Anda di halaman 1dari 3

Dinda Ayu Wanodya S./182011101030/Manajemen PKM 2/dr. Rony Prasetyo, M.

Kes

Metode Pemilihan Prioritas Masalah Kesehatan

Pemilihan prioritas masalah kesehatan pada dasarnya sesuai dengan penilaian kepentingan
penyakit saja. Pemilihan prioritas masalah terkait dengan prioritas pemecahan masalah yang berhubungan
dengan berbagai pihak di dalam struktur organisasi pelayanan kesehatan maupun di luar seperti
pemerintah sebagai regulator dan masyarakat. Pemilihan prioritas ditentukan berdasarkan penilaian
pentingnya penyakit dan kemungkinan keberhasilan tindakan.
Penilaian petingnya penyakit dilihat dari angka mortalitas, morbiditas dan disabilitas.
Keberhasilan tindakan akan memungkinkan apabila bantuan dari pemerintah dari segi dana, SDM dan
dokumen tertulis. Faktor lain yang mendukung keberhasilan tindakan adalah teknologi, manajemen dan
tanggapan masyarakat. Kedua aspek tadi perlu dirancang agar dapat memberikan penyelesaian masalah di
masyarakat efektif dan efisien.
Metode yang digunakan dalam menetukan prioritas masalah kesehatan agar dapat dilakukan
efektif dan efisien tepat sasaran terdapat 4 metode. Metode yang dapat digunakan yaitu metode
matematik, metode delbeque ataumetode delphi, metode estimasi beban kerugian akibat sakit (disease
burden) dan metode perbandingan antara target dan pencapaian program tahunan. Perlu diingat tidak ada
metode yang paling baik diantara 4 metode ini. Metode tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan
khusus komunitas atau kelompok tertentu.
Metode matematika atau yang disebut dengan PAHO (Pan American Health Organization)
karena digunakan dan dikembangkan di wilayah Amerika Latin. Metode ini menggunakan beberapa
kriteia untuk menentukan kriteria prioritas di suatu wilayah berdasarkan luasnya masalah (magnitude),
beratnya kerugian yang timbul (severity), tersedianya sumber daya untuk mengatasi masalah kesehatan
tersebut (vulnerability), kepedulian atau dukungan politis dan dukungan masyarakat (community and
politicial concern) dan ketersediaan data (affordability). Magnitude menunjukan berapa banyak penduduk
yang terkena penyakit atau masalah, semakin tinggi prevalen maka semakin tinggi prioritas diberikan pada
penyakit tersebut. Severity dapat diukur dengan disability days, disability years, atau disability burden
dari penyakit bersangkutan. HIV/AIDS salah satu contoh penyakit dengan severity yang mendapai nilai
tinggi dalam skala prioritas. Vulnerability dinilai tersedianya teknologi atau obat yang efektif untuk
mengatasi masalah tersebut. HIV/AIDS mempunyai nilai prioritas terendah karena belum ditemukan obat
atau teknologi yang dapat mengobati penyakit ini. Vulnerability juga dapat diukur dari tersedianya tenaga
dan peralatan. Affordability menunjukan ketersediaan dana dalam pembiayaan program kesehatan.
Ketersediaan dana ini dapat diberikan melalui program bantuan pada tiap masalah kesehatan seperti
program gizi, HIV/AIDS dan lainnya.
Penentuan skala prioritas menggunakan metode ini dilakukan scoring dari angka 1 sampai 5,
angka 1 merupakan nilai terendah dan angka 5 nilai tertinggi. Pemberian nilai ini dilakukan oleh panel
expert yang memahami masalah kesehatan dalam forum. Nilai tersebut dikalikan tiap aspek agar
perbedaan nilai skor akhir antara masalah menjadi sangat kontras sehingga terhindar keraguan saat
perbedaan skor tersebut terlalu tipis. Kelemahan pada metode ini adalah penentuan yang didasarkan
penilaian kualitatif atau keilmuan pakar sehingga tidak bernilai objektif kemudian kriteria penentuan pakar
juga kurang spesifik. Kelebihan dari metode ini mudah dilakukan dan bisa dilakukan dalam waktu yang
cepat.
Metode Delbeque adalah metode kualitatif yang prioritas masalah penyakitnya ditentukan secara
kualitatif oleh panel expert. Metode ini dilakukan dengan cara sekelompok pakar diberi informasi tentang
masalah penyakit yang perlu ditetapkan prioritasnya termasuk data kuantitatif yang ada untuk masing-
masing penyakit kemudian ditetapkan kriteria yang disepakati bersama oleh para pakar. Penetapan kriteria
berdasarkan seriusnya permasalahan menurut pendapat pakar dengan kriteria persoalan masalah kesehatan
berupa kemampuan penularan yang tinggi, terjadi di daerah yang luas, menimbulkan penderitaan yang
lama, mengurangi pendapatan penduduk, dan mempunyai kecenderungan menyebar meningkat dan lain
sebagainya sesuai kesepakatan para pakar. Penetapan kriteria telah dilakukan selanjutnya memberikan
bobot masalah dan menentukan skoring setiap masalah.
Para expert menulisan prioritas masalah kemudian dilakukan perhitungan suara. Perhitungan ini
disampaikan untuk dilakukan penilaian ulang oleh para expert. Penilaian ulang berfungsi untuk mendapat
kesamaan atau konvergensi pendapat sehingga diperoleh suatu konsensus tentang penyakit atau masalah
mana yang perlu diprioritaskan. Kelemahan cara ini sifatnya lebih kualitatif dibanding metode matematik.
Krteria penentuan pakar yang terlibat dapat menimbulkan banyak pertanyaan pada pertemuan tertutup
tersebut. Kelebihan pada metode ini mudah dan dapat dilakukan dengan cepat dan dapat memberi
kebebasan kepada masing-masing pakar untuk memberi nilai tana terpengaruh oleh hirarki hubungan
antara pakar tersebut.
Metode lain yang mirip yatu metode Delphi, metode ini dilakukan sejumlah pakar (panel expert)
untuk berdiskusi terbuka dan mendalam tentang suatu masalah dan masing-masing mengajukan
pendapatnya untuk diberikan prioritas. Diskusi dicapai hingga mendapat suatu kesepakatan (konsensus)
tentang masalah yang menjadi prioritas. Kelemahan cara ini adalah waktu yang lebih lama serta
kemungkinan pakar yang mendominasi akan mempengaruhi yang tidak dominan. Kelebihan ini
memungkinkan telaah yang mendalam oleh masing-masing pakar.
Metode estimasi beban kerugian (disease burden) dari segi perhitungannya lebih canggih dan
sulit. Data dan perhitungan hari produktif yang hilang disebabkan oleh masing-masing masalah menjadi
kendala pada metode ini. Metode ini jarang digunakan di tingkat Kabupaten/Kota di era desentralisasi
program kesehatan. Kementrian Kesehatan dengan Badan Penelitian dan Pengembanga Kesehatan yan
mencoba menghitung berapa banyak kerugian yang ditimbulkan dalam kehidupan tahunan penduduk
(Disease Adjusted Life Year = DALY). Tingkat global menggunakan metode disease burden dalam
penetapan masalah kesehatan yaitu Bank Dunia. Bank dunia menghitunga dari data DALY sehingga
prioritas kesehatan yang disarankan pada masalah kesehatan esensial yaitu TBC, pemberantasan penyakit
menular, penanganan anak gizi kurang atau buruk.
Metode perbandingan antara target dan pencapaian program tahunan dilakukan dengan
membandingkan antara target yang ditetapkan dari setiap program dengan hasil pencapaian dalam kurun
waktu 1 tahun. Penetapan prioritas masalah dengan cara ini sering digunakan oleh pemegang atau
pelaksana program kesehatan di tingkat Puskesmas dan Kabupaten/Kota. Simulasi metode ini dapat dilihat
pada Tabel 1.

Tabel 1. Simulasi metode perbandingan antara target dan pencapaian program tahunan

Tabel di atas didapatkan perbedaan yang besar nilai pencapaian dibandingkan target yang
ditetapkan pada jenis kegiatan pemberian tablet besi yang dapat dicapai target sebesar 74% dan
kesenjangannya sebesar 26% sehingga menjadi prioritas masalah kesehatan utama.
Metode penetapan prioritas alternatif atau pilihan pemecahan masalah untuk intervensi dapat
dilakukan 2 metode yaitu metode analisis pembiayaan (cost analysis) atau lebih dikenal efektifitas
efisiensi dan metode Hanlon. Pada metode analisis pembiayaan dengan memperhitungkan efektifitas dan
efisiensi dalam penetapan pilihan jenis intervensi yang dilakukan dengan menggunakan rumus penetapan
prioritas kegiatan berdasar magnitude atau besarnya masalah yang dihadapi lalu important atau pentingnya
jalan keluar menyelesaikan masalah, vulnerability atau ketepatan jalan keluar untuk masalah dan cost atau
biaya yang dikeluarkan dimana kriterianya ditetapkan nilai 1 untuk biaya sangat murah sampai nilai 5
untuk biaya sangat mahal.
Metode Hanlon dala penetapan alternatif prioritas jenis intervensi menggunakan 4 kriteria yaitu
kelompok kriteria 1 besarnya masalah atau magnitude, kelompok kriteria 2 yaitu tingkat kegawatan
masalah atau emergency/seriousness, kelompok 3 yaitu kemudahan penanggulangan masalah causability
dan kelompok kriteria 4 dapat atau tidak program dilaksanakan menggunakan istilah PEARL
(Appropriateness, economic feasibility, acceptability, resources availability, legality = Kesesuaian,
murah, dapat diterima, tersedia sumber daya dan legalitas terjamin). Metode ini dilakukan dengan
menggunakan pendapat anggota secara curah pendapat (brain storming) untuk menentukan nilai dan
bobot. Kelompok kriteria akan diberi scoring dengan skala tertentu dan kemudian dimasukan dalam
formula. Nilai yang paling tinggi menjadi prioritas untuk diintervensi.

Referensi:
1. FK UNEJ. 2020. Modul Materi Pembelajaran Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jember.
2. Choi, B. C. K., Maza, R. A., dan Mujica, O. J. 2019. The Pan American Health Organization-adapted
Hanlon Method for Prioritization of Health Program. Rev Panam Salud Publica. 43
3. Symond, D. 2013. Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan dan Prioritas Jenis Intervensi Kegiatan
dalam Pelayanan Kesehatan di Suatu Wilayah. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(2):1-7
4. WHO. 2016. Priority—setting for National Health Policies, Strategies, and Plans. Strategizing
National Health in the 21st Century: A Handbook Chapter 4.

Anda mungkin juga menyukai