Anda di halaman 1dari 3

Nama: Nur Ilma Mailani

NIM: 4111141120
Prodi: Kedokteran Umum

1. Bagaimana pengaruh niat, minat dan bakat serta motivasi dalam menjalani
pembelajaran di bidang kedokeran?
2. Bagaimana cara mengoptimalkan prior knowledge?
3. Mengapa refleksi atau evaluasi diri sangat diperlukan?
4. Bagaimana cara berpikir kitis, kontekstual dan konstruktif?
5. Bagaimana cara GH untuk mengikuti pembelajaran di FK?
6. Bagaimana cara mengubah pola pikir GH tentang metode tutorial yang dianggap
tidak penting dalam proses belajar di Kedokteran?

Jawaban :
1. Pengaruh minat, niat dan bakat sangat penting untuk menjalani pembelajaran
dimanapun terutama di bidang kedokteran.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi minat dan bakat:
a. The factor inner urge : rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang
lingkup yang sesuai denan keinginan/kebutuhan seseorang.
b. The factor of social motive : minat terhadap obyek atau sesuatu hal dapat
dpenngaruhi oleh motif sosial
c. Emosional factor : faktor perasaan atau emosi yg berpengaruh pada objek.
Jelas sekali beberapa faktor di atas dan juga niat dapat memengaruhi seseorang
dalam menjalani pembelajaran
(Sumber: Journal: eprints.uny.ac.id)

2. Cara mengoptimalkan prior knowledge


- Menghadiri pembahasan overview blok, agar dapat melihat pokok bahasan
apa saja yang diperlukan dalam proses pembelajaran.
- Kreatif menentukan sumber ajar yang diperlukan, tidak berpatokan pada satu
sumber acuan saja.
- Pelajari materi sebelum kuliah, untuk lebih mempersiapkan diri dan lebih
memahami materi kuliah atau diskusi.
- Membaca buku satuan pengajaran
- Mempelajari SKDI/SKDGI, agar mengetahui sasaran menjadi dokter yang
kompeten.
(sumber: power point dr. Sylvia Belajar dengan metode tutorial dan diskusi
kelompok slide 7)
3. Model refleksi dan evaluasi diri merupakan bagian yang sangat penting dalam
dunia kedokteran, Aukes (2008) menekankan tentang perlunya personal
reflection dalam praktek klinik, selain scientific reflection, clinical reasoning
maupun behavior yang tampak. Personal reflection merupakan eksplorasi dan
kajian terhadap pengalaman yaitu mengklarifikasi dan membentuk pemahaman
proses belajar yang lebih banyak melibatkan pemikiran, perasaan, gambaran,
sensasi dan bukan hanya aspek intelektual. Dalam pendidikan klinik sangat
diperlukan, untuk menghubungkan pengetahuan yang telah diperolehnya dengan
pengalaman menghadapi pasien dam situasi nyata saat rotasi klinik.
(sumber: medicaleducation.fk.ugm.ac.id)

4. Cara Berpikir Kritis


Dengan cara mengintrepretasi, menganalisis dan mengevaluasi suatu pokok
bahasan dan tidak serta mempercayai langsung tanpa menelaah suatu pokok
bahasan tersebut.
Cara Berpikir Kontekstual
Kita harus memahami materi yang bertujuan mendorong siswa untuk dapat
menerapkannya dalam permasalahan dan tidak keluar dari pokok bahasannya
Cara Berpikir Konstruktif
Cara pembelajaran yang melibatkan partisipasi sosial, pembelajaran dilakukan
melalui diskusi kelompok kecil, transfer ilmu pengetahuan terjadi oleh sosialisasi
(sumber: Bahan Kuliah Prof. Subowo dan konsep Belajar Prof. Suryosubianto)

5. Metode pembelajaran di FK
a. Mahasiswa diharapkan memiliki prinsip adult learner, yaitu mengetahui
tujuan dan kepentingan pembelajaran, motivasi belajar dari dalam diri dan
memilih strategi belajar self directed learning
b. Memiliki kemampuan mengembangkan kedua kemampuan berpikir, yaitu:
Analitik yaitu bernalar dan mampu menjabarkan sesuatu serta mampu
mengidentifikasi hubungan kausal.
Konseptual yaitu mampu mengidentifikasi pola- pola dan kaitan, meski
detailnya banyak/rumit.
c. Selalu melibatkan proses berpikir kritis
(sumber: Power Point Prof. Suryosubianto konsep belajar dalam pendidikan
kedokteran)

6. Dengan cara lebih memahami metode 7 jump tutorial sebagai metode pemecahan
masalah yg penting di bidang kedokteran, yaitu:
a. Klarifikasi istilah
b. Identifikasi masalah
c. Analisis masalah
d. Merumuskan hipotesis
e. Merumuskan learning issues
f. Belajar mandiri
g. Sintesis
(sumber: fkunja2010.files.wordpress.com)

Anda mungkin juga menyukai