Anda di halaman 1dari 5

SISTEM INTERVENSI GIZI

RANGKUMAN METODE

DI SUSUN OLEH :

NAMA : NURUL FADIYAH ZULFAN

NIM : P00331019025

PRODI : DIII TK.2-A

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D III JURUSAN GIZI
2020
1. MATRIKS MULTIPLE CRITERIA UTILITY ASSASMENT (MCUA)

Metode MCUA merupakan suatu teknik atau suatu cara yang digunakan untuk membantu tim
dalam mengambil keputusan atas beberapa pilihan atau alternatif. Alternatif dapat berupa
masalah pada langkah penetuan prioritas masalah, atau pemecahan masalah pada langkah
penetapan prioritas pemecahan masalah.

Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam penentuan prioritasmasalah, dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai brikut :

a. Menetapkan kriteria

Menetapkan kriteriaYang dimaksud dengan kriteria adalah sesuatu hal yang dianggap
sebagai akibat atau pengaruh yang sangat signifikan dan spesifik dari suatu masalah terhadap
subjek (masyarakat) sehingga dapat membedakan masalah. Kriteria yang digunakan antara lain
kegawatan masalah, Besarnya masalah, Trend (kecenderungan).

b. Melakukan pembobotan kriteria

Merupakan pemberian kisaran bobot (nilai) terhadap masing-masing yang ada. Kriteria
ditentukan berdasarkan kesepakatan tim. Nilai (bobot) yang disepakati adalah untuk kegawatan
masalah diberi bobot 4, gawat diberi skor 3, cukup gawat diberi skor 2, kurang atau tidak gawat
1.

Kita berikan empat range atau rentang nilai dengan tujuan agar tidak terjadi kecendrungan
pemilihan angka yang berada di tengah, misalnya kalau rangenya 1 sampai 3, orang cenderung
memilih angka 2 dibanding angka 1 atau angka 3.

c. Memberikan skor masing-masing kriteria terhdap masing-masing masalah

Artinya etimasi berapa besarnya pengaruh masalah terhdap masing-masing kriteria. Dalam
pemberian skor setiap anggota tim memberikan skor secara subjektif dan selanjutnya jumlah
semua skor dibagi banyaknya jumlah anggota dalam kelompok.

Jika pengaruh kriteria besar maka skornya juga diberikan besar, dan jika kriteria kecil maka
diberi skor kecil. Hasil skor yang telah dibagi dengan jumlah anggota tiap bagian.

d. Mengalikan nilai skor dengan bobot (sxb)

Masing-masing msalah yang dikalikan dengan bobot untuk tiap-tiap kriteria kemudian
dijumlahkan dengan hasil perkalian tersebut.

Penggunaan metode Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA)adalah berupa sebuah tabel
yang berisi (pada baris atau horizontal) bersisi kriteriadan jumlah total untuk memprioritaskan
masalah. Sedangkan kolom atau vertikal berisi nilai, bobot, jenis penyakit serta kolom dikalikan
bobot. Keputusanmendapatkan prioritas utama permasalahan.

2. METODE DELBEQUE

Metode Delbeque adalah metode kualitatif dimana prioritas masalah penyakit ditentukan secara
kualitatif oleh panel expert.

Langkah-langkah prioritas masalah menurut Delbeq:

1. Tetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar


2. Tentukan dahulu bobot masing-masing kriteria (nilai 0-10)
3. Tentukan skor untuk tiap kriteria. Besarnya skor tidak boleh melebihi bobot yang telah
disepakati. Bila ada perbedaan pendapat dalam menentukan besarnya bobot dan skor
yang dipilih reratanya.
4. Isi setiap kolom dengan hasil perkalian antara bobot dengan skor masing-masing masalah
5. Jumlahkan nilai masing-masing kolom dan tentukan prioritasnya berdasarkan jumlah
skor yang tertinggi sampai terendah.

3. METODE HANLON

Metode Hanlon adalah metode yang lebih tepat jika daftar outcome dari tujuan yang ingin
dicapai tersedia dari daftar prioritas yang ada dengan data yang memadai dan system penilaian.

Metode hanlon lebih tepat digunakan untuk menentukan prioritas masalah kesehatan dengan
memperhatikan teknik responsive dimana tujuan yang dicapai dari program jelas yang digunakan
dalam criteria dan faktor-faktor lain yang memungkinkan.

Ada 3 aspek penting yang perlu diketahui pada metode Hanlon yaitu :

1. Besarnya masalah
2. Keseriusan masalah
3. Efektivitas intervensi yang diberikan

Langkah-langkah metode Hanlon :

1. menetukan rangking urutan dengan criteria spesifik


2. memasukkan nilai rangking dengan metode PEARL
3. menghitung prioritas dengan scoring
4. merangking/mengurutkan masalah kesehatan

menentukan rangking urutan dengan criteria spesifik (tahap 1)


memasukkan nilai rangking dengan metode PEARL (tahap 2)

1. propriety. Apakah program intervensi tepat mengatasi masalah yang ada.


2. Ekonomis. Apakah yang ditimbulan dampak ekonomi dari masalah kesehatan.
3. Acceptability. Akankah masyarakat dapat menerima program yang diberikan.? Atau
apakah masyarakat menginginkan/membutuhkan?
4. Resources. Apakah sumber daya tersedia atau potensial tersedia untuk pelaksanaan
program.
5. Legality. Apakah aktivitas program dapat diimplementasikan sesuai ketentuan hukuma
atau peraturan yang beralu.

Menentukan prioritas dengan scoring

D = [A+(2XB)]XC

Dimana :

D = prioritas skor

A = besaran rangking masalah kesehatan

B = keseriusan masalah kesehatan

C = potensial tindakan dapat ditentukan

Dasar perhitungan skor dalam tahap 3 pada metode Hanlon adalah :

1. Mengkaji rangking dalam masalah kesehatan


2. Menentuka skor prioritaas tertinggi
3. Mendapat rengking 1 kemudian prioritas kedua rangking 2 dan seterusnya.

4. DIAGRAM FISHBONE

Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode/tool di dalam meningkatkan
kualitas. Sering juga diagram ini disebut dengan diagram sebabakibat atau cause effect diagram.

Dikatan diagram Fishbone (Tulang ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang ikan
yang moncong kepalanya menghadap kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak
atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan
sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan
pendekatan permasalahannya. Dikatan diagram Cause and effect (sebab dan akibat) karena
diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan
pengendalian proses statistical, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk menunjukkan faktor-
faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-faktor
penyebab itu.

Langkah-langkah :

1. Tuliskan masalah pada bagian kepala ikan.


2. Buat garis horizontal dengan anak panah memnunjukkan kearah kepala ikan
3. Tetapkan kategori utama dari penyebab
4. Buat garis dengan anak panah menunjukkan kearah garis horizontal
5. Lakukan brainstorming (curah pendapat) dan focus pada masing-masing kategori
6. Setelah dianggap cukup, dengan cara yang sama lakukan untuk kategori utama yang lain
7. Untuk masing-masing kemungkinan penyebab, coba membuat daftar sub penyebab dan
letakkan pada cabang yang lebih kecil
8. Setelah semua ide/pendapat dicatat, lakukan klasifikasi data untuk menghilangkan
duplikasi ketidaksesuaian dengan masalah yang lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai