Dosen pengampu
Disusun Oleh
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan
dan pertolonganNya sehingga makalah yg berisi materi “Pertumbuhan dan
Perkembangan Prenatal dan Post natal” dapat dirancang dengan baik. Dimana
yang dimaksud dengan perkembangan prenatal adalah proses gestasi embrio
manusia atau janin selama kehamilan, dari pembuahan hingga kelahiran. Masa itu
pada umumnya berlangsung selama kurang lebih 9 bulan atau sekitar 280 hari.
Sedangkan post natal adalah masa nifas yg dimulai sejak bayi lahir dan plasenta
bayi dilahirkan hingga keadaan kandungan kembali seperti saat sebelum hamil.
Masa ini pada umumnya terjadi sekitar 6 minggu. Makalah ini dapat tersusun
berdasarakan berbagai sumber pengetahuan dan sesuai pada rancangan yang
diinginkan.yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar mahasiswa
agar dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Sehingga dapat diterbitkan
sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kegiatan dan sebagai panduan dalam melaksanakan makalah.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 : PENDAHULUAN
BAB 2 : PEMBAHASAN
BAB 3 : PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………………………………
2. Saran………………………………………………………………………...
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang
dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat), perkembangan individu pada
masa prenatal ini kurang mendapat perhatian, bahkan cenderung diabaikan.
Dan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli
psikologi (Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan
mengabaikan periode pralahir. Hal ini terjadi karena mereka mengganggap
bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya perkembangan
fisik, dan hanya memberi sedikit sumbangan bagi pemahaman
psikologistentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa
mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk
memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan
belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat
sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada periode prenatal. Jadi,
prenatal ini bukan saja merupakan periode yang sangat menentukan.
Kehamilan dan kelahiran dianggap sebagai suatu kejadian fisiologis yang pada
sebagian wanita berakhir dengan normal dan tanpa komplikasi. Pada akhir
masa puerperium, pemulihan persalinan dianggap telah lengkap. Pandangan
ini mungkin optimis bagi banyak wanita, pemulihan adalah suatu yang
berlangsung terjadi dan menjadi seorang ibu adalah proses fisiologis yang
normal. Namun beberapa studi mengungkapkan bahwa masalah kesehatan
jangka panjang yang terjadi setelah melahirkan adalah masalah yang banyak
ditemui.
Persalinan yang berlangsung lancar sangat membahagiakan bagi setiap
ibu. Persalinan merupakan salah satu anugrah terindah dari Tuhan yang
diberikan kepada kaum wanita. Setelah menjalani masa kehamilan selama 9
bulan, bukan waktu yang singkat, tentunya banyak hal-hal yang dialami oleh
seorang ibu baik itu perubahan fisik maupun perubahan psikologis sehingga
membutuhkan adaptasi. Perubahaan mood seperti sering menangis, lekas
marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang, merasa khawatir
akan kondisi kehamilannya kelak, dimulai dari takut keguguran, takut
melahirkan, khawatir akan masa depan anaknya kelak,dan banyak hal
lainnya. ). Dari setiap 1000 wanita hamil, sekitar 17% wanita akan
mengunjungi unit kejiwaan. Lima persen akan mengalami gangguan mood
depresi yang ringan pada minggu pertama setelah melahirkan yaitu post
partum blues) dan 2 % akan berkembang menjadi psikosis pada masa nifas.
Antara 10 sampai 15% akan berkembang menjadi depresi setelah melahirkan.
Post partum blues terjadi pada sekitar 50% wanita dalam waktu 4-5 hari
setelah melahirkan. Menurut WHO dalam Desfanita angka kejadian post
partum blues di seluruh dunia cukup tinggi yakni 26-85%. Data tersebut
menunjukkan 81 % angka kematian ibu (AKI) akibat komplikasi selama hamil
dan bersalin, dan 25%. kasus post partum blues. Angka kejadian post partum
blues di Indonesia berkisar antara 50-70% pada ibu post partum (Desfanita,
2015). Post partum blues dialami oleh ibu post partum yang bersifat sementara
dan terjadi pada minggu pertama setelah kelahiran. Oleh
karena itu, pada makalah ini kami membahas tentang perkembangan prenatal
dan post natal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsepsi dan kehidupan awal pada masa prenatal?
2. Apa saja dan bagaimana tahap-tahap perkembangan prenatal?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal?
4. Faktor yang berperan pada tumbuh kembang post natal?
5. Tumbuh kembang post natal?
6. Peran nutrisi pada tumbuh kembang post natal?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan Utama
Untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada ibu prenatal dan post
natal, yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Tujuan Khusus
1. Menjelaskan konsepsi awal kehidupan pada masa prenatal.
2. Menjelaskan tahap-tahap pada perkembangan prenatal.
3. Menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan prenatal.
4. Agar penulis mengetahui tumbuh kembang pada post natal
5. Untuk mengetahui perencanaan asuhan keperawatan pada ibu post natal
1.4 MANFAAT PENULISAN
PEMBAHASAN
1. Periode Germinal
Periode ini berlangsung sejak ovum dibuahi hingga 10-14 hari.
Periode ini meliputi terjadinya zygote yang dilanjutkan dengan
pembelahan sel dan terjadilah implantation. Implantation ialah
menempelnya zygote pada dinding uterus yang berlangsung sekitar
10 hari setelah pembuahan. Satu minggu setelah pembuahan, zygot
melakukan pembelahan sel yang telah dimulai ketika lapisan dalam
(blastocyt) dan lapisan luar (trophoblast) organisme terbentuk.
Pada lapisan dalam sel (blastocyt) akan berkembang terus menjadi
embrio. Lapisan luar (trophoblast) akan berkembang menjadi
lasenta (ari-ari) yang menjadi pelindung embrio, tali pusar dan
amnion yang menyediakan gizi bagi embrio. Periode zygot sering
juga disebut sebagai periode conceptual.
2. Periode Embrio
Suatu periode kehamilan dengan rentang usia antara akhir minggu
ke2 sampai dengan akhir minggu ke-8, ditandai dengan
perkembangan yang pesat pada organ tubuh, sistem pernapasan,
pencernaan, dan saraf. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel.
System saraf berkembang pada usia akhir minggu ketiga jantung
mulai berdetak, kemudian embrio terus berkembang dan pada
akhirnya menjadi janin sebagai bentuk manusia kecil yang ditandai
pembentukan kepala 1 ¼ ons dengan panjang sekitar 1 ½ inci (2,5
cm). Periode embrionis merupakan periode yang sangat rentan
terjadinya keguguran spontan.
3. Periode Janin
Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2
bulan setelah proses pembuahan dan umumnya berlangsung selama
7 bulan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan
prosesnya yang luar biasa. Perkembangan otak adalah satu hal
yang paling menakjubkan dalam perkembangan prenatal. Saat bayi
dilahirkan, mereka telah memiliki kurang lebih 100 milyar neuron
atau sel saraf yang mengatur proses informasi di bagian sel di
dalam otak. Selama perkembangan prenatal, neuron bergerak ke
tempat yang seharusnya dan mulai saling berhubungan. Bentuk
dasar otak manusia disusun pada 2 trisemester pertama pada masa
perkembangan prenatal. Trisemester ke-3 dan 2 tahun pertama
setelah dilahirkan, ditandai dengan terhubung dan berfungsinya
neuron.
2. Perkembangan Kognitif
1. Perkembangan dalam belajar dan mengingat yaitu perkembangan
belajar janin telah diketahui ketika dia mengisap jari di dalam
rahim. Sementara perkembangan mengingat diketahui ketika bayi
merekam setiap pembicaraan ibunya, atau ketika ibu sedang
membacakan cerita-cerita dengan keras pada masa kehamilan.
Membacakan cerita-cerita dengan suara keras lebih mengaktifkan
rekaman ingatan bayi ketimbang ibu yang sama sekali tak pernah
membacakan cerita pada masa kehamilan.
2. Perkembangan kognitif anak dalam kandungan, di mana menurut
laporan para ilmuwan dalam bidang perkembangan anak pralahir
yang melakukan beberapa penelitian mutakhir makin menguatkan
dugaan bahwa anak dapat belajar selama berada dalam rahim
ibunya. Dia juga bisa merasa dan mengetahui perbedaan antara
gelap dan terang. Bahkan pada usia kandungan lima bulan (20
pekan), kemampuan bayi dalam kandungan untuk merasakan
rangsangan telah berkembang dengan sangat baik sehingga proses
pendidikan dapat dilakukan. Dan anak-anak yang diberi
pendidikan sejak masih dalam kandungan cenderung mengalami
peningkatan kecerdasan otak, mampu berkomunikasi lebih baik
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan ketika besar nanti.
Pentingnya pemberian rangsangan sejak dini merupakan satu hal
yang perlu diberikan kepada anak untuk meningkatkan tingkat
intelektual dan tingkat kreativitas anak.
3. Perkembangan Emosi
Berkomunikasi dengan buah hati tidak hanya bisa dilakukan setelah
bayi lahir dan bisa berbicara. Namun, sebetulnya komunikasi
antara ibu dan janin, lingkungan dengan janin sudah dimulai
tercipta sejak dalam kandungan. Tanpa banyak disadari, ibu dan
janin sudah memiliki hubungan emosional yang sangat kuat.
Biasanya dimulai sejak usia kehamilan enam bulan. Janin sudah
bisa merasakan emosi ibu, baik saat senang atau sedih melalui
hormon ibu yang disalurkan kedalam tubuh janin.
4. Lingkungan
Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu
lingkungan dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan
dan berakibat keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang sedang
mengandung sebaiknya sangat berhati-hati dengan lingkungan
dan apa yang akan dikonsumsinya, karena jika ia mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi bahan-bahan beracun dapat
mengganggu perkembangan janin.
5. Gizi ibu
Janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi
ibunya yang diperoleh dari darah ibunya. Oleh sebab itu,
makanan ibu hamil harus mengandung cukup protein, vitamin,
lemak, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi.
2.3 TUMBANG POST NATAL
Post Natal atau puerpurium (masa nifas) adalah masa penyesuaian
fisik dan fisiologis tubuh kembali mendekati sebelum hamil. Masa
puerpurium atau masa nifas dimulai setelah selesainya partus
dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu atau 40 hari, pada periode ini
tubuh terus mengalami perubahan dan pemulihan kembali ke keadaan
sebelum hamil. Periode dibagi menjadi 3 periode yaitu :
1.Immediately Post Partum : 4 jam pertama
2.Early Post Partum: minggu pertama
3.Late Post Partum: minggu kedua sampai dengan minggu keenam
Tumbuh kembang post natal, yaitu :
1. Masa Neonatus
Pertumbuhan dan perkembangan post natal setelah lahir diawali
dengan masa neonates (0-28hari).
Pada masa ini terjadi kehidupan yang baru di dalam ekstrauteri, yaitu
adanya proses adaptasi semua system organ tubuh.
2. Masa bayi
Masa bayi dibagi menjadi 2 tahap perkembangan, tahap pertama
(antara usia 1-12 tahun); pertumbuhan dan perkembangan pada masa
ini dapat berlangsung secara terus menerus, khususnya dalam
peningkatan susunan saraf. Tahap kedua (usia 1-2 tahun); kecepatan
pertumbuhan pada usia ini mulai menurun dan terdapat percepatan
pada perkembangan motorik.
2. Gizi (nutrisi)
Gizi untuk tumbuh berkembang bayi, diperlukan zat makanan yang
kuat. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan, terdapat kebutuhan
zat gizi yang diperlukan seorang anak meliputi : karbonhidrat,
protein, lemak, vitamin, dan air.
5. Psikologis
Hubungan anak dengan orang tuanya. Anak yang selalu merasa
tertekan akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya
6. Endokrin
Adalah gangguan hormon misalnya pada anak yang selalu merasa
tertekan, akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
7. Status social ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan menghambat
pertumbuhan anak.
8. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak
9. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak
10. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produkksi
hormone pertumbuhan.
D. Zat
Agar darah pada anak sehat dan dapat membawa oksigen ke sel sel
tubuh, maka diperlukan zat besi. Zat besi bermanfaat agar anak tidak
mudah kekurangan darah (anemia). Anak anak usia 1-3 tahun
membutuhkan 7mg zat besi setiap hari, serta usia 4-8 tahun
membutuhkan 10mg zat besi setiap harinya. Zat besi dapat diperoleh
dari
• Daging merah
• Hati
• Unggas
• Kerang
• Biji-bijian
• Kacang polong
• Sereal kaya zat besi
E. Float
Float bermanfaat agar pertumbuhan dan perkembangan sel pada anak
menjadi sehat serta tidak menyebabkan anemia (kekurangan darah).
Float dapat diperoleh dari :
• Sereal gandum utuh
• Kacang-kacangan
• Buncis
• Asparagus
• Bayam
• Kacang hitam
• Kubis brussel
F. Serat
Bermanfaat untuk pencernaan pada anak, dan untuk mengurangi
potensi terkena penyakit jantung dan kanker, serat dapat diperoleh
dari :
• Buncis
• Serat gandum utuh
• Kacang-kacangan
• Kacang merah
• Biji-Bijian
• Kacang polong
G. Vitamin A
Agar mata anak sehat dan kulitnya tetap sehat maka diperlukan
vitamin A. biasanya anak usia 1-3 thn membutuhkan 300mikrogram
vitamin A perhari serta anak usia 4thn keatas membutuhkan
400mikrogram perhari. Vitamin A diperoleh dari:
• Wortel
• Ubi jalar
• Labu
• Aprikot
• Bayam
• Brokoli
• Kubis
• Minyak ikan
• Kuning telur 9
•
H. Vitamin C
Vitamin C bermanfaat untuk menyatukan sel-sel yang ada dalam
tubuh serta memperkuat dinding pembuluh darah yang dapat
membantu tubuh menyembuhkan luka serta membuat tulang dan gigi
menjadi kuat. Biasanya anak dengan usia 1-3 tahun membutuhkan
15mg vitamin C serta usia 4-8thn membutuhkan 25mg tiap hari yang
dilansir dari baby center. Makanan yang mengandung vitamin C
adalah :
• Stroberi
• Jeruk
• Tomat
• Kentang
• Melon
• Kubis
• Brokoli
• Bunga kol
• Bayam
• Pepaya
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA