OLEH :
Puji dan syukur saya hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah saya ini dengan judul “Aljabar boolean”.
Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa dituntut untuk mampu memahami maksud dari
aljabar boolean, hukum-hukum aljabar boolean, prinsip aljabar boolean, fungsi aljabar
boolean dan aplikasi aljabar boolean.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai maksud dari aljabar boolean, hukum-hukum aljabar boolean,
prinsip aljabar boolean, fungsi aljabar boolean dan aplikasi aljabar boolean. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
di masa depan.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
BAB 2 TINJAUAN TEORI..................................................................................... 2
2.1 Pengertian Aljabar Boolean.............................................................................. 2
2.2 Hukum-hukum Aljabar Boolean....................................................................... 6
2.3 Prinsip Aljabar Boolean.................................................................................... 8
2.4 Fungsi Aljabar Boolean.................................................................................... 9
2.5 Aplikasi Aljabar Boolea................................................................................... 10
BAB 3 PENUTUP..................................................................................................... 16
3.1 Kesimpulan....................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 17
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aljabar Boolean adalah aljabar dasar untuk sebagian besar ilmu komputer. Aplikasi
lain termasuk desain sirkuit digital, hukum, penalaran tentang subjek apa pun, dan
spesifikasi apa pun, serta memberikan dasar untuk semua matematika. Aljabar Boolean
secara inheren lebih sederhana daripada aljabar angka. Hanya ada dua nilai boolean dan
beberapa operator boolean, dan keduanya dapat dijelaskan dengan tabel kecil. Ada
banyak sekali nilai bilangan dan operator bilangan, dan bahkan yang paling sederhana,
menghitung didefinisikan secara induktif. Jadi mengapa aljabar bilangan diajarkan di
sekolah dasar, dan aljabar boolean di universitas? Mengapa aljabar boolean tidak lebih
dikenal, lebih diterima, dan lebih baik digunakan?
Salah satu alasannya adalah, meskipun aljabar boolean sama bergunanya dengan aljabar
bilangan, namun tidak begitu diperlukan. Metode penghitungan kuantitas informal
menjadi tidak dapat ditolerir beberapa ribu tahun yang lalu, tetapi kita masih cocok
dengan metode spesifikasi, desain, dan penalaran informal. Alasan lain mungkin hanya
karena kecelakaan sejarah pendidikan, dan alasan lain lagi mungkin karena perlakuan
buruk kita yang terus-menerus terhadap aljabar boolean.
BAB
1 II
TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian Aljabar Boolean
Aljabar Boolean adalah aljabar dasar untuk sebagian besar ilmu komputer. Aplikasi
lain termasuk desain sirkuit digital, hukum, penalaran tentang subjek apa pun, dan
spesifikasi apa pun, serta memberikan dasar untuk semua matematika.
Aljabar Boolean lebih sederhana daripada aljabar bilangan, dengan aplikasi dalam
pemrograman, desain sirkuit, hukum, spesifikasi, bukti matematis, dan penalaran dalam
domain apa pun. Jadi mengapa aljabar bilangan diajarkan di sekolah dasar dan
digunakan secara rutin oleh para ilmuwan, insinyur, ekonom, dan masyarakat umum,
sedangkan aljabar boolean tidak diajarkan sampai universitas, dan tidak digunakan
secara rutin oleh siapa pun? Sebagian besar jawabannya mungkin dalam terminologi
dan simbol yang digunakan, dan dalam penjelasan aljabar boolean yang ditemukan di
buku teks. Makalah ini menunjukkan beberapa masalah yang menunda penerimaan dan
penggunaan aljabar boolean, dan menyarankan beberapa solusi.
2
2.4 Struktur Anatomi Organ Tubuh Lokasi Secara Anatomi
8
Menurut daerah dalam tubuh
Hipokondrial Daerah samping atas perut sebelah kanan (kandung empedu, hati
dekstra sebelah kanan, ginjal kanan, kelenjar adrenal dan sebagian duodenum)
Daerah ulu hati, bagian tengah atas perut (sebagian hati, lambung,
Epigastrik
pankreas, dan duodenum)
Hipokondrial Daerah samping atas perut sebelah kiri (limpa, sebagian hati, pankreas,
sinistra bagian atas ginjal kiri, dan kelenjar adrenal
Pinggang kanan (kolon asendens, ginjal kanan bagian bawah, sebagian
Lumbal dekstra
duodenum dan ileum)
Pusar (jejunum, ileum, sebagian duodenum, kolon, ginjal dan pembuluh
Umbilikus
darah abdomen)
Pinggang kiri (kolon desendens, bagian bawah ginjal, sebagian
duodenum dan ileum)
Lumbal sinistra
Inguinal kanan daerah tulang usus kanan (sekum, apendiks, ileum,
uretra kanan dan ovarium kanan)
Ileum dekstra Bagian bawah perut (kadung kemih, ileum, uterus dan sigmoid)
Hipogastrika Inguinal sinistra daerah tulang usus kiri (kolon sigmoid, uretra kiri, dan
Ileum sinistra ovarium kiri)
2.5 Struktur Sel/Jaringan Melalui Mikroskop
2.5.1 Struktur Sel 9
Lebih dari 200 tipe sel yang berbeda memiliki fungsi yang berkontribusi untuk
mempertahankan homeostasis. Dalam bagian ini kita akan mempelajari struktur dan fungsi
sel dalam mempertahankan homeostasis.
Bagian-bagian sel adalah :
1. Membran plasma
Membrane plasma adalah bagian paling luar dari sel, yang membatasi antara lingkungan
internal dengan lingkungan eksternal. Membrane sel bersifat semipermeabel yaitu akan
mengatur zat yang bisa masuk ke dalam sel. Membrane plasma juga berperan penting pada
komunikasi diantara sel-sel dan antara sel dengan lingkungan eksternal. Membrane plasma
hampir seluruhnya tersusun atas protein dan lipid.
Fungsi membran plasma adalah :
1) Sebagai gerbang ion dan lalu lintas zat yang akan masuk ke sel
2) Sebagai reseptor beberapa hormon seperti hormone-hormon peptida.
3) Sebagai protein pengangkut untuk beberapa zat tertentu, jika tidak diangkut maka zat
tersebut sulit menembus lapisa lipid membran sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma terdiri dari semua isi sel diantara membrane plasma dan inti sel (nucleus),
yang terdiri dari dua komponen yaitu sitosol dan organel sel.
2. Jaringan penunjang
Jaringan penunjang adalah sekumpulan sel khusus yang serupa bentuknya, besarnya
dan pekerjaanya yang berfungsi menunjang dan menyokong berbagai susunan tubuh yang
ada disekitarnya.
a. Jaringan ikat.
11 banyak zat interselular yang terdiri dari
Jaringan yang diantara sel-selnya terdapat
serabut-serabut kenyal dan serabut kolagen, pada jaringan ini bahan-bahan interselular ini
dibuat sendiri oleh sel-selnya. Bentuk dari bahan-bahan interselular ini dibedakan menjadi
dua macam yaitu bentuk amorfus dan bentuk fibrosa.
Fungsi jaringan ikat adalah:
1. Membuat bahan-bahan interselular
2. Membuat sel-sel darah
3. Fagositosis, memakan bakteri-bakteri atau benda asing yang masuk kedalam
4. tubuh
5. Membuat antibodi
6. Membuat heparin yang berfungsi mencegah pembekuan darah selama didalam
saluran-salurannya
Sel jaringan ikat dibedakan menjadi 6 macam yaitu:
1. Sel makrofag
2. Sel mast
3. Sel fibrolas
4. Sel lemak
5. Sel plasma
6. Sel pigmen
Macam-macam jaringan ikat terdiri dari:
1. Jaringan ikat embrional
2. Jaringan ikat arcoral
3. Jaringan ikat gembur
4. Jaringan ikat fibrosa
5. Jaringan ikat kenyal
b. Jaringan rawan(kartilago).
Jaringan yang banyak mempunyai lubang-lubang kecil didalamnya banyak terdapat
selsel rawan, sifatnya lebih padat dan lebih kuat dari pada jaringan biasa, elastis dan mudah
dibengkokkan, diantara sel-selnya terdapat banyak pembuluh darah. Tulang rawan adalah
jaringan ikat yang lebih dekat dari jaringan ikat biasa, sel-selnya disebut kondrosit dan sel
yang masih muda disebut kondroblas.
3. Jaringan otot
Terdiri dari sel-sel otot yang bentuknya panjang dan ramping, tiap-tiap sel otot
mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat
tubuh yang disebut otot.
Bentuk dan fungsi otot:
1. Otot serat lintang/otot lurik. Terdiri dari sel-sel otot yang didalamnya menyerupai
garisgaris
2. melintang warnanya merah tua dan dapat berkontraksi menurut kemauan kita,
3. terdapat hampir di seluruh badan.
4. Otot polos. Terdiri dari sel otot yang bentuknya licin tidak mempunyai garis lintang, ia
5. dapat berkontraksi tidak menurut kemauan kita, misalnya terdapat pada dinding
saluran
6. pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran alat kandungan.
7. Otot jantung. Ciri-cirinya adalah bentuknya serat lintang tapi berkontraksi tidak
8. dibawah pengaruh kemauan kita. Jika otot bekerja keras lama kelamaan sel otot
menjadi
9. besar (hipertrofi) dan jika otot tidak dipergunakan maka ia akan menjadi kecil. Fungsi
10. umum otot sebagai alat penggerak tubuh, termasuk anggota badan, usus, paru-paru
dan
11. lain-lain.
4. Jaringan saraf
14 mempunyai inti sel dalam protoplasmanya
Terdiri dari sel saraf yang panjang dan halus
yang agak tebal. Bentuk sel saraf seperti bintang, mempunyai ekor panjang. Dendrit memiliki
taju sel yang pendek biasanya banyak, lebih dari satu fungsinya untuk menghantarkan
rangsangan dari luar ke dalam sel. Neurit memiliki taju sel saraf yang panjang dan halus,
protoplasmanya menghantarkan rangsangan dari badan sel ke luar sel. Neurit diselubungi oleh
suatu selaput yang disebut selaput schwan (neurolema), selaput bagian dalamnya disebut
mielin. Neurit ini banyak terdapat diluar pusat susunan saraf, kadangkadang sampai ke kulit.
badan selnya hanya terdapat di beberapa tempat terutama diotak dan sum-sum tulang
belakang.kadang-kadang cabang neurit dari suatu neuron berhimpitan atau melingkar pada
badan sel yang lain, keadaan ini disebut sinap. Sel saraf yang menyerupai bintang mempunyai
ekor yang terdiri atas dua bagian yaitu badan sel dan ekor sel.
Macam-macam saraf terdiri dari:
1. Saraf motorik (saraf penggerak), membawa rangsangan ke otak dan sum-sum tulang
belakang menuju ke otot dan kelenjer, akibatnya otot menegang dan kalenjer
mengeluarkan getah
2. Saraf sensorik (saraf perasa), saraf yang membawa rangsangan dari luar menuju pusat
Jaringan saraf ada 3 unsur yaitu:
1. Unsur yang berwarna abu-abu
2. Unsur yang berwarna putih atau serabut saraf
3. Neuroglia sejenis sel pendukung dijumpai dalam system saraf yang menghimpun serta
menopang sel saraf.
5. Jaringan cairan
Darah sebagai jaringan yang bentuknya cair dan terdiri dari cairan darah dan sel darah
yang terapung dalam cairan darah dan sel darah yang terapung dalam cairan tersebut.
Jika darah ditampung dalam suatu tempat lalu dikeluarkan, maka darah akan membeku
dan akan terlihat :
1. Bagian yang cair warnanya kuning terdapat disebelah atas disebut plasma darah yang
didalamnya mengandung zat makanan dan antibodi.
2. Bagian yang membeku warnanya merah tua disebut bekuan darah, didalamnya terdiri
dari eritrosit, trombosit, leukosit, dan fibrin.
BAB III
15
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Struktur adalah jaringan tulang, jaringan otot, jaringan syaraf, pembuluh dara, dan
lainya. Dalam mempelajari anatomi manusia tidak terpisahkan dari pengamatan tentang fatal
kerja dari setiap struktur jaringan tersebut. Tubuh manusia terdiri dari sejumlah besar tulang-
tulang yang antara beberapa tulang tertentu dihubungkan oleh jaringan penghubung yang kuat
yang disebut “Ligament”. Kemudian tulang-tulang ini dibungkus oleh sejumlah jaringan otot
yang memungkinkan tubuh untuk bergerak disesuaikan dengan fungsi masing-masing.
DAFTAR16 PUSTAKA
Tangkudung James. (2016). “Anatomi”. Jurnal Anatomy Movement Hlm.64-68
Bruno Latour. (2019). “Anatomi & Fisiologi untuk mahasiwa kesehatan”. Journal of
Chemical Information and Modeling, Vol.53 No.9 (2019)
Studid, Program Fisioterapi, I V Surakarta, Stikes Aisyiyah. (2017). “Modul praktikum
bidang gerak tubuh”. Junal Fisioterapi No.1 (2017)
17