Anda di halaman 1dari 14

AL-QUR'AN & KARAKTERISTIK

Pengertian dan Makna Al-Qur'an


1.Pengertian Al-Qur'an secara Bahasa
Lafadzh Qara’a mempunyai arti mengumpulkan
dan menghimpun, dan qiraah Berarti menghimpun
huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain
dalam satu Ucapan yang tersusun rapih. Qur`an
pada mulanya seperti qira`ah , yaitu masdar
(infinitif) dari kata qara` qira`atan, qur`anan.
2.Pengertian Al-Quran secara Istilah

• Definisi`kalam`(ucapan) merupakan kelompok jenis yang meliputi


segala kalam. Dan dengan menghubungkannya dengan Allah
( kalamullah ) berarti tidak semua masuk dalam kalam manusia, jin dan
malaikat.
• Batasan dengan kata-kata (almunazzal)`yang diturunkan` maka tidak
termasuk kalam Allah yang sudah khusus menjadi milik-Nya.
Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah :`Katakanlah: Sekiranya
lautan menjadi tinta untuk kalimat kalimat Tuhanku, sungguh habislah
lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami
datangkan tambahan sebanyak itu `.(al-Kahfi: 109).
• Batasan dengan definisi hanya `kepada Muhammad saw` Tidak
termasuk yang Diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti
taurat, injil dan yang lain.
• Sedangkan batasan (al-muta’abbad bi tilawatihi) `yang
pembacanya merupakan Suatu ibadah` mengecualikan hadis ahad
dan hadis-hadis qudsi
Karakteristik Al-Quran

1. Surah
Istilah surah merupakan nama yang dipakai untuk merujuk “bab” dalam
Al-Qur’an. Mengacu pada perhitungan Mushaf Usmani, keseluruhan surah Al-
Qur’an berjumlah 144. Dalam penelusuran al-Baqi (1981), kata surah dalam
bentuk tunggal muncul Sembilan kali dalam Al-Qur’an, sedangkan dalam
bentuk jamak, suwar, muncul satu kali. Berbeda dengan yang dipahami
dewasa ini, penggunaan kata surah dalam Al-Qur’an merujuk pada suatu unit
wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW . Penggunaan
kata surah dalam konteks demikian tentu mengandung kesamaan dalam
istilah lain seperti kitab.
2.Ayat
Ketika mendengar kata “ayat” disebut,
seketika pemahaman kita terfokus pada surah.
Memang, “ayat” oleh sebagian ahli tafsir
diartikan dengan “beberapa jumlah atau
susunan perkataan yang mempunyai awal dan
akhir yang dihitung sebagai suatu bagian dari
surah”. Di dalam Al-Qur’an, kata “ayat” muncul
sekitar 400 kali, baik dalam bentuk tunggal
maupun jamak. Urutan ayat-ayat Al-Qur’an
diyakini oleh seluruh umat Islam dilakukan
berdasar atas tauqifi. Yang artinya, dilakukan
atas petunjuk Nabi Muhammad yang diterima
dari Allah melalui perantara malaikat jibril.
Karakteristik Al-Quran sebagai Berikut :
  Alquran adalah firman atau kalam Allah SWT,
bukan perkataan Malaikat Jibril (dia hanya
penyampai wahyu dari Allah), bukan sabda Nabi
Muhammad SAW. (beliau hanya penerima wahyu
Alquran dari Allah), dan bukan perkataan manusia
biasa, mereka hanya berkewajiban
mengamalkannya.
  Alquran hanya diberikan kepada Nabi
Muhammad SAW. Tidak diberikan kepada Nabi-
nabi sebelumnya. Kitab suci yang diberikan kepada
para nabi sebelumnya bukan bernama Alquran tapi
memiliki nama lain; Zabur adalah nama kitab yang
diberikan kepada Nabi Daud, Taurat diberikan
kepada Nabi Musa, dan Injil adalah kitab yang
diberikan kepada Nabi Isa as.
 Alquran adalah mukjizat, maka dalam sepanjang
sejarah umat manusia sejak awal turunnya sampai
sekarang dan mendatang tidak seorangpun yang
mampu menandingi Alquran, baik secara individual
maupun kolektif, sekalipun mereka ahli sastra bahasa
dan sependek-pendeknya surat atau ayat.
  Diriwayatkan secara mutawatir artinya Alquran
diterima dan diriwayatkan oleh banyak orang yang
secara logika mereka mustahil untuk berdusta,
periwayatan itu dilakukan dari masa ke masa secara
berturut-turut sampai kepada kita.
  Membaca Alquran dicatat sebagai amal ibadah. Di
antara sekian banyak bacaan, hanya membaca
Alquran saja yang dianggap ibadah, sekalipun
membaca tidak tahu maknanya, apalagi jika ia
mengetahui makna ayat atau surat yang dibaca dan
mampu mengamalkannya.
Dr. Yusuf Qaradhawi memaparkan beberapa karakteristik Al-Quran dalam kitabnya ” Kaifa
Nata’amal ma’al al-Quran“,( Bagaimana berinteraksi dengan Al-Quran), secara singkatnya
sebagai berikut :

a. Al-Quran adalah Kitab Ilahi. b. Al-Quran adalah Kitab Suci yang


Al-Quran berasal dari Allah SWT, terpelihara
baik secara lafal maupun makna. Diantara karakteristik Al-Quran yang lainnya
adalah ia merupakan kitab suci yang
Diwahyukan oleh Allah SWT kepada terpelihara keasliannya. Dan Allah SWT
Rasul dan Nabi-Nya; Muhammad sendiri yang menjamin pemeliharaannya,
saw melalui ‘wahyu al-jaliy’ wahyu serta tidak membebankan hal itu pada
yang jelas. Yaitu dengan turunnya seorang pun. Tidak seperti yang dilakukan
malaikat utusan Allah, Jibril a.s untuk pada kitab-kitab suci selainnya, yang hanya
menyampaikan wahyu kepada dipelihara oleh umat yang menerimanya.
Adapun makna dipeliharanya al-Quran
Rasulullah SAW yang manusia, adalahAllah SWT memeliharanya dari
bukan melalui jalan wahyu yang pemalsuan dan perubahaan terhadap teks-
lain ; seperti ilham, pemberian teksnya, seperti yang terjadi terhadap
inspirasi dalam jiwa, mimpi yang Taurat, Injil, dan sebelumnya.
benar atau cara lainnya
d. Al-Quran adalah Kitab Suci yang menjadi
c. Al-Quran adalah Kitab suci Penjelas dan dimudahkan Pemahamannya
yang menjadi Mukjizat Al-Quran adalah kitab yang memberi
Diantara karakteristik Al-Quran penjelasan dan mudah dipahami. Tidak
seperti kitab filsafat, yang cenderung untuk
adalah kemukjizatannya. Ia menggunakan simbol-simbol dan penjelasan
adalah mukjizat terbesar yang yang sulit, tidak pula seperti kitab sastra
yang menggunakan perlambang-
diberikan kepada Nabi perlambang, yang berlebihan dalam
Muhammad SAW sehingga menyembunyikan substansi, sehingga sulit
bangsa arab hanya menyebut- dipahami akal. Allah SWT menurunkan Al-
Quran agar makna-maknanya dapat
nyebut mukjizat itu saja, tidak ditangkap, hukum-hukumnya dapat
yang lainnya, meskipun dari dimengerti, rahasia-rahasianya dapat
dipahami, serta ayat-ayatnya dapat
beliau terjadi mukjizat yang lain ditadabburi. Oleh karena itu Allah SWT
yang tidak terhitung jumlahnya. menurunkan Al-Quran dengan jelas dan
memberi penjelasan, tidak samar dan sulit
dipahami.
e. Al-Quran adalah Kitab Suci yang Lengkap
Al-Quran adalah kitab agama yang menyeluruh, pokok agama dan ruh wujud islam.
Darinya disimpulkan konsep akidah Islam, tatacara ibadah, tuntutan akhlak, juga
pokok-pokok legislasi dan hukum.
f. Al-Quran adalah Kitab Suci Seluruh Zaman
Makna Al-Quran sebagai kitab keseluruhan zaman adalah ia merupakan kitab yang
abadi, bukan kitab bagi suatu masa tertentu, yang kemudian habis masa berlakunya.
Maksudnya, hukum-hukum Al-Quran, perintah dan larangannya, tidak berlaku secara
temporer dengan suatu kurun waktu tertentu, kemudian habis masanya.
g. Al-Quran adalah Kitab suci bagi Seluruh Umat Manusia
Al-Quran bukanlah kitab yang hanya ditujukan pada suatu bangsa, sementara tidak
kepada bangsa yang lain, tidak juga untuk hanya satu warna kulit manusia, atau suatu
wilayah tertentu. Tidak juga hanya bagi kalangan yang rasional, dan tidak menyentuh
mereka yang emosional dan berdasarkan intuisi.Tidak juga hanya bagi rohaniawan,
sementara tidak menyentuh mereka yang materialis. Al-Quran adalah kitab bagi
seluruh golongan manusia.
Karakteristik kisah yang terdapat dalam
Al-Qur’an
Beberapa karakteristik kisah-kisah yang
disebutkan dalam Al Qur’an antara lain :
1. Kisah dalam Al Qur’an diceritakan sesuai
dengan kejadian sebenarnya, namun tidak
ditulis secara berurut di dalamnya.
2. Sebuah kisah terkadang berulang-ulang
diceritakan dalam Al Qur’an dan
dikemukakan dalam berbagai bentuk yang
berbeda-beda.
Kedua karakteristik inilah yang sering menimbulkan
pedebatan antara orang-orang yang meyakini kebenaran
Al Qur’an dan orang-orang yang meragukan kebenaran
Al Qur’an, mengapa kisah-kisah tersebut (dalam Al
Qur’an) tidak diceritakan secara kronologis dan sistematis
sehingga mudah untuk dipahami, dan juga mereka
memandang bahwa pengulangan kisah-kisah itu kurang
efektif dan efisien.
Kemudian mengenai fiktif atau tidaknya kisah-kisah
tersebut, Ahmad Khalafullah menyatakan bahwa kisah-
kisah dalam Al Qur’an merupakan karya seni yang tunduk
pada daya cipta dan kreativitas yang ada dalam seni,
tanpa harus memeganginya sebagai kebenaran sejarah,
ia juga menyatakan bahwa ulama’ terdahulu telah berbuat
salah dengan menganggap bahwa kisah dalam Al Qur’an
bisa dipegangi.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai