Anda di halaman 1dari 5

1METODE MCUA

Metode MCUA merupakan suatu teknik atau suatu cara yang digunakan untuk
membantu tim dalam mengambil keputusan atas beberapa pilihan atau alternatif. Alternatif
dapat berupa masalah pada langkah penetuan prioritas masalah, atau pemecahan masalah pada
langkah penetapan prioritas pemecahan masalah. Untuk menyaring alternatif masalah yang sesuai
dengan kebutuhan dibutuhkan suatu batasan atau kriteria. Penggunaan metode MCUA dalam
penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana belum terlalu siap dalam penyediaan
sumber daya, serta pelaksana program atau kegiatan menginginkan masalah yang diselesaikan
adalah masalah yang ada dimasyarakat.

Tata cara penggunaan Matriks MCUA dalam penentuan prioritas masalah, dilakukan
dengan langkah

langkah sebagai berikut :


a. Menetapkan kriteria
Yang dimaksud dengan kriteria adalah sesuatu hal yang dianggap sebagai akibat atau pengaruh yang
sangat signifikan dan spesifik dari suatu masalah terhadap subjek (masyarakat) sehingga dapat
membedakan masalah. Kriteria yang digunakan antara lain kegawatan masalah, Besarnya masalah, Trend
(kecenderungan).
b. Melakukan pembobotan kriteria
Merupakan pemberian kisaran bobot (nilai) terhadap masing masing yang ada. Kriteria
ditentukan berdasarkan kesepakatan tim. Misalnya kisaran pembobotan 1-10, artinya bobot
yang terendah 1 yang tertinggi 10. Atau nilai (bobot) yang disepakati adalah untuk kegawatan
masalah diberi bobot 4, gawat diberi skor 3, cukup gawat diberi skor 2, kurang atau tidak
gawat 1. Kita berikan empat range atau rentang nilai dengan tujuan agar tidak terjadi
kecenderungan pemilihan angka yang berada di tengah, misalnya kalau rangenya 1 sampai 3, orang
cenderung memlih angka 2 dibanding angka 1 atau angka 3.

c. Memberikan skor masing masing kriteria terhadap masinG masing masalah


Artinya estimasi berapa besarnya pengaruh masalah terhadap masing
masing kriteria. Dalam pemberian skor setiap anggota tim memberikan skor secara subjektif
dan selanjutnya jumlah semua skor dibagi banyaknya jumlah anggota dalam kelompok. Jika
pengaruh kriteria besar maka skornya juga diberikan besar, dan jika kriteria kecil maka diberi
skor kecil, misalnya kisaran angka pemberian skor 1-10, 1-7, 1-5 dan lain-lain. Hasil skor
yang telah dibagi dengan jumlah anggota tiap bagian.

d. Mengalikan nilai skor dengan bobot


Masing masing masalah yang dikalikan dengan bobot untuk tiaP
tiap kriteria kemudian dijumlahkan dengan hasil perkalian tersebut. Masalah dengan jumlah
perkalian tertinggi akan dipilih menjadi prioritas masalah yang akan dipecahkan. Penggunaan
metode Multiple Criteria Utility Assessment (MCUA) adalah berupa sebuah tabel yang berisi (pada
baris atau horizontal) berisi kriteria dan jumlah total untuk memprioritaskan masalah.
Sedangkan kolom atau vertikal berisi nilai, bobot, jenis penyakit serta kolom dikalikan bobot.
Keputusan mendapatkan prioritas utama permasalahan.
Kriteria yang digunakan dalam memilih prioritas masalah kesehatan yang ada meliputi:
1. Kegawatan (semakin gawat suatu masalah kesehatan maka nilai bobotnya semakin tinggi).
2. Besar/ jumlah (semakin banyak yang menderita akibat karena suatu masalah kesehatan maka nilai
bobotnya semakin tinggi).
3. Tren (semakin sering suatu masalah kesehatan muncul, nilai bobotnya semakin tinggi)
Penentuan bobot masing-masing kriteria MCUA

Basic Priority Rating, MCUA dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Membuat tabel MCUA yang terdiri dari kolom nomor, kolom kriteria, kolom bobot, dan
kolom masalah
b. Kriteria dan bobot diletakkan pada baris, masalah diletakkan pada kolom
c. Kriteria diberi bobot sesuai seberapa pentingnya kriteria tersebut dibanding kriteria yang
lain
d. Tiap masalah diberi nilai dibanding dengan masalah lain terhadap kriteria yang sama e.
Nilai setiap masalah merupakan hasil konsensus semua anggota tim
f. Nilai dikalikan dengan bobot kriteria adalah skor
g. Jumlah skor terbanyak merupakan masalah yang diprioritaskan
h. Kriteria ditentukan berdasarkan beberapa faktor, antara lain banyaknya orang yang
dirugikan, tidak dipenuhinya harapan pelanggan, kemampuan mengatasi masalah, dan faktor
politis.

Dalam menentukan prioritas masalah dengan menggunakan MCUA disyaratkan perbedaan skor
antara masalah >10 % dan penilaian di atas sudah memenuhi syarat tersebut, sehingga ditetapkanlah masalah
2. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011)
MCUA dapat digunakan untuk menentukan penyebab masalah terpilih. Penggunaan matriks
MCUA misalnya kelompok pemecah masalah menemukan situasi yang penyebab masalahnya belum jelas,
sedangkan pengumpulan data yang lebih baik tidak mungkin dilakukan. Jika demikian, kelompok
harus memilih alternatif ketiga yaitu matriks MCUA untuk menentukan penyebab
masalahnya.
Misalnya penggunaan antibiotikan yang boros sementara kemungkinan penyebabnya yang
ditemukan oleh kelompok pemecah masalah adalah pembinaan atasan lemah, petugas puskesmas
tidak mematuhi standar layanan kesehatan, pasien tidak mengerti bahaya penggunaan
antibiotika, petugas puskesmas tidak mengetahui indikasi atau kontradiksi penggunaan
antibiotika, dan tidak dibuatnya laporan penggunaan obat puskesmas secara akurat dan tepat
waktu
Jadi menurut kami, metode MCUA secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam
pemecahan masalahm setelah masalah diidentifikasi barulah menetapkan prioritas masalah.
Masalah dengan prioritas tinggi akan mendapat alokasi sumber daya tinggi. Salah satu
metode memprioritaskan masalah dengan metode MCUA. Dimana MCUA tersebut adalah
suatu metode yang memperhitungkan bobot dan skor. Bobot untuk menilai kriteria dan skor
untuk menilai masalah. Kriteria yang digunakan adalah kriteria dampak (tingkat
kepentingan, tingkat keparahan, akibat terhadap pasien, akibat terhadap masyarakat). Besar
nilai bobot 1-5, sedangkan besar nilai skor 1-10. Nilai bobot dikalikan dengan skor tiap masalah,
kemudian dijumlah kebawah. Nilai paling besarlah yang mendapat prioritas utama

2.RESUME DIAGRAM HOW- HOW


Diagram How-How merupakan suatu alat untuk perencanaan, yang mana
penggunaannya digunakan untuk menemukan alternatif solusi dari sebuah masalah. Diagram
How-How membantu kita mengidentifikasi cara-cara untuk mencapai suatu tujuan atau memecahkan
masalah. Diagram how-how, bekerja dengan berulang kali mengajukan pertanyaan yang sama dari
sebuah masalah. Hal ini memungkinkan pemeriksaan ulang dari bagian analisis, sehingga kita
dapat mengubah, menghapus atau menambahkan alternatif solusi setiap saat. Hal ini juga
memungkinkan kita untuk tidak mengikuti beberapa jalur, menggali hanya ke daerah yang
paling mungkin.

Cara menggunakan diagram how-how:

1Identifikasi masalah atau tujuan (origininal problem/goals) dengan jelas dan ditulis dalam
sebuah kotak di sisi kiri dari grafik.

2. Menentukan penyebab (sub component) dengan menuliskannya pada "cabang" di sebelah kanan
kotak.

3. Lanjutkan untuk memperjelas penyebab (sub-sub component), menggambar cabang


tambahan ke kanan.

4. Ulangi proses ini sampai masing-masing cabang mencapai akhir logis.

5. Ketika telah menyelesaikan analisis, kemudian prioritaskan/pilih solusi kunci

Tips :
- Hal ini mirip dengan 5 why, tetapi pertanyaan berbeda (adaptasi dari analisis akar penyebab)
- Berguna saat membuat atau menjelajahi sebuah plan of action
- Membantu memecahkan solusi menjadi elemen-elemen yang lebih eksplisit
- Menunjukkan berbagai solusi yang mungkin semua di satu tempat

CONTOH PENYELESAIAN KASUS DENGAN METODE MCUA DAN HOW-HOW


DIAGRAM
Alternatif Penyelesaian Masalah Kesehatan Ibu dan Anak dengan Metode MCUA Contoh
kasus kelompok 3 berkaitan dengan masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) yang terdapat di
puskesmas Sayung 1 di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak tahun 2011.
Akar faktor dalam masalah KIA yaitu dalam memprioritaskan masalah.
Masalah yang sering dihadapi penduduk yaitu:
a. Gizi kurang
b. Anemia
c. KEK

Berdasarakan metode MCUA tahap tahap dalam menggunakan metode MCUA yaitu:
1. Menetapkan kriteria
1. Kegawatan masalah
2. Besarnya masalah
3. Tren

2. Melakukan pembobotan kriteria Nilai bobot yang disepakati yaitu:


1. Kurang/tidak gawat
2. Cukup gawat
3. Gawat
4. Kegawatan masala
3.Memberikan skor masing masing kriteria terhadap masing masing masalah

4. Mengalikan nilai skor dengan bobot Masing masing kriteria memilki range nilai antara 1-4
untuk bobot

3. Memberikan skor masing masing kriteria terhadap masing masing masalah 4. Mengalikan nilai
skor dengan bobot Masing masing kriteria memilki range nilai antara 1-4 untuk bobot

Kesimpulan: Berdasarkan pemberian nilai (bobot) pada masing-masing masalah yang


merupakan prioritas masalah yaitu:
1. Gizi kurang
2. Anemia
3. KEK
Dari hasil penentuan prioritas masalah menggunakan metode MCUA, maka didapat gizi kurang sebagai
prioritas masalah untuk dianalisis faktor resikonya menggunakan pendekatan HL. Blum yaitu: Faktor
Perilaku dari segi pengetahuan, sikap, Praktek, Lingkungan, serta Pelayanan Kesehatan.
Didapat 3 masalah yang dipioritaskan dan masuk dalam perhitungan MCUA, 3 masalah tersebut adalah
pengetahuan yang rendah, tingkat ekonomi yang masih rendah dan lingkungan sekitar.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.agric.wa.gov.au/improvement-tools-how-how-diagrams diakses pada 14 September
2015

http://citoolkit.com/all/how-how-diagram/ diakses pada 14 September 2015

www.mdanderson.org/education-and-research/resources-for professionals/clinical-tools-and-
resources/clinical-safety-and-effectiveness-educational-program/pdca/tree-
diagram.doc+&cd=9&hl=en&ct=clnk&gl=id diakses pada 14 September 2015

http://www.syque.com/quality_tools/toolbook/Tree/how.htm diakses pada 14 September 2015


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku II: Pedoman Pendampingan
Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK). Jakarta: Bakti Husada. Pohan,
Imbalo S. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Kepner, C.H. dan Benjamin B. Tregoe. 1981.
Manajer Yang Rasional. Edisi Terjemahan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Nabraadi, Andras.
Strategic Management Process. University of Debrecen: 2010.

http://bookboon.com/en/strategy-and-management-ebooks-zip diakses pada tanggal 14


September 2014 Nugroho, HEvian Setyo. 2011. Community Diagnosis Masalah Kesehatan
Ibu Dan Anak (Kia) Di Desa Sidogemah Kecamatan Sayung Kabupaten Demak Tahun 2011.
FKM Universitas Diponegoro.

https://ukhtyilma.files.wordpress.com/2011/09/laporan-pbl-1-kelompok-3-sidogemah-
2011.pdf
a

Anda mungkin juga menyukai