Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BIOLOGI

SEL HEWAN

DOSEN PENGAMPU: MELIA SARI, S.Si., M.Si

KELAS: 1B PRODI S1 FARMASI

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 1:

1.MUHAMMAD AL QARI

2.GRACE NATHASYA MANURUNG

3.NAJWA AULIA SIMAMORA

4.PUTRI SYABILA

5.TRIANI CHANIKA BR GULTOM

6.NURKARINA RIZKIA

7.TIARA PUSPITA SARI GOHAE

8.PUTRI PEMI HAKIM SIMATUPANG

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sel Hewan” ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan
Bu Melia Sari S.S.i, M.Si., pada bidang studi Biologi sel. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Sel Hewan” bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bu Melia Sari S.S.i, M.Si, selaku Dosen Biologi
Sel yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
tentang “Sel Hewan” ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan,29 september 2022

Kelompok 1

DAFTAR ISI

i
KATA PEGANTAR......................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................1
A.Latar Belakang...........................................................1
B.Rumusan Masalah......................................................1
C.Tujuan........................................................................1
D.Manfaat......................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................3

A.Pengertian Sel Hewan................................................3

B.Struktur Dan Fungsi Organel Sel Hewan................3


C.Ciri ciri Sel Hewan...................................................17

D.Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan............17

BAB III PENUTUP....................................................................19

A.KESIMPULAN.........................................................19

B.SARAN......................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.................................................................20

BAB I
PENDAHULUAN

ii
A.Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan
sehari-hari biologi mengambil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari
biologi khususnya mengenai sel. Hal ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah
kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk suatu kesatuan untuk membentuk kehidupan. Kita
bisa melihat bahwa alam semesta ini begitu luas, namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi
ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.
Dari masa ke masa dilakukan penelitian dan penemuan mengenai sel dimulai dari
penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih
dilakukan penelitian yang bahkan sudah mencapai pada tahap genetik.
Berangkat dari perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat di segala bidang aspek
keilmuan menghasilkan pemikiran-pemikiran baru dengan teori-teori baru yang dihasilkan,
dan mampu menjawab serta menutupi pendapat atau teori-teori sebelumnya. Ini menunjukkan
sifat ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dengan perubahan-perubahannya. Ilmu
pengetahuan zaman era global ini sudah semakin canggih, dengan penemuan-penemuan baru
yang dihasilkan dapat digunakan untuk menutupi hal-hal kecil dalam diri manusia. Meski
demikian, dengan semakin merambatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang sekarang ini,
ternyata masih belum bisa menyaingi apa yang ada dalam tubuh kita.
Semua tubuh organisme terusun atas sel-sel. Mulai dari sayap kupu-kupu hingga
mahkkota bunga yang berwarna-warni. Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak bisa
dilihat dengan kasat mata. Untuk ukuran sekecil itu, sel tergolong sangat luar biasa. Sel
seperti sebuah pabrik yang senantiasa bekerja agar proses kehidupan terus berlangsung.
Sebagai suatu pabrik kehidupan, sel memiliki karakteristik yang dapat membedakan dimana
ia tumbuh dan berkembang. Dengan mengetahui komponen sel, kita akan dapat memahami
fungsi sel bagi kehidupan itu sendiri.
Dalam makalah ini, pembahasan mengenai sel hanya akan lebih menekankan pada struktur
dan fungsi sel hewan. Seperti yang telah diketahui, susunan sel hewan merupakan susunan sel
yang dimiliki oleh manusia, sehingga pembahasan tersebut akan dapat mengaacu pada diri
kita sendiri dan sekitarnya.

B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah yang akan menjadi
fokus pembahasan dalam makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.Bagaimana karakteristik sel hewan?
2.Bagaimana struktur dan fungsi organel-organel sel hewan?
3.Bagaimana ciri-ciri sel hewan?
4.Bagaimana perbedaan sel hewan dan tumbuhan?

C.TUJUAN MAKALAH
Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.
1.Untuk mengetahui bagaimana karakteristik dari sel hewan.
2.Untuk mengetahui bagaimana struktur dan fungsi dari sel hewan.
3.Untuk mengetahui ciri sel hewan.
4.Untuk mengetahui perbedaan sel hewan dan tumbuhan.

D.MANFAAT
Manfaat dari pembuatan makalah ini ialah sebagai berikut.

iii
1.Melalui pembuatan makalah ini diharapkan bagi siswa agar mampu mempresentasikan dan
memahami mulai dari karakteristik, struktur dan fungsi sel hewan serta susunan organel sel
hewan.
2.Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan yang
lebih mengenai sel hewan.

BAB II
PEMBAHASAN
iv
A.PENGERTIAN DAN FUNGSI SEL HEWAN
Sel hewan merupakan nama umum dari sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel
hewan berbeda dengan sel eukariotik lainnya, seperti sel tumbuhan karena tidak mempunyai
dinding sel dan kloroplas.
Sel hewan memiliki bentuk yang bervariasi karena tidak memiliki dinding sel yang keras.
Protoplasmanya hanya dilindungi oleh membran tipis dan tidak kuat. Ada beberapa sel hewan
(khususnya hewan bersel satu) yang terlindungi oleh cangkok keras dan kuat. Cangkok ini
umumnya tersusun dari zat kersik dan partikel serta banyak terdapat pada Euglena dan
Radiolaria.
Pada umumnya, sel hewan tidak mempunyai vakuola. Jika terdapat vakuola, ukurannya
pun sangat kecil. Amoeba dan Paramecium adalah beberapa jenis hewan bersel satu yang
memiliki vakuola. Vakuola terbagi menjadi 2 macam, yaitu vakuola kontraktil (alat
osmoregulasi) dan vakuola nonkontraktil (penyimpanan makanan). Sementara itu, bagian
terbesar pada sel hewan adalah nukleus.
Di dalam satu sel hewan terdapat dua sentriol. Kedua sentriol tersebut ada dalam satu
tempat yang disebut sentrosom. Pada saat terjadi pembelahan sel, setiap sentriol memisahkan
diri menuju kutub berlawanan dan memancarkan benang-benang gelendong pembelahan
yang akan menjerat kromosom.

B. Struktur Dan Fungsi Organel Sel Hewan

A.Membran Sel / Cell Membrane

v
Membran sel adalah suatu struktur lapisan elastis yang sangat tipis melapisi seluruh bagian
sel. Membran sel disebut juga membran plasma atau plasmalemma. Membran sel tebalnya
sekitar 7,5-10 nm, dan sebagian besar membran sel terdiri dari lemak (45%) dan protein
(55%).
Fungsi membran sel adalah sebagai berikut:
1)Sebagai sekat pembatas antara isi sel dan lingkungan di luar sel.
2)Sebagai reseptor (penerima)
3)Sebagai tempat terjadinya reaksi kimia, misalnya respirasi sel
4)Sebagai pengendali dan pengontrol transportasi zat dari dan ke dalam sel.
Membran sel merupakan pintu gerbang keluar-masuknya zat dari dan ke dalam sel. Membran
sel bersifat semipermeabel atau diferensial permeabel. Membran sel disebut semipermeabel
sebab hanya dapat dilalui oleh air dan molekul gas. Membran sel ini juga dikatakan bersifat
deferensial permeabel karena membran sel dapat dilalui oleh zat-zat tertentu, tetapi sebagian
zat lainnya ditahan, misalnya glukosa, asam amino, asam lemak, dan gliserol.

B.Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma merupakan salah satu organel sel dengan bentuk seperti benang
benang yang kemudian bermuara pada nukleus atau inti sel. Retikulum Endoplasma memiliki
struktur yang sama seperti membran sel yaitu terdiri dari dua lapisan lipid. Retikulum
Endoplasma sendiri memiliki ketebalan sekitar 4 nm. Ada berbagai macam zat yang
terkandung pada Retikulum Endoplasma, diantaranya ialah protein, lemak dan berbagai
enzim yang membantu dalam proses metabolisme lemak, detoksifikasi dan juga sintesa
protein.

Struktur Retikulum Endoplasma:

Retikulum Endoplasma terbagi kedalam dua kategori yakni Retikulum Endoplasma halus
dan juga Retikulum Endoplasma kasar. Kedua macam dari Retikulum Endoplasma ini
menyusun suatu sistem membran yang melingkupi suatu ruang. Retikulum Endoplasma kasar
merupakan organel yang berhubungan atau berbatasan dengan membran yang memiliki
susunan seperti kantong pipih yang disebut dengan sisterna. Sisterna sendiri merupakan
bagian dalam dari suatu menbran, sedangkan bagian luar dari suatu membran disebut dengan
sitosolik.

vi
1.Retikulum Endoplasma Halus

Retikulum Endoplasma halus memiliki bentuk seperti labirin yang halus, saling terhubung
dan juga saling berinfiltrasi dalam sitoplasma.Retikulum Endoplasma jenis ini memiliki
fungsi dalam sistem metabolisme yaitu metabolisme karbohidrat,sintesis lipid konsentrasi
kalsium, dan juga sebagai tempat melekatnya reseptor paa protein yang ada di membran sel.
Retikulum Endoplasma Halus merupakan jalinam jaringan tubuli tubuli yang saling
berkaitan tanpa adanya Ribosom.Retikulum Endoplasma jenis ini banyak ditemui pada sel sel
yang ada pada organ organ reproduksi diamana sel tersebut memproduksi hormon steroid
seperti hormon testosteron dan juga hormon estrogen Retikulum Endoplasma Halus yang
terdapat pada beberapa bagian otot juga disebut sebagai Retikulum sarkoplasma. Retikulum
ini menyimpan ion kalsium.

2.Retikulum Endoplasma Halus

Retikulum Endoplasma kasar Berbeda dengan Retikulum Endoplasma halus,Retikulum


jenis ini justru memiliki bintik bintik yang merupakan Ribosom.Fungsi utama dari Retikulum
Endoplasma ini ialah sebagai tempat sintesis protein,Organel ini memiliki ciri yang snagat
khusus, yakni pada setiap lembaranya terdapat dua membran sel yang menyusun yang
kemudian menjadi satu di bagian tepi.Membran membran ini dibatasi oleh kantong yang
berbentuk sakulus. Bentuk dari sakulus sebenarnya bervariasi,namun pada Retikulum
Endoplasma kasar, sakulus berbentuk dengan lebih terarah, simetris dan juga paralel antara
satu kantong dengan kantong lainnya. Berdasarkan hasil penelitian, semakin aktif sebuah sel,
maka semakin banyak pula jumlah Ribosom dan juga sikulusnya.

3. Retikulum Endoplasma Sarkoplasmik

Retikulum ini merupakan jenis khusus dari Retikulum Endoplasma halus yang dapat
ditemui pada otot licin dan juga otot lurik. Kandungan protein didalamnya menjadi perbedaan
dari Retikulum Endoplasma halus dan Retikulum Endoplasma Sarkoplasmik.Jika pada
Retikulum Endoplasma halus berfungsi untuk mensintesis molekul,maka pada Retikulum
Endoplasma Sarkoplasmik untu memompa dan menyimpan ion kalsium.

Fungsi Retikulum Endoplasma:

vii
-Berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium, dan apabila sel mengalami kontraksi maka
kalsium akan dipindahkan ke sitosol
-Merupakan penampung sintesis protein sebelum disalurkan ke kompleks Golgi dan
kemudian dikeluarkan dari dalam sel
-Memodifikasi protein yang telah disintesis oleh Ribosom untu disalurkan pada Golgi
-Mensintesis lemak dan juga kolesterol Transportasi molekul serta sel satu dengan sel lainnya
-Transportasi molekul serta sel satu dengan sel lainnya
 Membedakan Retikulum Endoplasma kasar dan Retikulum Endoplasma Halus
Untuk membedakan Retikulum Endoplasma kasar dan Retikulum Endoplasma Halus
caranya dapat dilihat dari penampilannya. Yaitu apabila retikulum memiliki permukaan yang
kasar maka bisa dipastikan itu merupakan Retikulum Endoplasma kasar namun jika
sebaliknya yaitu halus maka bisa dipastikan itu merupakan Retikulum Endoplasma halus.
Selain itu pada Retikulum Endoplasma kasar terdapat seperti cakram yang diatur dalam baris
teratur sedangkan pada Retikulum Endoplasma halus akan terlihat jaring tubulus yabg saling
terhubung.

C.Sitoplasma

Sitoplasma merupakan salah satu dari sel. Terbungkus oleh membran sel yang sangat rapi
untuk menjalankan aktivitasnya. Selain itu, sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari
protoplasma.
Bagian dari sitoplasma termasuk sitoskeleton, macam-macam organel, dan vesikel. Bahkan,
juga terdapat sitosol pada bagian dalam sitoplasma.
Vesikel merupakan ruang bagi sitoplasma yang terdapat pada sel. Kemudian, juga merupakan
tempat organel dan ruang melayang.
Fungsi sitoplasma pada sel hewan biasanya untuk menopang banyak organel penting.
Organel tersebut misalnya, lisosom, peroksisom, mitokondria, dan lain sebagainya.

D.Mitokondria
Mitokondria adalah bagian dari badan energi sel yang mana di dalamnya berisi protein dan
berfungsi untuk mengubah energi menjadi ATP. Mitokondria ini juga bisa dibilang sebagai
sebuah sel tunggal yang berfungsi sebagai tempat terjadinya respirasi pada makhluk hidup
baik manusia, tumbuhan dan juga hewan. Bagian dari sel ini juga tersusun dari struktur
struktur tertentu seperti.

viii
Struktur dan Fungsi Mitokondria:

1. Membran Luar
Seperti namanya, struktur ini berada di bagian paling luar dari sel tunggal ini. Pada bagian
membran luar ini banyak mengandung enzim-enzim tertentu yang nantinya sangat berperan
dalam membantu proses biosintesis makhluk hidup.
2. Membran Dalam
Struktur mitokondria satu ini memiliki bentuk yang berkerut, dan punya banyak lipatan di
dalamnya. Lipatan-lipatan mitokondria ini juga memiliki fungsi khusus yaitu untuk
membantu dalam pembuatan energi.
3.Ruang Antar Membran
Struktur penyusun mitokondria selanjutnya adalah ruang antar membran. Bagian ini berada
diantara membran dalam dan membran luar. Fungsinya adalah sebagai tempat
berlangsungnya reaksi-reaksi yang penting untuk sel. Di dalam bagian yang juga dikenal
dengan nama matriks ini terdapat bagian-bagian yang penting seperti materi genetik (DNA),
ribosom dan ion-ion penting lainnya.Sama seperti bagian lain dari tubuh, sel tunggal ini juga
memiliki fungsi khusus. Fungsi mitokondria ini tergolong sangat penting, karena jika dilihat
dari strukturnya, di dalamnya terdapat bagian yang sangat penting yaitu DNA dan ribosom
yang merupakan materi genetik bagi makhluk hidup. Berdasarkan pengertian mitokondria
seperti yang dijelaskan di atas, sebagai sebuah bagian di dalam sel, mitokondria ini memiliki
fungsi tertentu. Sel tunggal ini memiliki fungsi yang banyak dan berperan penting di dalam
tubuh makhluk hidup. Fungsi mitokondria yang utama adalah sebagai pabrik yang
memproduksi energi sel dalam bentuk ATP, Sel tunggal ini juga berperan penting untuk
mematikan sel-sel tertentu dalam tubuh yang tidak dibutuhkan. Proses ini secara alamiah
sudah diprogram oleh tubuh. Jadi ketika ada sel-sel yang tidak dibutuhkan seperti sel yang
mengandung racun atau penyakit akan secara otomatis dimatikan oleh mitokondria
ini.Beberapa diantaranya, mitokondria berfungsi dalam sistem metabolisme di dalam tubuh,
baik untuk menghasilkan energi yang digunakan dalam metabolisme serta mengelola setiap
aktivitas metabolisme di dalam sel.

E.Lisosom
Lisosom adalah organel yang banyak ditemukan pada sel-sel hewan. Lisosom merupakan
organel yang berbentuk bulat yang dibatasi oleh sistem membran tunggal. Pada umumnya,
lisosom berdiameter sekitar 1,5 mikron, terletak berdekatan dengan badan Golgi. Dalam sel,
lisosom diproduksi oleh badan Golgi yang penuh dengan protein. Lisosom menghasilkan
beberapa enzim hidrolitik seperti, fostatase, proteolitik, dan fosfatase. Makanan yang masuk

ix
secara fagositosis ke dalam sel akan dicerna oleh jenis enzim hidrolitik ini. Pada sel yang
berfungsi dalam sekresi, seperti pankreas, leukosit, sel hati, dan sel ginjal, jumlah lisosom
relatif lebih banyak. Lisosom banyak juga ditemukan pada sel darah putih, hal ini terkait
dengan fungsinya dalam menghasilkan zat kekebalan tubuh. Di samping itu, lisosom bersifat
aufagi, autolisis, dan menghancurkan makanan secara eksositosis.

Berdasarkan fungsinya, terdapat dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan lisosom
sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang bertugas untuk memproduksi enzim yang
belum aktif. Berfungsi sebagai vakuola makanan. Sedangkan, lisosom sekunder adalah
lisosom yang aktif dalam kegiatan pencernaan sel. Berfungsi sebagai autofagosom.
Secara singkat, lisosom memiliki fungsi sebagai berikut:

- Mencerna zat makanan hasil pinositosis dan fagositosis.


- Mencerna makanan cadangan jika kekurangan makanan
- Autolisis, yakni dalam keadaan fisiologis tertentu, lisosom dapat menghancurkan organel
sel yang rusak.
- Peristiwa ini disebut juga autofagi.
- Menghacurkan benda yang ada di luar sel, misalnya sperma mengeluarkan enzim untuk
menghancurkan dinding sel telur ketika fertilisasi.
- Menetralkan zat yang bersifat karsinogen, yakni zat yang dapat menyebabkan kanker.

G.Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah jaringan serat protein sitoskeleton,Organsel yang terbentuk dari


protein aktin dan miosin. Mikrofilamen lebih lembut serta diameternya lebih kecil. Fungsi
mikrofilamen adalah berperan dalam pergerakan sel, endositosis, dan eksositosis.

x
H.Peroksisom

Peroksisom adalah organel sel yang termasuk kedalam badan mikro yang termasuk pada
sel hewan(sel hati,sel ginjal dan sel otot),Kantong kecil berisi dengan enzim katalase yang
sifatnya toksik menjadi air dan oksigen yang membahayakan sel. Peroksisom banyak
ditemukan di sel hati dan ginjal. Fungsi peroksisom yakni mengurangi perokida (H2O2) dari
sisa-sisa metabolisme toksik dan perubahan lemak menjadi karbohidrat.

I.Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah salah satu komponen yang paling penting dari sitoskeleton
sel.Mikrotubulus memiliki diameter 25 nanometer dan panjang yang bervariasi dari 200
nanometer sampai 25 mikrometer.Mikrotubulus berfungsi sebagai komponen struktural
dalam sel dan terlibat dalam banyak proses seluler yang penting bagi kelangsungan hidup sel.
termasuk mitosis, sitokinesis, dan transportasi vesikuler.

Struktur Mikrotubulus:

Mikrotubulus hanyalah polimer dari a dan ẞ dimer tubulin. Dalam protofilamen, dimer
tubulin ini berpolimerisasi ujung ke ujung.Protofilamen kemudian membentuk bundel
filamen silinder berongga.Biasanya, protofilamen tersusun dalam helix tidak sempurna.
dimana satu putaran heliks berisi 13 dimer tubulin, yang masing-masing berasal dari
protofilamen berbeda.Sebuah fitur mencolok yang membantu dalam mikrotubulus adalah
fungsi polaritas yang khas.Tubulin yang berpolimerisasi ujung ke ujung dengan subunit a
satu tubulin dimer bersentuhan dengan subunit ẞ dari depan. Oleh karena itu, dalam sebuah
protofilamen, salah satu ujung akan memiliki a subunit, sementara di ujung lain akan ada ẞ
subunit. Ujungnya ini ditunjukan dengan akhir (-) dan (+). Protofilamen bundel dengan cara
paralel satu sama lain, sehingga dalam mikrotubula, ada salah satu ujungnya, yang (+) akhir,
dengan hanya subunit ẞ terkena sedangkan ujung yang lain, (-) akhir, hanya memiliki subunit

xi
a terbuka. The (-) akhir dibatasi, sehingga, meninggalkan hanya (+) akhir dari mana
pemanjangan mikrotubulus dapat terjadi.

Fungsi Mikrotubulus

Ketika datang ke mitosis, proses ini difasilitasi oleh subkelompok mikrotubulus yang
dikenal sebagai mikrotubulus astral, dimana mikrotubulus yang berasal dari Sentrosom tidak
terhubung ke kinetokor.Mikrotubulus Astral mengembang dalam kerangka aktin dan
berinteraksi dengan korteks sel untuk membantu dalam orientasi spindle selama pembelahan
sel. Mereka diorganisir sekitar sentrosom ke array radial.
Mikrotubulus Astral fungsi bersama-sama dengan motor dynein khusus, yang berorientasi
dengan bagian rantai ringan yang melekat pada membran sel dan bagian dinamis yang
melekat pada mikrotubula. Hal ini memungkinkan untuk dynein kontraksi untuk menarik
Sentrosom menuju membran sel, sehingga membantu dalam sitokinesis pada tanaman dan
hewan.
Mikrotubulus bertindak sebagai sabuk conveyer dalam sel.Mereka membantu untuk
memindahkan vesikel,butiran dan organel mitokondria seperti,dan kromosom melalui protein
lampiran khusus.Vesikel mendapatkan melekat pada mikrotubulus terkait protein dan
bergerak sepanjang sabuk conveyer mikrotubulus.Protein mikrotubulus terkait termasuk
kinesins dan dynein yang bergerak sepanjang mikrotubulus dalam arah yang berlawanan.
Kinesins bergerak vesikel bersama menuju ditambah akhir dan dynein bergerak menuju akhir
dikurangi. Ini adalah bagaimana vesikel dipindahkan dari satu daerah ke daerah lain.Ini
adalah transpor aktif dan karenanya,membutuhkan pemecahan ATP,meskipun belum
diketahui bagaimana energi dari ATP kerusakan diubah menjadi transportasi vectorial.Juga.
itu adalah mikrotubulus yang bergabung dengan protein lain untuk membentuk struktur yang
lebih kompleks yang disebut silia,flagela atau sentriol.Mikrotubulus juga berperan dalam
mempertahankan sitoskeleton,yaitu,struktur dasar sel.Hal ini karena, secara struktural.
mereka adalah polimer linier dari tubulin yang merupakan protein globular hadir dalam
sitoplasma.

J.Ribosom

Salah satu bagian yang terdapat dalam struktur dasar suatu sel adalah ribosom. Ribosom
adalah organel yang terdiri dari protein ribosom (riboproteins) dan asam ribonukleat
(ribonucleoproteins). Kata ribosom terbuat dari mengambil Ribo" dari asam ribonukleat dan
menambahkannya ke "soma", kata latin untuk tubuh. Ribosom terikat oleh membran tetapi
mereka tidak berselaput. Ribosom terdapat dalam sitoplasma dan mempunyai fungsi yang
amat penting dalam suatu sel.Sebuah ribosom adalah organel sel.Ini berfungsi sebagai mikro-
mesin untuk membuat protein. Ribosom terdiri dari protein khusus dan asam nukleat.
Ribosom yang terdapat dalam sitoplasma dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu ribosombebas
dan juga ribosom terikat. Meskipun berbeda satu sama lain, keduanya memiliki fungsi yang
sama dalam mensintesis protein yang bermanfaat untuk membantu sel dalam menjalankan

xii
aktivitas. Berikut ini pengertian masing-masing kategori ribosom tersebut. yaitu: Ribosom
bebas merupakan struktur sel yang tersebar luas pada bagian sitoplasma.
Ribosom terikat merupakan struktur ribosom yang umumnya menempel pada bagian
retikulum endoplasma atau biasa disebut dengan retikulum endoplasma kasar alias RER.

Struktur Dan Fungsi Ribosom

Ribosom memiliki dua komponen utama yang disebut subunit besar dan subunit kecil.
Kedua unit datang bersama-sama ketika ribosom siap untuk membuat protein baru. Kedua
subunit terdiri dari untai RNA dan protein yang beragam. Subunit besar Subunit besar berisi
lokasi di mana ikatan baru yang dibuat saat membuat protein. Hal ini disebut "60S" dalam sel
eukariotik dan "505" dalam sel prokariotik.Subunit kecil sebenarnya tidak terlalu kecil, hanya
sedikit lebih kecil dari subunit besar. Hal ini bertanggung jawab untuk aliran informasi
selama sintesis protein. Hal ini disebut "408" dalam sel eukariotik dan "505" dalam sel
prokariotik.Huruf "S" dalam nama subunit adalah satuan ukuran dan singkatan unit Svedberg.
Fungsi ribosom Ribosom memiliki beberapa fungsi yang sangat penting dan mempunyai
peran tersendiri dalam pembentukan sebuah sel. Fungsi utama dari ribosom tersebut yaitu
untuk memproduksi dan juga mensintesis zat protein yang ada di dalam sel. Di dalam sel,
ribosom berada di dua wilayah sitoplasma. Beberapa ribosom ditemukan tersebar di
sitoplasma (disebut sebagai ribosom bebas), sementara yang lain yang melekat pada
retikulum endoplasma (ribosom terikat). Dengan demikian, permukaan retikulum endoplasma
ketika terikat dengan ribosom disebut retikulum endoplasma kasar (RER). Kedua ribosom
bebas dan ribosom terikat memiliki struktur yang sama dan bertanggung jawab untuk
produksi protein. Berbicara tentang fungsi utama ribosom, mereka memainkan peran dalam
perakitan asam amino untuk membentuk protein tertentu, yang pada gilirannya sangat penting
untuk melaksanakan kegiatan sel. Seperti yang kita tahu mengenai produksi protein, asam
deoksiribonukleat (DNA) pertama menghasilkan RNA (messenger RNA atau mRNA) oleh
proses transkripsi DNA. setelah itu pesan genetik dari mRNA diterjemahkan menjadi protein
selama translasi DNA. Untuk lebih tepat tentang sintesis protein oleh ribosom, urutan untuk
perakitan asam amino selama sintesis protein yang ditentukan dalam mRNA. mRNA
disintesis dalam nukleus kemudian diangkut ke sitoplasma untuk lebih lanjut melakukan
sintesis protein. Dalam sitoplasma, dua subunit ribosom mengikat sekitar polimer mRNA dan
protein disintesis dengan bantuan RNA transfer (tRNA), sesuai dengan kode genetik. Ini
seluruh proses sintesis protein juga disebut sebagai dogma sentral Biasanya, protein disintesis
oleh ribosom bebas digunakan dalam sitoplasma itu sendiri. sementara molekul protein yang
diproduksi oleh ribosom terikat diangkut luar sel.

xiii
K.Sentriol

Sentriol yaitu berbentuk tabung yang bisa ditemukan pada bagian sel eukariota, dan
berperan dalam pembelahan sel. Sepasang sentriol yang membentuk struktur gabungan
disebut sentrosom.
Fungsi Sentriol:
sebagai proses pembelahan sel dalam membentuk benang spindel dan berperan
membentuk silia dan flagela.

L.Badan Golgi
Badan golgi memiliki naman sebutan yang bermacam-macam, yaitu: aparatus
golgi,komplek golgi, dan diktiosom. Badan golgi adalah sebuah organel yang masih berkaitan
berhubungan dengan fungsi eksresi sel dan struktur yang dapat dilihat dengan menggunakan
alat mikroskop dengan cahaya biasa.Organel yang terdapat di hampir semua sel eukariotik
banyak ditemukan di berbagai organtubuh yang melaksanakan tugasnya sebagai fungsi
ekresi. Setiap sel hewan memiliki 10-20 badan golgi, dan tumbuhan memiliki ratuhan badan
golgi. Untuk penemu dari badan golgi ini berasal dari Italia yang bernama Camillo Golgi
seorang ahli histologi dan patologi.

Struktur Badan Golgi

Struktur badan golgi berupa berkas kantung yang berbentuk cakram bercabang yang
memiliki serangkaian pembuluh yang kecil dibagian ujung. Struktuk badan golgi memiliki
hubungan yang sangat erat dengan fungsi dari pengeluaran sel. Selain itu pembulu berfungsi
sebagai pengumpul dan membungkus karbohidrat serta zat/senyawa lain untuk diangkut
kepermukaan sel dan sebagai penyumbang dalam pembentukan dinding sel.

xiv
Badan golgi terdiri dari beberapa lapisan yang ditutupi oleh membran dan badan golgi
memiliki bagian sel yang hampir menyerupai Retikulum Endoplasma. Badan golgi memiliki
dua bagian yaitu ci dan trans. Cis bagian yang menerima vesikel-vesikel yang berasal dari
Retikulum endoplasma kasar. Bagian trans merupakan lanjutan dari cis yang akan membantu
membentuk vesikel-vesikel, pemecahan, dan membantu menyiapkan penyaluran kebagian sel
lainnya.

Fungsi Badan Golgi:

- Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi, terutamanya bagian sel kelenjar kantung kecil
yang berisi enzim dan bahan-bahan lain.
-Membentuk membran plasma, terutamanya kantung yang akan dilepas akan
-menjadi/membentuk bagian dari membran plasma. Membentuk dinding sel tumbuhan.
-Tempat terjadinya modifikasi protein. Membantu untuk penyeleksi, mensortir dan memaket
molekul-molekul untuk sekresi sel.
-Membantu transpor lipid (lemak).
-Membantu membentuk lisosom.
-Membantu membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim yang digunakan untuk
memecah dinding sel telur.

M.Nukleus

Nukleus atau inti sel adalah satu bagian sel di antara beberapa bagian penyusun seluruh
bangunan sel. Nukleus atau Inti sel merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai pusat
perintah atau pengendali aktivitas sel karena adanya benang-benang kromosom di dalam
nukleus. Pada umumnya, sel-sel memiliki satu nukleus inti. Namun, sesuai dengan fungsinya,
ada juga sel yang memiliki dua atau lebih inti. Nukleus adalah bagian sel yang ukurannya
lebih besar dibandingkan dengan organel sel pada umumnya, yaitu berukuran antara 10-20
nm. Letak nukleus kadang di tengah atau di bagian tepi, berbentuk bulat atau lonjong
menyerupai cakram. Nukleus dibatasi olehmembran inti (selaput inti) yang mengontrol
sesuatu yang bisa masuk dan keluar nukleus. Nukleus diperlukan untuk mengontrol reaksi
reaksi kimia, pertumbuhan, pembelahan sel. Nukleus juga bertugas untuk membawa perintah
sintesis di inti DNA karena didalamnya mengandung sandi DNA (DNA code) untuk
menentukan urutan asam amino protein

xv
Bagian-Bagian Nukleus Dari gambar nukleus sel di atas, bisa kita lihat bahwa di dalam
nukleus terdapat bagian:

bagian penyusun yang penjelasannya seperti berikut ini: - Nukleolus (anak inti) yang
berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang digunakan
dalam perakitan ribosom. Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun atas
protein. Butiran kromatin terdapat pada nukleoplasma, tampak jelas pada saat sel membelah.
Pada saat membelah. butiran kromatin menebal menjadi struktur seperti benang yang disebut
kromosom. Kromosom mengandung DNA (asam deoksiribonukleat) yang berfungsi
menyampaikan informasi genetik melalui sintesis protein.

Fungsi Nukleus:
Seperti yang kami uraikan di atas, nukleus memegang fungsi yang sangat penting dalam sel.
Mengenai fungsi nukleus sel, dapat kita rangkum menjadi:
-Nukleus berfungsi sebagai pengendali seluruh kegiatan sel Nukleus berfungsi untuk
mengatur pembelahan sel
-Nukleus berfungsi sebagai pembawa informasi genetik (DNA) yang akan mewariskan sifat-
sifatnya melalui pembelahan sel.

N.Nukleolus

Nukleolus yaitu daerah yang terdapat di dalam inti sel (nukleus) yang bertanggungjawab
pada pembentukan protein menggunakan RNA (Asam ribonukleat).Fungsinya

xvi
bertanggungjawab dalam pembentukan protein. Nukleolus (jamak nukleoli, bahasa Latin:
nucleolus, dikenal juga sebagai anak inti sel) adalah sebuah struktur terikat tanpa membran
yang terdiri dari protein dan asam nukleat dalam inti sel (nukleus). Ribosomal RNA (rRNA)
ditranskripsi dan berkumpul di dalam nukleolus. Ultrastruktur nukleolus dapat
divisualisasikan melalui mikroskop elektron, sedangkan organisasi dan dinamika dapat
dipelajari melalui penandaan protein berpijar dan pemulihan neon setelah photobleaching
(FRAP).Nukleolus adalah organel yang ada pada inti sel atau nukleus.
Fungsinya:
untuk membentuk protein menggunakan RNA atau asam ribonukleat. Kerusakan nukleolus
dapat menjadi penyebab untuk beberapa penyakit manusia.

O.Nukleoplasma

Cairan padat yang ada di dalam inti sel (nukleus) mengandung serat kromatin dan banyak
protein .
Fungsinya membentuk kromosom dan gen, berfungsi sebagai tempat untuk mengolah
berbagai enzim, bagian yang disebut dengan karioplasma ini juga berperan dalam membantu
menjaga bentuk dan struktur inti sel

P.Membran Inti

Membran inti adalah elemen struktural utama nukleus yang membungkus keseluruhan
organel sel hewan. Di samping itu, organel ini berperan sebagai pemisah antara sitoplasma
dan daerah inti. Membran inti bersifat non-permeable atau tidak bisa dilalui semua zat, baik
padat ataupun cair sehingga sebagian besar molekul yang membuat nukleus membutuhkan
adanya pori inti.
Fungsinya sebagai pelindung inti sel (nukleus) dan tempat pertukaran zat antara materi inti
dan sitoplasm

xvii
Q.Vakuola

vakuola merupakan organel sel yang terbungkus oleh selaput atau membran sel terbesar
atau tonoplasma. Jika anda amati dengan memakai mikroskop cahaya, maka organel ini
mempunyai bentuk seperti ruang yang kosong atau tembus pandang. Bentuknya berongga dan
merupakan salah satu bagian sel yang ada pada tumbuhan maupun hewan. Masing-masing
memiliki ciri khas yang berbeda-beda.Untuk beberapa jenis hewan, terdapat vakuola yang
berlainan. Vakuola terbungkus oleh tonoplasma dan memiliki kandungan berbagai zat, seperti
enzim, mineral, asam, alkaloid, dan masih banyak lagi.Zat tersebut bersama-sama memiliki
satu fungsi secara mandiri. Lantas, tahukah anda jika hewan tingkat tinggi seperti gajah,
kambing, sapi, dan lain sebagainya tidak mempunyai vakuola? Karena, hewan yang memiliki
vakuola adalah hewan yang hanya bersel satu atau uniseluler.

Ciri-Ciri Vakuola
Untuk membedakan fungsi vakuola pada sel hewan dengan bagian organel sel lainnya, anda
wajib mengetahui beberapa ciri-cirinya. Biasanya, vakuola memiliki wujud atau bentuk yang
berongga. Rongga tersebut terbungkus oleh tonoplas yang merupakan membran atau selaput
yang tipis.Untuk bagian dalam dari rongga, terdapat cairan yang bening. Vakuola yang ada
dalam tumbuhan ukurannya besar dengan berisi cairan berupa air. Namun, vakuola pada
hewan ukurannya lebih kecil.

Jenis-Jenis Vakuola
Untuk jenis vakuola sendiri terdapat dua macam, yaitu vakuola kontraktil dan juga vakuola
nonkontraktil. Vakuola kontraktil merupakan vakuola berdenyut,Yang mana fungsi vakuola
pada sel hewan tersebut untuk melakukan kontraksi atau bergerak saat sedang menyerap
makanan atau zat yang ada di sekitarnya melalui tekanan osmotik. Fungsinya sebagai
osmoregulator atau pusat pengendali atas keluar masuknya zat makanan ke dalam sel.
Selanjutnya adalah jenis vakuola nonkontraktil, yang mana juga dapat disebut dengan
vakuola makanan. Hal ini tentu saja sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai pencerna
makanan.Seusai makanan melalui proses pencernaan, maka vakuola ini akan mengedarkan
hasil pencernaan makanan menuju seluruh tubuh.

Fungsi Vakuola pada Hewan Secara Umum


Tidak semua hewan terdapat atau mempunyai organel vakuola ini. Yang mana vakuola hanya
terdapat pada hewan uniseluler atau hanya bersel satu. Misalnya adalah protozoa dan juga
bakteri.Untuk fungsi pada hewan uniseluler, vakuola memiliki fungsi umum yaitu
mengumpulkan zat sisa dari metabolisme. Lalu, juga berfungsi mengeluarkan atau
membuang sisa metabolisme yang tidak lagi terpakai oleh sel.

xviii
Selanjutnya fungsi vakuola pada sel hewan adalah untuk mengendalikan kadar garam serta
air dalam tubuh sekaligus sebagai tempat menyimpan kebutuhan cadangan makanan.Lalu,
sebagai tempat mengolah makanan dalam sel serta menyebarkan ke semua bagian tubuh.
Vakuola juga berfungsi sebagai pengatur osmoregulasi serta pH sel. Bahkan juga untuk
tempat menyimpan senyawa hasil proses metabolisme, misalnya asam amino.

Fungsi Vakuola pada Hewan Uniseluler


Yang merupakan hewan uniseluler ialah hewan dengan jumlah sel satu. Cara hidup hewan ini
berkelompok, namun beberapa diantaranya juga ada yang hidup menyendiri.Contoh hewan
yang termasuk ke dalam uniseluler adalah jamur, amoeba, ragi, bakteri, serta beberapa jenis
hewan protista, seperti protozoa.Cara hewan ini dapat bertahan hidup meskipun hanya
dengan satu sel adalah karena mereka mempunyai fungsi vakuola pada sel hewan yang
banyak secara sekaligus. Organel sel tersebut bekerja layaknya sistem saraf, sistem
pencernaan, dan masih banyak lagi.Beberapa fungsi penting tersebut seperti tempat untuk
terlarutnya ezin, lipid, garam mineral, alkaloid, asam, dan juga basa. Lalu, vakuola juga
berfungsi sebagai osmoregulator untuk mengatur osmotik sel atau sebagai tempat ekskresi.
Dengan demikian, zat yang sudah diperlukan akan terbuang keluar sel. Kemudian, juga
menjadi tempat mencerna makanan dan nantinya sekaligus akan segera diedarkan menuju
seluruh bagian tubuh.Oleh karena itu, fungsi vakuola pada sel hewan sangat penting, Apabila
tidak ada vakuola, maka sel tidak dapat hidup serta berkembang.

C.CIRI CIRI SEL HEWAN


1.Tidak punya dinding sel
2.Bentuk sel beragam dan dapat berubah
3.Ukuran sel sangat kecil
4.Terdapat matriks ekstraseluler
5.Sel hewan banyak mengandung lisosom
Tidak ada peroksisom dan jarang terdapat glioksisom
6.Meski tidak ada dinding sel, sel hewan memiliki elastisitas jaringan yang tinggi
7.Inti sel terletak di tengah sel
8.Kerap ditemukan alat gerak berupa Silia dan Flagela Serupa sel tumbuhan, sel hewan punya
vakuola. Ukuran vakuola ini kecil bahkan hampir tak terlihat
9.Hanya saja berbeda dengan sel tumbuhan, untuk membantu pembelahannya, sel hewan
memiliki dua sentriol dalam organel sentrosom

D.Perbedaan Sel Hewan Dan Sel Tumbuhan


Sel tumbuhan dan sel hewan memiliki perbedaan walaupun secara umum organelnya
sama. Sel hewan adalah unit fungsional dasar yang membangun tubuh hewan. Adapun sel
tumbuhan adalah unit fungsional dasar yang membangun tubuh tumbuhan.
Berikut adalah perbedaan sel tumbuhan dan sel tumbuhan yang wajib kamu ketahui:

Ukuran
Sel tumbuhan memiliki ukuran yang lebih besar dari sel hewan.ukuran sel tumbuhan berkisar
10 um hingga 100 um, sedangkan sel hewan memiliki ukuran sel berkisar 10um hingga 30
um.

Keberadaan dinding sel


Sel tumbuhan memiliki dinding sel terdiri dari membran sel dan juga selulosa yang bersifat
kaku.

xix
Sehingga sel tumbuhan memiliki bentuk yang kaku seperti kubus atau persegi panjang dan
cenderung tidak berubah.
Sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding sel, namun hanya memiliki membran sel. Tidak
seperti dinding sel yang keras dan kaku, membran sel memiliki sifat yang tipis dan elastis.
Sehingga sel hewan cenderung berbentuk bulat hingga tak beraturan, mengikuti isi organel di
dalamnya.

Perbedaan ukuran vakuola


Sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki vakuola, yang membedakan hanyalah
ukurannya. Sel tumbuhan memiliki satu vakuola (vakuola tunggal) yang besar (menempati 90
persen dari volume sel), sedangkan sel hewan memiliki banyak vakuola dengan ukuran kecil.

Keberadaan lisosom
Sel hewan memiliki lisosom yang mengandung enzim pencernaan untuk memecah
makromolekul makanan dan juga enzim hidrolitik yang membunuh bakteri dalam tubuh
hewan.Sedangkan sel tumbuhan seringkali tidak memiliki lisosom, hal ini dikarenakan
pemecahan degradasi molekulnya sudah ditangani oleh badan golgi.

Keberadaan kloroplas
Baik sel tumbuhan maupun sel hewan, keduanya memiliki mitokondria namun hanya sel
tumbuhan saja yang memiliki kloroplas.kloroplas merupakan organel sel yang mengandung
klorofil yang dapat menangkap energi sinar matahari untuk fotosintesis.Keberadaan
kloroplaslah yang membuat tumbuhan dapat berfotosintesis, sedangkan hewan tidak bisa.

Keberadaan plastida
Sel hewan tidak memiliki plastida, sedangkan sel tumbuhan memiliki plastid. Plastida pada
sel hewan berfungsi membantu fotosintesis dan memberikan warna (pigmen) pada tumbuhan.

Keberadaan sentriol
Sel hewan memiliki organel sentriol yang membantu proses pembelahan sel pada proses
replikasi DNA. Sedangkan sel tumbuhan tidak memiliki organel sentriol di dalamnya. Hal ini
terjadi karena sistematika sitokinesis dalam pembelahan sel hewan dan tumbuhan berbeda.

Keberadaan silia
Silia merupakan organel yang bertanggung jawab terhadap pergerakan sel. Sel hewan
memiliki silia karena terjadi banyak pergerakan di dalam tubuhnya. Namun sel tumbuhan
cenderung stabil dan tidak bergerak, sehingga tidak ditemukan silia sebagai organelnya.

Keberadaan plasmodemata
Sel hewan tidak memiliki plasmodemata, sedangkan sel tumbuhan memilikinya. Dilansir dari
Molecular Expressions, fungsi plasmodemata dalam sel tumbuhan adalah jembatan hidup
yang menghubungkan sitoplasma sel tumbuhan dan memungkinkan komunikasi antarsel.

Kemampuan sintesis
sel tumbuhan dapat mensintesis semua jenis asam amino (20 jenis) sedangkan sel hewan
hanya mampu mensintesis 10 jenis asam amino saja. Sel hewan juga tidak mampu
mensintesis vitamin dan koenzim, sedangkan sel tumbuhan mampu melakukannya.

xx
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan mengenai pembahasan sel hewan yaitu sebagai
berikut.
1.Sel hewan memiliki karakteristik yang berbeda dengan sel lainnya seperti sel tumbuhan.
Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, seperti tidak mempunyai
dinding sel dan vakuola. Dengan tidak mempunyai dinding sel tersebut, maka bentuk sel
hewan tidak tetap atau dapat berubah-berubah.
2.Struktur penyusun sel hewan terdiri dari 3 bagian utama, yaitu membran sel (membran
plasma), inti sel (nukleus), dan sitoplasma. Setiap bagian-bagian sel tersebut memiliki tugas
dan fungsi masing-masing yang saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya.
3.Sel tumbuhan memiliki bentuk yang tetap, sedangkan sel hewan tidak memiliki bentuk
yang tetap. Sel pada hewan beda dengan sel lainnya karena tidak memiliki dinding sel
sehingga dapat bermacam-macam bentuknya. Sebenarnya sel manusia juga hampir sama
dengan yang terdapat pada hewan. Perbedaan sel hewan dan tumbuhan yang paling utama
ialah terletak pada dinding selnya. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, sementara sel hewan
tidak memiliki dinding sel

B.SARAN
Materi mengenai sel hewan ini memang terbilang cukup luas, maka dari itu
diperlukan pemahaman dan penguasaan materi lebih mendalam lagi agar siswa tidak hanya
dapat memahami setengah-setengah dari materi tersebut. Maka dari itu diperlukan perangkat
pendukung yang lebih lengkap agar materi mudah dipahami oleh mahasiswa.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi SMA Jilid 2 untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Adnan. 2009. Biologi Sel (Struktur dan Fungsi Sel). Jurusan Biologi Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.

Campbell, Neil A., dkk. 2008. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga

Curtis, Helena, Bernes. 1989. Biology Fifth Edition Worth Publishers. Inc

Karp.G. 2007. Cell and Molecular Biology Concepts and Experiments. Inc Marufah.

Fried, H.S and George J.H. 2009. Schaum's Outlines Third Edition. Newyork: McGraw-Hill

xxii

Anda mungkin juga menyukai