecahan Masalah

Dalam menyelesaikan permasalahan utama yang sudah didapatkan, harus

ditemui penyebab permasalahan tersebut. Penyeba masalah yang berbeda

membutuhkan solusi yang berbeda pula. Sehingga disusun alternatif penyelesaian

masalah berdasarkan hal tersebut. Penyusunan alternatif penyelesaian masalah

dilakukan setelah identifikasi dan perumusan masalah. Alternatif penyelesaian

masalah dilakukan melalui 2 tahap. Tahap pertama adalah membuat daftar

penyebab permasalahan dan mencari alternatif penyelesaian dari setiap masalah.

Tahap kedua adalah membuat penilaian berdasarkan aspek-aspek B (Biaya), K

(Kesulitan teknis), E (Efek samping), P (Penolakan), dan W (Waktu). Setiap aspek

diberikan nilai 0 jika menjadi hambatan penyelesaian masalah, dan diberikan nilai

1 jika dianggap membantu penyelesaian masalah. Kemudian nilai setiap aspek

dijumlahkan untuk dapat mengatasi alternatif permecahan masalah yang dapat

dilakukan.
Tabel 4. 2 Perhitungan Alternatif Penyelesaian Masalah
Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan B K E P W Total
Masalah
Kurangnya Membuat stiker yang berisi 1 1 1 1 1 5
pengetahuan informasi pentingnya persalinan
masyarakat mengenai di fasilitas kesehatan, tanda dan
pentingnya persalinan gejala kegawatdaruratan, dan
di fasilitas kesehatan kontak yang dapat dihubungi
jika mengalami
kegawatdaruratan
Kurangnya Membuat leaflet yang berisi 1 1 1 1 1 5
pengetahuan informasi COVID-19 pada
masyarakat mengenai kehamilan
COVID-19 pada
kehamilan
Kurangnya koordinasi Memberikan komisi kepada 0 1 0 1 1 3
antara bidan desa, paraji atau masyarakat yang
paraji, dan masyarakat membawa ibu bersalin ke bidan
untuk membantu ibu desa
bersalin di fasilitas
kesehatan
Membuat alarm persalinan 1 1 1 1 1 5
setiap ibu hamil agar bidan desa
dapat melakukan koordinasi
dengan paraji dan masyarakat
untuk membawa ibu bersalin ke
fasilitas kesehatan

Dari hasil perhitungan skor, didapatkan 3 alternatif penyelesaian masalah dengan

nilai 5, yaitu membuat stiker yang berisi informasi pentingnya persalinan di fasilitas

kesehatan, tanda dan gejala kegawatdaruratan, dan kontak yang dapat dihubungi jika

mengalami kegawatdaruratan, membuat leaflet yang berisi informasi COVID-19 pada

kehamilan, dan membuat alarm persalinan setiap ibu hamil agar bidan desa dapat

melakukan koordinasi dengan paraji dan masyarakat untuk membawa ibu bersalin ke

fasilitas kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai