Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BIOLOGI SEL

SEL EUKARIOTIK

DOSEN PENGAMPU : MELIA SARI, S.Si., M.Si

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 4

1. CRISTIAN DAVID SIHOMBING (2201011048)


2. NOVITA SARI SARAGIH ( 2201011062)
3. NURATUS SYIFA ( 2201011064)
4. PEBBIANTI PALENTINA LUMBAN GAOL (2201011068)
5. PUTRI SALSABILA ( 2201011070)
6. RAHMADINA PUTRI SITORUS (2201011071)
7. SAHIRA NATAYA (2201011075)
8. SELVIANA BR A.AMPUN (2201011076)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “SEL
EUKARIOTIK”. Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk sejauh mana bentuk pengetahuan
mengenai sel eukariotik.Semoga apa yang penulis ketengahkan ini menjadi sumbansih
pemikiran bagi seluruh pembaca khususnya para rekan-rekan pendidik demi untuk
memajukan pendidikan dihari-hari yang akan datang.Pada kesempatan ini penulis tak lupa
mengucapkan terima kasih dalam proses penyelesaian makalah ini .Akhirnya, dengan segala
kerendahan hati penulis sampaikan bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan dan
kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif sehingga penulis dapat berkarya yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang.

Medan,03 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN SEL EUKARIOTIK.......................................................................................4
2.2 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL EUKARIOTIK..................................................................6
2.3 PENGERTIAN DINDING SEL DAN STRUKTUR PENYUSUN DINGDING SEL.........18
2.4 PENGERTIAN SITOPLASMA DAN SITOSOL..................................................................20
BAB lll.....................................................................................................................................23
PENUTUP...............................................................................................................................23
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................24

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel Eukariotik adalah setiap organisme yang sel mengandung inti dan organel lainnya
tertutup dalam membran. Eukariotik milik takson Eukarya atau Eukariotik. Fitur
mendefinisikan yang menetapkan sel eukariotik terpisah dari sel prokariotik (Bakteri dan
Archaea) adalah bahwa mereka memiliki organel membran-terikat, terutama inti, yang berisi
materi genetik dan tertutup oleh membran nuklir. Kehadiran inti memberikan nama
Eukariotik yang berasal dari εὖ Yunani (eu, "baik" atau "benar") dan κάρυον (karyon,
"kacang"). sel eukariotik juga mengandung organel membran-terikat lain seperti mitokondria
dan aparat Golgi. Selain itu, tumbuhan dan alga mengandung kloroplas. organisme eukariotik
mungkin uniseluler atau multiseluler. Hanya Eukariotik membentuk organisme multiseluler
yang terdiri dari berbagai jenis jaringan yang terdiri dari jenis sel yang berbeda. Eukariotik
dapat mereproduksi baik secara aseksual melalui mitosis dan seksual melalui meiosis dan
gamet fusion. Dalam mitosis, satu sel membelah untuk menghasilkan dua sel yang identik
secara genetik. Pada meiosis, replikasi DNA diikuti oleh dua putaran pembelahan sel untuk
menghasilkan empat sel anak masing-masing dengan setengah jumlah kromosom sebagai
induk sel asli (sel haploid). Ini bertindak sebagai sel kelamin (gamet - setiap gamet hanya
memiliki satu pelengkap kromosom, masing-masing campuran unik dari pasangan yang
sesuai kromosom orangtua) yang dihasilkan dari rekombinasi genetik selama meiosis.

1.2 TUJUAN
1. Mengetahui Apa yang di maksud dengan Sel Eukariotik
2. Mengetahui struktur dan Fungsi Sel Eukariotik
3. Mengetahui pengertian dinding sel dan penyusun dinding sel
4. Mengetahui apa yang dimaksud dengan sitoplasma dan sitosol

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SEL EUKARIOTIK
Sel eukariotik adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekanrekan mereka,
prokariota. Prokariota termasuk bakteri sederhana dan archaea, sedangkan eukariota terdiri
dari semua jamur, hewan, tumbuhan, dan protista seperti amuba. Bersama dengan virus dan
potongan lainnya dari bahan genetik, prokariota dan eukariota membuat semua kehidupan di
darat yang anda dikenal. Sel eukariotik ditandai dengan membran internal dan sebuah
sitoskeleton yang kuat. Sebuah sitoskeleton adalah kerangka protein, seperti aktin dan
keratin, yang membantu memegang sel bersama-sama dan menjadi pembeda organel tersebut.
Eukariota dapat bereproduksi baik melalui reproduksi aseksual melalui mitosis dan
reproduksi seksual melalui meiosis. Dalam mitosis, satu sel membelah untuk menghasilkan
dua sel yang identik secara genetik. Dalam meiosis, replikasi DNA diikuti oleh dua putaran
pembelahan sel untuk menghasilkan empat sel anak masing-masing dengan setengah jumlah
kromosom dari sel induknya (sel haploid). Sel-sel ini bertindak sebagai sel kelamin (gamet –
masing-masing gamet hanya memiliki satu pelengkap kromosom, masing-masing campuran
unik dari pasangan kromosom orang tua yang sesuai) yang dihasilkan dari rekombinasi
genetik selama meiosis.
Eukariota berarti “inti sejati,” mengacu pada fakta bahwa sel-sel eukariotik memiliki
inti internal sedangkan prokariota (yang berarti “sebelum inti”). Pada prokariota, materi
genetik mengapung bebas pada sitoplasma (darah seluler), sedangkan pada eukariota, itu
dilindungi dalam inti khusus. DNA eukariotik diatur dalam kromosom sedangkan DNA
prokariotik tidak.Eukariota yang lebih baru dalam sejarah kehidupan dari prokariota, dan sel
eukariotik khas lebih besar dari sel prokariotik yang khas. Sedangkan kehidupan prokariotik
muncul selama 3,8 miliar tahun yang lalu, eukariota hanya berkembang antara 1,6 dan 2,1
miliar tahun yang lalu. Salah satu organisme eukariotik pertama adalah ganggang merah,
yang bentuknya hampir tidak berubah pada 1,2 miliar tahun.
Eukariota memiliki organel, atau organ seluler, sedangkan prokariota pada dasarnya
tidak. Sebuah organel khas ditemukan di hampir semua eukariota adalah mitokondria, yang
dikenal sebagai pembangkit listrik sel. Diperkirakan bahwa mitokondria pernah menjadi
prokariota bebas bergerak yang bekerja sama erat dengan eukariota awal sehingga mereka
menjadi bagian dari organisme yang sama dalam proses yang dikenal sebagai ikatan
endosimbiotik. Organel lain termasuk ribosom, vesikel, retikulum endoplasma, aparatus
Golgi, sistoskeleton, flagela, vakuola, lisosom, dan sentriol. Semua organel memiliki fungsi
khusus dan biasanya tertutup dalam membran lipid mereka sendiri.Sel eukariotik terdapat
pada sel hewan dan sel tumbuhan.
Pada umumnya, sel dari eukariota memiliki ukuran yang lebih besar dari prokariota
dan memiliki bagian-bagian sub-seluler yang disebut dengan organel dan sitoskeleton yang

5
terdiri atas mikrotubulus, mikrofilamen dan filamen antara. Berbeda dengan prokariota, DNA
eukariota disimpan dalam kumpulan kromosom yang tersimpan di dalam nuklei yang
terbungkus membran nuklei. Selain melakukan pembelahan sel secara aseksual, kebanyakan
eukariota juga bisa melakukan reproduksi seksual melalui proses fusi sel, yang tidak
ditemukan pada prokariota

2.2 STRUKTUR DAN FUNGSI SEL EUKARIOTIK


Struktur sel eukariotik meliputi membran plasma, membran inti, nukleus, sentriol,
retikulum endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro,
mikrotubulus, kromatin, peroksisom, vakuola, sitosol, mikrofilamen (aktin), filamen
intermediat, mikrotubul.

6
a. NUKLEUS
Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan sebagai pengendali
kegiatan sel atau pusat pengaturan seluruh aktivitas sel. Nukleus merupakan organel terbesar
yang berada dalam sel. Nukleus berdiameter sekitar 10 mikrometer. Nukleus biasanya
terletak di tengah sel dan berbentuk bulat atau oval. Nukleus termasuk bagian struktur dan
fungsi sel eukariotik
Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang memiliki lebih
dari satu inti. Berdasar jumlah nukleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan dan tumbuhan.
2. Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.
3. Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis alga) dan beberapa jenis jamur.

Di dalam nukleus terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleolus, RNA, dan
kromosom. Kromosom tersusun atas protein dan DNA. Setiap nukleus tersusun atas beberapa
bagian penting sebagai berikut.
1. Membran Nukleus (Selaput Inti)
Selaput inti merupakan bagian terluar inti yang memisahkan nukleoplasma dengan
sitoplasma. Selaput inti terdiri atas dua lapis membran (bilaminair), setiap lapis merupakan
lapisan bilayer. Ruang antara membran disebut perinuklear atau sisterna.
Pada membran ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul dengan
sitoplasma. Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dibedakan dua tipe sel yaitu sel prokariotik
(tidak memiliki selaput inti) dan sel eukariotik (memiliki selaput inti).
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan semisolid
(kental). Nukleoplasma mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia

7
kompleks. Pada saat pembelahan sel, benang kromatin menebal dan memendek serta mudah
menyerap zat warna disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di
dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri
(mengopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke sitoplasma.
3. Nukleolus
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim.
Nukleolus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika
transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan merupakan
organel yang tetap.
Jadi, nukleus memiliki arti penting bagi sel. Fungsi nukleus antara lain
 Pengatur pembelahan sel.
 Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom ke
dalam sitoplasma.
 Pembawa informasi genetik.

b.MEMBRAN PLASMA
Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan protein. Molekul
lemak tersusun atas dua lapis, terdapat di bagian tengah membran. Di sebelah luarnya
terdapat lapisan protein perifer, yang menyusun tepi luar dan dalam membran. Selain protein
perifer, terdapat pula molekul-molekul protein tertentu yang masuk ke dalam lapisan lemak.
Bahkan ada yang masuk hingga menembus dua lapisan lemak. Protein yang masuk ke lapisan
lemak itu disebut protein integral. Pada tempat-tempat tertentu, terbentuk pori yang dibatasi
oleh molekul protein. Tebal membran plasma antara 5-10 nm.

Molekul protein dan lemak tidak bersifat diam, tetapi selalu bergerak. Bayangkan
molekul lemak sebagai “benda cair” yang di atasnya dan di dalamnya terdapat molekul

8
protein yang “berenang-renang”. Itulah sebabnya struktur membran yang demikian disebut
sebagai “membran mosaik cair” (bahasa kerennya : fluid mosaic membrane).
Lemak membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat),
glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat), dan sterol (lemak alkohol, misalnya
kolesterol). Sedangkan protein membran tersusun atas lipoprotein (protein yang bersenyawa
dengan karbohidrat).

Fungsi membran plasma


1. Melindungi isi sel
Membran plasma berfungsi mempertahankan isi sel
2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel), artinya ada zatzat
tertentu yang dapat melewati membran dan ada pula yang tidak. Molekulmolekul tersebut
berguna untuk mempertahankan kehidupan sel. Zat-zat yang tidak berguna dikeluarkan dari
sel.
3. Menerima rangsangan dari luar (sebagai reseptor)
Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya, hormon, racun, rangsangan listrik,
dan rangsangan mekanik, misalnya tusukan dan tekanan. Bagian sel yang berfungsi sebagai
reseptor adalah glikoprotein.

c.SENTRIOL
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan.
Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriol hanya
dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak (baca selengkapnya mengenai
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan). Sentriol berjumlah sepasang, terletak saling tegak
lurus antar sesamanya di dekat nukleus. Pada saat pembelahan mitosis, sentriol terbagi
menjadi dua, masing-masing menuju ke kutub sel yang berbeda. Kemudian terbentuklah

9
benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut. Benang spindel
berfungsi menarik kromosom menuju ke kutub masing-masing.

Struktur Sentriol
d.RETIKULUM ENDOPLASMA
Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau jala. Oleh
karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (endoplasma) maka disebut sebagai
retikulum endoplasma (disingkat RE). RE hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel
hewan maupun sel tumbuhan. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan
dengan sel bukan kelenjar.

Retikulum Endoplasma

RE dibedakan berdasarkan ada tidaknya ribosom pada membrannya, menjadi RE


kasar dan RE halus. RE kasar, yaitu jika membran RE yang berhadapan dengan sitoplasma

10
ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintilbintil. RE halus, yaitu RE yang tidak ditempeli
ribosom. Karena ribosom merupakan tempat sintesis protein, ala RE kasar merupakan
penampung protein yang dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk ke lumen (terowongan)
RE.
Fungsi retikulum endoplasma
1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya
dikeluarkan dari sel
2. Menyintesis lemak dan kolesterol
3. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada dalam sel-sel hati
4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang satu ke bagian
sel yang lain.

e.RIBOSOM
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak memiliki
membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang masing-
masing berbentuk bulat. Jika keduanya bergabung, maka akan terbentuk ribosom yang
berbentuk seperti angka delapan.

Ribosom

Fungsi ribosom adalah untuk menyintesis protein. Ribosom sendiri disintesis oleh nukleolus.

f.KOMPLEKS GOLGI
Kompleks Golgi sering disebut sebagai Golgi saja. Pada sel tumbuh, kompleks Golgi
disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma. Jumlahnya
beragam, dari satu sampai ratusan untuk tiap sel, cenderung bersambung-sambungan pada sel
hewan namun tidak pada sel tumbuhan.

11
Fungsi Golgi
1. Menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk lipoprotein
2. Sebagai organel sekretori
3. Membentuk glikolipida
4. Membentuk dinding sel tumbuhan
5. Membentuk lisosom

g.LISOSOM
Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran berbentuk kantong
kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam
pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.

12
Fungsi lisosom yaitu :

1. Mencerna makromolekul secara intra seluler


2. Merusak sel asing
3.Sebagai pertahanan sel (autolisis,autofagi, dan eskositosi )

h.MITOKONDRIA
Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena berfungsi untuk respirasi.
Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada yang bulat, oval, silindris, seperti gada, seperti
raket, pokoknya macam-macam deh. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa
mitokondria berbentuk butiran atau benang. Mitokondria mempunyai sifat plastis, yakni
bentuknya mudah berubah.

Mitokondria mempunyai dua membran, yaitu membran luar dan membran dalam.
Struktur membran luar mirip dengan membran dalam. Pada membran dalam terjadi
pelekukan ke arah dalam membentuk kista. Dengan adanya kista ini, permukaan membran
dalam menjadi semakin luas sehingga proses respirasi sel menjadi efektif. Proses respirasi
berlangsung pada membran dalam mitokondria (pada kista) dan matriks. Matriks adalah
cairan yang berada di dalam mitokondria dan bersifat sebagai gel. Matriks tersusun atas air,
protein, enzim respirasi, garam, DNA, dan ion-ion. Enzim-enzim respirasi itu sangat penting
bagi proses pembentukan ATP. Reaksi respirasi yang berlangsung di dalam mitokondria
adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur Krebs, dan transpor elektron.
i. MIKROTUBULUS DAN MIKROFILAMEN
Mikrotubulus dan mikrofilamen menyusun struktur rangka sel yang disebut
sitoskeleton. Pada organisme multiseluler, sitoskeleton disusun oleh mikrotubulus,
mikrofilamen, dan filamen intermediet. Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung
atau pipa, yang panjangnya mencapai 2,5 mikrometer dan diameter 25 nm. Tabung-tabung
kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagi tubulin. Fungsi mikrotubulus adalah
berperan dalam pergerakan sel.

13
Mikrotubulus
Mikrofilamen juga berperan dalam pergerakan sel. Organel ini berbentuk benang-
benang halus, tipis, dan memanjang. Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein, yaitu
aktindan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat pada selsel otot. Diameter mikrofilamen
hanya 5 nm. Pada sel otot, mikrofilamen mengakibatkan adanya kontraksi pada sel-sel otot.
Apabila aktin dan miosin saling menjauh, sel otot akan relaksasi.

Mikrofilamen

Pada sel-sel Protozoa, misalnya Amoeba, mikrofilamen berperan dalam pembentukan


pseudopodium, gerakan sel, dan gerakan sitoplasma. Selain itu mikrofilamen berperan dalam
pembelahan sel, yakni terbelahnya sel menjadi dua sel anak karena ditarik oleh mikrofilamen
yang menghubungkan membran.

j.VAKUOLA
Vakuola adalah ruangan yang terdapat dalam sel dan dibatasi oleh membran yang
disebut tonopla st. Pada sel tumbuhan yang sudah tua, vakuola tampak berukuran besar dan
berisi cadangan makanan serta pigmen.

14
Fungsi vakuola
Vakuola menyimpan berbagai zat dari mulai molekul organik hingga molekul anorganik.
Contohnya adalah air, ion, berbagai nutrisi, enzim, dan juga pigmen.

k.PEROKSISOM
(bahasa Inggris: peroxysome) adalah organel yang terbungkus oleh membran tunggal dari
lipid dwilapis yang mengandung protein pencerap (reseptor). Peroksisom tidak memiliki
genom dan mengandung sekitar 50 enzim, seperti katalase dan ureat oksidase yang
mengkristal di pusatnya.

15
Fungsi dari peroksisom
Sebagai penghasil enzim oksidase dan katalase, memecah asam lemak menjadi molekul kecil
sebagai bahan bakar untuk respirasi , dan didalam sel hati, peroksisom menetralisir racun
alcohol dan senyawa berbahaya lainnya.
l.FILAMEN INTERMEDIET
Filamen intermediat merupakan bagian dari kerangka sel yang memiliki diameter antara 8
hingga 12 nm, lebih besar daripada diameter mikrofilamen tetapi lebih kecil daripada
diameter mikrotubula, yang fungsinya untuk menahan tarikan

Fungsi filamen intrmediet

Beberapa fungsi lain dari filamen intermediet meliputi:

 Berkontribusi pada peregangan sel epitel


 Sebagai komponen lamina nuklir, filamen menengah membantu memperkuat
membran nuklir dan dengan demikian melindungi isi nukleus.
 Berikan dukungan untuk akson saat ukurannya bertambah
 Mereka berkontribusi pada kontraksi otot melalui pembentukan jembatan antara
cakram Z

m.KROMATIN

Kromatin adalah kompleks dari asam deoksiribonukleat, protein histon dan protein
non histon yang ditemukan pada inti sel eukariota. Kromatin merupakan bahan yang mudah
diwarnai oleh suatu zat pewarna. Pada berbagai sel eukariota tingkat tinggi, ada dua bentuk

16
kromatin pada tahap interfase yaitu eukromatin dan heterokromatin. Kromatin terfragmentasi
dan menggumpal selama mitosis atau meiosis untuk membentuk wujud seperti batang yang
disebut kromosom. Kromosom yang berkembang dari kromatin terbukti tersusun dari
sejumlah besar protein dan asam-asam nukleat yang sekarang dikenal sebagai asam
deoksiribonukleat. Dua pasang dari tiap protein histon tersebut yaitu histon H2A, H2B, H3
dan H4 membentuk oktamer dengan 145 hingga 147 pasangan basa asam deoksiribonukleat
yang membungkusnya membentuk inti nukleosom.

Fungsi Kromatin

Kromatin berfungsi untuk membawa dan menyimpan gen dan menurunkannya ke


keturunannya, metabolisme sel, sintesis protein, dan reproduksi sel. Dengan demikian,
fungsi kromatin pada sel tumbuhan adalah untuk membawa dan menyimpan gen dan
menurunkannya ke keturunannya, metabolisme sel, sintesis protein, dan reproduksi sel.

2.3 PENGERTIAN DINDING SEL DAN STRUKTUR PENYUSUN


DINGDING SEL

Dinding sel adalah matriks ekstraseluler yang menyelubungi tiap sel sebagai
pelindung dan pembentuk sel. Bagian dinding sel tersusun dari selulosa di saat sel berusia
muda dan mengalami penumpukan lignin saat sel mulai menua. Dinding sel hanya ditemukan
pada tumbuhan.

Struktur Dinding Sel Berdasarkan organ internal sel dibedakan menjadi dua sel
eukariotik dan sel prokariotik disebut prokariot jika inti selnya tidak dibatasi dengan selaput
(tidak mempunyai membran inti) , misalnya ganggang biru pada kelas chenophyta dan
bakteri. Pada sel eukatriotik berkebalikan dengan prokariotik dimana pada sel ini mempunyai
membran inti (selput inti) sel ini dapat ditemukan pada hewan maupun tumbuhan. Pada sel
mempunyai beberapa bagian salah satunya dinding sel. Adanya dinding sel pada tumbuhan
meruapakan ciri penting yang membedakan dengan sel hewan. Dinding sel ditemukan pada
abad ke 17 sebelum ditemukannya protoplas sejak itu, ada banyak penelitian berbagai metode
baik secara ilmiah, fisika, maupun morflogi penelitian ini didukung dengan kemajuan dalam
bidang kimia, organik, sinar x, penggunaan mikroskop cahaya dan mikroskop pemolaran
bahkan pada saat ini dapat menggunakan mikroskop elektron. Dinding sel adalah lapisan

17
kaku dan kuat yang mengelilingi beberapa jenis sel. Dinding sel merupakan ciri khas dari
tumbuhan, bakteri, jamur, alga dan beberapa archae. Komposisi dinding sel bervariasi pada
setiap spesies. Dalam dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan (perpaduan antara protein
dengan polisakarida). Dinding sel archae dan alga terbuat dari glikoprotein (protein yang
bersenyawa dengan karbohidrat) dan polisakarida (polimer yang tersusun atas ratusan bahkan
ribuan monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik atau ikatan kovalen yang
terbentuk antara gabungan dua monoskarida). Dalam jamur dinding sel terbuat dari
glukosamin (yang dimana hal ini yang menyebabkan karateristik jamur menajadi sangan
fleksibelitas pada jamur) dan kitin (yang memiliki karateristik tidak laurt dalam air).
Sedangkan dinding sel tumbuhan terutama terdiri dari selulosa, hemiselulosa, glikoprotein,
pektin dan lignin.

Dinding sel pada tumbuhan juga mengandung enzim seperti hidrolase, esterase,
peroksidase dan transglycolase dan juga mengandung protein struktural dan kristal silika.
Dinding sel pada tumbuhan terdiri dari tiga lapisan yaitu lamella tengah, dinding sel primer
dan dinding sel sekunder. Lamella tengah adalah lapisan yang pertama terbentuk selama
pembelahan sel. Lapisan ini kaya akan pektin, ini adalah lapisan terluar bergabung dengan
sel-sel tumbuhan yang berdekatan.

1.LAMELA TENGAH

Lamella tengah adalah lapisan yang pertama terbentuk selama pembelahan sel.
Lapisan ini kaya akan pektin, ini adalah lapisan terluar bergabung dengan sel-sel tumbuhan
yang berdekatan.

2.DINDING SEL PRIMER

Dinding sel primer dibentuk setelah lamella tengah. Dinding sel terdiri atas senyawa
pektin, hemiselulosa dan glikoprotein. Lapisan ini terdiri dari kerangka selulosa mikro-fibril

18
dalam matriks gel. Dinding sel primer adalah lapisan fleksibel tipis dan lapisan yang dapat
diperluas. Fungsi Dinding sel primer berkenaan dengan fleksibilitas dan ekstensibilitas
protoplas. Dinding primer memiliki kandnga hemiselulosa yang tinggi bila dibandingkan
dengan selulosanya. Dalam dinding primer terdapat juga substansi pekat.

3.DINGDING SEL SEKUNDER

Dinding sel sekunder adalah lapisan tebal yang terbentuk didalam dinding sel primer.
Dinding sel sekunder sangat kaku sehigga dapat memeberikan kekuatan pada tumbuhan.
Dinding sel sekunder terdiri atas selulosa, hemiselulosa dan lignin. Dinding skunder ditandai
oleh adanya struktur yang khas berupa mikrofibril yang tersusun secara paralel dan rapi untuk
setiap lapisnya kaku dan non ekstensibel.Kandungan hemiselulosanya lebih rendah
dibandingkan dengan hemiselulosa yang terdapat pada dinding primer. Penyusun utama
dinding skunder adalah selulosa.

2.4 PENGERTIAN SITOPLASMA DAN SITOSOL

Cairan dalam sel yang letaknya di antara nukleus dengan membran plasma, disebut
sitoplasma. 70-90% sitoplasma merupakan cairan yang tidak berwarna.Cairan ini disebut
dengan sebutan sitosol,kandungan dalam sitosol ialah ion-ion seperti potasium,
sodium,klorida, bikarbonat, asam amino, magnesium, kalsium enzim dan protein. Fungsi dari
sitoplasma:

a. sebagai tempat berlangsungnya reaksi kimia.

b. menyimpan berbagai jenis zat kimia yang digunakan untuk proses metabolisme sel.

19
c. pelarut untuk semua protein dan senyawa dalam sel.

d. perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.

Sitoplasma disusun oleh 3 struktur utama yaitu:

A. Matriks Sitoplasma
Matriks sitoplasma merupakan cairan homogen penyusun sel yang sifatnya koloid
campuran dua atau lebih zat homogen, matriks memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Matriks sitoplasma dapat berubah fase.
b. Matriks sitoplasma memiliki tegangan permukaan tertentu.
c. Matriks memiliki sifat iritabilitas peka terhadap rangsangan dan konduktivitas mampu
memindahkan rangsangan atau impuls.
d. Matriks memiliki kemampuan untuk memantulkan cahaya dan pantulannya ini berupa
kerucut kemampuan ini disebut dengan efek tyndall.
e. Gerak partikel penyusun larutan ini berupa gerakan zig-zag atau disebut gerak brown selain
itu gerak matriks merupakan gerakan arus atau yang disebut gerak siklosis.
f. Dapat berperan sebagai larutan penyangga atau larutan buffer.

B. Organel Sel
Organel sel ialah benda-benda solid yang terdapat didalam sitoplasma dan bersifat hidup atau
menjalankan fungsi-fungsi kehidupan sel yang bersangkutan. Organel sel dalam sitoplasma
ini mempunyai fungsi masing-masing yang akan dibawah pada poin berikutnya. Berdasarkan
fungsinya yang berkaitan dengan metabolisme sel, organel dibedakan menjadi dua jenis
yaitu:
1. Organel Aktif

a. Mitokondria, yaitu organel yang berfungsi untuk membantu proses oksidasi dan mualisasi.
b. Plastida, yaitu organel yang di dalamnya terkandung klorofil dan berfungsi dalam proses
fotosintesis.
c. Vakuola, yaitu organel yang berfungsi untuk menyimpan zat makanan
d. Badan Golgi, yaitu organel yang berfungsi aktif dalam sekresi dan sintesis polisakarida.
e. Ribosom, yaitu organel yang berfungsi sebagai tempat berlagsungnya sintesis protein.
f. Lisosom, yaitu organel yang memiliki peran dalam proses matinya sel-sel.
g. Retikulum Endoplasma Kasar, yaitu organel pada sel eukariotik yang berfungsi sebagai
tempat sintesis protein.
h. Retikulum Endoplasma Halus, yaitu organel pada sel eukariotik yang berfungsi dalam
beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, penyimpanan ion
kalsium, serta detoksifikasi obat-obatan dan racun.

2. Organel Tidak Aktif

a. Sentriol, struktur berbentuk tabung yang terdapat dalam kebanyakan sel eukariota yang
terlibat dalam pembelahan sel serta pembentukan silia dan flagela.
b. Mikrotubulus, organel sel di dalam sitoplasma semua sel eukariot, berupa silinder panjang
yang berongga dengan diameter luar kira-kira 25 nanometer dan diameter dalam ± 12
nanometer.
c. Fibril-Fibril, organel sel yang terdiri atas sekumpulan struktur berbentuk benang atau
filamen.

20
d. Mikrobodi, organel sel yang dibatasi oleh membran tunggal yang mengandung crystalline
nucleoid atau bentuk kristalin dari urat oksidase, satu dari jenis enzim yang terdapat pada
matriks.

C. Inklusio Sitoplasma
Inklusion sitoplasma merupakan struktur yang tidak hidup pada sitoplasma, inklusio
sitoplasma sering juga disebut dengan paraplasma atau dentoplasma, struktur ini dapat berupa
lemak, butiran minyak, glikogen atau granula sekretorius.

PENGERTIAN SITOSOL

Sitosol adalah bagian cair dari sel yang berada di luar inti dan struktur ditutupi dengan
membran, yang dikenal sebagai organel.Sitosol merupakan gel di mana sebagian besar
metabolisme sel berlangsung.Sekitar 70% dari volume sel hewan terdiri dari sitosol, sehingga
juga dikenal sebagai cairan intraseluler.Protein dalam sitosol berperan penting dalam
glikolisis.Sebagian besar sitosol terdiri dari air, ion terlarut, molekul kecil, dan sejumlah
molekul larut air (seperti protein).Mengandung sekitar 20-30% protein.

Sifat fisika Sitosol:


a. Gerak siklosis ialah gerak matrik sitoplasma berupa arus melingkar
b. Mempunyai tegangan permukaan
c. Efek tyndall ialah kemampuan matriks sitoplasma memantulkan cahaya
d. Gerak brown ialah gerak acak partikel penyusun koloid

21
e. Elektrolit yaitu kemampuan molekul mengantarkan arus listrik, matriks sitoplasma bisa
bekerja sebagai larutan penyangga atau buffer

Sifat biologis sitosol:


a. Sanggup menggali rangsang atau irritabilitas
b. Menghantarkan rangsangan atau kkonduktivitas

BAB lll
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Sel eukariotik adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekanrekan mereka,
prokariota. Prokariota termasuk bakteri sederhana dan archaea, sedangkan eukariota terdiri
dari semua jamur, hewan, tumbuhan, dan protista seperti amuba. Bersama dengan virus dan
potongan lainnya dari bahan genetik, prokariota dan eukariota membuat semua kehidupan di
darat yang Anda dikenal. Sel eukariotik ditandai dengan membran internal dan sebuah
sitoskeleton yang kuat. Sebuah sitoskeleton adalah kerangka protein, seperti aktin dan
keratin, yang membantu memegang sel bersama-sama dan menjadi pembeda organel tersebut.

22
DAFTAR PUSTAKA
Buku biologi sel edisi 7 Prof. Subowo, dr., Msc.,phD
http://usaha321.net/pengertian-sel-eukariotik.html,
http://www.biologipedia.com/struktur-dan-fungsi-sel-eukariotik-
sitoskeletonnukleus.htm
Jurnal, Al Ulum Seri Sainstek, Volume II Nomor 1, Tahun 2014 ,struktur, fungsi
organel dan komunikasi antar sel

23

Anda mungkin juga menyukai