Anda di halaman 1dari 9

KAJIAN PENDEKATAN HISTORIS Dan KEBUDAYAAN

Dosen pembimbing: Jiyanto,S.PD.I.,M.PD.I

Disusun oleh:

Amru Ma’ruf

Naufal Miqdad

Nasrullah M Thofa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT ISLAM MAMBA’UL ‘ULUM

SURAKARTA

2021
BAB I

PENDULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendekatan kesejarahan ini sangat penting dalam memahami agama, karena agama itu
sendiri turun dari situasi yang konkret dan berkaitan dengan kondisi sosial kemasyarakatan.
Melalui pendekatan sejarah ini seorang diajak untuk memasuki keadaan yang sebenarnya
berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Seorang yang ingin memahami Al- Qur’an atau
kejadian-kejadian yang mengiringi turunnya Al-Qur’an. Tujuan pendekatan historis adalah
untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara
mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasikan, serta mensistesiskan bukti-bukti untu
menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Melalui pendekatan historis
seseorang diajak menukik dari alam idealis yang bersifat empiris dan mendunia. Dari
keadaan ini seseorang akan melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat
dalam idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis. Maka lapangan sejarah adalah
meliputi segala pengalaman manusia. Kehadiran agama semakin dituntut agar ikut terlibat
secara aktif di dalam memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia. Agama
tidak boleh hanya sekedar menjadi identitas normatif atau hanya berhenti pada tataran
teoritis, melainkan secara konsepsional harus dapat menunjukkan cara- cara yang paling
efektif dalam memecahkan masalah. Tuntutan terhadap agama yang demikian itu dapat
dijawab apabila pengkajian agama yang selama ini banyak menggunakan pendekatan teologis
normatif harus dilengkapi dengan pengkajian agama yang menggunakan pendekatan lain
yang secara operasional konseptual dapat memberikan jawaban terhadap masalah yang
timbul. Setidaknya ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam studi Islam, yaitu
pendekatan doktriner dan pendekatan ilmiah. Pendekatan doktriner dalam studi Islam adalah
pendekatan dengan melihat Islam sebagai sebuah doktrinagama yang harus dipraktikkan
secara ideal. Pendekatan ini dikenal pula dengan pendekatan normatif. Sedangkan pendekatan
ilmiah adalah pendekatan dengan melihat Islam sebagai sebuah ilmu. Dalam konteks ini
Amin Abdullah berpandangan bahwa dalam studi Islam, yang diperlukan bukan hanya
pendekatan doktriner, yang dalam hal ini ia mengistilahkannya dengan pendekatan teologis
filosofis, tetapi juga pendekatan ilmiah yang menurutnya dibagi menjadi dua, yaitu
pendekatan linguistik- historis dan pendekatan

1
sosiologis antropologis. Ia berasumsi bahwa ilmu apapun, termasuk ilmu tentang Islam
yang memiliki kompleksitasitasny sendiri tidak dapat berdiri sendiri. Begitu ilmu
pengetahuan tertentu mengklaim dapat berdiri sendiri, merasa dapat menyelesaikan persoalan
secara sendiri, tidak memerlukan bantuan dan sumbangan dari ilmu yang lain, maka self
sufficiency ini cepat atau lambat akan berubah menjadi narrow-mindedness untuk tidak
menyebutnya fanatisme partikularitas disiplin keilmuan.

1. RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian pendekatan historis dan kebudayaan?
Bagaimana karakteristik pendekatan historis dan kebudayaan?
Bagaimana signifikansi pendekatan historis dan kebuayaan?
2. TUJUAN MASALAH
Menjelaskan pengertian pendekatan historis dan kebudayaan.
Menjelaskan krakteristik pendekatan historis dan kebudayaan .
Menjelaska signifikansi pendekatan historis dan kebudayaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

 PENGERTIAN
Pendekatan Historis terdiri dari dua kata yakni pendekatan dan historis. Kata historis
itu sendiri berasal dari bahasa Inggris yakni History yang artinya sejarah atau
riwayat.Secara terminology pengertian sejarah atau historis itu sendiri adalah suatu
rangkaian peristiwa yang meliputi unsur tempat, waktu, objek, latar belakang dan pelaku
yang terdapat dalam peristiwa itu. sejarah itu merupaka serangkaian cerita manusia yang
terjadi pada masa lampau dengan segala rangkaiannya.Unsur terpenting dalam sejarah itu
adalah sebuah peristiwa. selain itu penelitian dengan daya kritis dalam sejarah itu tidak
kalah pentingnya karena dengan adanya penelitian tersebut kita bisa mengungkapkan
kebenaran dalam makna yang terkandung dalam sejarah tersebut. jadi kita itu perlu
memahami pendekatan pada sejarah ini.Pendekatan sejarah itu sendiri adalah suatu usaha
untuk menyelidiki fakta dan data masa lalu melalui pembuktian, penafsiran, dan juga
penjelasan melalui fikiran kritis dari prosedur penelitian ilmiah.

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari budhi, diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi
dan akal manusia. Bentuk lain dari kata budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa
Latin yaitu cultura kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Kebudayaan bisa dikatakan sebagai suatu sistem dalam
masyarakat dimana terjadi interaksi antar individu/kelompok dengan idnividu/kelompok
lain sehingga menimbulkan suatu pola tertentu, kemudian menjadi sebuah kesepakatan
bersama (baik langsung ataupun tidak langsung) yang akan dianggap sesuatu yang
mempunyai nilai dalam kehidupan bersama..

3
 KARAKTERISTIK PENDEKATAN HISTORIS dan KEBUDAYAAN

Unik, artinya peristiwa sejarah hanya terjadi sekali, dan tidak mungkin terulang
peristiwa yang sama untuk kedua kalinya.Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis
adalah peristiwa-peristiwa yang dianggap penting yang mempengaruhi perubahan dan
perkembangan manusia abadi, artinya peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan akan
selalu dikenang sepanjang masa.
1.PERIODISASI
Periodisasi adalah pembabakan waktu yang digunakan untuk berbagai peristiwa.
Periodisasi yang dibuat para ahli tentang suatu peristiwa yang sama dapat berbeda-beda
bentuknya dikarenakan alasan pribadi atau subyektif.
2.KRONOLOGI
Kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Kronologi berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadinya peristiwa sejarah.Manfaat
kronologi adalah:
-dapat membantu menghindarkan terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.
-dapat merekonstruksi peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu dengan tepat.
-dapat menghubungkan dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu
yang sama.
3.KRONIK
Kronik adalah catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah.
4.HISTORIOGRAFY (Penulisan Sejarah)
Historiogray adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang
telah diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran
terhadap data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar
untuk kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu perlu
dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya. Sejarawan harus menyadari dan
berusaha agar orang lain dapat mengerti pokok-pokok pemikiran yang diajukan.
Karakteristik kebudayaan sendiri merupakan sesuatu yang dapat dipelajari, dapat ditukar
dan dapat berubah, itu terjadi ‘hanya jika’ ada jaringan interaksi antar manusia atau antar
masyarakat dalam bentuk komunikasi antarpribadi maupun antarkelompok budaya yang terus
menerus.Mengutip dari apa yang telah disampaikan oleh Edward T. Hall, budaya merupakan
sebuah komunikasi, dan komunikasi adalah budaya. Jika kebudayaan diartikan sebagai
sebuah

4
kompleksitas total dari seluruh pikiran, perasaan, dan perbuatan manusia, maka untuk
mendapatkannya dibutuhkan sebuah usaha yang selalu berurusan dengan orang lain.

 SIGNIFIKSI PENDEKATAN HISTORIS DAN KEBUDAYAAN

Signifikansi historis adalah konsep historiografi yang mendefinisikan dan mempengaruhi


ingatan sosial tentang peristiwa masa lalu.Sejarawan menganggap pengetahuan tentang
tanggal dan peristiwa sebagai konten utama sejarah, atau "pengetahuan tingkat pertama".
Mereka menggolongkan signifikansi historis sebagai aspek studi konten primer,
menganggapnya sebagai "pengetahuan tingkat kedua" atau sekunder. Namun, cara tanggal
dan peristiwa dipilih dan dijelaskan sering digunakan untuk menetapkan signifikansi, tanpa
mengakuibias Pendekatan kesejarahan ini sangat penting dalam memahami agama,karena
agama itu sendiri turun dari situasi yang konkret dan berkaitan dengan kondisi sosial
kemasyarakatan. Melalui pendekatan sejarah ini seorang diajak untuk memasuki keadaan
yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa. Seorang yang ingin
memahami Al-Qur’an.

Definisi signifikansi budaya (cultural significance) menurut Piagam Burra (1981), adalah
nilai-nilai estetis, historis, ilmiah, sosial atau spiritual untuk generasi dahulu, kini atau masa
datang.

Signifikansi budaya tersirat dalam tempat itu sendiri, bahan-bahannya, tata-letaknya,


fungsinya, asosiasinya, maknanya, rekamannya, tempat-tempat terkait dan obyek-obyek
terkait.

Bahan-bahan disini artinya seluruh material fisik sebuah tempat termasuk komponen, isi
dan obyek-obyek yang dapat memberi makna pada ruang dan bisa merupakan elemen penting
dari signifikansi sebuah tempat.

Tata letak artinya kawasan yang mengitari suatu tempat yang dapat mencakup jangkauan
visual.

Tempat terkait artinya sebuah tempat yang memberi kontribusi pada signifikansi budaya
tempat yang lain.

5
Obyek terkait artinya obyek yang memberi kontribusi pada signifikansi budaya sebuah
tempat tetapi tidak berada pada tempat tersebut.

BAB III

PERNUTUP

 KESIMPULAN

Secara terminology pengertian sejarah atau historis itu sendiri adalah suatu rangkaian
peristiwa yang meliputi unsur tempat, waktu, objek, latar belakang dan pelaku yang terdapat
dalam peristiwa itu. sejarah itu merupaka serangkaian cerita manusia yang terjadi pada masa
lampau dengan segala rangkaiannya.

Karakteristik pendekatan historis dan kebudayaan Unik, artinya peristiwa sejarah


hanya terjadi sekali, dan tidak mungkin terulang peristiwa yang sama untuk kedua
kalinya.Penting, artinya peristiwa sejarah yang ditulis adalah peristiwa-peristiwa yang
dianggap penting yang mempengaruhi perubahan dan perkembangan manusia Abadi, artinya
peristiwa sejarah tidak berubah-ubah dan akan selalu dikenang sepanjang masa.Periodisasi
adalah pembabakan waktu yang digunakan untuk berbagai peristiwa.

Manfaat kronologi adalah

-dapat membantu menghindarkan terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.


-dapat merekonstruksi peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu dengan tepat.
-dapat menghubungkan dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu
yang sama.Kronik adalah catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah.
Historiogray adalah proses penyusunan fakta-fakta sejarah dan berbagai sumber yang telah
diseleksi dalam sebuah bentuk penulisan sejarah. Setelah melakukan penafsiran terhadap
data-data yang ada, sejarawan harus sadar bahwa tulisan itu bukan hanya sekedar untuk
kepentingan dirinya, tetapi juga untuk dibaca orang lain. Oleh karena itu perlu
dipertimbangkan struktur dan gaya bahasa penulisan nya.Signifikansi pendekatan historis dan
kebudayaan.

Signifikansi historis adalah konsep historiografi yang mendefinisikan dan


mempengaruhi ingatan sosial tentang peristiwa masa lalu.Sejarawan menganggap
pengetahuan tentang tanggal dan peristiwa sebagai konten utama sejarah, atau «pengetahuan

6
tingkat pertama». Mereka menggolongkan signifikansi historis sebagai aspek studi konten
primer, menganggapnya sebagai «pengetahuan tingkat kedua» atau sekunder. Namun, cara
tanggal dan

peristiwa dipilih dan dijelaskan sering digunakan untuk menetapkan signifikansi,


tanpa mengakui biasPendekatan kesejarahan ini sangat penting dalam memahami
agama,karena agama itu sendiri turun dari situasi yang konkret dan berkaitan dengan kondisi
sosial kemasyarakatan.Melalui pendekatan sejarah ini seorang diajak untuk memasuki
keadaan yang sebenarnya berkenaan dengan penerapan suatu peristiwa.Seorang yang ingin
memahami Al-Qur’an.

DAFTAR PUSTAKA

13Badri Yatim, Historiografi Islam, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1997), hal. 1. 14
Nasution, Harun Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antardisiplin Ilmu,
(Bandung: Purjalit dan Nuansa, 1998), hal. 119 15 Nasution, Harun Tradisi Baru. hal. 119
16 Hasan Usman, Metode Penelitian Sejarah, hal. 46 17 M. Yatimin Abdullah, Op. Cit,
hal. 58 Koentjaraningrat, 1988 Ilmu Antropologi. Jakarta: Bhratara.
https://belajarbersamayulia.weebly.com/karakteristik-sejarah.html

7
8

Anda mungkin juga menyukai