Metode MCUA merupakan suatu teknik atau suatu cara yang digunakan untuk
membantu tim dalam mengambil keputusan atas beberapa pilihan atau alternatif. Alternatif
dapat berupa masalah pada langkah penetuan prioritas masalah, atau pemecahan masalah pada
langkah penetapan prioritas pemecahan masalah. Untuk menyaring alternatif masalah yang sesuai
dengan kebutuhan dibutuhkan suatu batasan atau kriteria. Penggunaan metode MCUA dalam
penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana belum terlalu siap dalam penyediaan
sumber daya, serta pelaksana program atau kegiatan menginginkan masalah yang diselesaikan
adalah masalah yang ada dimasyarakat.
Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam penentuan prioritas masalah, dilakukan
dengan langkah
Dalam menentukan prioritas masalah dengan menggunakan MCUA disyaratkan perbedaan skor
antara masalah >10 % dan penilaian di atas sudah memenuhi syarat tersebut, sehingga ditetapkanlah masalah
2. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011)
MCUA dapat digunakan untuk menentukan penyebab masalah terpilih. Penggunaan matriks
MCUA misalnya kelompok pemecah masalah menemukan situasi yang penyebab masalahnya belum jelas,
sedangkan pengumpulan data yang lebih baik tidak mungkin dilakukan. Jika demikian, kelompok
harus memilih alternatif ketiga yaitu matriks MCUA untuk menentukan penyebab
masalahnya.
Misalnya penggunaan antibiotikan yang boros sementara kemungkinan penyebabnya yang
ditemukan oleh kelompok pemecah masalah adalah pembinaan atasan lemah, petugas puskesmas
tidak mematuhi standar layanan kesehatan, pasien tidak mengerti bahaya penggunaan
antibiotika, petugas puskesmas tidak mengetahui indikasi atau kontradiksi penggunaan
antibiotika, dan tidak dibuatnya laporan penggunaan obat puskesmas secara akurat dan tepat
waktu
Jadi menurut kami, metode MCUA secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam
pemecahan masalahm setelah masalah diidentifikasi barulah menetapkan prioritas masalah.
Masalah dengan prioritas tinggi akan mendapat alokasi sumber daya tinggi. Salah satu
metode memprioritaskan masalah dengan metode MCUA. Dimana MCUA tersebut adalah
suatu metode yang memperhitungkan bobot dan skor. Bobot untuk menilai kriteria dan skor
untuk menilai masalah. Kriteria yang digunakan adalah kriteria dampak (tingkat
kepentingan, tingkat keparahan, akibat terhadap pasien, akibat terhadap masyarakat). Besar
nilai bobot 1-5, sedangkan besar nilai skor 1-10. Nilai bobot dikalikan dengan skor tiap masalah,
kemudian dijumlah kebawah. Nilai paling besarlah yang mendapat prioritas utama
1Identifikasi masalah atau tujuan (origininal problem/goals) dengan jelas dan ditulis dalam
sebuah kotak di sisi kiri dari grafik.
2. Menentukan penyebab (sub component) dengan menuliskannya pada "cabang" di sebelah kanan
kotak.
Tips :
- Hal ini mirip dengan 5 why, tetapi pertanyaan berbeda (adaptasi dari analisis akar penyebab)
- Berguna saat membuat atau menjelajahi sebuah plan of action
- Membantu memecahkan solusi menjadi elemen-elemen yang lebih eksplisit
- Menunjukkan berbagai solusi yang mungkin semua di satu tempat
Berdasarakan metode MCUA tahap tahap dalam menggunakan metode MCUA yaitu:
1. Menetapkan kriteria
1. Kegawatan masalah
2. Besarnya masalah
3. Tren
4. Mengalikan nilai skor dengan bobot Masing masing kriteria memilki range nilai antara 1-4
untuk bobot
3. Memberikan skor masing masing kriteria terhadap masing masing masalah 4. Mengalikan nilai
skor dengan bobot Masing masing kriteria memilki range nilai antara 1-4 untuk bobot
www.mdanderson.org/education-and-research/resources-for professionals/clinical-tools-and-
resources/clinical-safety-and-effectiveness-educational-program/pdca/tree-
diagram.doc+&cd=9&hl=en&ct=clnk&gl=id diakses pada 14 September 2015
https://ukhtyilma.files.wordpress.com/2011/09/laporan-pbl-1-kelompok-3-sidogemah-
2011.pdf
a