PEMBAHASAN
A. Definisi Amtsal
Kata amtsal adalah jamak dari kata Matsal. Matsal, mitsl, dan matsil sama
dengan syabah, syibh dan syabih (semakna), yang berarti penyerupaan suatu
keadaan dengan keadaan lainnya demi tujuan yang sama.
Dalam sastra Matsal adalah ungkapan perkataan yang dihikayatkan dan
sudah populer dengan maksud menyerupakan keadaan yang terdapat dalam
perkataan itu dengan keadaan sesuatu yang karenanya perkataan itu diucapkan.
Amtsal menurut istilah (terminologi) dirumuskan oleh para ulama dengan
redaksi yang berbeda-beda.
Menurut Zamakhsyari Matsal menurut asal perkataan berarti mitsl dan An-
Nazir (yang serupa, yang sebanding).1
Zamakhsyari mengisyaratkan dua makna dari kata matsal tersebut,
pertama, matsal pada dasarnya dapat diartikan almitsl dan An-Nazir (yang
serupa, yang sebanding, karena itu setiap perkataan yang berlaku dan sudah
populer serta menyerupai sesuatu baik itu orang, keadaan disebut matsal. Kedua,
matsal termasuk isti’arah, yakni kata yang dipinjam yang ditunjukkan untuk
menggambarkan suatu keadaan baik itu sifat atau kisah yang mana dianggap
penting dan mempunyai keanehan.2
Menurut rasyid ridha Amtsal adalah kalimat yang digunakan untuk
memberi kesan dan menggerakkan hati nurani, bila didengar terus, pengaruhnya
akan menyentuh lubuk hati yang paling dalam.
Menurut Muhammad Bakar Isma‟il Amtsal Alquran adalah
mengumpamakan sesuatu dengan yang lain, baik dengan jalan isti’arah, kinayah,
atau tasybih.3
Menurut Ibnul Qoyyim amtsal Al-Qur‟an adalah
1
Manna‟ Khalil Al-Qattan, mabahits fi Ulumil Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir,
Studi Ilmu-ilmu Alquran,(surabaya:CV. Ramsa Putra, Halim Jaya, 2012), cet. Ke-15, h. 402
2
Usman, Ilmu Tafsir , (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 160-161.
3
Rosihon Anwar, Ilmu Tafsir, (bandung: CV Pustaka Setia, 2000), cet. Ke-1, h.92.
2
3
Menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal hukum dan
mendekatkan sesuatu yang abstrak (ma’qul) dengan yang kongkrit (mahsus),
atau mendekatkan salah satu dari dua mahsus dengan yang lain dan
menganggap salah satunya sebagai yang lain.
Ayat tersebut dikatakan dimni karena dalam ayat ini tidak terdapat
Tasybih Sharih, adapula yang tidak mengandung Tasybih maupun Isti’arah
sebagaimana pada Al-Hajj:73 berikut,
4
Manna‟ Khalil Al-Qattan, mabahits fi Ulumil Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir,
Studi Ilmu-ilmu Alquran,(surabaya:CV. Ramsa Putra, Halim Jaya, 2012), cet. Ke-15, h. 354-355.
4
5
Manna‟ Khalil Al-Qattan, mabahits fi Ulumil Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir,
Studi Ilmu-ilmu Alquran,(surabaya:CV. Ramsa Putra, Halim Jaya, 2012), cet. Ke-15, h. 404.
5
C. Ciri-Ciri Amtsal
Adapun ciri-ciri amtsal al-Quran, yaitu:
1) Mengandung penjelasan atas makna yang samar atau abstrak sehingga
menjadi jelas, konkret, dan berkesan.
2) Amtsal memiliki kesejajaran antara situasi-situasi perumpamaan yang
dimaksud dan padannya.
3) Ada keseimbangan (Tawazun) antara perumpanaan dan keadaan yang
dianologikan.6
6
Syaikh Manna‟ Al-Qaththan diterjemahkan oleh Aunur Rafiq El-Mazni, Pengantar Studi
Ilmu Alquran,(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2009), Cet. Ke-4.
6
17. perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api[26], Maka
setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari)
mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat.
18. mereka tuli, bisu dan buta[27], Maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan
yang benar),
19. atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap
gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya,
karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati[28]. dan Allah meliputi
orang-orang yang kafir[29].
20. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala
sesuatu.
[26] Orang-orang munafik itu tidak dapat mengambil manfaat dari petunjuk-
petunjuk yang datang dari Allah, karena sifat-sifat kemunafikkan yang bersemi
dalam dada mereka. Keadaan mereka digambarkan Allah seperti dalam ayat
tersebut di atas.[27] Walaupun pancaindera mereka sehat mereka dipandang tuli,
bisu dan buta oleh karena tidak dapat menerima kebenaran.[28] Keadaan orang-
orang munafik itu, ketika mendengar ayat-ayat yang mengandung peringatan,
adalah seperti orang yang ditimpa hujan lebat dan petir. mereka menyumbat
telinganya karena tidak sanggup mendengar peringatan-peringatan Al Quran
itu.[29] Maksudnya pengetahuan dan kekuasaan Allah meliputi orang-orang
kafir.
17.Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, Maka mengalirlah air
di lembah-lembah menurut ukurannya, Maka arus itu membawa buih yang
mengambang. dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat
perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah
Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih
itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; Adapun yang memberi
manfaat kepada manusia, Maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan.7
2. Amtsal kaminah ialah yang tidak ditegaskan lafal tamsil. Tetapi dia
menunjukkan kepada beberapa makna yang indah dan mempunyai tekanan
apabila ia dipindahkan kepada yang menyerupainya (peribahasa). Para
ulama telah membuat contoh tentang amtsal ini dengan beberapa
perumpamaan,
a. Di antaranya ayat yang senada dengan perkataan:
“Sebaik-baik urusan adalah yang seimbang” yakni pada surah dan ayat;
Al-Baqarah:68
)٨٦( ...
68. ... sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda;
pertengahan antara itu...".
Al-Furqan:67,
67.dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-
tengah antara yang demikian.
Al-Isra:110,
...
110. ... dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan
janganlah pula merendahkannya[870] dan carilah jalan tengah di antara kedua
itu".
[870] Maksudnya janganlah membaca ayat Al Quran dalam shalat terlalu keras atau
terlalu perlahan tetapi cukuplah sekedar dapat didengar oleh ma'mum.
7
Manna‟ Khalil Al-Qattan, mabahits fi Ulumil Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir,
Studi Ilmu-ilmu Alquran,(surabaya:CV. Ramsa Putra, Halim Jaya, 2012), cet. Ke-15, h. 356-357.
8
Al-Isra:29.
29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya[852] karena itu kamu menjadi tercela
dan menyesal.
[852] Maksudnya: jangan kamu terlalu kikir, dan jangan pula terlalu
Pemurah.
d. Dan ayat yang senada dengan ungkapan “orang mukmin tidak akan masuk
dua kali pada lubang yang sama” yaitu; surah
Yusuf:64.
8
Sholahuddin Ar-Qardan, Mukhtasar Al-Itqan Fil Ulumil Quran, (Baerut-Lebanon: Dar
An-Nafaus, 1407H-1987M), Cet. Ke-2, h.178.
9
e. Ayat yang senada dengan ungkapan ًمه اعان ظا نما سهط عهي
Siapa saja yang membantu orang aniaya, maka ia akan binasa
)١٣( َص ْان َحق أَوَا َرا ََ ْدتًُُ ع َْه وَ ْف ِس ًِ ََإِوًَُ نَ ِمهَ انصَا ِدقِيه ِ ت ا ْم َزأَجُ ْان َع ِز
َ يز اآلنَ َحصْ َح ِ َ قَان...
51. ... berkata isteri Al Aziz: "Sekarang jelaslah kebenaran itu, Akulah
yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan Sesungguhnya
Dia Termasuk orang-orang yang benar."
Hud:81,
َ انص ْث ُح أَنَي...
)٦٣( ْس انص ْث ُح تِقَ ِزية
9
Rosihon Anwar, Ilmu Tafsir, (bandung: CV Pustaka Setia, 2000), cet. Ke-1, h.93-102.
10
Usman, Ilmu Tafsir , (Yogyakarta: Teras, 2009), h.172.
10
Fathir:43,
Al-Isra‟:84,
E. Manfaat Amtsal
Beberapa manfaat amtsal yaitu;
1) Melahirkan sesuatu yang dapat difahami dengan akal dalam bentuk rupa yang
dapat dirasakan oleh panca indera, mudah diterima akal karena makna yang
difahami oleh akal tidak bersifat menetap dalam ingatan jika tidak difahami
melalui gambaran terdekat dalam pemahaman.12
2) Menyingkapkan hakikat dari mengemukakan sesuatu yang tidak nampak
menjadi sesuatu yang seakan-akan nampak. Sebagaimana pada surah Al-
Baqarah 275.
3) Mengumpulkan makna yang menarik dan indah dalam ungkapan yang padat,
seperti dalam Amtsal Kaminah dan Amtsal Mursalah dalam ayat- ayat di atas.
4) Memotivasi orang untuk mengikuti atau mencontoh perbuatan baik seperti apa
yang digambarkan dalam amtsal.
11
Manna‟ Khalil Al-Qattan, mabahits fi Ulumil Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir,
Studi Ilmu-ilmu Alquran,(surabaya:CV. Ramsa Putra, Halim Jaya, 2012), cet. Ke-15, h. 356-359.
12
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, “Ilmu-Ilmu Alquran (‘Ulum Al-Qur’an)”,
(Semarang: PT.Pustaka Rizki Putra, 2009), Cet. Ke-1, h. 166.
11
6) Amtsal lebih berpengaruh pada jiwa, lebih efektif dalam memberikan nasihat,
lebih kuat dalam memberikan peringatan dan lebih dapat memuaskan hati.
Dalam Al-Qur‟an Allah swt. banyak menyebut amtsal untuk peringatan dan
supaya dapat diambil ibrahnya.
7) Memberikan kesempatan kepada setiap budaya dan juga bagi nalar para
cendekiawan untuk menafsirkan dan mengaktualisasikan diri dalam wadah
nilai-nilai universalnya. (penceramah,guru, dll).14
Maka Para ulama tidak menyukai penggunaan ayat- ayat Alquran sebagai
Matsal, hal yang demikian dianggap sebagai penghinaan terhadap Alquran Ibnu
Syihab Az-Zuhri mengatakan “janganlah kamu menyerupakan sesuatu dengan
13
Manna‟ Khalil Al- Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Quran, ( Jakarta: Halim Jaya, 2009), Cet.
Ke-12, h.409-410.
14
Manna‟ Khalil Al-Qattan, mabahits fi Ulumil Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir,
Studi Ilmu-ilmu Alquran,(surabaya:CV. Ramsa Putra, Halim Jaya, 2012), cet. Ke-15, h.361-362.
12
kitabullah dan sunnah Rasulullah baik berupa ucapan maupun perbuatan seperti
yang dilakukan Abu Ubaid yang memperumpamakan sahabatnya dengan
ayatullah.15
G. Tujuan Amtsal
Adapun tujuan Amtsal dalam Alquran yaitu agar manusia mengambil
pelajaran atau ibrah, apabila mengandung makna kebaikan maka dijadikan
teladan, namun jika mengandung hal kejelekan maka berusaha untuk tidak
mengerjakan, sebagaimana Q.S Az-Zumar:27 dan Al-Hasyr 21
27. Sesungguhnya telah Kami buatkan bagi manusia dalam Al Quran ini
Setiap macam perumpamaan supaya mereka dapat pelajaran.
21. kalau Sekiranya Kami turunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung,
pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya
kepada Allah. dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia
supaya mereka berfikir.
H. Urgensi Amtsal
Faedah umum dari matsal adalah dapat memvisualisasikan hal-hal yang
bersifat abstrak, memvisualisasikan hal yang bersifat abstrak merupakan hal yang
penting, terlebih dalam menyampaikan informasi untuk menyeru orang lain agar
tergugah untuk mengikuti apa yang dianjurkan. Dapat dibayangkan jika sesuatu
hal yang bersifat abstrak tidak dijelaskan dalam bentuk figur yang dapat
15
Manna‟ Khalil Al-Qattan, mabahits fi Ulumil Qur’an, diterjemahkan oleh Mudzakir,
Studi Ilmu-ilmu Alquran,(surabaya:CV. Ramsa Putra, Halim Jaya, 2012), cet. Ke-15, h. 363.
16
Nashruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir , (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2005), h.
259.
13
dibayangkan atau dipahami maka akan sulit utuk dipahami, hal abstrak seperti
surga, neraka, alam barzakh dan sebagainya yang berhubungan dengan alam
akhirat. Dengan demikian akan mudah dipahami dan menghayati pesan-pesan
yang disampaikan oleh allah, dengan adanya Amtsal dalam Alquran manusia akan
lebih memahami makna-makna yang terkandung di dalamNya sehingga membuat
ketertarikan tersendiri dan tidak membosankan.17
17
Nashruddin Baidan, “Wawasan Ilmu Tafsir”, (yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet.
Ke-1, h. 259-260.