Anda di halaman 1dari 11

DIAGNOSIS KOMUNITAS

Dr. Eti poncorini

Pengetahuan sudah bagus, rolemodel (pak lurah) masi ngerokok  knowledge tetap rendah

Teori offline behavior  diawali adanya niat utk merubah perilaku kesehatan mjd baik

MASALAH = sesuatu yg tidak diinginkan dan harus dipecahkan

Apakah semua masalah dapat dipecahkan?


Institusi memiliki masalah yang sangat banyak dan tidak semua dapat dipecahkan, tentu butuh
diprioritaskan mana masalah yang harus dipecahkan secepatnya, mana yang bisa nanti aja.

Bisakah masalah dan solusi digeneralisasikan? Tidak bisa. Karena 1 hal yg menurut 1 orang
masalah blm tentu menjadi masalah utk org lain

PROBLEM SOLVING CYCLE


1. Analisis situasi
Definisi: pengumpulan dan pemahaman informasi ttg situasi yg berguna utk penetapan
masalah
Contoh: ingin membuat analisis situasi ttg pengetahuan penduduk ttg TB  harus
berdasarkan data primer (survey, wawancara, fgd) atau data sekunder (laporan
program)
Guna: identifikasi masalah yg ada, menetapkan prioritas solusi, pertimbangan dalam
Menyusun program. contohnya utk prioritas solusi akan melakukan sosialisasi ttg TB,
dilihat dari sasarannya apakah banyak lansia, remaja atau bagimana
Analisis situasi bisa dilihat dari berbagai aspek:
- Analisis status Kesehatan dilihat dari angka morbiditas, mortalitas
- Analisis aspek kependudukan: jumlah, pertumbuhan, pekerjaan penduduk
mayoritasnya apa
- Analisis pelayanan Kesehatan: promotive, preventif, kuratif, rehabilitative
- Analisis perilaku Kesehatan: health belief model
- Analisis lingkungan: fisik, biologi
Laporan analisis situasi:
- Gambaran umum wilayah: kondisi geografis (missal dataran tinggi banyaknya
penyakit apa, dataran rendah apa)
- Derajat Kesehatan: morbiditas dan mortalitias
- Lingkungan Kesehatan: air bersih, sampah, kimia, dll
- Perilaku Kesehatan: kepercayaan, kebiasaan yg ada pada masyarakat tsb. Contoh:
orang habis melahirkan gaboleh pergi2 selama 40 hari
- Faktor keturunan: kepadatan penduduk, proporsi tua/muda
- Program dan pelayanan Kesehatan: sarana pelayanan Kesehatan,cakupan program

2. Identifikasi dan penentuan prioritas masalah


Membuat daftar masalah :
- Masalah program: screenin TB belum berjalan bagus, cakupan ASI eksklusif belum
tercapai
- Masalah Kesehatan: diare masih tinggi, prevalensi DM makin tinggi
Teknik penentuan masalah:
- Skoring: kriteria matriks, PAHO (matematik), BRYANT, USG (banyak digunakan di
puskesmas)
o Kriteria matriks: menilai ukuran pentingnya masalah dilihat dari prevalensi,
severity, rate of increase, social benefit, public concern, political climate.
Intinya masalah tidak dianggap penting hanya karena prevalensinya tinggi
saja, tetapi juga terkait dengan perhatian masyarakat pd kasus tsb, iklim
politik yg dipengaruhi adanya kasus tsb misalnya diare tinggi trus ada yg
positif covid-19 1 orang, prioritas ttp ke yg covid
o Bryant
Menggunakan 4 macam kriteria:
1. Community concern: sejauh mana masyarakat menganggap masalah tsb
penting
2. Prevalensi: berapa banyak penduduk yg terkena penyakit tsb
3. Seriousness: sejauh mana dampak yg ditimbulkan dari penyakit tsb
4. Manageability: sejauh mana kita memiliki kemampuan utk mengatasinya
Kemudian masing2 kriteria Bryant ini diberi score dan masing2 score dikalikan. Hasil
perkalian ini dibandingkan antara masalah2 yg dinilai. Jadi masalah tertinggi akan mendapat
prioritas tertinggi.
- Non skoring: DELPHI (dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker), DELBEQUE
(pemuka agama, karangtaruna)
o Delphi methode; diikuti orang2 yang sama keahliannya, missal: tenaga
kesehatan
o
- definisikan issue yg akan dibahas, contoh: identifikasi masalah kesehatan
- tentukan partisipan
- kembangkan kuesioner yg terbuka tapi terarah
- kembangkan kuesioner bentuk daftar kategori, berupa nilai dan komentar. responden
diminta mengisi nilai terendah pada masalah utama dan nilai tertinggi pada masalah
paling rendah

 Delbeque, penetapan prioritas masalah melalui kesepakatan


sekelompok orang yg tidak sama keahliannya. Sehingga perlu
penjelasan lebih dahulu utk meningkatkan pengertian dan
pemahaman peserta
delbeque = nominal group proses = menemukan masalah
1. membuat grup diskusi
2. mengajukan satu pertanyaan kunci, misal: apa masalah yg dihadapi di puskesmas?
3. beri kesempatan peserta menjawab pertanyaan
4. menulis jawaban di papan tulis (urutan masalah)
5. klarifikasi jawaban peserta (bukan adu argumen tapi klarifikasi jawaban peserta)
6. pemungutan suara utk memilih 7 poin yg paling penting (dibagi kertas disuruh nulis)
7. hasil pemungutan suara dijumlah utk memberi nilai masalah yg paling penting
8. lakukan lagi pemungutan suara dgn memberi nilai masalah paling penting dgn nilai
paling besar (tidak ada diskusi)
jumlah masalah tertinggi = jumlah yg terkecil karena ditaruh di angka2 atas, misal 1 -2 – 3

3. Alternatif pemecahan masalah


a. Menggunakan diagram tulang ikan (fish bone diagram)
- Fishbone diagram (diagram tulang ikan — karena bentuknya seperti tulang
ikan) sering juga disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram
diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari
Jepang
- Fishbone diagram digunakan ketika kita ingin mengidentifikasi kemungkinan
penyebab masalah. Fishbone diagramakan mengidentifikasi berbagai sebab
potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui
sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan,
mencakup manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya.
- Suatu tindakan dan langkah improvement akan lebih mudah dilakukan jika masalah
dan akar penyebab masalah sudah ditemukan. Jadi manfaat fishbone diagramini dapat
menolong kita untuk menemukan akar penyebab masalah

Diagram tulang ikan ini memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya
menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah
permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong
kepala. Sedangkan tulang ikan diisi
oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya.

 
Alkes dan sarana prasarana masuk ke material
b. Analisis SWOT

Secara umum, analisa SWOT dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal tersebut meliputi Strength (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan), sedangkan faktor eksternal meliputi Opportunities (Peluang) dan Threats
(Ancaman).

Strength (Kelebihan)

Strength merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki oleh
perusahaan atau organisasi yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di
masa yang akan datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:

 Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organsiasi kita?


 Apa yang membuat instansi kita lebih baik dari instansi lainnya?
 Keunikan apa yang dimiliki oleh instansi kita?
 Apa yang menyebabkan perusahaan kita mendapatkan penjualan?
 Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan?

Weakness (Kelemahan)

Weakness merupakan situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki oleh
instansi yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan
datang. Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:

   Apa yang dapat kita tingkatkan dalam instansi?


   Apa saja yang harus dihindari oleh instansi kita?
   Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
   Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan instansi kita?
   Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari instansi kita?

Opportunities (Peluang)

Opportunities merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar
instansi yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Analisa ini dapat
diisi menggunakan panduan berikut:

   Kesempatan apa yang dapat kita lihat?


   Perkembangan tren apa yang sejalan dengan instansi kita?

Threats (Ancaman)

Threats merupakan ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh instansi yang
bisa menghambat laju perkembangan dari instansi tersebut. Analisa ini dapat diisi menggunakan
panduan berikut:
 Hambatan apa yang sedang kita hadapi sekarang?
 Apa saja hal yang dilakukan oleh pesaing instansi kita?
 Perkembangan Teknologi apa yang menyebabkan ancaman bagi instansi kita?
 dakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan instansi
kita?

4. Mengembangkan Rencana kegiatan


a. Susun kegiatan yg mampu terlaksana
b. Pertimbangkan hasil analisis situasi dan sumber daya yg ada. Misalnya mau bikin
program edukasi, kita lihat analisis situasinya target kita spt apa
c. Tentukan indicator keberhasilan program/kegiatan: misalnya pretest-postest
5. Pelaksanaan
6. Pemantauan (Monitoring): kegiatan utk memantau pelaksanaan suatu program
kegiatan
7. Evaluasi: kegiatan utk menilai hasil suatu program kegiatan. Jenis evaluasi:
a. Evaluasi formatif: dilakukan pada proses program (program masih berjalan)
b. Evaluasi sumatif: dilakukan pada waktu program telah selesai
8. Terus lanjut lagi ke analisis situasi

Anda mungkin juga menyukai