Tahap 1:
Setiap kelompok melakukan analisis masalah kesehatan yang ada di
kecamatan/kelurahan.
Tahap 2
Setiap kelompok melakukan analisis penetapan urutan prioritas masalah
kesehatan yang ada di Kecamatan/Kelurahan X.
b. Lembar Kerja : Analisis Penetapan Urutan Prioritas Masalah
Kesehatan Yang Ada di Kecamatan/Kelurahan X.
Misalnya :
A: tingginya kasus DBD
B: rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif C:
tingginya jumlah persalinan oleh dukun bayi D:
tingginya kasus ISPA pada anak balita
E, ……… dst
Pemberian skoring atau nilai untuk memprioritaskan masalah adalah
pemberian nilai 1-5, nilai 1 apabila masalah tersebut tidak gawat, dan
nilai 5 apabila masalah tersebut sangat gawat.
Tahap 3:
Setiap kelompok melakukan analisis isu masalah kesehatan prioritas
yang ada di Kecamatan/kelurahan
c. Lembar Kerja: Analisis Isu Masalah Kesehatan Prioritas Yang Ada di
Kecamatan/Kelurahan X
Tahap 4:
Setiap kelompok melakukan analisis publik yang ada di
Kecamatan/Kelurahan X.
d. Lembar Kerja: Analisis Publik di Kecamatan/Kelurahan X.
Hasil Analisis
No. Analisis Publik Publik
Tahap 5:
Setiap kelompok melakukan analisis kebijakan, terkait dengan upaya
pemecahan masalah kesehatan prioritas yang ada di
Kecamatan/Kelurahan X
Hasil Analisis
No. Analisis Kebijakan Kebijakan
Tahap 1:
Setiap kelompok melakukan diskusi pembentukan Tim Advokasi
Kesehatan, terkait dengan upaya pemecahan masalah kesehatan
prioritas yang ada di kecamatan/kelurahan.
Tahap 2:
Setiap kelompok melakukan diskusi penyusunan strategi advokasi
kesehatan, terkait dengan upaya pemecahan masalah kesehatan prioritas
yang ada di Kecamatan/Kelurahan X.
Pelaksanaan
Pemantauan
Penilaian