Disusun oleh :
Salsabila Shofi 193140114111014
Siska Widayanti 193140114111032
Bab III
Kesimpulan
1.1. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk yang mempunyai derajat pengetahuan jauh lebih berkembang
dibanding makhluk lainnya, menjadikan manusia lebih inovatif dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan hidup. Dalam konteks sosiologis, manusia perseorangan disebut
sebagai individu. Jika dikaji lebih dalam, sifat alamiah dari individu adalah bermasyarakat, hal
ini dipertegas oleh Ibn Chaldun1 “Sesungguhnja organisasi kemasjarakatan (Ar. al-idjtima’al-
insani) dari ummat manusia adalah suatu keharusan. Para filosof (Ar. al-hukama’) telah
melahirkan kenjataan ini dengan perkataan mereka : ‘Manusia itu adalah politis menurut
tabiatnja’ (Ar. al-insan umadaniyyunbiath-thab’i). Ini berarti, bahwa ia memerlukan satu
organisasi kemasjarakatan jang menurut istilah parafilosof dinamakan ‘Kota’ (Ar. almadinah,
atau Lat. polis).”
Bermasyarakat yang menjadi sifat alamiah dari individu, dalam perkembangannya selalu
disertai dengan aktifitas administrasi yang secara alamiah dilaksanakan masyarakat. Dalam
membahas perkembangan masyarakat, tidak dapat dipisahkan dengan aktifitas administrasi
yang dilaksanakan pada masyarakat tersebut, sebagaimana dijelaskan oleh Siagian2 bahwa
administrasi sebagai proses kerjasama bukan merupakan hal yang baru karena ia telah timbul
bersama-sama dengan timbulnya peradaban manusia. Administrasi menjadi ilmu pengetahuan
pada tahun 1886 yang juga dijelaskan oleh Siagian3 “….Kemudian pada tahun 1886 itu
timbullah suatu ilmu baru yang sekarang ini dikenal dengan ilmu administrasi yang objek
studinya tidak termasuk objek ilmu-ilmu yang lain. Ilmu administrasi telah pula memiliki
metode analisisnya sendiri, sistimatikanya sendiri, prinsip-prinsip, dalil-dalil, serta rumus-
rumusnya sendiri.”
1.2.Rumusan Masalah
. 1. Apa pengertian Admisitrasi?
2. Bagaimana ciri Administrasi?
3. Apa fungsi Administrasi
4. Bagimana ruang lingkup Administrasi?
5. Bagamaimana hunungan antar manusia?
6. Bagimana administrasi dan peradaban?
7. Bagaimana hubungan administrasi dengan manusia?
KONSEP TEORI
1. Terdapat kelompok manusia yang terdiri dari 2 orang atau dengan lebih
2. Terdapat kerja sama
3. Terdapat proses atau usaha
4. Terdapat bimbingan, kepemimpinan dan pengawasan
5. Terdapat tujuan
a. Menghimpun
Kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan tersedianya segala keterangan yang tadinya
belum ada atau berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan bilamana
diperlukan.
b. Mencatat
Kegiatan yang mebubuhkan dengan berbagai peralatan tulis keterangan-keterangan yang
diperluka sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan disimpan
c. Mengelola
Bermacam-macam kagiatan mengerjakan keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan
dalam bentuk yang berguna.
d. Mengirim
Kegiatan yang menyimpan dengan berbagi cara dan alat dari satu pihak kepihak lain.
e. Menyimpan
Kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat ditempat tertentu yang aman.
2.5 Hubungan Antar Manusia
Pada dasarnya administrasi memiliki kepentingan tertentu terhadap manusia. Manusia adalah
makhluk psiko-fisik yang berkembang kearah perkembangan secara integral dalam keseluruhan
organ-organnya. Secara simultan, fungsi-fungsi psikis dan fisiknya berkembang dalam suatu pola
keseimbangan yang bersifat “homeostatis” yaitu terwujudnya kondisi kehidupan dalam diri manusia
yang tetap berada dalam keserasian dan keselarasan gerak dan fungsi-fungsi organ-organ psikis dan
fisiknya. Faktor manusia (human fector) yang berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM)
mengandung makna mendalam atas semua potensinya, sehingga manusia tumbuh dan berkembang
untuk mengatasi permasalahan manusia itu sendiri.
Salah satu permasalahan manusia adalah kualitas, kualitas manusia tampak pada kemampuannya
secara fungsional untuk mendorong pertumbuhannya yang memiliki nilai tambah. Oleh karena itu,
membangun SDM adalah pola-pola untuk mengelola, mengurus, dan meningkatkan kualitasnya.
keperluan manusia adalah memenuhi kebutuhan hidupnya yang ditampaakkan pada kemampuan
produktifnya, dalam konsep ekonomi SDM dikatakan produktif jika menghasilkan sesuatu yang
berkaitan dengan aktifitas ekonomi.
Menganggap manusia sebagai sumber daya semata-maata adalah berbahaya, karena manusia
mempunyai feeling, hati nurani, rasa cinta, persahabatan, loyalitas, taat, kejujuran, etos kerja dan
sebagainya yang menjadikan manusia secara total dan utuh.
Hubungan antar manusia adalah terjemahan dari human relation. Orang-orang juga ada yang
menterjemahkan menjadi ” hubungan manusia ” atau juga diterjemahkan ” hubungan antarmanusia
”, yang sebenarnya tidak terlalu salah karena yang berhubungan satu sama lain adalah manusia.
Hubungan Antar Manusia ( Human Relation ) ” adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain
baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang
bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja
yang memotivasi untuk bekerjasama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi,
psikologis dan sosial.[1]
Arti Luas
Human relations dalam arti luas adalah komunikasi persuasif yang akan dilakuakan oleh seorang
kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan,
sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan hati pada kedua pihak.[2] Jadi human relations
dalam arti luas dilakukan di mana saja: di rumah, di jalan, di pasar, di toko dan sebagainya.
Bagi seorang pemimpin (apapun jabatannya), human relations dalam segala situasi ini penting
dilaksanakan, karena dalam segala situasi ini penting dilaksanakan, karena akan mencerminkan
pribadinya dan citra organsasi yang dipimpinnya. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan human
relations, karena ia berkomunikasi secara etis: ramah, sopan, menghargai dan menghormati orang
lain.
Arti Sempit
Human relations dalam arti sempit adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang
kepada orang lain secara tatap muka dalam situasi kerja (work situations) dam dalam organisasi
kekaryaan (work organitatios) dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja
dengan semangat kerjasama yang produktif dengan perasaan bahagia dan puas hati.[3]
Jadi human relations dalam organisasi adalah komunikasi persuasif antara orang-orang yang berada
dapam struktur formal untuk mencapai suatu tujuan. Misalnya antara seorang manajer/pimpinan
dengan bawahannya terdapat struktur formal antara yang memimpin dan yang dipimpin. Karena itu
sering human relations dalam organisasi kekaryaan ini sering dinamakan “organization human
relations”. Dalam artian human relations bukan suatu keadaan yang pasif, melainkan suatu aktivitas.
Oleh sebab itu human relations adalah seni dan ilmu pengetahuan terapan (applied art and science).
Dan dipandang dari sudut seorang pimpinan yang bertanggung jawab untuk memimpin sebuah
kelompok, human relations adalah pengintegrasian orang-orang ke dalam suatu situasi kerja yang
mengggiatkan mereka untuk bekerja bersama-sama serta dengan rasa puas, baik kepuasaan
ekonomis, psikologis maupun kepuasan sosial.
Suatu manajemen dapat bekerja secara efisien dan tetap hidup jika tujuan organisasi itu juga
seimbang, pengalaman kerja dan hasil kerja studi dalam bidang sosial dan filsafat untuk
merumuskan teori-teorinya mengenai kehidupan organisasi.
Hubungan manusia dalam organisasi dapat dibagi dalam dua jenis yaitu:
1. Hubungan manusia dalam organisasi pormal yang terdiri dari kumpulan interaksi soaial yang
dikoordinasikan secara sengaja dan yang mempunyai tujuan bersama. Organisasi pormal tidak dapat
berlangsung kalau tidak ada orang-orang yang dapat saling berkomunikasi, mau menyumbang pada
kegiatan kelompok, dan sadar mempunyai tujuan umum.
2. Hubungan manusia dalam organisasi informal yaitu interaksi-interaksi sosial tanpa tujuan
bersama yang umum atau tidak dikoordinasikan secara sengaja. Sistem informal amat penting dalam
organisasi, dan peranan administrator dalam memelihara sistem interaksi itu, peranan informal
dapat mendukung proses pembuatan keputusan yang bersifat formal.
Ada lima kegiatan pokok manajemen kaitannya dengan hubungan antar manusia dalam administrasi
yaitu:
Menentukan apa yang akan di jadikan sasaran oleh organisasi, menentukan tujuan dan sasaran tiap
bidang, menentukan apa yang harus dilakukan manusia dalam administrasi untuk mencapainya dan
menjadikan sasaran itu efektif dengan membicarakannya bersama anggota organisasi.
3. Memotivasi dan berkomunikasi antar manusia dalam segala hal pelaksanaan kegiatan.
4. Melakukan pengukuran tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam organisasi, termasuk
menganalisis, menilai, dan menapsirkan hasil kerja baik secara individu maupun kelompok dalam
organisasi secara keseluruhan dan.
Menurut J.W getzels (1958), hubungan manusia dalam suatu sistem adalah
Sekelompok bagian atau badan yang membentuk suatu keseluruhan yang dipersatukan,
karakteristiknya yang paling umum adalah interpedensi bagian-bagiannya dan variabel-variabelnya.
Namun secara factual menunjukkan, hubungan antar manusia dalam sistem administrasi di
Indonesia secara umum terikat pada budaya organisasi feodalistik. Dimana budaya fiodal ini
menanamkan sikap rukun antar sesama bawahan, dan sikap hormat bawahan pada atasan meskipun
atasan itu melakukan kekeliruan, tetapi sebagai bawahan harus tetap hormat kepada atasan, atasan
itu dikarenakan kedudukannya tepat pada posisi benar.
Sedangkan posisi bawahan adalah menerima apa saja yang menjadi keputusan atasan. Tidak ada
instrumen yang memungkinkan pada bawahan itu menunjukkan kebenarannya. Satu-satunya yang
dapat di lakukan oleh bawahan tersebut adalah bersabar dan berdoa kepada tuhan yang maha esa
agar ia di beri ketabahan atas perlakuan atasannya inilah budaya organisasi yang sudah lama
tertanam birokrasi Indonesia.
Birokasi merupakan usaha untuk menghilangkan tradisi organisasi yang membuat keputusan secara
emosional, atau berdasarkan ikatan kekeluargaan sehingga mengakibatkan organisasi tidak efektif.
Pada prinsipnya, uraian diatas menggambarkan hubungan antar manusia dalam administrasi
pendidikan merupakan bentuk kerja sama orang-orang yang menduduki jabatan biokrasi pada
kantor pemerintahan dan juga jabatan fungsional kependidikan sesuai profesi masing-masing pada
satuan pendidikan mereka ini semua adalah sebagai personal institusi pendidikan yang di beri
tanggung jawab untuk mencapai tujuan pendidikan. Dapat disimpulkan
bahwa hubungan antar manusia (human relation) adalah interaksi antara seseorang dengan orang
lain baik dalam situasi kerja atau dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang
bertanggung jawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja
yang memotivasi untuk bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi,
psikologis dan sosial. Human relation merupakan jembatan penghubung yang mneghubungkan
antara atasan dan bawahan. Human relation memegang peranan sangat penting dalam hubungan
internal karena dapat memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia dalam
organisasi.
2.6 Hubungan Antar Masyarakat
Manusia merupakan makhluk yang memiliki keinginan untuk menyatu dengan sesamanya serta alam
lingkumgan di sekitarnya. Dengan menggunakan pikiran, naluri, perasaan, keinginan dan sebagainya
manusia member reaksi dan melakukan interaksi dengan lingkungannya. Pola interaksi sosial
dihasilakan oleh hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.
c) Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling
berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
d) Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain
sebagai anggota masyarakat.
d) sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran atau reproduksi manusia. Administrasi
adalah seluruh proses dari berbagai kelompok dalam menyelesaikan kepentingan masing-masing,
baik skala kecil maupun skala besar.
3. Cici-ciri administrasi
e) Adanya tujuan.
Manusia selalu hidup berkelompok dalam menjalankan kehidupannya. Kelompok dapat diartikan
sebagai usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Segenap proses penyelenggaraan dalam
setiap usaha kerja sama dari sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dipelajari oleh suatu
cabang ilmu, yang disebut ilmu administrasi. Dalam masyarakat sendiri terdapat banyak lembaga-
lembaga yang membantu kehidupan manusia dengan bemacam-macam peran dari lembaga
tersebut. Dalam masyarakat administrasi sangatlah diperlukan agar segala kegiatan masyarakat
dapat dikerjakan dengan lancar dan stabil.
Administrasi yang ada atau digunakan dalam masyarakat bukan hanya administrasi dalam arti
sempit saja yaitu ketatausahaan yang meliputi surat-menyurat, catat-mencatat, dan pembukaan
ringan, akan tetapi juga bersifat lebih luas yang berkaitan seluruh proses dari berbagai kelompok
dalam menyelesaikan kepentingan masing-masing baik skala kecil maupun skala besar.kegiatan-
kegiatan dalam lingkungan kemasyarakatan umumnya mempunyai sifat memajukan sesuatu hal atau
memelihara sesuatu kepentingan dari segolongan orang dalam masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan pleh lembaga atau badan kemasyarakatan tidak menonjolkan unsur orang-orang sebagai
perseorangan.
) Informasi
b) Hukum
Dengan adanya administrasi yang baik maka segala hal akan tercatat dengan baik dan bias
menghindari terjadinya celah-celah yang bias digunakan untuk mengambil kepentingan sepihak.
Administrasi dimungkinkan sebagai bukti hukum jika terjadi suatu masalah.
c) Ekonomi
Administrasi bias digunakan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan dalam bidang ekonomi
agar kebijakan tersebut efisien dan efektif.(administrasi Niaga).
Administrasi diharapkan membangun kehidupan sosial dan budaya masyarakat menjadi lebih baik.
Sehingga tercapai masyarakat yang intelektual dan bisa menghindari hal-hal buruk seperti korupsi
karena lemahnya sistem administrasi.
BAB III
KESIMPULAN
Administrasi sebagai disiplin ilmu, berfokus pada pengkajian manusia dan organisasi, sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan hidup, sebagaimana yang dijelaskan oleh Siagian5
“….,pemuasan berbagai kebutuhan yang semakin beraneka ragam itu hanya dapat dilakukan
melalui dan dengan menggunakan berbagai jalur organsisasional. Untuk kepentingan itulah
semakin banyak jenis organisasi yang diciptakan dan digunakan. Karena itu, manusia
organisasional itulah yang menjadi fokus analisis Ilmu Administrasi.”