Anda di halaman 1dari 3

2.5.

Hambatan Dalam Perencanaan

Perencanaan dan penetapan tujuan mempunyai kemungkinan hambatan.


Selain itu, sering pula pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai dengan yang
direncanakan. Keadaan ini bisa timbul karena:

1. Kurang pengetahuan tentang organisasi

2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan

3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif

4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang

5. Biaya

6. Takut gagal

7. Kurang percaya diri

8. Ketidak sediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.

Menurut Stoner James (1988) ada 2 jenis hambatan utama terhadap


pengembangan rencana yang efektif. Pertama, adalah perlawanan internal para
calon perencana terhadap penetapan sasaran dan penyusunan rencana untuk
mencapainya. Kedua, yang terdapat di luar perencana, yaitu keengganan dan
menolak rencana yang membawa perubahan dalam organisasi.

2.6. Cara Mengatasi Hambatan Dalam Perencanaan

Beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam perencanaan:

1. Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh dalam


proses perencanaan.
2. Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan
kemungkinan akibat-akibatnya sehingga mereka memahami perlunya
perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang diperlukan untuk
pelaksanaan yang efektif.
3. Mengembangkan suatu pola perencanaan dan penetapan yang efektif, suatu
“track record” yang berhasil mendorong kepercayaan kepada para pembuat
rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut diterima.
Menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para anggota
organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu

2.9. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah tindakan untuk menata kembali bagian – bagian mengikuti
satu atau beberapa peraturan. Sesuatu biasanya dikatakan terorganisir ketika segala sesuatu
memiliki pengaturan yang tepat tentang penempatannya. Ada juga yang menyebutkan bahwa
bisa dikatakan benar - benar terorganisir bila setiap bagian membutuhkan waktu yang sama
untuk menemukannya. Dalam konteks pengertian ini, pengorganisasian didefinisikan sebagai
penempatan objek berbeda dalam suatu pengaturan logis untuk pencarian termudah.
Organisasi sendiri diartikan sebagai kelompok orang – orang yang mengorganisir
beberapa hal khusus seperti masalah politik, keuangan dan lain – lain. Jadi meskipun
pengorganisasian bisa dilihat dalam sebuah definisi sederhana, namun bisa juga diartikan
sebagai pengorganisasian informasi dunia. Pengorganisasian adalah kumpulan dari
pandangan yang dalam suatu manajemen dilakukan setelah perencanaan. Di dalamnya
termasuk bentuk kesepakatan, pengelompokan tugas kedalam suatu bagian, dan kesepakatan
tentang otoritas dan alokasi sumber daya di dalam suatu organisasi.
1.10 Perencanaan Dan Pengorganisasian Pelayanan Kesehatan
Institusi pelayanan kesehatan adalah suatu organisasi yang mempunyai tujuan
menghasilkan suatu jenis produk yang berbentuk layanan kesehatan. Produk layanan ini
ditujukan kepada pelanggan yang mempunyai karakteristik sangat majemuk. Untuk itu
institusi pelayanan kesehatan memerlukan suatu manajemen yang cukup kompleks agar
produk jasa layanan kesehatan yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan,
memuaskan pelanggan dan pada akhirnya juga mencapai semua yang menjadi tujaun awal
dari pendirian institusi tersebut. Perencanaan dan pengorganisasian adalah 2 (dua) langkah
penting dalam manajemen, termasuk dalam manajemen pelayanan kesehatan. Pihak
manajemen pelayanan kesehatan harus merencanakan berbagai input (masukan) untuk proses
pemberian layanan yang baik. Semua input yang ada merupakan sumberdaya utama
pelaksanaan proses yang terdiri dari Hardware (perangkat keras) dan Software (perangkat
lunak). Perangkat keras yang dimaksud adalah semua material yang dipakai selama proses
pemberian layanan baik alat, bangunan atau juga bahan habis pakai. Perangkat lunak dalam
suatu institusi pelayanan kesehatan adalah beberapa kesepakatan, aturan, prosedur pelayanan
standar (SOP = standard operating procedure) dan lain sebagainya yang menjadi acuan
pelaksanaan proses layanan. Setelah semua sumberdaya direncanakan, institusi pelayanan
kesehatan harus mulai memenuhi semua kebutuhan tersebut dan mengatur penempatan dan
penggunaannya dengan baik. Inilah yang dimaksud dengan pengorganisasian dalam institusi
pelayanan kesehatan. Termasuk di dalamnya adalah pengaturan personel pelaksana dan
penanggung jawab pada setiap bagian / unit. Bila perencanaan yang matang dan
pengorganisasian yang baik telah dilakukan, maka intitusi pelayanan bisa mulai melakukan
suatu kegiatan layanan kesehatan bagi semua pelanggannya

Anda mungkin juga menyukai