Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

NILAI KERAKYATAN PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Disusun oleh klp 8

 Muhammad Fadhlan :2212010040


 ZA.jana Thoha :2212010039
 Muhammad Syammy Alfarizky:2212010050

Dosen pengampu

Drs.DamriTanjung,MA

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1444H/2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puja dan puji syukur pemakalah haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha
kuasa karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah
ini. Atas rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesikan makalah yang
berjudul “Nilai kerakyatan pancasila dan- implementasinya” dengan baik. Terima kasih
kami ucapkan kepada Bapak Drs. Damri Tanjung, MA yang telah membantukami, baik
secara formal maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
temanseperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami dapat
menyelesaikanmakalah initepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa makalah yang
kami buat masihjauh dari katasempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisan. Olehkarnaitu, kami sangat berharap masukan dari teman-teman agar kami
dapat menjadi lebihbaiklagi. Semogamakalah ini dapat menambah wawasan penulis dan
pembaca, sertadapatbermanfaat bagi perkembangan dan peningkatan ilmu Pendidikan.

Padang 21 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB 1.............................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar belakang...................................................................................
B. Rumusan masalah .............................................................................
C. Tujuan masalah..................................................................................
BAB II........ ....................................................................................................
A. Kerakyatan dalam konteks ruang makrokosmos dan mikrokosmos..
B. Nilai kerakyatan sebagai bagian dari Nasionalisme, Patriotisme
BAB III ......................................................................................................
PENUTUP............... .......................................................................................
A. Kesimpulan.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............... ......................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila merupakan suatu dasar negara Indonesia, di dalam Pancasila
terkandung banyak nilai dimana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung di dalam 5
garis besar dalam kehidupan berbangsa bernegara. Perjuangan dalam memperebutkan
kemerdekaan tak lepas dari nilai Pancasila. Sejak zaman penjajahan sampai sekarang,
kita selalu menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila tersebut.
Indonesia hidup di dalam berbagai keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan
agama. Dari semuanya itu, Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan
dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan
semboyannya, Bhineka Tunggal Ika.
Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya.
Dan menjadikan pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya dengan
yang lain. Karena ikatan yang satu itulah. Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam
kebudayaan yang ada di Indonesia.

B .Rumusan Masalah

1.Apa pengertian kerakyatan dalam konteks ruang makrokosmos dan mikrokosmos?


2.Apa nilai kerakyatan yg terkandung dalam.nasionalisme,dan patriotisme?

C.Tujuan Masalah

1.Untuk mengetahui pengertian kerakyatan dalam.konteks ruang makrokosmos


2.Untuk mengetahui pengertian kerakyatan dalam.konteks ruang mikrokosmos
3.Untuk mengetahui Nilai.kerakyatan yg terkandung dalam nasinalisme,patriotisme
BAB II
PEMBAHASAN

A.Kerakyatan dalam konteks keseimbangan ruang Makrokosmos dan


Mikrokosmos

Pada hakekatnya nilai - nilai Religiusitas . kekeluargaan dan keselarasan


hanya mampu mengembangkan dirinya masing - masing ketika kesemuanya
bersintesis dalam wujud diri sebagai nilai kerakyatan . Sintesis ini demikian
ketika berwujud diri dalam nilai kerakyatan , maka pada satu titik puncak
kulminasi kehidupan idealis bermasyarakat , berbangsa dan bernegara
mencerminkan dua kandungan nilai inheren dalam sebuah wadah nation - state
yaitu nilai esoterisme dan nilai eksoterisme .
Rakyat merupakan kandungan jiwa atau roh ( esoterisme ) dalam sebuah
raga / badan ( eksoterisme ) yang disebut sebagai negara . Di dalam rakyat ,
muatan nilai religiusitas , kekeluargaan dan keselerasan sebagai bagian dari
penyatuannya terhadap alam makrokosmos Kehidupan alam mikrokosmos .maka
ada satu kehidupan kecil yang terdiri dari beribu - ribu bahkan ratusan sampai
ribuan nation yang mendiami suatu wilayah state . Kesemua nation yang ada ini
berkumpul dalam homogenitas ataupun heterogenitas kehidupan religius ,
keluarga dan selaras antara satu dengan yang lain yang menghadirkan pluralitas
kulturalisme praksis agama , etnis , adat istiadat , bahasa , pola / cara berpikir ,
bertindak maupun perilaku yang melambangkan keterikatannya dengan jagad
eksoterisme ( negara ) .
Memahami nilai kerakyatan tidak dapat dipisahkan begitu saja dari
kedaulatan negara yang merealisasikan kuasa negara dan kuasa rakyat yang
menyatu dalam alam demokrasi sebagai natural rule of game negara dalam
mengatur segi - segi kehidupan rakyatnya .
Negara dan rakyat merupakan dua kesatuan alam demokrasi
mikrokosmos yang dalam sistem politik memasuki pembedaan antara
suprastruktur ( negara diwakili oleh institusi legislatif , eksekutif dan yudikatif
sebagai rulling class ) dan infrastruktur ( rakyat sebagai rulled class ) . Sehingga
dari konteks pembedaan dualitas struktural tersebut , maka melahirkan apa yang
disebut sebagai kedaulatan rakyat

1. Pengertian Nilai Kerakyatan Dalam Konteks Keseimbangan Ruang


Makrokosmos dan Mikrokosmos

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia , kerakyatan merupakan intransitif kata


rakyat yang artinya warga masyarakat , segenap penduduk yang menempati wilayah
tertentu ( dalam suatu negara ) . Mengikuti pengertian tersebut berarti kerakyatan
Indonesia memiliki sifatnya yang tidak dapat lepas dari unsur - unsur yang ada di
dalam suatu masyarakat negara - bangsa Indonesia yang diikat oleh bentangan alam
geografis yang menjadi wilayah kedaulatan RI . Kesemua unsur pembentuk Bangsa
Indonesia yang dimaksud meliputi adat , etnis , agama / kepercayaan , bahasa ,
tindakan perilaku maupun pola pikir yang merepresentasikan keberadaan sosio
kultural masyarakat Indonesia secara turun temurun .

Secara ontologis , unsur - unsur internal pembentuk masyarakat tersebut di


atas dapat dilihat dari ketika suatu masyarakat memiliki lokalitas nilai - nilai
religiusitas , kekeluargaan dan keselarasan yang menjadi acuan bersama ketika
berhubungan dengan masyarakat lain yang berbeda secara latar belakang sosio
kulturalnya . Ragam perbedaan sosio kultural menjadi menjadikan rakyat terdiri dari
bermacam macam masyarakat yang memiliki nilai - nilai lokalitas budaya yang
berbeda pula . Dengan demikian Nilai - nilai Kerakyatan dalam konteks masyarakat
Negara - Bangsa Indonesia merupakan presentasi nilai - nilai budaya bangsa
Indonesia yang tergali an sich ( ada dengan sendirinya ) semenjak bangsa Indonesia
memasuki peradaban relevan yang ada semenjak mereka mulai dan mengenal
interaksi dengan masyarakat dari negara - bangsa lain .

Sebagai tolak ukur usaha manusia untuk hidup nilai keteraturan mikrokosmos
menentukan bahwa usaha yang luhur haruslah dilandasi dan dituntun oleh nilai
keteratutan mikrokosmos , dan yang ditujukan kepada tujuan tujuan keteraturan
mikrokosmos . Dengan demikian , dengan berpijak dari nilai - nilai kerakyatan yang
berangkat dari pemahaman akan keseimbangan keteraturan kehidupan makrokosmos
dan mikrokosmos .

B. Nilai kerakyatan sebagai bagian dari Nasionalisme dan


Patriotisme
Nilai Kerakyatan Sebagai Bagian Dari Nasionalisme dan Patriotisme
Definitifikasi nilai kerakyatan dalam tatanan masyarakat negara - bangsa yang ideal
seperti dalam paragraf di atas , akan melahirkan nasionalisme dan patrotisme ,
sehingga kedaulatan rakyat menemukan alam demokrasinya dalam ruang kedaulatan
negara - bangsa . Nasionalisme adalah merupakan ajaran untuk bangsa sendiri yang
melahirkan sikap patriotisme yaitu cinta tanah air

1. Nilai kerakyatan sebagai bagian dari Nasionalisme

Definitikasi nilai kerakyatan dalam tatanan masyarakat negara-bangsa yang


ideal. Nasionalisme adalah merupakan ajaran untuk mencintai bangsa sendiri yang
melahirkan sikap patriotisme yaitu cinta tanah air. ( Kamus Besar Bahasa
Indonesia ) . Secara deskriptif kesadaran mencintai bangsa dan tanah air Indonesia
sendiri menumbuhkan kesadaran kebangsaan Indonesia .
Dit dalam pengertian ini , mengikuti alur pemikiran pengertian nasionalisme
dan patriotisme dalam jiwa rakyat Indonesia , maka muncul perasaan dan semangat
yang berkobar - kobar , baik secara pribadi ( sebagai manusia Indonesia ) maupun
bersama sama ( sebagai masyarakat / rakyat Indonesia ) .
Mikhael , dkk ( 2011 ) menjelaskan di dalam kedua pengertian nasionalisme
dan patriotisme , perasaan dan semangat yang berkobar - kobar , baik secara pribadi
maupun bersama - sama sebagai satu komunitas bangsa , untuk berjuang meraih cita -
cita dan kepentingan bangsa , untuk memperlihatkan atau menonjolkan kekhasan
identitas dan integritas bangsa yang berbeda dengan atau dari bangsa lain dalam
banyak hal . Dengan demikian , paham " nasionalisme " atau " kebangsaan "
menandaskan bahwa loyalitas tertinggi seseorang dalam kedudukan dan perannya
sebagai warga negara hendaknya diarahkan terutama kepada pengabdian tanpa
pamrih terhadap kepentingan umum bangsa . Seseorang disebut nasionalis bila dari
dalam dirinya terpancar semangat kecintaan dan kebanggan yang besar akan nusa dan
bangsanya , yang mendorong dia untuk selalu menempatkan kepentingan bangsa
lebih tinggi dari kepentingan pribadi dan golongan .
Dalam nasionalisme selalu terkandung dua unsur , yaitu unsur etnis beserta
segala sesuatu yang dimilikinya , seperti kebudayaan , bahasa , agama , peradaban
serta wilayah dan unsur politik . Etnis karena nasionalisme pada dasarnya berhadapan
dengan etnik atau bangsa lain , lebih lebih kalau bangsa yang lain itu adalah
penjajah . Bangsa " kita " berbeda dengan bangsa " mereka " . Sentimen etnik ini
biasanya membangkitkan juga kesadaran akan martabat dan harga diri serta nilai nilai
budaya bangsa lain .
Hal ini bisa dilihat dalam nasionalisme Indonesia yang lahir , tumbuh , dan
berkembang karena tekanan penjajahan dan penindasan yang berlangsung begitu
lama .

2. Nilai kerakyatan sebagai bagian dari Patriotisme

Patriotisme merupakan sikap seseorang yang bersedia mengorbankan segala


- galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya , dan semangat cinta tanah
air . Patriot berarti pecinta dan pembela tanah air , atau seseorang yang sedemikian
mencintai tanah airnya sehingga ia bersedia dan siap melakukan apa saja sejauh
mampu untuk kepentingan tanah airnya , termasuk di dalamnya siap melakukan
perlawanan fisik dan senjata , jika tanah airnya mengalami gangguan , hambatan ,
ancaman dan serangan , baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri .
Revolusi nasional akan menjadi satu bukti lagi semangat patriotisme ,
sekaligus saluran yang murni dari patriotisme dimana rakyat berjuang menyabung
nyawa demi mempertahankan negerinya dan mengembalikan kepada keadaan yang
semula berhadapan dengan kekuatan - kekuatan , baik dari dalam negeri maupun luar
negeri ,yang merongrong dan hendak menghancurkan negerinya .

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan

.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Kosasih . 2008. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa . Jakarta : Prenada


Media

Lembaga Pancasila Indonesia . 2000. Pancasila Sebagai Dasar Negara . Jakarta

Toyibin Aziz , M. 1997. Pendidikan Pancasila . Jakarta : Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai