Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

“ PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PRENATAL DAN POST NATAL ”

Dosen pengampu

Nagoklan Simbolon, S.KM., M.Kes

Disusun Oleh

Flower Desma Sihaloho (102022008)

Iman Anugrah Selamat Hura (102022009)

Kajol Santa Monika Marbun (102022011)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

STIKes Santa Elisabeth Medan

2022/2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan
dan pertolonganNya sehingga makalah yg berisi materi “Pertumbuhan dan
Perkembangan Prenatal dan Post natal” dapat dirancang dengan baik. Dimana
yang dimaksud dengan perkembangan prenatal adalah proses gestasi embrio
manusia atau janin selama kehamilan, dari pembuahan hingga kelahiran. Masa itu
pada umumnya berlangsung selama kurang lebih 9 bulan atau sekitar 280 hari.
Sedangkan post natal adalah masa nifas yg dimulai sejak bayi lahir dan plasenta
bayi dilahirkan hingga keadaan kandungan kembali seperti saat sebelum hamil.
Masa ini pada umumnya terjadi sekitar 6 minggu. Makalah ini dapat tersusun
berdasarakan berbagai sumber pengetahuan dan sesuai pada rancangan yang
diinginkan.yang bertujuan untuk membantu proses belajar mengajar mahasiswa
agar dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Sehingga dapat diterbitkan
sesuai dengan yang diharapkan dan dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan
kegiatan dan sebagai panduan dalam melaksanakan makalah.

Medan, 08 Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………..
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………...............

BAB 2 : PEMBAHASAN

2.1 Tumbang Prenatal………………………………………………………………

2.2 Faktor yang Berperan Pada Tumbang Prenatal…………………………………

2.3 Tumbang Post natal……………………………………………………………..

2.4 Faktor yang berperan pada tumbang post natal…………………………………

2.5 Peran Nutrisi Dalam Tumbang Post Natal……………………………………..

BAB 3 : PENUTUP
1. Kesimpulan…………………………………………………………………
2. Saran………………………………………………………………………...

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pada masa-masa awal penelitian ilmiah tentang perkembangan anak yang
dilakukan oleh para ahli psikologi (Barat), perkembangan individu pada
masa prenatal ini kurang mendapat perhatian, bahkan cenderung diabaikan.
Dan penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sebagian besar ahli
psikologi (Barat) cenderung dimulai dari periode bayi yang baru lahir dan
mengabaikan periode pralahir. Hal ini terjadi karena mereka mengganggap
bahwa perkembangan hidup individu dalam rahim ibu sifatnya perkembangan
fisik, dan hanya memberi sedikit sumbangan bagi pemahaman
psikologistentang perkembangan.
Kemudian baru pada pertengahan tahun 1940 muncul kesadaran bahwa
mengetahui segala kejadian pada masa prenatal sangat penting untuk
memahami secara utuh pola perkembangan yang normal. Bahkan
belakangan ini penelitian ilmiah telah menunjukkan fakta bahwa terdapat
sejumlah pola perkembangan penting yang terjadi pada periode prenatal. Jadi,
prenatal ini bukan saja merupakan periode yang sangat menentukan.
Kehamilan dan kelahiran dianggap sebagai suatu kejadian fisiologis yang pada
sebagian wanita berakhir dengan normal dan tanpa komplikasi. Pada akhir
masa puerperium, pemulihan persalinan dianggap telah lengkap. Pandangan
ini mungkin optimis bagi banyak wanita, pemulihan adalah suatu yang
berlangsung terjadi dan menjadi seorang ibu adalah proses fisiologis yang
normal. Namun beberapa studi mengungkapkan bahwa masalah kesehatan
jangka panjang yang terjadi setelah melahirkan adalah masalah yang banyak
ditemui.
Persalinan yang berlangsung lancar sangat membahagiakan bagi setiap
ibu. Persalinan merupakan salah satu anugrah terindah dari Tuhan yang
diberikan kepada kaum wanita. Setelah menjalani masa kehamilan selama 9
bulan, bukan waktu yang singkat, tentunya banyak hal-hal yang dialami oleh
seorang ibu baik itu perubahan fisik maupun perubahan psikologis sehingga
membutuhkan adaptasi. Perubahaan mood seperti sering menangis, lekas
marah, dan sering sedih atau cepat berubah menjadi senang, merasa khawatir
akan kondisi kehamilannya kelak, dimulai dari takut keguguran, takut
melahirkan, khawatir akan masa depan anaknya kelak,dan banyak hal
lainnya. ). Dari setiap 1000 wanita hamil, sekitar 17% wanita akan
mengunjungi unit kejiwaan. Lima persen akan mengalami gangguan mood
depresi yang ringan pada minggu pertama setelah melahirkan yaitu post
partum blues) dan 2 % akan berkembang menjadi psikosis pada masa nifas.
Antara 10 sampai 15% akan berkembang menjadi depresi setelah melahirkan.
Post partum blues terjadi pada sekitar 50% wanita dalam waktu 4-5 hari
setelah melahirkan. Menurut WHO dalam Desfanita angka kejadian post
partum blues di seluruh dunia cukup tinggi yakni 26-85%. Data tersebut
menunjukkan 81 % angka kematian ibu (AKI) akibat komplikasi selama hamil
dan bersalin, dan 25%. kasus post partum blues. Angka kejadian post partum
blues di Indonesia berkisar antara 50-70% pada ibu post partum (Desfanita,
2015). Post partum blues dialami oleh ibu post partum yang bersifat sementara
dan terjadi pada minggu pertama setelah kelahiran. Oleh
karena itu, pada makalah ini kami membahas tentang perkembangan prenatal
dan post natal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsepsi dan kehidupan awal pada masa prenatal?
2. Apa saja dan bagaimana tahap-tahap perkembangan prenatal?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal?
4. Faktor yang berperan pada tumbuh kembang post natal?
5. Tumbuh kembang post natal?
6. Peran nutrisi pada tumbuh kembang post natal?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan Utama
Untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada ibu prenatal dan post
natal, yang dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi.
Tujuan Khusus
1. Menjelaskan konsepsi awal kehidupan pada masa prenatal.
2. Menjelaskan tahap-tahap pada perkembangan prenatal.
3. Menjelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan prenatal.
4. Agar penulis mengetahui tumbuh kembang pada post natal
5. Untuk mengetahui perencanaan asuhan keperawatan pada ibu post natal
1.4 MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan, yaitu


1. Untuk institusi Pendidikan
Dapat menjadi pedoman yang sistematis dalam proses belajar mengajar
tentang asuhan keperawatan ibu prenatal dan post natal.
2. Untuk Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan agar dapat dimanfaatkan oleh perawat terlebih
khusus dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada ibu prenatal dan post
natal.
3. Untuk Penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang pelayan
kesehatan khususnya dalam penerapan asuhan keperawatan pada ibu
prenatal dan post natal.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 TUMBANG PRENATAL


Masa konsepsi yaitu masa pertemuan sperma dan ovum sehingga
terjadi proses pembuahan sel telur oleh sel sperma tersebut. Secara
umum, masa konsepsi ialah pertemuan sel telur dan sel sperma di tuba
fallopi yang prosesnya disebut juga pembuahan.
Masa prenatal merupakan masa (waktu) di mana manusia
mengalami perkembangan untuk pertama kalinya atau biasa disebut
dengan awal perkembangan. Masa ini terjadi selama dalam rahim
seorang ibu, yaitu berkisar sekitar 9 bulan lebih 10 hari, ini merupakan
perkiraan rata-rata yang sering dialami oleh sebagian besar
perkembangan manusia di dalam rahim meskipun terkadang sering
juga ditemukan usia janin yang kurang dari usia tersebut yang biasa
disebut dalam ilmu kedokteran sebagai janin prematur (waktu yang
semestinya bayi belum bisa dilahirkan).
Tahapan Perkembangan Prenatal
1. Perkembangan Fisik Perkembangan prenatal ditinjau
dari segi fisik dibagi menjadi tiga fase, yakni Germinal,
Embrio, dan Janin.

1. Periode Germinal
Periode ini berlangsung sejak ovum dibuahi hingga 10-14 hari.
Periode ini meliputi terjadinya zygote yang dilanjutkan dengan
pembelahan sel dan terjadilah implantation. Implantation ialah
menempelnya zygote pada dinding uterus yang berlangsung sekitar
10 hari setelah pembuahan. Satu minggu setelah pembuahan, zygot
melakukan pembelahan sel yang telah dimulai ketika lapisan dalam
(blastocyt) dan lapisan luar (trophoblast) organisme terbentuk.
Pada lapisan dalam sel (blastocyt) akan berkembang terus menjadi
embrio. Lapisan luar (trophoblast) akan berkembang menjadi
lasenta (ari-ari) yang menjadi pelindung embrio, tali pusar dan
amnion yang menyediakan gizi bagi embrio. Periode zygot sering
juga disebut sebagai periode conceptual.
2. Periode Embrio
Suatu periode kehamilan dengan rentang usia antara akhir minggu
ke2 sampai dengan akhir minggu ke-8, ditandai dengan
perkembangan yang pesat pada organ tubuh, sistem pernapasan,
pencernaan, dan saraf. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel.
System saraf berkembang pada usia akhir minggu ketiga jantung
mulai berdetak, kemudian embrio terus berkembang dan pada
akhirnya menjadi janin sebagai bentuk manusia kecil yang ditandai
pembentukan kepala 1 ¼ ons dengan panjang sekitar 1 ½ inci (2,5
cm). Periode embrionis merupakan periode yang sangat rentan
terjadinya keguguran spontan.

3. Periode Janin
Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2
bulan setelah proses pembuahan dan umumnya berlangsung selama
7 bulan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan
prosesnya yang luar biasa. Perkembangan otak adalah satu hal
yang paling menakjubkan dalam perkembangan prenatal. Saat bayi
dilahirkan, mereka telah memiliki kurang lebih 100 milyar neuron
atau sel saraf yang mengatur proses informasi di bagian sel di
dalam otak. Selama perkembangan prenatal, neuron bergerak ke
tempat yang seharusnya dan mulai saling berhubungan. Bentuk
dasar otak manusia disusun pada 2 trisemester pertama pada masa
perkembangan prenatal. Trisemester ke-3 dan 2 tahun pertama
setelah dilahirkan, ditandai dengan terhubung dan berfungsinya
neuron.

2. Perkembangan Kognitif
1. Perkembangan dalam belajar dan mengingat yaitu perkembangan
belajar janin telah diketahui ketika dia mengisap jari di dalam
rahim. Sementara perkembangan mengingat diketahui ketika bayi
merekam setiap pembicaraan ibunya, atau ketika ibu sedang
membacakan cerita-cerita dengan keras pada masa kehamilan.
Membacakan cerita-cerita dengan suara keras lebih mengaktifkan
rekaman ingatan bayi ketimbang ibu yang sama sekali tak pernah
membacakan cerita pada masa kehamilan.
2. Perkembangan kognitif anak dalam kandungan, di mana menurut
laporan para ilmuwan dalam bidang perkembangan anak pralahir
yang melakukan beberapa penelitian mutakhir makin menguatkan
dugaan bahwa anak dapat belajar selama berada dalam rahim
ibunya. Dia juga bisa merasa dan mengetahui perbedaan antara
gelap dan terang. Bahkan pada usia kandungan lima bulan (20
pekan), kemampuan bayi dalam kandungan untuk merasakan
rangsangan telah berkembang dengan sangat baik sehingga proses
pendidikan dapat dilakukan. Dan anak-anak yang diberi
pendidikan sejak masih dalam kandungan cenderung mengalami
peningkatan kecerdasan otak, mampu berkomunikasi lebih baik
dan mudah beradaptasi dengan lingkungan ketika besar nanti.
Pentingnya pemberian rangsangan sejak dini merupakan satu hal
yang perlu diberikan kepada anak untuk meningkatkan tingkat
intelektual dan tingkat kreativitas anak.
3. Perkembangan Emosi
Berkomunikasi dengan buah hati tidak hanya bisa dilakukan setelah
bayi lahir dan bisa berbicara. Namun, sebetulnya komunikasi
antara ibu dan janin, lingkungan dengan janin sudah dimulai
tercipta sejak dalam kandungan. Tanpa banyak disadari, ibu dan
janin sudah memiliki hubungan emosional yang sangat kuat.
Biasanya dimulai sejak usia kehamilan enam bulan. Janin sudah
bisa merasakan emosi ibu, baik saat senang atau sedih melalui
hormon ibu yang disalurkan kedalam tubuh janin.

2.2 FAKTOR YANG BERPERAN PADA PRENATAL


1. Teratogen
Unsur-unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran
akibat dari proses kehamilan yang tidak optimal. Bila teratogen
beraksi pada awal kehamilan saat proses pembuahan dan
organogenesis, bisa jadi berdampak negatif pada janin yang
mengakibatkan kelainan anatomis. Namun, apabila teratogen
beraksi pada saat organogenesis sudah lengkap dan matang di
usia kehamilan tua, kemungkinan tidak menyebabkan kelainan
anatomis.
2. Faktor ibu
Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan janin. Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus
dijaga agar janin berkembang dengan sempurna.
3. Faktor ayah
Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin.
Perhatian dan kasih sayang seorang ayah kepada ibu akan
membuat emosi ibu stabil, tenang dan bahagia. Stimulasi ayah
pada janin dan sering mengajak bicara janin dalam kandungan
juga dapat menenangkan janin, membangun ikatan emosional
bayi dengan ayah dari suara dan sentuhan bayi, bisa berdampak
pada perkembangan bahasa bayi.

4. Lingkungan
Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu
lingkungan dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan
dan berakibat keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang sedang
mengandung sebaiknya sangat berhati-hati dengan lingkungan
dan apa yang akan dikonsumsinya, karena jika ia mengkonsumsi
makanan yang terkontaminasi bahan-bahan beracun dapat
mengganggu perkembangan janin.
5. Gizi ibu
Janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi
ibunya yang diperoleh dari darah ibunya. Oleh sebab itu,
makanan ibu hamil harus mengandung cukup protein, vitamin,
lemak, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi.
2.3 TUMBANG POST NATAL
Post Natal atau puerpurium (masa nifas) adalah masa penyesuaian
fisik dan fisiologis tubuh kembali mendekati sebelum hamil. Masa
puerpurium atau masa nifas dimulai setelah selesainya partus
dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu atau 40 hari, pada periode ini
tubuh terus mengalami perubahan dan pemulihan kembali ke keadaan
sebelum hamil. Periode dibagi menjadi 3 periode yaitu :
1.Immediately Post Partum : 4 jam pertama
2.Early Post Partum: minggu pertama
3.Late Post Partum: minggu kedua sampai dengan minggu keenam
Tumbuh kembang post natal, yaitu :
1. Masa Neonatus
Pertumbuhan dan perkembangan post natal setelah lahir diawali
dengan masa neonates (0-28hari).
Pada masa ini terjadi kehidupan yang baru di dalam ekstrauteri, yaitu
adanya proses adaptasi semua system organ tubuh.

2. Masa bayi
Masa bayi dibagi menjadi 2 tahap perkembangan, tahap pertama
(antara usia 1-12 tahun); pertumbuhan dan perkembangan pada masa
ini dapat berlangsung secara terus menerus, khususnya dalam
peningkatan susunan saraf. Tahap kedua (usia 1-2 tahun); kecepatan
pertumbuhan pada usia ini mulai menurun dan terdapat percepatan
pada perkembangan motorik.

Nah, cara menghitung berat badan ideal untuk bayi bisa


menggunakan dua rumus. Pertama, rumusnya dinamakan The Best
Guest Method. Lalu, rumus yang kedua dinamakan The New APLS
Formula. Berikut rumusnya.
Rumus The Best Guest Method
1. Anak berusia di bawah 12 bulan
Berat Badan Ideal (kg) = (Usia dalam satuan bulan + 9) : 2
2. Anak berusia 1 sampai 2 tahun
Berat Badan Ideal (kg) = 2 x (Usia dalam satuan tahun + 5)
Rumus The New APLS Formula
1. Anak berusia di bawah 12 bulan
Berat Badan Ideal (kg) = (0.5 X usia dalam satuan bulan) + 4
2. Anak berusia 1 sampai 2 tahun
Berat Badan Ideal (kg) = (2 X usia dalam satuan tahun) + 8
3. Masa usia prasekolah
Perkembangan pada usia ini dapat berlangsung stabil dan masih
terjadi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan, khususnya pada
aktifitas fisik dan kemampuan kognitif. Menurut teori erikson pada
usia prasekolah anak berada pada fase inisiatif vs rasa bersalah
(initiative vs guality). Apabila orang tua mematikan inisiatifnya maka
anak tersebut membuat anak merasa bersalah
4. Masa sekolah
Perkembangan pada masa sekolah ini lebih cepat dalam
kemampuan fisik dan kognitif dibandingkan dengan usia prasekolah
5. Masa remaja
Pada tahap perkembangan remaja terjadi perbedaan pada perempuan
dan laki-laki. Wanita 2 tahun lebih cepat untuk masuk kedalam tahap
remaja daripada lelaki dan perkembangan ini ditujukan pada
perkembagan pubertas.
Adapun ciri-ciri pubertas yang dimiliki oleh remaja laki-laki adalah :
1. Tumbuh jakun
2. Tumbuh kumis dan janggut
3. Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin
4. Organ kelamin membesar
5. Suara berubah menjadi berat
6. Pundak dan dada tampak bidang
7. Munculnya jerawat dan peningkatan produksi keringat
8. Mengalami mimpi basah
Dan ciri-ciri pubertas pada perempuan yaitu :
1. Payudara membesar
2. Mengalami menstruasi
3. Pinggul membesar
4. Tumbuhnya rambut pada bagian kemaluan dan ketiak

2.4 FAKTOR YANG BERPERAN PADA POST NATAL


1. Pengetahuan ibu
Pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
perilaku ibu dalam perkembangan anak. Ibu yang mempunyai
pengetahuan kurang, maka tidak akan memberikan stimulasi pada
perkembangan anaknya sehingga perkembangan anak akan
terhambat, sedangkan ibu yang mempunyai pengetahuan baik akan
memberikan stimulasi pada perkembangan anaknya.

2. Gizi (nutrisi)
Gizi untuk tumbuh berkembang bayi, diperlukan zat makanan yang
kuat. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan, terdapat kebutuhan
zat gizi yang diperlukan seorang anak meliputi : karbonhidrat,
protein, lemak, vitamin, dan air.

3. Penyakit kronis atau kelainan kongenital


Tuberculosis, anemia, dan kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.

4. Lingkungan fisik dan kimia


Lingkungan adalah tempat anak hidup yang berfungsi sebagai
penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang
kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat
kimia seperti rokok, dan merkuri

5. Psikologis
Hubungan anak dengan orang tuanya. Anak yang selalu merasa
tertekan akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya
6. Endokrin
Adalah gangguan hormon misalnya pada anak yang selalu merasa
tertekan, akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
7. Status social ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan
lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan akan menghambat
pertumbuhan anak.
8. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak
9. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya
dalam keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta
keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak

10. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka panjang akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang
terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produkksi
hormone pertumbuhan.

2.5 PERAN NUTRISI DALAM TUMBANG POST NATAL


A. Protein
Protein dibutuhkan untuk membangun sel serta mengubah makanan
menjadi energy, membuat anak tidak mudah terserang infeksi dan
membawa oksigen. Makanan yang mengandung protein dapat
diperoleh dari :
• Daging
• Unggas
• Ikan
• Telur
• Produk olahan susu
• Kacang-kacagan
A. Karbonhidrat
Bermanfaat untuk membangun dan memperbaiki jaringan yang ada
pada tubuh anak. Karbonhidrat dapat berupa gula, pati dan serat.
Namun yang baik untuk anak adalah yang kaya akan pati dan serat
rendah gula. Karbonhidrat dapat diperoleh dari makanan berikut :
• Roti
• Sereal
• Nasi
• Biskuit
• Spagethi
• Kentang
B.Lemak
Lemak bermanfaat untuk menyimpan energy dalam tubuh anak.
Lemak juga bermanfaat sebagai zat yang membantu tubuh untuk
menyerap beberapa nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Makanan dengan
lemak tinggi dapat diperoleh dari :
• Produk olahan susu
• Minyak goring
• Daging
• Ikan
C.Kalsium
Bermanfaat untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kalsium juga
pentung untuk proses pembekuan darah serta meningkatkan fungsi
saraf , otot, dan jantung. Kalsium dapat ditemukan dari :
• Susu
• Keju
• Yogurt
• Es krim
• Kuning telur
• Brokoli
• Ayam
• Tahu

D. Zat
Agar darah pada anak sehat dan dapat membawa oksigen ke sel sel
tubuh, maka diperlukan zat besi. Zat besi bermanfaat agar anak tidak
mudah kekurangan darah (anemia). Anak anak usia 1-3 tahun
membutuhkan 7mg zat besi setiap hari, serta usia 4-8 tahun
membutuhkan 10mg zat besi setiap harinya. Zat besi dapat diperoleh
dari
• Daging merah
• Hati
• Unggas
• Kerang
• Biji-bijian
• Kacang polong
• Sereal kaya zat besi
E. Float
Float bermanfaat agar pertumbuhan dan perkembangan sel pada anak
menjadi sehat serta tidak menyebabkan anemia (kekurangan darah).
Float dapat diperoleh dari :
• Sereal gandum utuh
• Kacang-kacangan
• Buncis
• Asparagus
• Bayam
• Kacang hitam
• Kubis brussel
F. Serat
Bermanfaat untuk pencernaan pada anak, dan untuk mengurangi
potensi terkena penyakit jantung dan kanker, serat dapat diperoleh
dari :
• Buncis
• Serat gandum utuh
• Kacang-kacangan
• Kacang merah
• Biji-Bijian
• Kacang polong
G. Vitamin A
Agar mata anak sehat dan kulitnya tetap sehat maka diperlukan
vitamin A. biasanya anak usia 1-3 thn membutuhkan 300mikrogram
vitamin A perhari serta anak usia 4thn keatas membutuhkan
400mikrogram perhari. Vitamin A diperoleh dari:
• Wortel
• Ubi jalar
• Labu
• Aprikot
• Bayam
• Brokoli
• Kubis
• Minyak ikan
• Kuning telur 9

H. Vitamin C
Vitamin C bermanfaat untuk menyatukan sel-sel yang ada dalam
tubuh serta memperkuat dinding pembuluh darah yang dapat
membantu tubuh menyembuhkan luka serta membuat tulang dan gigi
menjadi kuat. Biasanya anak dengan usia 1-3 tahun membutuhkan
15mg vitamin C serta usia 4-8thn membutuhkan 25mg tiap hari yang
dilansir dari baby center. Makanan yang mengandung vitamin C
adalah :
• Stroberi
• Jeruk
• Tomat
• Kentang
• Melon
• Kubis
• Brokoli
• Bunga kol
• Bayam
• Pepaya

BAB 3
PENUTUP

1. Kesimpulan

Periode prenatal merupakan periode awal kehidupan manusia yang


sangat menentukan pola perkembangannya pada periode-periode
selanjutnya.
Ciri-ciri umum perkembangan prenatal ialah terjadinya pembauran sifat-
sifat yang diturunkan oleh kedua orang tua. Masa prenatal berdasarkan
perkembangan fisik yakni; germinal, embrio dan janin. Periode prenatal
sangat penting karena mempengaruhi sifat bawaan, jens kelamin, urutan,
dan jumlah anak. Faktor yang memengaruhi perkembangan pada masa ini
ialah teratogen, ayah, ibu, danlingkungan. Kemudian proses kelahiran
dirumuskan menjadi tiga tahap. Pada akhir masa puerperium, pemulihan
persalinan dianggap telah lengkap. Pandangan ini mungkin optimis. bagi
banyak wanita, pemulihan adalah suatu yang berlangsung terjadi dan
menjadi seorang ibu adalah proses fisiologis yang normal. Namun
beberapa studi mengungkapkan bahwa masalah kesehatan jangka panjang
yang terjadi setelah melahirkan adalah masalah yang banyak ditemui.
Masa nifas adalah priode waktu atau masa dimana organ-organ reproduksi
kembali kepada keadaan tidak hamil, masa ini membutuhkan waktu 6
minggu, pada masa nifas banyak terjadi perubahan fisiologis maupun
perubahan psikologis diantara perubahn fisiologis tanda-tanda vital, pada
masa nifas perubahan tanda-tanda vital harus dilakukan karena untuk
memvantu tenaga kesehatan dalam pengawasan post partum/ nifas.
Tekanan darah harus dalam keadaan stabil, suhu turun secara perlahan dan
stabil pada 24 jam post partum, nadi menjadi normal setelah persalinan.
2. Saran
Dari paparan di atas dapat kita pahami bahwa perkembangan masa
prenatal sangat penting dalam menentukan sifat-sifat bayi yang akan
dilahirkan. Oleh karena itu diharapkan sebagai orang tua maupun calon
orang tua sebaiknya dapat lebih memperhatikan lagi perkembangan pada
masa prenatal ini. Sehingga tidak terjadi kelainan maupun hal yang tidak
diinginkan lainnya. Kami berharap pembaca dapat memahami pembahasan
post natal dan diharapkan bagi masyarakat khususnya ibu hamil untuk
menjaga kehamilannya dengan baik, mengingat kondisi kehamilan dapat
memengaruhi luaran janin yang dikandung. Menjaga agar kehamilan tetap
sehat dapat dilakukan dengan disiplin dalam program antenatal care dan
menerapkan anjuran atau edukasi kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dan medis seperti perawat, bidan dan dokter.

DAFTAR PUSTAKA

Abas, E. (2015). Periode Konsepsi Awal Kejadian Manusia. Jurnal Pendidikan

Islam Vo. 6, 66-79. Diunduh pada 06 November 2021.


Aprilia, W. (2020). Perkembangan Masa Pranatal dan Kelahiran. Jurnal
PAUD Vol.
4. Diunduh pada 06 November 2021.
Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Diunduh pada 06 November 2021.
Hurlock, E. B. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang.
Jakarta: Erlangga. Diunduh pada 06 November 2021.
Hurlock, E. B. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. Diunduh
pada 06
November 2021.
Jannah, W., & Mirta, L. (2018). Periodesasi Perkembangan Masa Prenatal
Dan Post
Natal. Jurnal Umsida. Diunduh pada 06 November 2021.
Mziyatul, N., Fahmi, D., & Febri, A. (2020). Perkembangan Kognitif,
Fisik dan
Emosi Sosial Masa Prenatal. Jurnal PAUD Vol. 01, 22-45. Diunduh pada
06 November 2021.
Pamilu, A. (2006). Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan. Yogyakarta:
Citra
Media. Diunduh pada 06 November 2021.
Pieter, H. Z., & Lubis, N. L. (2016). Pengantar Psikologi untuk
Kebidanan. Jakarta:
Prenadamedia Group. Diunduh pada 06 November 2021.
Soenarwo, B. (2012). 360 Pekan Masa Keemasan Anak, Sekali Seumur
Hidup.
Jakarta: Al-Mawardi Prima. Diunduh pada 06 November 2021.
Soetjiningsih, & Ranuh, G. (2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:
Penerbit Buku
EGC. Diunduh pada 06 November 2021.
Sulistyawati, A. (2014). Deteksi Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Diunduh pada 06 November 2021.
Widyastuti, N. V., Herlansyah, F. A., & Musruroh, L. (2018).
Perkembangan Masa
Prenatal dan Kelahiran. IAIN Ponorogo. Diunduh pada 06 November 2021

Anda mungkin juga menyukai