Disusun oleh :
NOFITA SETIORINI FUTRI PURWANTO(P0 5140 313 021)
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah yang
berjudul Definisi, Tujuan, dan Ruang Lingkup Epidemiologi dalam Pelayanan
Kebidanan.
Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan
akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa dalam menyelesaikan studi di tingkat
perkuliahan semester empat. Dalam penyusunan Penulisan makalah tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih belum sempurna, maka saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi penyempurnaan Makalah ini. Akhir
kata penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
mendapatkan ridho dari Allah SWT. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan...............................................................................................................24
Saran.........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI.
Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri dari 3
kata dasar yaitu EPI yang berarti PADA atau TENTANG, DEMOS yang berati PENDUDUK
dan kata terakhir adalalah LOGOS yang berarti ILMU PENGETAHUAN. Jadi
EPIDEMILOGI adalah ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PENDUDUK.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :“Ilmu yang
mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah
kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor yang
Mempengaruhinya).
Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada
penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang
dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak
menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya.
Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
d. Greenwood ( 1934 )
2. Aspek Klinik.
Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara
dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau
laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi seperti
karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara klinis.
3. Aspek praktis.
Ditinjau dari segi praktis, epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya
pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok atau masyarakat umum.
Dalam hal ini penyebab penyakit tidak harus diketahui secara pasti, tetapi diutamakan pada
cara penularan, infektivitas, menghindarkan agent yang diduga sebagai penyebab, toksin atau
lingkungan, dan membentuk kekebalan untuk menjamin kesehatan masyarakat, misalnya:
1) Ditemukannya efek samping obat iodokloroquinolon yang serius di Jepang, walaupun
saat itu mekanismenya belum diketahui dengan jelas dan di Indonesia belum ditemukan
adanya efek samping tersebut, tetapi pemerintah Indonesia melalui Depkes telah melarang
beredarnya obat tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran efek samping
obat tersebut masuk ke Indonesia.
2) Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS), walaupun cara perlindungan dan
pengobatan belum diketahui tetapi telah dilakukan berbagai upaya untuk mencegah
penyebaran penyakit tersebut, misalnya harus ada keterangan bebas AIDS untuk dapat masuk
suatu negara, screening pada donor darah, pengawasan terhadap perilaku homoseks dan lain-
lain.
4. Aspek Administrasi.
Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan masyarakat di
suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan
dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi mempunyai peranan yang penting dalam
dunia kesehatan masyarakat terutama karena keterkaitannya mempelajari penyebaran
penyakit pada manusia dalam konteks lingkungannya dan mewujudkan dirinya sebagai suatu
metode pendekatan banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah
kesehatan.
Definisi Lain
Epidemiologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari distribusi, frekuensi dan determinan
penyakit atau masalah kesehatan pada masyarakat.
Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, terkandung tiga komponen penting
dalam epidemiologi yaitu:
Frekuensi
Frekuensi merupakan upaya melakukan kuantifikasi atau proses patologis atas kejadian untuk
mengukur besarnya kejadian/masalah serta untuk melakukan perbandingan.
Distribusi
Distribusi menunjukkan bahwa dalam memahami kejadian yang berkaitan dengan penyakit
atau masalah kesehatan; epidemiologi menggambarkan kejadian tersebut menurut
karakter/variabel Orang, Tempat dan Waktu. Artinya dalam penyelidikannya selalu
menjawab pertanyaan siapa yang terkena penyakit di dalam populasi serta kapan dan di mana
penyakit tersebut terjadi. Guna menjawab pertanyaan tersebut mungkin diperlukan
perbandingan antara populasi yang berbeda dalam waktu yang sama, antara subgroup di
dalam suatu populasi, atau antara berbagai periode observasi.
Pengetahuan tentang distribusi penyakit diperlukan untuk menjelaskan pola penyakit serta
merumuskan hipotesis tentang kemungkinan faktor penyebab
Determinan.
Determinan adalah faktor yang mempengaruhi, berhubungan atau memberi resiko terhadap
terjadinya penyakit/masalah kesehatan. Merupakan kelanjutan dua komponen terdahulu,
karena pengetahuan tentang frekuensi dan distribusi penyakit diperlukan untuk menguji
hipotesis epidemiologi; jadi menunjukkan faktor penyebab dari suatu masalah kesehatan,
baik yang menerangkan frekuensi, penyebaran dan penyebab munculnya masalah kesehatan.
B. TUJUAN
Tujuan Epidemiologi antara lain :
C. RUANG LINGKUP
Dari pengetahuan tentang ruang lingkup/jangkauan epidemiologi kita dapat
mengetahui apa saja yang termasuk dalam epidemiologi karena jangkauan epidemiologi terus
berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.
Perkembangan jangkauan epidemiologi dapat digambarkan sebagai berikut:
1) Pada awalnya epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang bersifat menular/infeksi
dan akut saja, melalui temuan-temuan tentang:
Jenis penyakit wabah : cacar, pes, kolera
Cara penularan dan penyebab pennyakit wabah dan
Cara-cara penanggulangan dan pencegahan penyakit
Wabah
2) Tahap berikutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit infeksi non-wabah
3) Perkembangan lebih lanjut, epidemiologi juga mempelajari penyakit tidak menular atau
kronis misalnya; penyakit jantung, karsinoma, hipertensi dan penyakit gangguan hormon
(DM dll)
4) Akhirnya epidemiologi mempelajari hal-hal yang bukan penyakit atau masalah
sosial/perilaku (fertilitas, menopause, kecelakaan, kenakalan remaja dan penyalahgunaan
obat), termasuk penilaian terhadap pelayanan kesehatan serta masalah di luar bidang
kesehatan.
Perkembangan epidemiologi yang sedemikian pesat merupakan tantangan yang sangat
berat bagi tenaga kesehatan karena keadaan tersebut tidak dapat diatasi hanya dengan
perbaikan sanitasi dan perbaikan ekonomi, tetapi merupakan masalah yang sangat kompleks
yang melibatkan berbagai disiplin ilmu dan berbagai instansi atau institusi.
Jangkauan epidemiologi kini telah sedemikian luasnya hingga mempelajari semua hal yang
menimpa masyarakat. Makin luasnya jangkauan tersebut antara lain disebabkan hal-hal
berikut:
1) Kemajuan teknologi yang sangat pesat pada beberapa dasawarsa terakhir
2) Kebutuhan dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan dan kehidupan masyarakat
menjadi semakin kompleks
3) Metode epidemiologi yang digunakan untuk penyakit menular dapat digunakan untuk
penyakit non infeksi dan non- penyakit
4) Meningkatnya kebutuhan penelitian terhadap penyakit non-infeksi dan non-penyakit
5) Metode epidemiologi dapat digunakan untuk mempelajari asosiasi sebab-akibat
misalnya:
asosiasi antara rokok dengan karsinoma paru-paru dan
asosiasi antara pelayanan kesehatan dengan status kesehatan masyarakat
Di era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memicu jangkauan
epidemiolgi semakin meluas. Secara garis besarnya jangkauan atau ruang lingkup
epidemiologi:
2. Epidemiologi penyakit tidak menular : Upaya untuk mencegah penyakit yang tidak
menular seperti kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat dan lain-lain.
3. Epidemiologi klinik : Banyak yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yang
bertujuan untuk membekali para klinisi atau para dokter dan tenaga medis tentang cara
pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
6. epidemiologi kesehatan jiwa : Salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa
dalam masyarakat baik mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu,
maupun analisis berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam
masyarakat.
8. epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja : Merupakan bagian dan cabang dari
epidemiologi yang mempelajari dan menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat
pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologi, social
budaya serta kebiasaan hidup para pekerja.
2.2 KONSEP DASAR TERJADINYA PENYAKIT
Pengertian penyakit didefinisikan oleh DR. Eko Dudiarto sebagai kegagalan mekanisme
adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan
sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur organ atau sistem tubuh. Sedangkan
dalam ensiklopedia bebas wikipedia, pengertian penyakit adalah suatu keadaan tidak normal
pada badan maupun pikiran sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, kelainan/disfungsi
pada seseorang dimana klasifikasi penyakit itu dapat dibedakan antara penyakit menular
ataupun penyakit tidak menular tergantung apa penyebabnya dan bagaimana penyebarannya.
Dalam konsep penyakit terdapat interaksi antara tiga komponen yaitu host/pejamu,
agent/penyebab dan environment/lingkungan.
Host dalam hal ini adalah manusia dengan sifatnya baik sebagai makhluk biologis
maupun makhluk sosial.
Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok yaitu :
1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sifat biologis tertentu seperti :
Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan
Bentuk anatomis tubuh
Fungsi fisiologis atau faal tubuh
Keadaan imunitas serta reaksi tubuh terhadap berbagai unsur dari luar maupun
dari
2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti
Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga
sehubungan sosial kemasyarakatan.
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup
sehat. (Nur Nasry Noor, 2008)
Agent adalah penyebab terjadinya suatu penyakit yang meliputi banyak unsur antara
lain:
a. unsur penyebab biologis : semua unsur penyebab yang tergolong makhluk
hidup termasuk kelompok mikroorganisme seperti virus, bakteri, protozoa,
jamur, kelompok cacing dan insekta.
b. unsur nutrisi : semua unsur penyebab yang termasuk golongan zat nutrisi dan
dapat menimbulkan penyakit tertentu karena kekurangan maupun kelebihan
zat nutrisi tertentu seperti protein, lemak, hidrat arang, vitamin, mineral dan
air
c. unsur kimiawi : semua unsur dalam bentuk senyawaan kimia yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan atau penyakit tertentu. Pada umumnya
berasala dari luar tubuh termasuk berbagai jenis zat racun, obat-obatan keras,
berbagai senyawaan kimia tertentu dan lain sebagainya. Unsur tersebut dalam
bentuk padat, cair atau gas. Ada juga senyawaan kimia sebagai hasi produk
tubuh (dari dalam) yang dapat menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum,
kolesterol, dan lain-lain.
d. unsur fisika : semua unsur yang dapat menimbulkan penyakit melalui proses
fisika misalnya panas (luka bakar), irisan, tikaman, pukulan, radiasi dan lain-
lain. Proses kejadian penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika
yang dapat menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.
e. unsur psikis : semua unsur yang bertalian dengan kejadian penyakit gangguan
jiwa serta gangguan tingkah laku sosial.
f. unsur genetika : disebabkan oleh sifat keturunan (gen)
Host: daya tahan tubuh host tidak sanggup melawan agent karena kurang
vitamin, kurang istirahat, dan kurang minum air putih. kebiasaan merokok
juga menyebabkan sistem pernafasan kering sehingga lebih mudah terserang
virus.
Populasi Agent penyakit (virus flu) meningkat karena kondisi cuaca yang
mendukung dan mudah masuk ke tubuh host karena kebiasaan tidak mencuci
tangan sebelum menjamah makanan dan kontak dengan penderita lain.
2.3 EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
A. PENGERTIAN
B. RUANG LINGKUP
a. Masalah kesehatan sebagai subjek dan objek epidemiologi.
Epidemiologi tidak hanya sekedar mempelajari masalah-masalah penyakit-
penyakit saja, tetapi juga mencakup masalah kesehatan yang sangat luas ditemukan di
masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan lingkungan,
pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya. Dengan
demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara
keseluruhan.
b. Masalah kesehatan pada sekelompok manusia.
Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan
memanfaatkan data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu
menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan.
Setelah dianalisis dan diketahui penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan
sebagai tindak lanjutnya.
c. Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan dalam
merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan
dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.
Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat
dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.
A. PENGERTIAN
Epidemiologi merupakan suatu cabang ilmu kesehatan untuk menganalisis sifat dan
penyebaran berbagai masalah kesehatan dalam suatu penduduk tertentu serta mempelajari
sebab timbulnya masalah serta gangguan kesehatan tersebut untuk tujuan pencegahan
maupun penanggulangannya. (Noor, 2000)
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat, penyebab, pengendalian, dan
faktor – faktor yang mempengaruhi frekuensi dan distribusi penyakit, kecacatan, dan
kematian dalam populasi manusia. Epidemiologi juga meliputi pemberian ciri pada distribusi
status kesehatan, penyakit, atau masalah kesehatan masyarakat lainnyaberdasarkan usia, jenis
kelamin, ras, geografi, agama, pendidikan, pekerjaan, perilaku, waktu, tempat, orang dan
sebagainya. (Timmreck, 2004)
Epidemiologi bersala dari kata Yunani, dan secara harfiah berarti :
Epi = di atas/ di antara/ yang ada diantara
Demos = populasi, orang, masyarakat
Logos = ilmu
Jadi epidemiologi secara bebas diartikan sebagai :
Ilmu yang mempelajari sesuatu (penyakit) yang ada di antara (yang melanda)
masyarakat/populasi.
Ilmu yang mempelajari epidemi/wabah dengan tujuan mengendalikannya dan
mencegah terulangnya kembali. (Slamet, 2005)
Epidemiologi dalam pelayanan kebidanan adalah epidemiologi yang mengkaji distribusi serta
determinan peristiwa morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) yang terjadi dalam
pelayanan kebidanan secara komprehensif. Artinya secara menyeluruh menyangkut seluruh
sistem kebidanan termasuk kesehatan ibu dan anak (KIA).
Pengertian pelayanan kebidanan adalah :
Penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan kepada klien yang
menjadi tanggung jawab bidan mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir (BBL)
dan pelayanan Keluarga Berencana (KB) termasuk kesehatan reproduksi perempuan dan
pelayanan masyarakat.
Merupakan layanan yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang
ditentukan, dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka
tercapainya keluarga sehat dan sejahtera.
B. TUJUAN
Tujuan epidemiologi dalam kebidanan adalah mengenali faktor-faktor resiko terhadap ibu
selama periode kehamilan, persalinan dan masa nifas ( 42 hari setelah berakhirnya
kehamilan) beserta hasil konsepsinya dan mempelajari cara-cara pencegahannya.
C. MANFAAT
1. Untuk mempelajari riwayat penyakit
a. Epidemiologi mempelajari tren penyakit untuk memprediksi tren penyakit yang mungkin
akan terjadi.
b. Hasil penelitian epidemiologi dapat digunakan dalam perencanaan pelayanan kesehatan
dan kesehatan masyarakat.
2. Diagnosis masyarakat
a. Penyakit, kondisi, cedera, gangguan, ketidakmampuan, defek/cacat apa sajakah yang
menyebabkan kesakitan, masalah kesehatan, atau kematian di dalam suatu komunitas atau
wilayah
3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu karena mereka dapat mempengaruhi
kelompok maupun populasi
a. Faktor risiko, masalah, dan perilaku apa sajakah yang dapat mempengaruhi kelompok
atau populasi
b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor risiko dan
menggunakan tekhnik pemeriksaan kesehatan, misalnya risiko kesehatan, pemeriksaan ,
skrining kesehatan, tes kesehatan, dll.
4. Pengkajian, evaluasi, dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan dalam mengatasi
masalah dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok.
b. Untuk mengkaji keefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses, ketersediaan layanan
untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah penyakit, cedera, ketidakmampuan atau
kematian.
5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi memang ada
atau bahwa seseorang memang menderita penyakit tertentu
b. Menentukan hubungan sebab akibat misalnya radang tenggorokan dapat menyebabkan
demam rematik.
6. Identifikasi sindrom
a. Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan sindrom, misalnya
sindrom down, fetal alcohol, kematian mendadak pada bayi.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
a. Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian, pencegahan, dan
pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera, ketidakmampuan atau kematian.
(Timmreck, 2004)
F. UKURAN EPIDEMIOLOGI
Secara subtantif menurut peristiwa yang dipelajari, ukuran epidemiologi dibedakan atas
ukuran fertilitas ( peristiwa kelahiran), ukuran mordibitas, dan ukuran mortalitas, sedangkan
berdasarkan aspek statistik yang akan dievaluasi, ukuran epidemiologi dibedakan atas ukuran
frekuensi, ukuran asosiasi, dan ukuran dampak.
1. Kasus insidens dan prevalens
Kasus insidens adalah jumlah kasus baru yang didapatkan selama periode tertentu, sedangkan
kasus prevalens adalah jumlah kasus (lama) yang ada pada suatu titik waktu pengamatan
tertentu
2. Mortalitas
Death risk dan death rate menyatakan tingkat kematian secara umum tanpa memandang
sebab kematian, biasanya digunakan untuk populasi atau kelompok berukuran besar.
G. SURVEILENCE EPIDEMIOLOGI
Surveilence adalah proses pengumpulan, analisis, interpretasi, dan penyebaran informasi
deskriptif secara kontinu dan sistimatik untuk pemantauan masalah kesehatan . sistem
surveilans adalah jaringan orang dan kegiatan yang memelihara proses ini dan dapat
berfungsi pada berbagai tingkatan, dari yang lokal sampai dengan internasional.
Tujuan surveilans dapat berupa :
1. Epidemiologi deskriptif masalah kesehatan.
Sasaran utama disini adalah pemantauan trend. Adanya peningkatan kejadian kesehatan yang
tak dinginkan akan mewaspadakan petugas kesehatan untuk melkukan penyelidikan lebih
lanjut
2. Kaitan dengan pelayan kesehatan:
Ditingkat komunitas, surveilans acap kali merupakan bagian integral penyampaian pelayanan
preventif dan terapeutik atau pun profilaksisnya dapat diberikan. Intervensi demikian
dilaksanakan berdasarkan laporan kasus dari surveilans.
3. Kaitan dengan penelitian:
Data surveilans saja umumnya tidak cukup rinci bagi kebutuhan penelitian, namun dapat
memberi arahan bagi peneliti untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut
4. Evaluasi intervensi
Evaluasi efek intervensi bersifat kompleks, namun evaluasi berskala penuh sering tidak layak
untuk dikerjakan. Pemantauan trend dengan surveilans disini dapat menghasilkan penilaian
dampak intervensi yang memadai dengan biaya yang relatif murah.
5. Proyeksi:
Data pemantauan trend dibutuhkan oleh perencana untuk mengantisipasi kebutuhan
pelayanan kesehatan diwaktu mendatang
6. Pendidikan dan kebijakan kesehatan
Dengan penyebarluasan secara efektif, data surveilans dapat dimanfaatkan pula oleh
pablik, media, dan pemimpin politik. Informasi demikian bersifat mendidik bagi mereka
yang secara langsung bertanggung jawab atas pemberian pelayan kesehatan dan mereka
yang mengendalikan atau mempengaruhi alokasi sumberdaya kesehatan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan fungsi pokok epidemiologi adalah untuk memastikan bahwa di
dalam suatu pupulasi terdapat kelompok yang memiliki angka penyakit, ketidakmampuan,
cedera, atau bahkan angka kematian. Epidemiologi memiliki peran yang pasti dalam kegiatan
pengendalian dan pencegahan bukan saja penyakit menular tetapi juga penyakit kronis
sekaligus penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan gaya hidup dan peruilaku.
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharap pembaca dapat memahami penjelasan di dalamnya
sehingga dapat diterapkan guna pemaksimalan pemahaman mengenai epidemiologi dalam
pelayanan kebidanan.
Kami sebagai penyusun mengetahui bahwa makalah ini sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari bunda sangat kami butuhkan agar makalah
ini bisa lebih baik lagi dan bisa menjadi pembelajaran untuk kami dikemudian hari. Jika
dalam laporan ini ada kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja kami mohon maaf.
Terima kasih.
Daftar Pustaka
Bari saifuddin, Abdul. 2006. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta:Yayasan
bina pustaka Sarwono prawiroharjo
https://coretankecilhanfiz.wordpress.com/2014/03/24/konsep-dasar-timbulnya-penyakit/
https://anakfkmundip.wordpress.com/2014/03/22/konsep-dasar-timbulnya-penyakit/
http://kesmas-unsoed.com/2010/08/pengertian-epidemiologi-menurut-who.html