Anda di halaman 1dari 61

BAB I PENDAHULUAN Dalam upaya peningkatan kualitas perencanaan program

kesehatan, dibutuhkan suatu upaya perencanaan yang dapat menghasilkan rencana yang komprehensif dan holistik. Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang penting untuk dilakukan di masa yang akan datang guna menghadapi berbagai masalah dalam bidang kesehatan. Langkah-langkah perencanaan pada dasarnya sama dengan alur pikir siklus pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah analisis situasi, identifikasi masalah dan menetapkan prioritas, menetapkan tujuan, melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik, dan menyusun rencana operasional. Kegiatan untuk menentukan prioritas pada suatu masalah adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode-metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting. Penentuan prioritas masalah ini dinilai oleh sebagian besar staf di bidang kesehatan sebagai inti proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini dapat dikatakan sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Setelah prioritas dari masalah telah ditetapkan, langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif menuju pelaksanaan. Masalah akan timbul apabila terdapat kesenjangan gap! di antara harapan dan kenyataan. "leh karena itu, perumusan masalah yang baik adalah suatu rumusan yang jelas menyatakan adanya kesenjangan. Kesenjangan tersebut dapat dikemukakan baik secara kualitatif maupun kuantitatif. #dentifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan bagian dari proses perencanaan yang harus dilaksanakan dengan baik dan melibatkan seluruh unsur terkait, termasuk di dalamnya adalah masyarakat. Dengan demikian, masalah yang akan ditanggulangi seyogyanya merupakan

masalah dari masyarakat, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan yang ada, masyarakat dapat berperan aktif didalamnya. Penetapan prioritas dari sekian banyak masalah kesehatan di masyarakat saat ini merupakan tugas yang penting dan semakin sulit untuk dilakukan. Manajer kesehatan masyarakat sering dihadapkan pada masalah yang semakin menekan dengan sumber daya yang semakin terbatas. Metode untuk menetapkan prioritas secara adil, masuk akal, dan mudah dihitung merupakan perangkat manajemen yang penting. Dari berbagai masalah kesehatan yang diidentifikasi, ada beberapa masalah kesehatan yang sangat penting untuk diatasi. Munculnya sejumlah masalah dari analisis permasalahan secara simultan, yang nampaknya mempunyai bobot permasalahan yang sama, menghadapkan pengambil keputusan kepada pertanyaan, masalah manakah yang memerlukan penanggulangan segera. Dalam menetapkan prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yakni% besarnya masalah yang terjadi, pertimbangan politik, persepsi masyarakat, bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan. Secara garis besar pemilihan prioritas masalah dapat dibagi menjadi dua yaitu % Scoring Technique Metode Penskoran! misal% metode Bryant, M&'( Multiple Criteria Utility Assesment Methode!, metode 'S), metode &(*L, P(+", metode +anlon dan metode teknik multi-voting sedangkan Non Scoring Technique misalnya% metode Delbeque, metode Delphi, metode estimasi beban kerugian, metode ,)-, metode strategi )rids, dan metode analisis (.&. "leh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas mengenai teknik-teknik menentukan prioritas masalah tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Langkah-Langkah Sebelum Penentuan Pri rita! "a!alah Masalah merupakan suatu kesenjangan antara apa yang diharapkan e pected! dan apa yang aktual terjadi observed!. #dealnya semua permasalahan yang timbul harus dicari jalan keluarnya. ,amun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan 0aktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus, untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas masalah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Penetapan prioritas dinilai oleh sebagian besar manager sebagai inti proses perencanaan. Langkah yang mengarah pada titik ini, dapat dikatakan sebagai suatu persiapan untuk keputusan penting dalam penetapan prioritas. Sekali prioritas ditetapkan, langkah berikutnya dapat dikatakan merupakan gerakan progresif menuju pelaksanaan. Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak diperlukan bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis berbagai rincian yang rele1an. +al ini merupakan bagian dari proses perencanaan yang biasanya dikatakan paling naluriah. ,amun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas. Keterampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah menyeimbangkan 1ariabel-1ariabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula. -erlalu sering

kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi. Seorang ahli epidemiologi cenderung untuk menilai penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan mortabiditas relatif dari masalah-masalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini dipakai secara berlebihan dalam 1ersi pertama 3Metode (merika Latin4 dalam perencanaan kesehatan. #lmu0an sosial, politikus, dan masyarakat umum cenderung memandang penetapan prioritas sebagai suatu tanggapan atas perasaan populer mengenai hal-hal yang penting. .agi mereka pertimbangan-pertimbangan yang penting adalah % Pertama, apa yang diinginkan masyarakat untuk dilakukan dan yang kedua adalah program kesehatan yang dapat diterima. Para administrator cenderung mengkaji prioritas terutama dalam hubungannya dengan yang disebut oleh metode perencanaan kesehatan (merika Latin sebagai 3kera0anan4 ada pada masalah-masalah ketersediaan atau kesehatan metode teknis tertentu. untuk yang Perhatiannya mengendalikan

penyakit-penyakit

kondisi-kondisi

memerlukan perhatian. Keterbatasan paling serius di ,egara berkembang yang bahkan mungkin seringkali lebih berat dari pada kerangka kerja administratif untuk menyediakan pelayanan dan personil yang diperlukan. Para ekonom memberi penekanan khusus pada biaya. +al ini biasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan, ongkos-ongkos relatif berbagai program pengendalian harus diseimbangkan. Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perencanaan kesehatan umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara maksimum dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada sekelompok kecil masyarakat. Perencanaan kesehatan harus mengembangkan keterampilan dalam semua disiplin ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan

pendekatan perencanaan yang seimbang. 6ang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang 1alid di dalam informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. -anpa mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan khusus, si perencana pada akhirnya harus bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang tak pasti berdasarkan pengalaman atau e1aluasi rencana-rencana sebelumnya dalam membuat keputusan akhir. Dalam kebijaksanaan penentuan banyak prioritas, diperlukan aspek penilaian dan

bersama-sama

dengan

kecakapan unik untuk mensintesis berbagai rincian yang rele1an. ,amun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas. Keterampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah menyeimbangkan 1ariabel-1ariabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula sehingga mengurangi terjadinya kesalahan timbul akibat dimensi. -erdapat perbedaan dari cara penetepan prioritas pada seorang ahli epidemiologi, administrator dan ahli hukum. Seorang ahli epidemiologi cenderung untuk menilai penetapan prioritas terutama sebagai suatu masalah penentuan mortalitas dan mortabiditas relatif dari masalah-masalah kesehatan tertentu. Pendekatan ini dipakai secara berlebihan dalam 1ersi pertama 3Metode (merika Latin4 dalam perencanaan kesehatan. Para administrator kesehatan cenderung mengkaji sebagai prioritas terutama dalam hubungannya dengan yang disebut oleh metode perencanaan (merika Latin 7 3kera0anan4 masalahmemberikan penekanan terlalu banyak pada satu

masalah kesehatan tertentu. Perhatiannya ada pada ketersediaan metode teknis untuk mengendalikan penyakit-penyakit atau kondisikondisi yang memerlukan perhatian. Sedangkan para ekonom memberi penekanan khusus pada biaya. +al ini biasanya merupakan kendala akhir yang menentukan apa yang akan dilakukan. Kebijakan penting dalam menyeimbangkan ongkos perencanaan kesehatan umumnya adalah menyediakan pelayanan kesehatan ke masyarakat secara maksimum dari pada memberikan pelayanan dengan mutu tertinggi kepada sekelompok kecil masyarakat. (gar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang seimbang maka perencanaan kesehatan harus mengembangkan keterampilan dalam semua disiplin ilmu. 6ang terutama diperlukan adalah indeks-indeks tertentu yang 1alid di dalam informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. Perencana harus bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang tak pasti berdasarkan pengalaman atau e1aluasi rencana-rencana sebelumnya dalam membuat keputusan akhir. II.1.1 Anali!i! Situa!i Dalam melakukan analisis situasi, kita akan dihadapkan dengan informasi yang akan mencerminkan dari masalah-masalah yang berada di lapangan. Masalah yang kerap terjadi di sini adalah orang terbiasa dengan informasi rutin untuk pelaporan. Mereka biasa memahami maksud dari data selain berkaitan dengan target kegiatan. Data terbiasa dipakai untuk mengukur hasil. Padahal data bisa digunakan untuk memahami lebih jauh tentang apa yang tidak beres dengan program. Data tentang proses dalam program itu tidak tersedia sehingga seorang menjadi tumpul. Manajer kesehatan memasukkan informasi yang mereka miliki ke dalam tabel. 8ika tidak ada data, mereka diminta memasukkan indikator yang biasa mencerminkan kegiatan atau hasil dari elemen program 9

kesehatan. 6ang penting adalah Manager kesehatan bisa memilahmilah mana yang harus ia masukkan ke dalam kolom status kesehatan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat. :asilitator menelaah semua data yang tersedia untuk menilai kegunaannya dalam menganalisis dan menguraikan masalah kesehatan, termasuk menyangkut kelengkapan dan rele1ansinya. #a harus menjelaskan cara membuat analisis situasi dan indikator-indikator yang dapat digunakan, dan meminta peserta mendiskusikan data tambahan baik secara kualitatif dan kuantitatif untuk menyempurnakan penetapan masalah. Penggunaan tabel harus bisa memberikan informasi mengenai apakah suatu daerah mempunyai masalah. -abel dapat membantu kita mengidentifikasi masalah-masalah dan menetapkan agenda. -abel juga membantu kita membedakan apakah masalah tersebut termasuk sektor kesehatan, atau bukan. (da banyak cara menyajikan informasi dalam bentuk tabel analisis situasi. -abel di ba0ah ini adalah contoh untuk membedakan indikator dua daerah. Dalam tersebut terlihat jelas, untuk masingmasing kondisi, dicantumkan indikator untuk tahun pada saat program dibuat dan keadaan yang ingin dicapat pada beberapa tahun berikutnya. -idak ada kepastian berapa tahun yang akan kita gunakan untuk membuat target dari kegiatan kita. #ni sama sekali tergantung pada siklus perencanaan. 8ika kita bekerja untuk bupati yang berganti tiap 7 tahun, maka barangkali lebih tepat kita mencantumkan jangka harapan 7 tahun. -etapi dapat pula terjadi dikaitkan dengan masa kerja kepala dinas atau apa saja yang membuat kita ingin mengerjakan sesuatu karena ingin mencapai keadaan tertentu dalam 0aktu tertentu.

&ontoh -abel yang Membedakan #ndikator Dua Daerah


Status Kesehatan
#ndikator Daerah $ Daerah / #ndikator

Status Pelayanan Kesehatan


Daerah $ Daerah / #ndikator

Kondisi Penyulit
Daerah $ Daerah /

Kita dapat menggunakan beberapa pola lain yang mungkin lebih sesuai dengan kondisi otonomi daerah. Satu tabel menekankan betapa penting arti sebuah indikator agar ia menjadi agenda dalam perencanaan. .ukan mencantumkan tahun akan datang, tabel ini membandingkan keadaan saat ini dengan keadaan di masa lampau. 8ika keadaan di masa sekarang menjadi lebih buruk dibanding yang lalu, maka keadaan itu pantas dicatat sebagai masalah yang penting. Pengi!ian K l m Tabel Kita bisa menuliskan status kesehatan dengan apa saja yang dianggap outcome yang dianggap masalah kesehatan pribadi supaya kita dapat meninjau masalah-masalah kesehatan tersebut secara lebih mudah. (pakah outcome ini berkaitan langsung dengan sistem kesehatan atau tidak, )unakan akal sehat ketika menuliskan sesuatu itu sebagai masalah kesehatan. Sebagai contoh, gi<i buruk bisa kerap dimasukkan sebagai status kesehatan. Meskipun memang ada yang bisa dikerjakan oleh petugas kesehatan berkenaan dengan gi<i buruk, tetapi itu bisa lebih tepat sebagai kelompok penyulit. Penyulit karena gi<i buruk mencerminkan masalah-

masalah distribusi makanan dan kemampuan keluarga mensuplai makanan yang memadai kepada anak. +al ini sudah menjadi pekerjaan kementerian sosial dan kementerian pangan. Sistem pelayanan berisi apa saja yang menjadi pekerjaan dinas kesehatan dan perangkatnya di daerah, termasuk rumah sakit dan puskesmas. In#ikat r #ndikator yang umum dipakai adalah angka insidensi, pre1alensi, rasio, dan rate yang biasanya diukur per $>>> hingga $>>>>> penduduk. (ngka-angka kejadian penyakit dan kematian per jumlah penduduk itu pada masa lalu berguna untuk memperkirakan kejadian di tingkat nasional atau pro1insial. Kadang-kadang angka-angka dari ba0ah dibuat agar terdapat angka nasional. (nalisis biasanya dibuat pada le1el internasional. .agi pemerintah pusat, angka-angka itu menjadi dasar pengembangan perencanaan dan pembiayaan program penyakit. Dalam konteks desentralisasi, angka-angka tersebut tentu saja bisa dijadikan pegangan bagi bupati untuk mengeluarkan dana untuk program kesehatan. -etapi perlu diingat bah0a angka-angka itu perlu dibuat pada le1el yang mempunyai arti bagi satuan politik di masyarakat. 8ika kita memahami angka-angka itu berdasarkan kabupaten atau kota saja, maka kita tidak bisa mengetahui di mana sebenarnya masalah itu terjadi. 8ika kita bisa membuat angka-angka itu per kecamatan, maka hal itu akan lebih berarti bagi kepentingan pencegahan pada tingkat kecamatan. Dalam kenyataannya tidak semua angka-angka mudah dipahami pembuat keputusan di kabupaten. .ahkan terkadang angka-angka sulit ditentukan karena penduduk yang menjadi dasar pembagi angka itu tidak jelas dan kurang spesifik. Sebagai respon terhadap keadaan seperti itu, tidak salah jika kita mencantumkan angka absolut. Keuntungan indikator di tingkat kecamatan atau kelurahan dapat dijadikan sebagai indikator kepentingan sta!eholder. Permasalahan yang sering terjadi pada saat

penentuan indikator salah satunya adalah informasi yang tidak akurat, tetapi selalu ada informasi lain yang mendekati dan berfungsi sebagai pengganti. II.1.$ I#enti%ika!i "a!alah Suatu perencanaan pada dasarnya merupakan bentuk rancangan pemecahan masalah. "leh karena itu langkah selanjutnya dalam perencanaan kesehatan adalah mengidentifikasi masalahmasalah kesehatan. Sumber masalah kesehatan masyarakat dapat diperoleh dari berbagai cara antara lain% laporan-laporan kegiatan dari program-program kesehatan yang ada, sur1eilans epidemiologi atau pemantauan penyebaran penyakit, sur1ei kesehatan yang khusus diadakan untuk memperoleh masukan perencanaan kesehatan, dan hasil kunjungan lapangan super1isi. Dalam menemukan masalah kesehatan diperlukan ukuran-ukuran. 'kuran-ukuran yang paling la<im dipakai adalah angka kematian kesakitan mortalitas! dan angka morbiditas!. Masalah kesehatan harus diukur karena

terbatasnya sumber daya yang tersedia sehingga sumber daya yang ada betul-betul dipergunakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang penting dan memang bisa diatasi. (da $. 2 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, yakni% Pendekatan logis. Secara logis, identifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat. /. Pendekatan Pragmatis. Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit@kecelakaan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat untuk memperoleh pengobatan, misalnya jumlah orangyang datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.

$>

2.

Pendekatan Politis. Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan orang-orang penting dalam suatu

diukur atas dasar pendapat masyarakat.

Mengidentifikasi suatu masalah merupakan langkah pertama yang di lakukan di dalam tahap analisis sistem. Masalah ini yang terkadang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai seperti apa yang diharapkan. "leh karena itu pada tahap analisis sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analisis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. -ugas-tugas yang harus di lakukannya adalah sebagai berikut % $. Mengidentifikasi masalah /. Mengidentifikasi penyebab masalah 2. Mengidentifikasi titik keputusan 5. Mengidentifikasi personil. 'ntuk meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan suatu proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh. Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang perlu dilakukan di masa yang akan datang, yang jelas tujuannya. II.$ Pri rita! "a!alah II.$.1 Langkah-Langkah "enentukan Pri rita! "a!alah Penentuan terhadap masalah yang akan diteliti merupakan tahap yang penting dalam melakukan penelitian, karena pada hakikatnya seluruh proses penelitian yang dijalankan adalah untuk menja0ab pertanyaan yang sudah ditentukan sebelumnya.

$$

Menentukan masalah juga merupakan hal yang tidak mudah karena tidak adanya panduan yang baku. Meskipun demikian, dengan latihan dan kepekaan ilmiah, penentuan masalah utama yang harus segera diatasi dapat dilakukan dengan tepat. Kriteria berikut ini akan mempermudah kita menemukan masalah% $. Masalah sebaiknya merumuskan setidak-tidaknya hubungan antar dua 1ariable atau lebih /. Masalah harus dinyatakan secara jelas dan tidak bermakna ganda dan pada umumnya diformulasikan dalam bentuk kalimat tanya. 2. Masalah harus dapat diuji dengan menggunakan metode empiris, yaitu dimungkinkan adanya pengumpulan data yang akan digunakan sebagai bahan untuk menja0ab masalah yang sedang dikaji. 5. Masalah tidak boleh merepresentasikan masalah posisi moral dan etika. Dalam upaya menetapkan prioritas masalah, ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu% $. Pengum&ulan #ata 'ntuk dapat menetapkan prioritas masalah kesehatan, perlu tersedia data yang cukup. 'ntuk itu perlu dilakukan pengumpulan data. Data yang perlu dikumpulkan adalah data yang berkaitan dengan lingkungan, perilaku, keturunan, dan pelayanan kesehatan, termasuk keadaan kesehatan. $. Peng lahan Data Setelah data telah berhasil dikumpulkan, maka data tersebut harus diolah, maksudnya adalah menyusun data yang tersedia sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh masinggeografis, keadaan pemerintahan, kependudukan, pendidikan, , sosial budaya, pekerjaan, mata pencaharian, dan keadaan

$/

masing data tersebut. -eknik dalam melakukan pengolahan data yang dikenal ada tiga macam, yaitu secara manual, elektrik, dan mekanik. '. Pen(a)ian Data Data yang telah diolah perlu disajikan, ada tiga macam penyajian data yang la<im digunakan yaitu tekstual, tabulasi, dan grafik. *. Pemilihan Pri rita! "a!alah +asil penyajian data akan memunculkan berbagai masalah. -idak semua masalah dapat diselesaikan. Karena itu diperlukan pemilihan prioritas masalah, dalam arti masalah yang paling penting untuk diselesaikan. Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai dengan kurang penting. Penetapan prioritas memerlukan perumusan masalah yang baik, yakni spesifik, jelas ada kesenjangan yang dinyatakan secara kualitatif dan kuantitatif, serta dirumuskan secara sistematis. Dalam menetapkan $. /. 2. 5. prioritas masalah ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan, yakni % .esarnya masalah yang terjadi Pertimbangan politik Persepsi masyarakat .isa tidaknya masalah tersebut diselesaikan.

II.$.$ Pen(u!unan Pri rita! "a!alah Masing-masing organisasi secara garis besar mempunyai pernyataan yang jelas mengenai prioritas program yang diacu secara resmi dan diperbarui setiap jangka 0aktu tertentu. Prioritas tersebut $2

menjadi dasar pengambilan keputusan yang juga dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya. (kan tetapi, dalam kenyataannya banyak organisasi yang baru menyadari bah0a mereka tidak memiliki prioritas yang jelas hingga organisasi tersebut mengalami masalah dan krisis. Penentuan prioritas merupakan proses mengidentifikasi akti1itas yang paling penting dalam sebuah organisasi. Prioritas priority setting! dikembangkan sebagai dasar pembuatan keputusan. Penentuan prioritas perlu dikembangkan dengan memahami sumbersumber daya yang bermanfaat untuk mencapai hasil outcomes! dan pengaruh impact" yang diharapkan. Ketersediaan dari sumber daya dapat menjadi faktor utama dalam penentuan prioritas. Prioritas masalah disusun berdasarkan tingkat kebutuhan dan disesuaikan dengan 1isi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai. Pada umumnya, penyusunan prioritas akan memperhatikan masalahmasalah dasar yang dihadapi maupun faktor-faktor yang menghambat tercapainya suatu tujuan. "leh karena itu, pemahaman terhadap akar permasalahan yang dihadapi menjadi modal utama bagi pengambil keputusan, khususnya yang terkait dengan masalah fundamental. Afektifitas penentuan prioritas masalah berhubungan erat dengan proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini, pengambilan keputusan harus mempertimbangkan tujuan organisasi, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap langkah yang dilakukan memiliki tujuan sendiri. (nalisis situasi sebagai langkah a0al dalam perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga dapat diperoleh gambaran tentang masalah kesehatan yang ada serta faktorfaktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, yang merupakan tujuan dari analisis ini. Pada akhirnya akan diperoleh hasil dari analisis ini yang merupakan titik tolak perencanaan kesehatan terpadu dan dalam langkah selanjutnya diikuti oleh kegiatan untuk merumuskan masalah secara jelas, sekaligus menentukan prioritas

$5

masalah-masalah tersebut. 6ang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk pelayanan kesehatan!. .eberapa poin berikut ini merupakan alasan mengapa penentuan prioritas masalah dipandang penting% - (gar tetap fokus pada hal-hal yang berada pada prioritas utama atau menuntun perencanaan dan proses update program. - 'ntuk menga0asi agar penggunaan sumber daya langka dapat lebih efektif. - 'ntuk membangun komunikasi mengenai proyek@akti1itas antar stakeholder. - 'ntuk menghubungkan antara kebijakan dan tujuan ekonomi sosial pemerintah. Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan peringkat masalah kesehatan. Penentuan prioritas $. /. 2. 5. 7. 9. ;. ini dilakukan karena disebabkan oleh pertimbangan sumberdaya, yaitu% Man atau sumber daya manusia Money atau biaya Material atau bahan Methode atau metode@teknik. Machine atau peralatan Market atau pasar@konsumen atau pelanggan -ime atau 0aktu Dalam menetapkan prioritas sebelumnya kita menentukan kriteria untuk menetapkan prioritas, dapat menggunakan salah satu dari lingkungan, perilaku, kependudukan dan

$7

tiga metode, yaitu% dot voting# $eighted voting atau consensus votingB tergantung 0aktu, sumber dan sifat kelompok. $. 3Dot %oting4 Masing-masing anggota kelompok diberikan sejumlah CvotesD dengan menggunakan stiker titik-titik 0arna. (turan mainnya adalah, masing-masing orang mendapat sejumlah titik yang menunjukkan E( dari jumlah item. Pemilahan dan penggabungan ide-ide dapat ditunda sampai selesainya voting, jadi 0aktu tidak akan terbuang percuma untuk mendiskusikan item-item dengan prioritas rendah. Eoting ulang dapat dilakukan beberapa kali bersamaan dengan pemilihan dan pengklasifikasian ide. Dot voting ini merupakan metode dengan 1isualisasi tinggi dan sederhana. Kekurangannya adalah metode ini mengambil opini mayoritas dan menyingkirkan kelompok minoritas yang dapat merusak interaksi kelompok di masa yang akan datang. /. &'eighted %oting3 Poin diberikan pada ran!ing indi1idu. &ontohnya, jika anggota diharuskan meranking lima pilihan teratas, maka 7 suara dapat memilih pilihan pertama, 5 suara untuk pilihan kedua, 2 suara untuk pilihan ketiga dan seterusnya. Seluruh nilai indi1idu untuk tiap item kemudian ditotal dan item dapat diranking diurutkan! berdasarkan nilai total kelompok. Metode ini lebih akurat dibandingkan dengan straight voting dalam mengukur pilihan anggota. Metode ini juga dapat dilakukan dan dijumlahkan atau ditotal antara pertemuan, sehingga kelompok tidak menghabiskan 0aktunya hanya untuk menyelesaikan tugas ini.
3.

3Consensus decision3 Metode ini paling banyak menyita 0aktu, namun penting karena

implementasi keputusan membutuhkan penerimaan dan komitmen dari seluruh anggota kelompok.

$9

(turan dasar untuk membangun konsensus adalah% $. Meminta seluruh anggota kelompok berdiskusi. /. +indari argumentasi. 2. 'ngkapkan seluruh kekha0atiran@masalah@isu terutama pandanganpandangan minor!. 5. Dengarkan seluruh kekha0atiran@masalah@isu. (jukan pertanyaan mengulangi klarifikasi, dan paraphrase kekha0atiran@masalah@isu sendiri!. 7. &atat pro dan kontra masing-masing posisi dalam suatu chart. 9. 8ika ada dua posisi yang bertentangan konflik!, carilah yang ketiga untuk mengatasi perbedaan. ;. Dapatkan ekspresi dukungan dari seluruh anggota kelompok sebelum membuat keputusan final. Prioritas berfungsi untuk memudahkan pengambilan keputusan merupakan suatu proses yang kompleks. Seseorang tidak dapat menggunakan satu pendekatan yang sesuai untuk semua kebutuhan. "leh karena itu, pihak yang bertanggung ja0ab dan terlibat dalam penetapan prioritas perlu mengetahui beberapa pendekatan utama dan kendala-kendala yang mungkin muncul dalam penetapan prioritas, sekaligus bagaimana cara untuk mengatasi kendala tersebut. II.$.' "a+am-"a+am Pen#ekatan Dalam Peme+ahan "a!alah (da 2 cara pendekatan yang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan, yakni % $. #dentifikasi masalah kesehatan dilakukan dengan mengukur mortalitas, morbiditas dan cacat yang timbul dari penyakit-penyakit yang ada dalam masyarakat. /. Pendekatan Pragmatis

pernyataan kekha0atiran@masalah@isu tersebut dengan bahasa anda

$;

Pada umumnya setiap orang ingin bebas dari rasa sakit dan rasa tidak aman yang ditimbulkan penyakit@kecelakaan. Dengan demikian ukuran pragmatis suatu masalah gangguan kesehatan adalah gambaran upaya masyarakat untuk memperoleh pengobatan, misalnya jumlah orangyang datang berobat ke suatu fasilitas kesehatan.

2. Pendekatan Politis Dalam pendekatan ini, masalah kesehatan diukur atas dasar pendapat orang-orang penting dalam suatu msyarakat pemerintah atau tokoh-tokoh masyarakat!. Pendekatan yang tepat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut% $. Seberapa eksplisit identifikasi prioritas dalam mempersiapkan rencana kerja $or! plan!F /. Sampai seberapa jauh prioritas yang telah disusun merepresentasikan apakah prioritas organisasi secara menyeluruhF Prioritas organisasi mencakup prioritas proyek dan programF Seringkali penyusunan prioritas hanya memperhatikan program internal dan mengabaikan prioritas antar program. 2. Seberapa jauh setiap pihak mampu memahami dan menghargai proses yang telah dilakukan untuk menetapkan prioritasF 5. .agaimana kajian dan pembaruan up date! prioritasF 7. Sampai seberapa jauh penerapan pendekatan rasional dalam penyusunan prioritasF 9. (pakah terdapat fokus pada kebutuhan masyarakat yang utama sebagai penentu kunci dalam penyusunan prioritasF Dalam menentukan prioritas, terdapat beberapa pertanyaan petunjuk guidance question! yang dapat digunakan, yaitu%

$=

$. (pa prioritas utama berdasarkan pemikiran dan kebutuhan yang diidentifikasi selama analisis situasiF /. (pa yang kita ketahui mengenai prioritas-prioritas tersebutF 2. (pakah sumber daya tersedia dan dapat diakses untuk menjalankan prioritas tersebutF 5. (pakah ada orang, kelompok, atau organisasi lain yang lebih mampu melaksanakan prioritas tersebutF 7. Siapa yang sudah atau sedang terlibat dalam pekerjaan berkaitan dengan prioritas tersebutF 9. Siapa partner yang potensialF II.$.* "enentukan b b t ma!alah Menentukan bobot masalah adalah suatu proses pemberian nilai terhadap kriteria yang telah dipilih. -ujuannya adalah agar dapat membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria lainya yang dilihat dari nilai bobot tersebut. Langkah-langkah dalam menetapkan bobot masalah% a. Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji dan dibahas secara rinci sehingga kesahihannya 1aliditas! setiap kriteria diterima oleh semua anggota. b. Masing-masing anggota menentukan, memberikan bobot terhadap kriteria yang ada. .iasanya bobot yang diberikan berkisar antara $7 atau $-$> apabila ingin memperoleh 1ariasi nilai yang cukup luas. Kriteria yang sangat penting Kriteria yang penting Kriteria yang cukup penting Kriteria yang kurang penting Kriteria yang tidak penting % Skor 7 % Skor 5 % Skor 2 % Skor / % Skor $

$?

c. .obot yang telah ditentukan pada masing-masing kriteria dijumlahkan untuk mendapatkan nilai rata-ratanya sehingga didapatkan bobot sebenarnya. d. Menetapkan skor Menetapkan skor permasalahan yang dihadapi atas dasar kriteria yang telah ditentukan. &aranya dengan menjumlahkan skor dari setiap kriteria, sehingga didapatkan skor total bagi setiap masalah yang ada. Dari total inilah diperoleh urutan atau prioritas masalah kesehatan II.$., Pr !e! Pen(u!unan Pri rita! (ang E%ekti% Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijaksanaan banyak diperlukan bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis berbagai rincian yang rele1an. +al ini merupakan bagian dari proses perencanaan yang biasanya dikatakan paling naluriah. ,amun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi tindakan yang ditentukan secara jelas. Ketrampilan utama yang diperlukan dalam penentuan prioritas adalah menyeimbangkan 1ariabel-1ariabel yang memiliki hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam skala dimensional yang berbeda pula. -erlalu sering kesalahan timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi. Perencanaan kesehatan harus mengembangkan ketrampilan dalam semua disiplin ilmu yang diperlukan agar dapat melakukan pendekatan perencanaan yang seimbang. 6ang terutama diperlukan adalah indeksindeks tertentu yang 1alid di dalam informasi baik kualitatif maupun kuantitatif yang digunakan dalam penilaian ini. -anpa mengindahkan semua usaha pada pengukuran dan pengelompokkan khusus, si perencana pada akhirnya harus bersandar pada elemen-elemen kebijaksanaan yang

/>

tak pasti berdasarkan pengalaman atau e1aluasi rencana-rencana sebelumnya dalam membuat keputusan akhir. Karakter organisasi struktur, budaya, dan sejarah! sangat berpengaruh terhadap penyusunan prioritas. Selain itu, proses dokumentasi prioritas program dan kondisi pada saat penyusunan prioritas juga akan mempengaruhi penyusunan prioritas yang efektif. (dapun beberapa ciri proses penyusunan prioritas yang efektif adalah% $. Mulai dari program yang dibutuhkan, bukan dari berapa jumlah dana yang dimiliki. 8adi pertanyaan yang harus dija0ab adalah 3apa yang perlu kita lakukan4 bukan 3kegiatan apa yang dapat kita biayai4 /. 2. Mengkomunikasikan perlunya penetapan prioritas dan berfokus pada masa depan organisasi Klarifikasi peranan role! dan aturan rule! 5. Mulai dari apa yang telah ada dan sumber daya yang telah dimiliki 7. Mendorong kreatifitas 9. Mencari tahu apa yang sedang terjadi dan berkembang di masyarakat ;. Melibatkan sumber daya manusia dari luar@eksternal =. Mengidentifikasi persetujuan agreement! dan ketidaksetujuan disagreement! mengenai prioritas yang ditetapkan ?. #dentifikasi program-program yang berkaitan dengan organisasi lain $>. Penggunaan kriteria yang kredibel dalam penentuan prioritas akhir $$. Memastikan bah0a organisasi secara formal mengadopsi penyataan prioritas yang telah diputuskan $/. Diperlukan kompetensi sumber daya manusia namun jangan sampai kompetensi tersebut yang mengarahkan prioritas! II.$.- "et #e Penentuan Pri rita! "a!alah Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting, setelah masalah-masalah kesehatan teridentifikasi. Metode yang dapat dilakukan dalam penentuan prioritas masalah dibedakan atas dua yaitu

/$

secara Scoring dan ,on Scoring. Kedua metode tersebut pelaksanaannya berbeda-beda. Pemilihan kedua cara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia, yaitu % II.$.-.1 Scoring Technique Pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score nilai! untuk berbagai parameter tertentu yang telah ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah % .esarnya masalah atau pre1alensi penyakit .erat ringannya akibat yang ditimbulkan Kenaikan pre1alensi masalah rate o( increase! Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut degree o( unmeet need! Keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan social bene(it! *asa prihatin masyarakat terhadap masalah. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah resources availibilily! -eknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah technical (easibility! Metode tersebut terbagi lagi menjadi beberapa cara sebagai berikut% a. "et #e Br(ant &ara ini telah dipergunakan di beberapa negara yaitu di (frika dan -hailand. &ara ini menggunakan 5 macam kriteria, yaitu % Community Concern, yakni sejauh mana masyarakat menganggap masalah tersebut penting. Pre1alensi, yakni berapa banyak penduduk yang terkena penyakit tersebut

//

Seriousness, yakni sejauh mana dampak yang ditimbulkan penyakit tersebut Manageability, yakni sejauh mana kita memiliki kemampuan untuk mengatasinya. Menurut cara ini masing-masing kriteria tersebut diberi

scoring, kemudian masing-masing skor dikalikan. +asil perkalian ini dibandingkan antara masalah-masalah yang dinilai. Masalah-masalah dengan skor tertinggi, akan mendapat prioritas yang tinggi pula. Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke ba0ah untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. -etapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil. b. MCUA .Multiple Criteria Utility Assessment "et #e/ Metode M&'( digunakan apabila pelaksana belum terlalu siap dalam penyediaan sumber daya, serta pelaksana program atau kegiatan menginginkan masalah yang diselesaikan adalah masalah yang ada di masyarakat. M&'( adalah suatu teknik atau metode yang digunakan untuk membantu tim dalam mengambil keputusan atas beberapa alternatif. (lternatif dapat berupa masalah pada langkah penentuan prioritas masalah atau pemecahan masalah pada langkah penetapan prioritas pemecahan masalah. Pada metode ini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan. Kriteria adalah batasan yang digunakan untuk menyaring alternatif /2

masalah sesuai kebutuhan.Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada. &ara untuk menentukan bobot dari masing-masing kriteria dengan diskusi, argumentasi, dan justifikasi Kriteria yang dipakai terdiri dari% )mergency kematian. *reetes member ) panding scope +easibility ,olicy %Menimpa orang banyak, insiden@pre1alensi. % *uang lingkup besar di luar kesehatan % Kemungkinan dapat@tidaknya dilakukan. % Kebijakan pemerintah daerah@nasional. %Kega0atan menimbulkan kesakitan atau

+. "et #e "atematik PAH012ENDES .Pan American Health Organization-Center for De elopment Stu!ies/ &ara ini digunakan di (merika Latin. Kriteria yang dipakai adalah % M G Magnitude o( the problem yaitu besarnya masalah yang dapat dilihat dari H atau jumlah@kelompok yang terkena masalah, keterlibatan masyarakat serta kepentingan instansi terkait. # G -mportancy atau kega0atan masalah yaitu tingginya angka morbiditas dan mortalitas serta kecenderunagn dari 0aktu ke 0aktu. -mportancy terdiri dari % Severity .S" % berat ringannya masalah tersebut terhadap masalah kesehatan pada umumnya semakin berat, nilai semakin tinggi!. /ate o( -ncrease ./-" semakin tinggi!. ,ublic Concern .,co" % banyak sedikitnya masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat semakin menjadi perhatian, nilai semakin tinggi! % berat ringannya hambatan jika masalah semakin berat hambatan, nilai tersebut tidak segera ditangani

/5

,olitical Climate .,C" % banyak sedikitnya perhatian semakin tinggi! Social Bene(it .SB" % banyak sedikitnya masalah

politik

terhadap masalah tersebut semakin menjadi perhatian politik, nilai tersebut

memberikan manfaat sosial jika ditangani semakin banyak memberi manfaat sosial, nilai semakin tinggi! E G %ulnerability yaitu sensitif atau tidaknya pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Sensitifitas dapat diketahui dari perkiraan hasil output! yang diperoleh dibandingkan dengan pengorbanan input! yang dipergunakan. & G Cost yaitu biaya atau dana yang dipergunakan untuk melaksanakan pemecahan masalah. Semakin besar biaya semakin kecil skornya. +ubungan keempat kriteria dalam menentukan prioritas masalah P!, yaitu% P 3 " . I .4.2

Parameter diletakkan pada baris atas dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Pengisian dilakukan dari satu parameter ke parameter yang lain. +asilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Penentuan skor untuk setiap masalah dilakukan oleh &e pert01 Langkah P(+"% $. -ulis atau daftarlah masalah yang didapat dari kegiatan analisis situasi. /. -entukan e pert yang akan dilibatkan dalam penyusunan prioritas 2. -entukan skor yang akan dipergunakan dalam penentuan prioritas $ sampai dengan $>

/7

5. Pemberian skor oleh e pert untuk setiap masalah berdasarkan 5 kriteria P(+". Pemberian skor sebaiknya membandingkan antar masalah dengan kriteria yang sama! 7. Kalikan skor setiap kriteria pada tiap masalah 9. -entukan prioritas berdasarkan urutan hasil perkalian. +asil yang paling besar merupakan prioritas.

&ontoh -abel % ," M(S(L(+ $ Masalah $ S 2 2 *# P&o P&l S. 2 7 $ 2 2 2 $ 2 $ M 7 E 2 & $ ,ilai 57

Masalah /

$$

Masalah /

$ 2

2 7 7 2 /7

#. "et #e Hanl n Metode ini memberikan cara untuk membandingkan berbagai masalah kesehatan dengan cara yang relatif, tidak absolut@mutlak, memiliki kerangka, sederajat, dan objektif. Dalam buku ,ublic 2ealth3 Administration and ,ractice .2anlon and ,ic!ett# Times Mirror4Mosby College ,ublishing" dan /9

Basic 2ealth ,lanning .Spiegel and 2yman# Aspen ,ublishers" , metode +anlon memiliki tiga tujuan utama% $. Memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksplisit yang harus diperhatikan dalam menentukan prioritas /. 'ntuk mengorganisasi faktor-faktor ke dalam kelompok yang memiliki bobot relatif satu sama lain 2. Memungkinkan faktor-faktor agar dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan dinilai secara indi1idual. Proses penentuan kriteria dia0ali dengan pembentukan kelompok yang akan mendiskusikan, merumuskan dan menetapkan kriteria. Sumber informasi yang dipergunakan dapat berasal dari % $. /. 2. 5. Pengetahuan dan pengalaman indi1idual para anggota Saran dan pendapat nara sumber Peraturan pemerintah yang rele1an +asil rumusan analisa keadaan dan masalah kesehatan.

Langkah selanjutnya adalah % $. Mengin1entarisir kriteria /. Mengin1entalisir dan menge1aluasi kriteria Metode +anlon hampir sama dengan metode M&'(, dilakukan dengan memberikan skor atas serangkaian kriteria (, ., & dan D PA(*L!. 1. Kel m& k kriteria A 3 be!arn(a ma!alah Komponen ini adalah salah satu faktornya memiliki angka yang kecil. Pilihan biasanya terbatas pada persentase dari populasi yang secara langsung terkena dampak dari masalah tersebut yakni insiden, pre1alensi, atau tingkat kematian dan angka. 'kuran@besarnya masalah juga dapat dipertimbangkan dari lebih dari satu cara. .aik keseluruhan populasi penduduk maupun populasi

/;

yang berpotensi atau berisiko dapat menjadi pertimbangan. Selain itu, penyakit Bpenyakit dengan faktor risiko pada umumnya yang mengarah pada solusi bersama atau yang sama dapat dipertimbangkan secara bersama-sama. Misalnya, jika kanker yang berhubungan dengan tembakau dijadikan pertimbangan maka kanker paru-paru, kerongkongan, dan kanker mulut dapat dianggap sebagai satu. 8ika akan dibuat lebih banyak penyakit yang juga dipertimbangkan, penyakit cardio1ascular mungkin juga dapat dipertimbangkan. ,ilai maksimal dari komponen ini adalah $>. Keputusan untuk menentukan berapa ukuran atau besarnya masalah biasanya merupakan konsensus kelompok. $. Kel m& k kriteria B 3 tingkat kega5atan ma!alah Kelompok harus mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin dan menentukan tingkat keseriusan dari masalah. Sekalipun demikian, angka dari faktor yang harus dijaga agar tetap pada nilai yang pantas. Kelompok harus berhati-hati untuk tidak memba0a masalah ukuran atau dapat dicegahnya suatu masalah ke dalam diskusi, karena kedua hal tersebut sesuai untuk dipersamakan di tempat yang lain. Maksimum skor pada komponen ini adalah />. :aktor-faktor harus dipertimbangkan bobotnya dan ditetapkan secara hati-hati. Dengan menggunakan nomor ini />!, keseriusan dianggap dua kali lebih pentingnya dengan ukuran atau besarnya masalah. :aktor yang dapat digunakan adalah% a. 'rgensi% sifat alami dari kedaruratan masalahI tren insidensi, tingkat kematian, atau faktor risikoI kepentingan relatif terhadap masayarakatI akses terkini kepada pelayanan yang diperlukan.-ingkat keparahan% tingkat daya tahan hidup, rata-rata usia kematian, kecacatan@disabilitas, angka kematian prematur relatif b. Kerugian ekonomi% untuk masyarakat kota @daerah @ ,egara! dan untuk masing-masing indi1idu.

/=

Masing-masing faktor harus mendapatkan bobot. Sebagai contoh, bila menggunakan empat faktor, bobot yang mungkin adalah >-7 atau kombinasi manapun yang nilai maksimumnya sama dengan />. Menentukan apa yang akan dipertimbangkan sebagai minimum dan maksimum dalam setiap faktor biasanya akan menjadi sangat membantu. +al ini akan membantu untuk menentukan batas-batas untuk menjaga beberapa perspektif dalam menetapkan sebuah nilai numerik. Salah satu cara untuk mempertimbangkan hal ini adalah dengan menggunakannya sebagai skala % >Gtidak ada $Gbeberapa /Glebih lebih parah, lebih ga0at, lebih banyak, dll! 2Gpaling '. Kel m& k kriteria 2 3 kemu#ahan &enanggulangan ma!alah Komponen ini harus dianggap sebagai JSeberapa baikkah masalah ini dapat diselesaikanFJ :aktor tersebut mendapatkan skor dengan angka dari > B $> sulit B mudah!. Komponen ini mungkin merupakan komponen formula yang paling subyektif. -erdapat sejumlah besar data yang tersedia dari penelitian-penelitian yang mendokumentasikan sejauh mana tingkat keberhasilan sebuah inter1ensi selama ini. Afekti1itas penilaian yang dibuat berdasarkan tingkat keberhasilan yang diketahui dari literatur dikalikan dengan persen dari target populasi yang diharapkan dapat tercapai. &ontoh% .erhenti Merokok % -arget populasi 57.>>> perokok -otal yang mencoba untuk berhenti $2.7>> Afekti1itas penghentian merokok 2/H atau >,2/ -arget populasi K efekti1itas >,2> K >,2/ G >,>?9 atau >,$ atau $

/?

Sebuah keuntungan dengan mempertimbangkan populasi target dan jumlah yang diharapkan adalah akan didapatkannya perhitungan yang realistis mengenai sumber daya yang dibutuhkan dan kemampuan yang diharapkan untuk memenuhi tujuan yang ditetapkan. *. Kel m& k kriteria D 3 Pearl %akt r 6ang berarti P G Kesesuaian, A G Secara ekonomi murah, ( G dapat diterima, * G -ersedianya sumber, L G Legalitas terjamin. Pearl adalah suatu kelompok faktor yang 0alaupun tidak secara langsung berkaitan dengan masalah kesehatan namun memiliki pengaruh yang tinggi dalam menentukan apakah masalah tertentu dapat diatasi. P - ,ropriety Suatu masalah yang masuk dalam ranah misi agensi keseluruhan. A - )conomic +easibility (pakah mengatasi suatu masalah masuk akal secara ekonomiF apakah ada konsekuensi ekonomis jika masalah tidak diatasiF ( B Acceptability (pakah masyakarat dan@atau target populasi akan menerima bah0a masalah tersebut ditanganiF * B /esources (pakah tersedia sumber daya untuk mengatasi@menangani masalah tersebut L B 5egality (pakah hukum yang berlaku saat ini mengijinkan masalah tersebut ditangani. Komponen-komponen ini diterjemahkan kedalam dua formula rumus! yang memberikan nilai numerical yang memberikan prioritas utama bagi penyakit@kondisi dengan nilai tertinggi. Basic ,riority /ating atau ,ilai Dasar Prioritas% .P*! L .P* G (M.! &@2 2>

6verall ,riority /ating atau ,ilai Prioritas Keseluruhan "P*! L "P* G N (M.!&@2O K D Perbedaan dari dua rumus akan semakin jelas saat Komponen D PA(*L! dideskripsikan. Masing-masing faktor ini dipertimbangkan, dan penilaian untuk masing masing faktor PA(*L adalah $ untuk setiap ja0aban CiyaD dan > jika ja0abannya CtidakD. Saat penilaian lengkap, seluruh angka dikalikan untuk mendapatkan ja0aban final. Karena seluruh faktor ini me0akili suatu produk dan bukan jumlah maka jika salah satu dari lima faktor tersebut ja0abannya CtidakD, maka D sama dengan >. Karena D adalah pengali final dalam rumus, jika DG>, maka masalah kesehatan tidak akan teratasi dalam "P*, 0alaupun masalah tersebut memiliki ranking yang tinggi dalam .P*. e. "et #e 2A6L .Capa"ility# Accesa"ility# $ea!iness % &e erage/ Metode &(*L merupakan suatu teknik yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Metode ini dilakukan dengan menentukan skor atas kriteria tertentu, seperti kemampuan capability!, kemudahan accessibility!, kesiapan readiness!, serta daya ungkit leverage!. Semakin besar skor semakin besar masalahnya, sehingga semakin tinggi letaknya pada urutan prioritas. Penggunaan metode &(*L untuk menetapkan prioritas masalah dilakukan apabila pengelola program menghadapi hambatan keterbatasan dalam menyelesaikan masalah. Penggunaan metode ini menekankan pada kemampuan pengelola program. Metode &(*L Capability# Accesibility# /eadness# 5everage! dengan menggunakan skore nilai $ B 7. Kriteria &(*L tersebut mempunyai arti % &% Ketersediaan Sumber Daya dana dan sarana@peralatan!

2$

(%

Kemudahan, masalah yang ada diatasi atau tidak Kemudahan dapat didasarkan pada ketersediaan metode@cara@teknologi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak.

*% L%

Kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan sasaran seperti keahlian@kemampuan dan moti1asi Seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan yang dibahas.

,ilai total merupakan hasil perkalian & K ( K * K L, urutan ranking atau prioritas adalah nilai tertinggi sampai nilai terendah.

&ontoh -abel % ," $ / 2 5 7 9 ; M(S(L(+ Masalah $ Masalah / Masalah 2 Masalah 5 Masalah 7 Masalah 9 Masalah ; & 2 / 2 $ $ 5 7 ( / 2 $ 2 / / 2 * $ / 2 5 2 / $ L / 2 $ $ 5 $ 2 ,#L(# $/ 29 ? $/ /5 $9 57 *(,K 7 / ; 9 2 5 $

Metode &(*L digunakan apabila pelaksana program masih mempunyai keterbatasan belum siap! dalam menyelesaikan masalah. Penggunaan metode ini menekankan pada kemampuan pelaksana program.

2/

Langkah-langkah Metode CA/5 3 Persiapan yang perlu dilakukan antara lain % $. Persiapan )ugus -ugas Susunan petugas % a. Pimpinan &(*L b. Petugas pencatat pada (lipchart c. Petugas skoring dan ranking /. 2. Persiapan *uang Pertemuan Persiapan Sarana atau Peralatan a. Peserta &(*L b. Data c. Proses Dinamika Kelompok Langkah inti pelaksanaan CA/5 3 $. Pemberian skor pada masing-masing masalah dan perhitungan hasilnya a. b. -ulis atau daftarlah masalah yang didapat dari kegiatan analisis situasi. -entukan skor atau nilai yang akan diberikan pada tiap masalah berdasarkan kesepakatan bersama Misal % telah disepakati bersama skor atau nilai yang diberikan adalah $-7, dengan ketentuan sebagai berikut % ,ilai $ G sangat tidak menjadi masalah ,ilai / G tidak menjadi masalah ,ilai 2 G cukup menjadi masalah ,ilai 5 G sangat menjadi masalah ,ilai 7 G sangat menjadi masalah mutlak! c. .erikan skor atau nilai untuk setiap alternatif masalah berdasarkan kriteria &(*L Capability atau kemampuan, Accessability atau Kemudahan, /eadiness atau kesiapan, 5everage atau Daya 'ngkit!

22

/.

Menentukan prioritas berdasarkan hasil rangking. 'rutkan masalah menurut prioritasnya, berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada langkah b. Misal % dari contoh tampilan pada langkah b, maka prioritas masalahnya adalah sebagai berikut % $. *endahnya mutu pelayanan .P /. Perhatian keluarga pada bumil rendah 2. Perilaku P+.S rendah

&ontoh -abel
Sk$r %$& Masalah C 1 Mutu pelayanan BP rendah 2 Perilaku PHBS rendah 3 Perhatian keluar!a pada "u#il rendah 4 3 4 A 5 3 4 R 4 3 3 L 5 3 3 Cx Ax Rx L 400 1 144 1 3 2 Hasil Rankin!

Kelebihan Penggunaan Metode CA/5 Dengan masalah yang relatif banyak, bisa ditentukan peringkat atas masing-masing masalah sehingga bisa diperoleh prioritas masalahnya. Kekurangan Penggunaan Metode CA/5 $. /. Penentuan skor sangat subyektif, sehingga sulit untuk distandarisasi Penilaian atas masing-masing kriteria terhadap masalah yang diskor perlu kesepakatan agar diperoleh hasil yang maksimal dalam penentuan peringkat prioritas! 2. "bjektifitas hasil peringkat masalah kurang bisa dipertanggungja0abkan karena penentuan skor atas kriteria yang ada bersifat subyektif. %. "et #e Teknik "ulti-7 ting

25

-eknik multi-1oting biasanya digunakan jika terdapat banyak masalah kesehatan atau masalah tersebut harus dipersempit menjadi beberapa masalah saja. +asil dari cara multi-1oting adalah cukup menarik karena proses ini memungkinkan masalah kesehatan yang mungkin tidak menjadi prioritas utama dari setiap indi1idu, tetapi disukai oleh semua, untuk naik ke atas. Sebaliknya teknik straight 1oting akan menutupi popularitas dari tipe masalah kesehatannya sehingga membuatnya menjadi lebih sulit untuk mencapai consensus. Langkah-langkah dalam melaksanakan multi 1oting% $. Putaran suara pertama Setelah daftar masalah kesehatan ditetapkan, setiap peserta memberikan suara terhadap prioritas utama mreka masing Bmasing. Pada putaran ini mereka boleh memilih sebanyak yang mereka mau atau tergantung pada jumlah item yang ada dalam daftar, jumlah maksimum suara yang boleh diberikan oleh setiap peserta dapat ditentukan /. Memperbaharui daftar Masalah kesehatan dengan jumlah suara sama dengan separuh dari jumlah peserta yang memberikan 1oting akan tetap dipertahankan dalam daftar tersebut, dan semua masalah kesehatan lain yang di eliminasi. 2. Putaran suara ke dua Setiap peserta memberikan suara terhadap apa yang paling mereka prioritaskan pada tahap ini, peserta 1oting boleh memberikan suara dengan jumlah yang sama dengan separuh dari masalah kesehatan yang ada dalam daftar masalah. misalnya jika sepuluh masalh tetap pada daftar, setiap peserta dapat melemparkan lima suara!. 5. Pengulangan

27

Langkah ketiga tersebut tetap diulang sampai prioritas masalah menjadi lebih sempit dan disesuaikan dengan jumlah yang diinginkan &ontoh Multi Eoting%

Parna merah menandakan tahap pertama yaitu eliminasi, 0arna hijau menandakan tahap eliminasi ke dua, sedangkan 0arna biru menunjukkan tahap eliminasi pertama, daftar masalah yang mendapat suara terbanyak mendapatkan prioritas ataupun posisi utama sebagai masalah yang paling penting dan harus diselesaikan. g. "et #e US8 .Urgency# Seriousness# an! 'ro(th/ Metode 'S) merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode 'S) dilaksanakan dengan memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta kemungkinan bekembangnya masalah tersebut semakin besar. +al tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut %

29

$. Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya 0aktu, mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. /. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system atau tidak. 2. *ro$th atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah. Penggunaan metode 'S) dalam penentuan prioriotas masalah dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri. Langkah-langkah US89 $. Persiapan Dalam melaksanakan penentuan prioritas masalah dengan metode 'S) persiapan yang perlu dilakukan antara lain % a! Persiapan gugus tugas Pembagian pekerjaan atau gugus tugas perlu dilaksanakan sebelum pertemuan dimulai, dimana ditentukan siapa yang akan menjadi pimpinan proses 'S), siapa yang melakukan tugas sebagai notulis, dan orang yang menulis di (lipchart, siapa yang melakukan scoring dan menghitung hasilnya untuk menetukan ranking, serta siapa yang membacakan hasilnya. Susunan petugas untuk metode teknik scoring dengan metode 'S), yakni sebagai berikut % Pimpinan 'S) Petugas pencatat (lipchart Petugas scoring dan ranking Personil yang bertugas sebagai notulis

2;

b! Persiapan ruang pertemuan *uang pertemuan yang akan digunakan sebaiknya menggunakan ruangan yang cukup luas dan nyaman. Meja dan tempat duduk diatur setengah lingkaran atau seperti huruf ' yang terbuka ujungnya atau meja bundar /ound table!, dimana pada ujung meja yang terbuka ditempatkan (lipchart atau papan tulis atau $hite board. c! Persiapan peralatan atau sarana Sarana atau peralatan yang diperlukan dalam proses kegiatan ini adalah% Daftar hadir Kertas (lipchart, papan tulis atau $hiteboard lengkap dengan alat tulisnya. (lat tulis dimasing-masing meja. Kalkulator.

d! Peserta Sebelum melakukan pemilihan atau seleksi untuk peserta, beberapa hal yang perlu dijelaskan oleh pimpinan atau yang akan memimpin pelaksanaan metode 'S), yaitu Peserta yang akan bergabung dalam kelompok 'S), adalah karena kemampuan mereka untuk melakukan analisis dan mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Menekankan pentingnya tugas kelompok. Menekankan pentingnya sumbangan pikiran setiap peserta. Memberikan petunjuk kegunaan hasil pertemuan. Memberikan sambutan yang bersifat hangat dan ramah, selanjutnya tentukan siapa yang akan diundang atau dilibatkan dalam pertemuan untuk melakukan proses metode 'S). 2=

8umlah peserta berkisar antara ;-$> peserta.

e! Data yang Dibutuhkan Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode 'S), yakni sebagai berikut% +asil analisa situasi #nformasi tentang sumber daya yang dimiliki Dokumen-dokumen tentang perundang-undangan, peraturan, serta kebijakan pemerintah yang berlaku. Proses Dinamika Kelompok Sebelum memasuki proses atau langkah inti pada pelaksanaan metode 'S), pimpinan kelompok metode 'S) memberikan sambutan dalam bentuk kata pengantar, yang berisi% a! 'capan selamat datang pada peserta 'S) b! Penjelasan tentang teknik scoring, proses, terutama menyangkut jalannya proses, dengan menekankan pada pentingnya untuk menciptakan suasana kerjasama, saling pengertian dan kesatuan pandangan dari setip peserata dalam melaksanakan setiap tahapan proses. c! -ujuan pertemuan diadakan, yakni berorientasi pada masalah dan pemecahan masalah. Langkah inti pelaksanaan 'S) % $. Penyusunan daftar masalah a. Setiap peserta pertemuan diminta mengemukakan masalah bagian yang di0akilinya b. Pimpinan 'S) menginstruksikan kepada petugas pencatat papan tulis atau $hite board untuk mencatat setiap masalah yang dikemukakan di lembar (lipchart atau

2?

/. Klarifikasi masalah a. Lakukan klarifikasi masalah yang telah diidentifikasi dalam rangka menentukan prioritas masalah b. Setiap anggota dimintai penjelasan klarifikasi! maksud dari masalah yang dikemukakannya. c.Setelah diklarifikasi, maka tulis masalah hasil dari klarifikasi tersebut 2. Membandingkan antar masalah a. .andingkan masalah yang diperoleh, sebagai contoh dan Kemungkinan .erkembangnya Masalah *ro$th! b. -ulis frekuensi kemunculan tiap masalah setelah diperbandingkan, frekuensi ini dianggap sebagai nilai atau skor masalah. Kemudian jumlahkan skor yang diperoleh tiap masalah berdasarkan kriteria Urgency, Seriousness dan *ro$th masalah ( sampai A menurut kriteria 'rgensi Urgency!, Keseriusan Seriousness!

Lembar +lipchart
L.MBAR 1L2 PCHAR/ 'iper$leh hasil per"andin!an se"a!ai "erikut ( Aspek )r!en*y A- 3 B- 3 C- 0 '- 1 .- 3 Aspek Seri$usness A- 3 B- 3 C- 0 '- 1 .- 3 Aspek +r$,t h A- 3 B- 3 C- 0 '- 1 .- 3

Hasil Sk$rin! Masalah )r!en*y Seri$usness A 3 3 B 3 35> C 0 0 ' 1 1 E ' '

+r$,t h 3 4 0 1 $

/$t al 0 10 0 3 :

5. Penyusunan prioritas masalah Menyusun prioritas masalah berdasarkan hasil langkah 2. Misalnya dari hasil langkah 2 pada contoh, maka dapat disusun prioritas masalah dengan urutan sebagai berikut % a. Masalah . b. Masalah ( c. Masalah A d. Masalah D e. Masalah & Kelebihan #an Kekurangan Penggunaan "et #e US89 $. Kelebihan a. Merupakan pandangan orang banyak dengan kemampuan sama sehingga dapat dipertanggung-ja0abkan. b. Diyakini bah0a hasil prioritas dapat memberikan hasil yang obyektif.

5$

c. #dentifikasi dapat dilanjutkan, terutama untuk penyelesaian dalam bentuk penyelasaian dengan pengelolaan manajemen atau tidak. /. Kekurangan a. b. Dengan metode 'S) lebih banyak berdasar asumsi dengan suatu keterbatasan tertentu yang melemahkan eksistensi permasalahan. 8ika asumsi yang disepakati lebih banyak dengan keterbatasan, maka hasilnya akan bersifat lebih subyektif. II.$.-.$ )on Scoring Technique Memilih prioritas masalah dengan mempergunakan berbagai parameter, dilakukan bila tersedia data yang lengkap. .ila tidak tersedia data, maka cara menetapkan prioritas masalah yang la<im digunakan adalah dengan menggunakan non scoring technique, metode-metodenya terdiri atas% a. "et #e Delbe;ue Metode DelbeQue adalah metode dimana penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. "leh karena itu diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta, sehingga mereka mempunyai persepsi yang sama terhadap masalah-masalah yang akan dibahas. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas masalah. (dapun caranya adalah sebagai berikut% $. Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang berjumlah antara 9 sampai = orang. /. Mula-mula dituliskan pada $hite board masalah apa yang akan ditentukan peringkat prioritasnya.

5/

2. Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat atau urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan ditentukan prioritasnya. 5. Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup. 7. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah. 9. ,ilai peringkat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling kecil berarti mendapat peringkat tinggi prioritas tinggi!. Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi pemberian peringkat tersebut, dengan harapan masing-masing orang akan memertimbangkan kembali peringkat yang diberikannya setelah mengetahui nilai rata-rataI-idak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk menghindari orang yang dominan memengaruhi orang lain. &ara ini mempunyai beberapa kelemahan dan kelebihan yaitu% $. Menentukan siapa yang seharusnya ikut dalam menentukan peringkat prioritas tersebut, /. Penentuan peringkat bisa sangat subyektif, 2. &ara ini lebih bertujuan mencapai konsensus dari interest yang berbeda dan tidak untuk menentukan prioritas atas dasar fakta. Kelebihan cara ini adalah mudah dan dapat dilakukan dengan cepat, penilaian prioritas secara tertutup dilakukan untuk memberikan kebebasan kepada masing-masing anggota diskusi tanpa terpengaruh oleh hirarki hubungan yang ada. b. "et #e Del&hi Metode ini dikembangkan pertama kali oleh /and Corporation pada tahun $?7>an. Pada metode delphi, penetapan prioritas masalah tersebut dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang sama keahliannya. Pemilihan prioritas masalah dilakukan

52

melalui pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari. Dimana pada metode ini, sekelompok pakar atau orang yang dianggap memahami permasalahan mengisi kuesioner, moderator menyimpulkan hasilnya dan memformulasikan menjadi suatu kuesioner baru yang diisi kembali oleh kelompok tersebut, demikian seterusnya. +al ini merupakan proses pembelajaran learning process! dari kelompok tanpa adanya tekanan atau intimidasi indi1idu. Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui pertemuan khusus. Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan untuk mengemukakan beberapa masalah pokok, masalah yang paling banyak dikemukakan adalah prioritas masalah yang dicari. (dapun caranya adalah sebagai berikut% a. #dentifikasi masalah yg hendak@perlu diselesaikanI b. Membuat kuesioner dan menetapkan peserta@para ahli yg dianggap mengetahui dan menguasai permasalahanI c. Kuesioner dikirim kepada para ahli, kemudian menerima kembali ja0aban kuesioner yang berisikan ide dan alternatif solusi penyelesaian masalahI d. Pembentukan tim khusus untuk merangkum seluruh respon yang muncul dan mengirim kembali hasil rangkuman kepada partisipanI e. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan skala prioritas@memeringkat alternatif solusi yang dianggap terbaik dan mengembalikan keputusan. Kelemahan cara ini adalah 0aktunya yang relatif lebih lama dibandingkan dengan metode DelbeQue serta memungkinkan kepada pemimpin kelompok@pembuatan

55

pakar@anggota diskusi yang dominan akan mempenguruhi anggota yang tidak dominan, Kelebihan metode ini adalah kemungkinan telaah yang mendalam oleh masing-masing anggota diskusi yang terlibat. +. "et #e E!tima!i Beban Kerugian Metode ini memerlukan data dan perhitungan hari produktif yang hilang yang disebabkan oleh masing-masing masalah@penyakit. Sejauh ini metode ini belum pernah dilakukan di tingkat kabupaten, untuk di tingkat nasional baru .adan Litbangkes yang mencoba menghitung beberapa D(L6 disability ad7usted li(e year" yang ditimbulkan oleh berbagai macam penyakit yang ada di #ndonesia. Pada tingkat global, .ank Dunia telah menghitung 0aktu produktif yang hilang disease burden! yang disebut D(L6 yang diakibatkan oleh berbagai macam penyakit. (tas dasar perhitungan tersebut, .ank Dunia menyarankan dalam program kesehatan, prioritas diberikan kepada pelayanan kesehatan yang essensial yang terdiri dari % a. K#( dan pertolongan persalinan b. K. c. Manajemen kesehatan pada anak d. -.& e. Pemberantasan S-Ds .Se ual Transmitted Diseases" Menurut peneliti dalam menentukan prioritas digunakan metode estimasi beban menghitung 0aktu produktif yang hilang D(L6!. Metode ini membutuhkan perhitungan yang canggih dan sulit karena memerlukan data dan perhitungan Chari produktifD yang hilang yang disebabkan oleh masing-masing masalah. #. "et #e N8T .N minal 8r u& Te+hni;ue/ masalah di atas dengan cara kerugian

57

,)- merupakan 1ariasi terstruktur dari kelompok diskusi kecil untuk mencapai konsensus. ,)- mengumpulkan informasi dengan cara menanyakan secara indi1idual kepada partisipan untuk memberi respon mengenai pertanyaan-pertanyaan yang diajukan moderator, kemudian menanyakan partisipan untuk memprioritaskan ide atau saran-saran dari seluruh anggota kelompok. Proses ini menyemangati seluruh anggota kelompok untuk berpartisipasi, mencegah adanya dominasi oleh satu orang, dan menghasilkan kesatuan solusi prioritas atau rekomendasi yang mencerminkan hasil pilihan kelompok tersebut. -eknik ini merupakan metode pengambilan keputusan yang digunakan oleh berbagai macam ukuran kelompok yang ingin mengambil keputusan dengan cepat, seperti dengan 1ote, tapi ingin melibatkan@mempertimbangkan seluruh opini anggota berbeda dengan cara 1oting yang lama, dimana hanya kelompok terbesar saja yang dipertimbangkan!. Perbedaannya ada pada metode penjumlahan, pertama tiap anggota kelompok memberikan pandangan untuk solusi dengan penjelasan singkat. Kemudian, duplikasi solusi dihilangkan dari daftar seluruh solusi dan anggota kelompok melanjutkan merangking solusi tersebut. 8umlah masing-masing solusi yang diterima kemudian ditotal dan solusi dengan rangking total terendah most (avored@paling disukai! dipilih sebagai keputusan akhir. -erdapat beberapa 1ariasi dalam penggunaan teknik ini. Misalnya, teknik ini dapat mengidentifikasi kekuatan 1s area yang dibutuhkan untuk pengembangan dari pada hanya digunakan sebagai alternatif 1oting untuk pengambilan keputusan. Selain itu, pilihan tidak selalu harus di rangking tapi dapat die1aluasi lebih lanjut

Afek ,)-

59

,)- telah terbukti meningkatkan satu atau lebih dimensi efektifitas dari pengambilan keputusan kelompok. Mengharuskan indi1idu untuk menuliskan ide-idenya secara tenang@diam dan independen sebelum diskusi kelompok menambah solusi yang didapat kelompok. *ound-robin polling juga menghasilkan input dalam jumlah besar dan mendorong partisipasi yang sama. Peningkatan jumlah input yang heterogen mengarah pada pengambilan keputusan dengan mutu tinggi. Dibandingkan dengan kelompok interaktif, kelompok ,)- lebih memberikan ide-ide yang unik, partisipasi yang lebih seimbang daftar anggota kelompok, meningkatkan perasaan pencapaian, dan kepuasan yang lebih besar dengan ide yang bermutu dan efisiensi kelompok Paktu Penggunaan ,)a. Saat sebagian anggota kelompok lebih 1okal dibandingkan lainnya b. Pada saat beberapa anggota kelompok merasa bah0a diam lebih baik c. 8ika mengkha0atirkan bah0a beberapa anggota kelompok tidak berpartisipasi. d. Saat kelompok susah mendapatkan sejumlah ide e. Saat seluruh atau sebagian anggota kelompok merupakan anggota baru dalam kelompok f. Saat isu yang dibahas kontro1esi atau terjadi konflik yang memanas Penggunaan ,ominal )roup -echniQue ,)-! ,)- merupakan sebuah metode yang sangat baik untuk mendapatkan kesepakatan grup, sebagai contoh, kelompok orang staf program, anggota komunitas, dll! yang terlibat dalam pembangunan model logis dan daftar hasil dari komponen khusus tersebut terlalu banyak dan harus diprioritaskan. Pada kaus ini, pertanyaan yang seharusnya diajukan

5;

adalah 3+asil dari daftar ini yang manakah yang harus diprioritaskan untuk mencapai tujuan dan mudah diukurF 6ang mana dari daftar hasil tersebut yang tidak terlalu penting dan lebih susahF4 Prosedur Standar ,)- biasanya melibatkan lima tahapan% $. Perkenalan dan penjelasan. /. Pengumpulan ide dengan diam@tenang% :ase ini berlangsung kira-kira $> menit. 2. Membagi-bagi ide sharing idea!% fasilitator mengajak partisipan untuk membagi ide-ide yang telah mereka tulis. -idak ada debat dalam tahapan ini dan partisipan didorong untuk menuliskan ide baru apapun yang muncul. Proses ini memastikan bah0a seluruh partisipan mendapatkan kesempatan yang sama dalam memberikan kontribusi dan menghasilkan catatan seluruh ide yang didapat dari kelompok. -ahapan ini berlangsung antara $7-2> menit. 5. Diskusi kelompok% partisipan diundang untuk mencari penjelasan 1erbal atau detail lebih lanjut atas ide apapun yang diberikan oleh koleganya yang mungkin tidak begitu jelas bagi mereka. Sangat penting untuk diingat bah0a proses ini harus netral dan menghindari penilaian dan kritik. -ahap ini berlangsung 2>-57 menit. 7. %oting dan /an!ing% memprioritaskan ide yang tercatat yang rele1an dengan pertanyaan. Setelah proses 1oting dan rangking, hasil cepat atas respon pertanyaan tersedia bagi partisipan sehingga pertemuan disimpulkan telah mencapai outcome spesifik. Keunggulan dan kelemahan ,)-

Salah satu keunggulan ,)- adalah bah0a teknik ini menghindari terjadinya dua masalah yang disebabkan oleh interaksi kelompok. Pertama, beberapa anggota tidak ingin memberikan ide karena mereka kha0atir di kritik. Kedua, beberapa anggota tidak ingin menciptakan konflik dalam kelompok banyak orang ingin tepat mempertahankan iklim yang kondusif!. ,)- dapat mengatasi masalah ini. ,)- memiliki

5=

keunggulan yang jelas dalam meminimalkan perbedaan dan memastikan partisipasi yang seimbang. Dan teknik ini, dalam berbagai macam kasus menjadi teknik yang hemat 0aktu. Keunggulan lain adalah dengan teknik penutup@tidak mengambang! yang sering kali tidak ditemukan dalam metode kelompok yang lebih tidak terstruktur. Kelemahan utama metode ini adalah kurang fleksibel karena metode ini hanya dapat mengatasi masalah satu persatu. Selain itu, harus mencapai jumlah keseragaman con(ormity! tertentu. Setiap orang harus merasa nyaman dengan jumlah struktur yang terlibat. Kelemahan lainnya adalah 0aktu yang diperlukan dalam menyiapkan akti1itas ini. -idak ada spontanitas terlibat dalam metode ini. :asilitas harus diatur dan direncanakan dengan hati-hati. "pini bisa saja tidak menyatu dalam proses 1oting, fertilisasi silang, ide-ide dapat terhambat dan proses menjadi terlalu mekanis. Kerugian ,)-% $. Memerlukan persiapan /. Ditujukan untuk satu tujuan dan satu topik saja dalam satu pertemuan 2. Diskusi lebih sedikit dan tidak ditujukan untuk mengembangkan ide, dan merupakan metode yang paling tidak menstimulasi proses dalam grup tersebut dibandingkan teknik lain. Keuntungan ,)-% $. Mendapatkan banyak jumlah ide dibandingkan diskusi grup biasa /. Menyeimbangkan pengaruh masing-masing anggota sehingga membatasi seseorang untuk mendominasi 2. Menghilangkan kompetisi dan tekanan di dalam grup 5. Membuat para anggota menentukan prioritas utamanya secara demokrasi Persiapan ,)-

5?

a. *uang pertemuan Pesiapkan sebuah ruangan yang cukup luas yang dapat menampung lima sampai sembilan orang. Susun meja sehingga membentuk huruf ', dengan (lip chart si ujungnya. b. Peralatan Masing-masing meja dengan susunan berbentuk ' memerlukan (lip chart, sebuah spidol yang bermata besar, selotip, kertas, pensil, dan kartu indeks berukuran 2K7 inchi bagi masing-masing partisipan. c. Kalimat Pembuka Kalimat ini memperkenalkan masing-masing peran anggota dan tujuan dari grup tersebut, dan harus mencakup salam pembuka yang hangat, kepentingan tugas, dan menyebutkan pentingnya kontribusi dari masing-masing anggota, dan bagaimana hasil dari grup tersebut akan digunakan. Proses dalam Melakukan ,)a. Mengumpulkan ide Moderator mengajukan pertanyaan atau suatu masalah ynag telah tertulis pada suatu format dan membacakannya pada peserta kelompok. Moderator menginstruksikan pada semua peserta agar menuliskan pendapatnya pada kalimat singkat secara bebas dan dengan tenang. b. Mencatat ide Seluruh anggota kelompok terlibat dalam sesi umpan balik untuk mendengarkan masing-masing ide tanpa berdebat mengenai pendapat tersebut!. Moderator menuliskan ide setiap anggota kelompoknya pada (lip chart yang dapat dilihat semua anggota kelompok. #de yang sudah tertulis sebelumnya tidak perlu dituliskan lagi namun apabila anggota kelompok tersebut meyakinkan bah0a ide tersebut memiliki

7>

penekanan lain atau 1ariasi maka boleh dimasukkan. Langkah ini terus dilanjutkan hingga semua ide dicatat. c. Mendiskusikan ide Setiap ide yang telah dicatat kemudian didiskusikan untuk menentukan kejelasan dan kepentingannya. 'ntuk masing-masing ide, moderator menanyakan 3(pakah ada pertanyaan atau komentarF4 Langkah ini memberikan kesempatan bagi anggota untuk memperlihatkan pengertian mengenai logis dan relatif pentingnya ide tersebut. Pembuat ide tidak harus merasa 0ajib untuk menjelaskan ide tersebut, siapapun yang dapat membantu menjelaskannya dapat melakukan itu. d. Memilih ide Setiap anggota secara indi1idual memberi suara untuk memprioritaskan ide. Pengambilan suara dilakukan untuk mengetahui ide yang memiliki rate tertinggi yang dipilih oleh kelompok secara kesatuan. Moderator memberitahukan kriteria apa yang digunakan untuk menentukan prioritas. Pada a0alnya masing-masing anggota memilih lima hal yang paling penting dari daftar dan menuliskan satu ide pada masing-masing kartu indeK. Setelah itu setiap anggota mengurutkan lima ide yang telah dipilih, yang paling penting mendapat 7 bintang dan yang berada di urutan terakhir $ bintang. e. "et #e Strategi 8ri#! Strategi )rids Strategi grids memfasilitasi instansi untuk lebih fokus dengan memberikan penekanan terhadap masalah yang akan memberikan hasil terbaik. (lat ini sangat berguna ketika lembaga-lembaga dimana lembaga tersebut memilki kemampuan terbatas dalam kapasitas dan ingin fokus pada area yang sekiranya akan memberikan keuntungan

7$

terbesar bagi mereka daripada melihat tantangan ini melalui lensa ataupun pandangan dimana kulaitas pelayanan masih memiliki kekurangan, strategi grids dapat menyediakan mekanisme untuk mengambil pendekatan yang bijaksana agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan sumber daya yang masih terbatas. Metode ini dapat membantu dalam proses perubahan dimana selama ini hanya memikirkan permasalahan menjadi lebih fokus untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan. Langkah-langkah strategi grids% $. Pilih kriteria Pilihlah dua kriteria yang luas yang saat ini paling berhubungan dengan agensi tersebut penting@ mendesak, biaya@ dampak, kebutuhan@ kelayakan!. Dalam hal ini akan diberikan e1aluasi mengenai seberapa baik set criteria ini memenuhi tujuan yang ingin dicapai. /. .uat kisi-kisi .uatlah kisi-kisi dengan empat kuadran yang telah disediakan dan tetapkan criteria yang luas untuk setiap sumbu. .uatlah panah pada sumbu untuk menunjukkan tinggi atau rendah, seperti contoh yang akan ditunjukkan diba0ah ini. 2. .uat tabel kuadran .erdasarkan sumbu, beri label pada tiap kuadran yaitu kebutuhan tinggi@ paling mungkin dikerjakan, kebutuhan tinggi@ sulit dikerjakan, kebutuhan rendah@ mudah dikerjakan, kebutuhan rendah@ sulit dikerjakan

7/

5. Mengkategorikan dan membuat prioritas Merumuskan, menempatkan criteria sesuai dengan kondisinya, sehingga dapat dibuat prioritas apa yang paling dibutuhkan dan paling mungkin untuk dikerjakan, sehingga masalah yang ada berubah dari hanya dipikirkan kearah bergerak. .erikut adalah makna dari tiap sumbu dalam tabel kuadran % a. Kebutuhan tinggi@ kemungkin dikerjakan tinggi % Dengan kebutuhan atau tingkat keperluan yang paling tinggi dan merupakan hal yang paling mungkin atau paling mudah dikerjakan, maka hal inilah yang menjadi prioritas utama dimana harus direncanakan dan diberikan sumber daya yang cukup baik untuk mempertahankan maupun meningkatkan

b. Kebutuhan rendah@ kemungkinan untuk dikerjakan tinggi Seringkali penting dalam segi politik, dan sulit untuk dieliminasi item ini mungkin perlu dirancang ulang dan untuk mengurangi pemborosan sekaligus mengurangi dampak yang tidak baik c. Kebutuhan tinggi@ kemungkinan untuk dikerjakan rendah #ni adalah proyek jangka panjang yang tetap harus dikerjakan karena memiliki bayak potensi dalam menyelesaikan masalah yang sedang terjadi, namun akan memerlukan in1estasi yang cukup signifikan. (pabila terlalu terfokus dengan item ini maka hal itu justru akan mempersulit pelaksana kegiatan d. Kebutuhan rendah@ kemungkinan untuk dilakukan rendah Dengan hasil yang begitu rendah yang didapatkan bila kita mengutamakan untuk menyelesaikan masalah ini maka, masalah

72

yang terdapat di kuadran ini merupakan prioritas yang terendah dan harus dihapuskan, sehingga kita dapat mengguankan sumber daya ke prioritas masalah yang jauh lebih penting. %. "et #e Anali!i! AB2 Metode analisis (.& merupakan sebuah metode dimana kita menganalisa dan memberikan ukuran berupa kisaran dari setiap masalah tersebut yang akan dikelompokkan berdasarkan tingkatan tertentu yang signifikan dan bisa diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya atau tingkat kesulitannya. #tem tersebut dikelompokkan dalam grup yang terdiri dari tiga kategori yaitu (, ., &, yang ditentukan sesuai dengan dugaan tingkat kepentingannya yaitu a. #tem ( adalah sangat penting b. #tem . adalah penting c. #tem & adalah tidak begitu penting Metode ini merupakan metode yang berguna dan cukup banyak dipakai di beberapa area, baik oleh indi1idu maupun oleh grup. (.& analisis bisa digunakan sebagai ide untuk menge1aluasi dalam dua cara yang berbeda yaitu % a. Kemungkinan pertama adalah untuk mengelompokkan beberapa ide berdasarkan tingkat kepentingannya sesuai criteria (.& yang telah tersedia b. Kemungkinan kedua adalah untuk menganalisa ide yang terpilih dalam mele0ati dua tahap% $. -ahap pertama, dengan menggunakan metode brainstorming sebanyak mungkin ide yang terdapat dalam daftar tersebut. /. -ahap kedua adalah kita mengelompokkan mereka berdasarkan tingkat kepentingannya yaitu kategori (.&.

75

$.$.< Ken#ala #alam Pen(u!unan Pri rita! -erdapat beberapa alasan mengapa organisasi pada umumnya mengalami kesulitan dalam menetapkan prioritas. Menurut Drucker $?;2! hal ini utamanya banyak terjadi dalam organisasi yang bergerak di sektor publik karena melibatkan kepentingan banyak pihak. .ryson $?==! menyebutkan empat masalah utama yang menjadi hambatan dalam mencapai perencanaan strategi yang efektif. Keempatnya memiliki kaitan erat dengan penentuan prioritas program. Keempat masalah itu adalah% $. 2uman problemI kesulitan untuk memusatkan perhatian personil kunci !ey people! terhadap masalah, keputusan, konflik, dan kebijakan utama. -antangan yang dihadapi untuk mengatasi masalah ini adalah bagaimana menentukan prioritas organisasi secara imperatif dan meminta setiap indi1idu untuk mengesampingkan kepentingan masing-masing hingga kerangka yang lebih luas selesai disusun. 'ntuk mengatasi human problem, beberapa hal yang harus dilakukan antara lain% a. Mulailah dengan menciptakan konsensus mengenai apa yang akan dicapai melalui penetapan prioritas. Mengapa kita melakukan hal tersebut dan apa manfaatnyaF b. Melibatkan para pengambil keputusan dalam menentukan proses dan kriteria prioritas untuk memastikan rasionalitas dan kejelasan prioritas tersebut. c. Mengidentifikasi kekuatan dari berbagai sudut berbeda.

77

d. Memberikan kesempatan bagi pihak lain untuk mencerna informasi yang diberikan dan memberi masukan sehingga dapat dilakukan penyesuaian terhadap keputusan yang akan diambil. e. Secara hati-hati mempekerjakan staff yang akan mengumpulkan dan menginterpretasikan informasi. Sediakan pelatihan apabila diperlukan. f. Memastikan bah0a setiap pihak yang terlibat dapat menjalankan peran mereka secara berkesinambungan. /. ,rocess problemI kesulitan dalam mengelola informasi dan ide dalam proses penentuan prioritas. 'ntuk mengatasi process problem, beberapa hal yang harus dilakukan antara lain% a. Penentuan prioritas harus sangat spesifik untuk mengurangi multi interpretasi. b. (danya ke0ajiban dan tanggung ja0ab untuk mengekspresikan dan memberikan sejumlah alternatif yang masuk akal. c. #nformasi kunci harus disediakan sebelum penentuan keputusan d. +ati-hati agar tidak membuang terlalu banyak 0aktu dalam melakukan analisis maupun terlalu terburu-buru mengejar tenggat 0aktu. e. Secara aktif menciptakan suasana yang membantu orang untuk memiliki pandangan luas dan memiliki paradigma masing-masing karena informasi eksternal mungkin sangat berguna. 2. Structural problemI kesulitan dalam mengelola sebagian atau keseluruhan hubungan yang ada dalam organisasi. -antangan yang harus dihadapi dalam mengatasi masalah ini adalah bagaimana untuk menentukan prioritas sesuai dengan prioritas organisasi atau asosiasi secara lebih luas. +al ini merepresentasikan interpretasi konsisten terhadap 1isi dan misi. Dengan demikian, suatu organisasi dapat

79

melakukan penentuan prioritas dengan sangat baik dalam lingkup program maupun antar program. 'ntuk mengatasi structural problem, beberapa hal yang harus dilakukan antara lain% a. Menetapkan dan mengklarifikasi peranan setiap pihak sejak a0al proses. b. -etap fokus pada prioritas saat ini dan bukan prioritas masa lalu. c. Komunikasi terbuka inter- dan antar-staff dan pemimpin. d. Mengidentifikasi dan mengkomunikasikan manfaat yang dapat diperoleh apabila suatu sistem dapat berjalan dengan baik. e. Mendorong terjalinnya hubungan yang harmonis selama proses perencanaan. 5. -nstitutional problemI kesulitan dalam menerjemahkan prioritas ke dalam aksi atau akti1itas yang riil. 'ntuk mengatasi institutional problem, beberapa hal yang harus dilakukan antara lain% a. (danya komitmen dalam mengimplementasikan hal yang telah disepakati maupun penyesuaian atau perubahan yang dilakukan. b. Perlu adanya proses pencocokan (itting! antara pengetahuan dan keahlian dengan tugas yang diberikan ke setiap indi1idu. c. #mplementasi program disesuaikan dengan kekuatan yang dimiliki. d. *encana implementasi didefinisikan secara jelas. e. Prioritas dilengkapi dengan deskripsi posisi, alokasi 0aktu, rencana implementasi, dan penghargaan terhadap prestasi kerja.

7;

BAB III KESI"PULAN (nalisis situasi, #dentifikasi dan prioritas masalah kesehatan merupakan salah satu bagian dari proses perencanaan. Dalam analisis situasi, kita berurusan dengan informasi yang mencerminkan masalahmasalah yang adalah di lapangan. Masalah yang kerap terjadi di sini adalah orang terbiasa dengan informasi rutin untuk pelaporan. Mereka biasa memahami maksud dari data selain berkaitan dengan target kegiatan. Data terbiasa dipakai untuk mengukur hasil. Padahal data bisa digunakan untuk memahami lebih jauh tentang apa yang tidak beres dengan program. 6ang penting adalah Manager kesehatan bisa memilah-milah mana yang harus ia masukkan ke dalam kolom status kesehatan, pelayanan kesehatan, dan masyarakat. Dalam melakukan identifikasi masalah kesehatan, ada beberapa cara pendekatan yang perlu diperhatikan sehingga masalah yang dikemukakan merupakan masalah yang benar-benar penting dan memang harus segera diselesaikan. Selain itu diperlukan ukuran-ukuran dan data untuk menemukan masalah kesehatan yang ada. Penentuan prioritas masalah merupakan hal yang sangat penting setelah masalah-masalah kesehatan teridentifikasi. Penentuan prioritas masalah harus memperhatikan beberapa faktor, antara lain % besarnya masalah, pertimbangan politik, persepsi masyarakat dan bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan. &ara pemilihan prioritas masalah banyak macamnya. Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu % Scoring Technique Metode Penskoran! misal% metode 'S), metode +anlon, metode M&'(, metode &(*L, P(+", cara .ryant, cara ekonometrik, dan Non Scoring Technique .,)-, Delphin Technique dan Delbech Technique". Pemilihan kedua cara tersebut berdasarkan ada tidaknya data yang tersedia. Pada metode Scoring Technique, pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan score nilai! untuk berbagai parameter tertentu yang

7=

telah ditetapkan. Parameter yg dimaksud adalah % besarnya masalah, berat ringannya akibat yang ditimbulkan, kenaikan pre1alensi masalah, keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut, keuntungan sosial yang dapat diperoleh jika masalah tersebut terselesaikan, rasa prihatin masyarakat terhadap masalah, serta sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah. ,amun, bila tidak tersedia data yang lengkap maka metode yang digunakan untuk menentukan prioritas masalah yang la<im digunakan hRdala dengan metode Non Scoring Technique .Delphin Technique dan Delbech Technique"1 (dapun kendala-kendala dalam menentukan prioritas masalah seperti human# process# structural, dan institutional problem harus dapat dikaji dan diatasi selama proses perencanaan agar tercapai prioritas masalah yang benar-benar harus diatasi sesegera mungkin.

7?

DA=TA6 PUSTAKA $. /. 2. 5. 7. (s0ar, (<rul. />$>. Pengantar (dministrasi Kesehatan . 8akarta% .inaputra (ksara. ,otoatmodjo, Soekidjo. />>2. #lmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. 8akarta% *ineka &ipta. Sutisna Sulaeman, Andang. />>?. Manajemen Kesehatan. -eori dan Praktik di Puskesmas. Surakarta% ',S Lea1el dan &lark. />>>. Pre1ention Medicine for -he Doctor in +is &ommunity. London% Mc )ra0 +ill .iro Perencanaan Departemen Kesehatan *# dan :akultas Kesehatan Masyarakat 'ni1ersitas #ndonesia. />>/. Perencanaan dan Penganggaran -erpadu #ntegrated +ealth Planning and .udgetting!, Penentuan Prioritas Masalah Kesehatan Modul B >7!. 8akarta% Depkes *#. 9. Departemen Kesehatan *epublik #ndonesia. Keputusan Menteri Kesehatan *epublik #ndonesia ,omor %$/=@MA,KAS@SK@##@/>>5 -entang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. 8akarta. />>5. ;. =. Departemen Kesehatan *#. Pedoman Kerja Puskesmas 8ilid $. 8akarta. $???. Dinas Kesehatan Propinsi 8a0a .arat. Pedoman Perencanaan Penganggaran Kesehatan ?. $>. -erpadu P/K-! dan Pengendalian Penilaian Pelaksanaan Program di Puskemas. .andung. />>=. Muninjaya ((). Manajemen kesehatan. Adisi kedua. 8akarta% A)&% />>7. *aksanagara (., )ondodiputro S., Pi0aha )., Sanjaya D. K., Mutyara K. .ahan (jar Program Pendidikan Profesi Dokter B P2D. Adisi keempat. .agian #lmu Kesehatan Masyarakat :akultas Kedokteran 'mum 'ni1ersitas Padjadjaran. .andung % />>9. $$. *einke, Pilliam (. Perencanaan Kesehatan 'ntuk Meningkatkan Afektifitas Press. Manajemen. />>2. 6ogyakarta % )adjah Mada 'ni1ersity

9>

$/.

D'--PA#LA*, Michael P. />>5. Priority Setting *esources B Selected .ackground #nformation and -echniQues. &ornell &ooperati1e AKtension, &ornell 'ni1ersity, ,e0 6ork.

$2. $5.

,otoatmodjo, Soekidjo. Prinsip-Prinsip Dasar #lmu Kesehatan Masyarakat. &etakan ke-/. />>2. 8akarta % *ineka &ipta. Maidin. />>>. Perencanaan dan A1aluasi Kesehatan. 8akarta% (ksara.

9$

Anda mungkin juga menyukai