OLEH KELOMPOK 1:
USNAL AINI (1920332048)
RAHMATUN FAUZIAH (1920332045)
SHAFIRA MAULANI PUTRI (1920332049)
LARA SYUKMA HARA (1920332044)
DOSEN PEMBIMBING:
Prof. Dr. Arni Amir, MS
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
yang berjudul “Struktur dan Fungsi Sel Eukariota”. Makalah ini merupakan
salah satu tugas dari mata kuliah Biologi Sel.
Makalah ini disusun sedemikian rupa agar mudah dibaca dan dipahami
oleh mahasiswa. Dalam penyelesaian makalah ini banyak pihak yang telah
membantu, dengan ini kami mengucapkan terima kasih .
Kami mengetahui adanya kekurangan baik dalam isi ataupun penjelasan
dalam makalah ini. Dengan demikian, kritik dan saran diharapkan agar
kesempurnaan makalah ini dapat terwujud.
Terima kasih kepada dosen dan mahasiswa yang telah membaca dan
mempelajari. Semoga makalah ini dapat bermanfaat .
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................
Daftar Isi………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………
BAB II KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Sel Eukariotik……………………………………………
2.2 Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik…………………………………
2.2.1 Organel Sel Eukariotik……………………………………...
1. Sitoskeleton……………………………………………..
2. Nukleus………………………………………………….
2.2.2 Struktur Sel Eukkariotik …………………………………...
1. Membran Plasma………………………………………..
2. Sitoplasma……………………………………………….
3. Nukleus…………………………………………………..
4. Sentriol…………………………………………………...
5. Retikulm Endoplasma…………………………………..
6. Ribosom………………………………………………….
7. Komplek Golgi…………………………………………..
8. Lisosom………………………………………………….
9. Mitokondria……………………………………………...
10. Mikrotubulus Dan Mikrofilamen………………………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel Eukariotik adalah setiap organisme yang sel mengandung inti dan
organel lainnya tertutup dalam membran. Eukariotik milik takson Eukarya
atau Eukariotik. Fitur mendefinisikan yang menetapkan sel eukariotik
terpisah dari sel prokariotik (Bakteri dan Archaea) adalah bahwa mereka
memiliki organel membran-terikat, terutama inti, yang berisi materi genetik
dan tertutup oleh membran nuklir. Kehadiran inti
memberikan nama Eukariotik yang berasal dari bahasa Yunani (eu, "baik"
atau "benar") dan kariotik (karyon, "kacang"). sel eukariotik juga
mengandung organel membran-terikat lain seperti mitokondria dan aparat
Golgi. Selain itu, tumbuhan dan alga mengandung kloroplas. organisme
eukariotik mungkin uniseluler atau multiseluler. Hanya Eukariotik
membentuk organisme multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis jaringan
yang terdiri dari jenis sel yang berbeda.
Eukariotik dapat mereproduksi baik secara aseksual melalui mitosis
dan seksual melalui meiosis dan gamet fusion. Dalam mitosis, satu sel
membelah untuk menghasilkan dua sel yang identik secara genetik. Pada
meiosis, replikasi DNA diikuti oleh dua putaran pembelahan sel untuk
menghasilkan empat sel anak masing-masing dengan setengah jumlah
kromosom sebagai induk sel asli (sel haploid). Ini bertindak sebagai sel
kelamin (gamet - setiap gamet hanya memiliki satu pelengkap kromosom,
masing-masing campuran unik dari pasangan yang sesuai kromosom
orangtua) yang dihasilkan dari rekombinasi genetik selama meiosis.
Dari penjelasan di atas agar dapat memahami lebih mengenai sel
eukariotik. Maka karena itu, penulis membuat makalah ini dengan judul
struktur dan fungsi sel eukariotik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah struktur dan fungsi sel eukariota?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui struktur dan fungsi sel eukariotik.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang sel eukariotik
b. Mengetahui tentang struktur dan fungsi sel eukariotik
BAB II
PEMBAHASAN
Struktur dan fungsi organel sel eukariotikyaitu organel sel sitoskeleton dan
nukleus.
1. Sitoskeleton
Pengertian Sitoskeleton adalah rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut
yang berbeda yaitu mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediar.
Sitoskeleton termasuk bagian struktur dan fungsi sel eukariotik yang
berfungsi atau berperan dalam pergerakan sel dan sebagai rangka sel. Berikut
penjelasan tentang struktur dan fungsi sitoskeleton serta komponen serat
penyusunnya.
Gambar.1.Struktur Sitoskeleton
a. Mikrofilamen
Contoh: menyebabkan kontraksi pada sel2 otot; tetapi apabila aktin dan
miosin saling menjauh maka akan terjadi relaksasi; Amoeba: berperan
dalam pembentukan pseudopoda, gerakan sel, gerakan sitoplasma,
pembelahan sel yaitu terbelahnya sel menjadi 2 sel anak karena ditarik
mikrofilamen yg menghubungkan membran.
b. Mikrotubulus
c. Filamen Intermediar
2. Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang berperan
sebagai pengendali kegiatan sel atau pusat pengaturan seluruh aktivitas sel.
Nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus
berdiameter sekitar 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah sel
dan berbentuk bulat atau oval. Nukleus termasuk bagian struktur dan fungsi
sel eukariotik
Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada juga yang
memiliki lebih dari satu inti. Berdasar jumlah nukleus, sel dapat dibedakan
sebagai berikut.
Gambar.2.Struktur Nukleus
2.) Nukleoplasma
3.) Nukleolus
1. Membran plasma
Sitoplasma atau plasma sel, meliputi isi sel, kecuali nukleus (inti sel).
Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Padatan sitoplasma terdiri atas
organel-organel. Organel adalah bagian sel yang memiliki fungsi khusus,
misalnya ribosom, mitokondria, dan kompleks Golgi. Cairan sitoplasma
disebut sitosol. Sitosol tersusun atas air, protein, asam amino, vitamin,
nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut juga sebagai matriks
sitoplasma.
Gambar 6. Ilustrasi letak sitoplasma dalam sel
Sitosol tidak homogen (serba sama), tetapi merupakan suatu larutan
heterogen (serbaneka) yang kompleks. Dilihat dari ukuran zat terlarutnya,
cairan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu larutan, koloid, dan suspensi.
Apabila zat terlarut berukuran < 0,01 mm disebut larutan, jika berukuran
antara 0,01 mm – 0,1 mm disebut koloid, dan jika berukuran > 0,1 mm
disebut suspensi. Sitosol bersifat koloid, terutama karena adanya protein dan
RNA.
Fungsi sitoplasma
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel,
memiliki diameter sekitar 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah
sel dan berbentuk bulat atau oval. Setiap sel memiliki satu inti, kecuali
beberapa organisme yang berinti dua (dikariotik), misalnya Paramecium. Ada
juga organisme berinti banyak (polikariotik), misalnya jamur. Di dalam inti sel
terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleus, RNA, dan kromosom.
Kromosom tersusun atas protein dan DNA. DNA berfungsi untuk
menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein. RNA berfungsi untuk
sintesis protein.
Gambar 7. Nukleus
3. Nukleolus
4. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan
pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia
atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel
tumbuhan tidak (baca selengkapnya mengenai perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan). Sentriol berjumlah sepasang, terletak saling tegak lurus antar
sesamanya di dekat nukleus. Pada saat pembelahan mitosis, sentriol terbagi
menjadi dua, masing-masing menuju ke kutub sel yang berbeda. Kemudian
terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub
tersebut. Benang spindel berfungsi menarik kromosom menuju ke kutub
masing-masing.
6. Ribosom
7. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi sering disebut sebagai Golgi saja. Pada sel tumbuh,
kompleks Golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan
membran plasma. Jumlahnya beragam, dari satu sampai ratusan untuk tiap sel,
cenderung bersambung-sambungan pada sel hewan namun tidak pada sel
tumbuhan.
Gambar 12. Aparatus Golgi
Fungsi Golgi
8. Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran
berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.
Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang
masuk ke dalam sel.
9. Badan Mikro
Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-
1,5 mikrometer. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.
1.) Peroksisom
Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Sel yang
banyak mengandung peroksisom adalah sel yang banyak melakukan
oksidasi, misalnya sel hati, sel ginjal, dan sel otot. Peroksida
mengandung enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan
hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidrogen peroksida
merupakan senyawa hasil sampingan dari proses pernapasan (oksidasi) sel
yang bersifat meracuni sel. Enzim katalase juga berperan dalam
metabolisme lemak dan fotorespirasi.
2.) Glioksisom
10. Mitokondria
3.1 Kesimpulan
Sel eukariotik adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekan-
rekan mereka, prokariota. Prokariota termasuk bakteri sederhana dan
archaea, sedangkan eukariota terdiri dari semua jamur, hewan, tumbuhan,
dan protista seperti amuba. Bersama dengan virus dan potongan lainnya dari
bahan genetik, prokariota dan eukariota membuat semua kehidupan di darat
yang Anda dikenal. Sel eukariotik ditandai dengan membran internal dan
sebuah sitoskeleton yang kuat. Sebuah sitoskeleton adalah kerangka protein,
seperti aktin dan keratin, yang membantu memegang sel bersama-sama dan
menjadi pembeda organel tersebut.
3.2 Saran
1. Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui
struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.
2. Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini
bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang sel.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, B., Johnson, A., Lewis, J. Raff, M., Roberts, K., Walter, P. Molecular
2002. Biology of the Cell. 4 th ed. Garland Science. New York Farabee, M.J
Cells.
Lukitasari Marheny. 2015. Biologi Sel. Malang : Universitas Negeri Malang
Thorpe, No. 1984. Cell Biology. John Wiley & Sons, Inc, NewYork