PENDAHULUAN
1
ekspresi atau bahasa tubuh menunjukkan pada mereka percaya pada
sesuatu yang lainnya.
Komunikasi melibatkan hubungan antar manusia dan mengharuskan
memiliki peserta komunikasi dan persamaan pemahaman. Persamaan
bahasa dan gerak tubuh adalah sarana utama yang orang mempengaruhi
orang lain. Dalam komunikasi antar pribadi proses komunikasi yang
berlangsung secara dinamis dan transaksional demikian hal komunikasi
massa diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada publik yang lebih
luas untuk mencapai khalayak luas. Dalam kondisi dinamikan sosial
lingkungan masyarakat yang beragam menuntut suatu kemampuan
berkomunikasi yang beragam pula berdasarkan dinamikan sosial lingkungan
masyarakat yang terjadi. Misalnya, lingkungan masyarakat lingkup
pemerintahan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan menuntut
peserta komunikasi untuk mengetahui dan memahami karateristik
lingkungan komunikasi politik tersebut. Demikian pula ragam dinamika
sosial masyarakat lainnya, antara lain lingkup sosial dunia kesehatan seperti
yang dibahas penjelasan berikut ini yaitu berhubungan dengan komunikasi
kesehatan. Komunikasi kesehatan secara umum didefinisikan sebagai
segala aspek dari komunikasi antar manusia yang berhubungan dengan
kesehatan. Komunikasi kesehatan secara khsusus didefinisikan sebagai
semua jenis komunikasi manusia yang isinya pesannya berkaitan dengan
kesehatan. (Rogers,1996:15). Definisi ini menjelakan bahwa komunikasi
kesehatan dibatasi pada pesan yang dikirim atau diterima, yaitu ragam
pesan berkaitan dengan dunia kesehatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi. Sebagaimana dikutip dalam Roger, (1996;16) mengatakan
bahwa komunikasi kesehatan adalah :
“health communication has been defined as referring to ‘any type of
human communication whose content is concerned with health”.
Komunikasi kesehatan merupakan proses komunikasi yang melibatkan
pesan kesehatan, unsur-unsur atau peserta komunikasi. Dalam komunikasi
kesehatan berbagai peserta yang terlibat dalam proses kesehatan antara
2
dokter, pasien, perawat, profesional kesehatan, atau orang lain. Pesan
khusus dikirim dalam komunikasi kesehatan atau jumlah peserta yang
terbatas dengan menggunakan konteks komunikasi antarpribadi sebaliknya
menggunakan konteks komunikasi massa dalam rangka mempromosikan
kesehatan kepada masyarakat luas yang lebih baik, dan cara yang berbeda
adalah upaya meningkatkan keterampilan kemampuan komunikasi
kesehatan.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dan pengertian komunikasi kesehatan
2. Mengetahui karakteristik komunikassi kesehatan
3. Mengetahui unsur-unsur komunikasi kesehatan
4. Mengetahui fungsi komunikkasi kesehatan
5. Mengetahui tujuan adanya komunikasi dalam kesehatan
6. Mengetahui manfaat yang terkandung dari adanya komunikasi
kesehatan
3
1.4 Manfaat
1. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu.
2. Meningkatkan kesaaran kita tentang issue kesehatan, masalah dan
solusi
3. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat dimasa yang akan
datang.
4. Sebagai tindak lanjut dari kesadaran tersebut kita dapat melakukan
strategi intervensi pada tingkat komunitas.
5. Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jenis
keterampilan untuk memelihara kesehatan, pencegahan, advokasi atau
sistem layanan kesehatan kepada masyarakat.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
Unsur-unsur Komunikasi Kesehatan
1. Sumber
2. Pesan
3. Media
4. Penerima
5. Pengaruh
6. Umpan balik
7. Lingkungan
8. Gangguan
6
BAB III
PEMBAHASAN
7
mengenai isu-isu kesehatan yang sedang beredar dan bagaimana
penjagaaan kesehatan yang tepat bagi masyarakat.
8
3.2 Karakteristik Komunikasi Kesehatan
1. Komunikasi merupakan proses simbolis
9
persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi perubahan
sikap penerima informasi. Komunikasi persuasif terjadi manakala tujuan
komunikasi untuk mengubah sikap penerima informasi sesuai dengan
kehendak pengirim informasi.
10
c. Psikologis, artinya aktivitas komunikasi memperhatikan beragam
faktor psikologis seperti persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan,
keinginan dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
d. Personal, artinya aktivitas komunikasi memperhitungkan situasi
hubungan antar pribadi
e. Kelompok, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat dan
karakteristik kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya tarik
kelompok, dinamika kelompok, dll
f. Organisasi, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan tujuan
organisasi,
g. karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang dalam organisasi,
daya tarik organisasi, dinamika organisasi
h. Massa, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat-sifat
massa, atau kategori massa yang dapat dirinci dalam ciri-ciri
kategorial seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat
tinggal, gaya hidup, dll.
11
proses komunikasi. Pesan juga dikenal sebagai content. Pesan menjadi
bagian yang penting juga dalam prinsip komunikasi terapeutik.
3. Media (channel)
4. Penerima
5. Pengaruh (decoding)
12
6. Umpan balik (feedback)
Umpan balik menjadi sebuah unsur yang juga akan muncul dari
komunikasi kesehatan. Di sini apa yang telah disampaikan sumber, akan
diberikan umpan balik atau feedback dari penerima. Tidak peduli apakah
ada pengaruh atau tidak dalam penyampaian pesan,
biasanya feedback tetap akan muncul sebagai bentuk respon dari
penerima.
7. lingkungan
8. gangguan
13
Menyebarluaskan informasi di harapkan untuk para penerima
informasi dan menambah pengetahuan tentang informasi yang
diinginkan.
3. Instruksi
Yakni mewajibkan atau melarang penerima melakukkan atau tidak
melakukkan yang diperintahkan.
4. Persuasi
Yakni mempengaruhi atau merubah si penerima agar dia
menentukan sikap agar perilaku yang sesuai dengan kehendak si
pengirim.
14
4. Mengajak orang untuk memperhatikan dan memelihara kesehatan diri
mereka masing-masing, sehingga dapat terus sehat jasmani dan rohani
serta terhindar dari berbagai ancaman penyakit.
15
1. Memahami interaksi antara kesehatan dengan perilaku individu.
2. Meningkatkan kesadaran kita tentang issue kesehatan, pencegahan dan
solusi.
3. Memperkuat infrastruktur kesehatan masyarakat dimasa yang akan
datang
4. Sebagaia tindak lanjut dari kesadaran tersebut, kita dapat melakukan
strategi intervensi pada tingkat komunitas.
5. Menampilkan ilustrasi keterampilan, menggambarkan berbagai jenis
keterampilan untuk memelihara ksehatan, pencegahan, advokasi atau
sistem layanan kesehatan masyarakat.
6. Memperbarui peran para profesional di bidang kesehatan masyarakat.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
17
yang sehat baik jasmani atau rohani, mengajak orang untuk memperhatikan
dan memelihara kesehatan diri mereka masing-masing.
4.2 Saran
18
DAFTAR RUJUKAN
Onong Uchjana Effendi, komunikasi teori dan praktek. (Bandung: PT. Remaja
Rosadakarya. 2005) hal 10
19