Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MAKANAN DAN MACAM-MACAM MASHDAR TSULATSI

MUJARROD DAN MAZID

Mata Kuliah : Bahasa Arab

Dosen Pengampu :Mutthoriq Alil Abasir, Lc, M.H.

Disusun Oleh:

1. Mohammad Ridwan Habibullah


2. M. Zaki

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, FAKULTAS TARBIYAH

MA’HAD ‘ALY BAHASA ARAB DAN PENDIDIKAN ISLAM

SURAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkankepada Allah Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Makanan dan Macam-Macam Mashdar Tsulatsi Mujarrod dan
Mazid” dengan tepat waktu. Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Bahasa Arab dan kami juga berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan secara global tentang makanan dan macam-macam
mashdar tsulatsi mujarrod dan mazid dengan bahasa arab bagi para pembaca dan juga
penulis.

Dalam kesempatan yang baik ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Mutthoriq
Alil Abasir, Lc, M.H. sekalu dosen pengampu mata kuliah Bahasa Arab, serta kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam
makalah ini terdapat banyak kekurangan. Oleh sebab itu, diharapkan adanya kritik, saran, serta
usulan demi perbaikan makalah di masa mendatang. Semoga Allah member balasan atas segala
amal yang telah dilakukan dan dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, 21 November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. iii
BAB I........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ...................................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 5
BAB II....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Makanan................................................................................................................ 6
2.2 Kosakata Makanan dalam Bahasa Arab.................................................................................. 7
2.3 Contoh Penggunaan Kosakata Makanan dalam Kalimat Bahasa Arab. ................................. 8
2.4 Contoh Penggunaan Kosakata Makanan dalam Percakapan Bahasa Arab. ............................ 8
2.5 Pengertian Mashdar .............................................................................................................. 10
2.6 Macam-Macam Mashdar ...................................................................................................... 10
2.7 Macam-Macam Mashdar Fi’il Tsulatsi ................................................................................. 12
BAB III ................................................................................................................................................... 16
PENUTUP .............................................................................................................................................. 16
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 16
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................. 17
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai seorang muslim yang ingin mendekatkan diri, atau berusaha untuk
taat kepada Allah Sang Maha Pencipta, tentulah kita harus menjalankan ibadah
kepada Allah, baik itu yang wajib maupun yang sunnah agar Allah ridho kepada
kita. Namun ada hal lain yang tak boleh kita abaikan dalam usaha memperoleh
ridho Allah, yaitu makanan dan minuman. Dalam Islam halal dan haram telah
ditentukan dengan jelas, banyak sekali ayat Al- Qur'an dan Al-Hadis yang
membahas hal tersebut.

Dengan demikian, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal


merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam. Apabila makanan dan minuman kita
terjaga dari yang diharamkan Allah, atau dengan kata lain kita hanya makan atau
mengkonsumsi yang dihalalkan Allah, niscaya ridho Allah itu tidak mustahil kita
peroleh jika kita taat kepada-Nya. Tetapi sebaliknya, meskipun kita taat, namun
kita makan dan minum dari yang haram yang bukan karena udah, maka akan sia-
sialah usaha kita. Untuk itu, makalah ini disusun untuk mengupas tentang
makanan dan minuman yang halal dan yang haram dalam Islam.

Sementara itu, di dalam bahasa arab mempelajari Ilmu Nahwu & Shorof
sangatlah penting. Karena dari situlah kita bisa mempelajari bahasa arab dengan
mudah. Selain itu, mempelajari Ilmu Nahwu & Shorof sangat penting untuk
memahami Al-Qur’an, artinya karena menurut kaidah hukum Islam, mengerti
Ilmu Nahwu & Shorof bagi mereka yang ingin memahami Al-Qur’an hukumnya
fardlu ‘ain.
Dan sangat dianjurkan bagi manusia untuk menjaga lisannya dari
kesalahandan biasa faham artinya Al-Qur’an dan Hadits maka oleh karena itulah
Ilmu Nahwu & Shorof harus dipelajari dan difahami lebih didahulu dibanding
ilmu yang lain karena tanpa Ilmu Nahwu & Shorof tidak akan pernah dapat
dipahami.

1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa rrumusan masalah yang akan dibahas selanjutnya pada


makalah ini diantaranya :
1. Apa pengertian makanan?
2. Kosakata apa saja yang familier tentang makanan dalam bahasa arab?
3. Apa saja contoh penggunaannya dalam kalimat bahasa arab?
4. Apa pengertian mashdar?
5. Apa saja macam-macam mashdar tsulatsi mujarrod dan mazid?
6. Apa saja contoh penggunaan mashdar dalam kalimat bahasa arab?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, di dapatkan tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian makanan.


2. Mengetahui kosakata makanan dalam bahasa arab.
3. Mengetahui penggunaan kosakata tersebut dalam bahasa arab.
4. Mengetahui pengertian mashdar.
5. Mengetahui macam-macam mashdar tsulatsi mujarrod dan mazid.
6. Mengetahui penggunan mashdar dalam kalimat bahasa arab.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makanan

Secara etimologi makan berarti memasukkan sesuatu melalui mulut,


sedangkan makanan ialah segala sesuatu yang boleh dimakan. Dalam bahasa
arab makanan berasal dari kata al-tha’am (‫ (الطعام‬dan jamaknya Al-Ath’imah
(‫ )األطعمة‬yang artinya makanan-makanan. Selain itu, ada beberapa kosakata
lainnya dalam bahasa arab yaitu : ‫ َو ْج َبة‬،‫ َمأ ْ ُك ْوالَت‬،‫ قُ ْوت‬،‫ ِغذَاء‬،‫ ت َ ْع ِذ َية‬،‫( أ ُ ْكل‬ukl,
ta’dziyyah, ghidaa’, quut, ma’kuulaati, dan wajbah) yang semuanya artinya
adalah makanan. Sedangkan dalam ensiklopedi hukum Islam makanan ialah
segala sesuatu yang boleh dimakan oleh manusia atau sesuatu yang
menghilangkan lapar.

Sedangkan pengertian makanan menurut istilah adalah apa saja yang


dimakan oleh manusia dan disantap, baik berupa barang pangan, maupun yang
lainnya. Penggunaan kata tha'am dalam al-Qur'an bersifat umum, yakni setiap
yang dapat dimakan, baik makanan itu berasal dari darat dan laut, maupun
makanan yang belum diketahui hakikatnya. Dengan demikian kata al-tha'am
makanan, adalah menunjukan arti semua jenis yang biasa dicicipi (makanan
dan minuman). Makanan menurut al-Qur'an, ada yang halal dan ada yang
haram.

Makanan merupakan sumber protein yang berguna bagai manusia, yang


berasal dari hewan disebut protein hewani dan yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan disebut protein nabati. Semuanya merupakan karunia Allah kepada
manusia. Oleh karena itu Islam tidak melarang manusia baik laki-laki maupun
wanita untuk menikmati kehidupan dunia, seperti makanan dan minuman,
sesuai dengan firman Allah Swt dalam Surah al 'Araf ayat 31:
‫۞ ٰيبَنِ ْْٓي ٰا َد َم ُخذُ ْوا ِز ْينَت َ ُك ْم ِع ْن َد ُك ِل َمس ِْجد َّو ُكلُ ْوا َوا ْش َرب ُْوا‬
‫َو ََلتُس ِْرفُ ْو ۚا اِنَّهٗ ََل ي ُِحبُّ ْال ُمس ِْرفِيْن‬
Artinya : “Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus
pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan
berlebihan. Sesungguhnya, Allah tidak menyukai orang yang berlebihan”.

2.2 Kosakata Makanan dalam Bahasa Arab

Terjemah ke Bahasa
No Bunyi Bacaan Bahasa Arab
Indonesia

1 Makanan bergizi ghidzaa’un, quutun ‫ قُ ْوت‬،‫ِغذَاء‬

2 Makanan banyak Zafar ‫زَ فَر‬

3 Makanan cadangan Tamwiina ‫ت َْم ِويْن‬

4 Makanan pembuka muqbila ‫ُمقَ ِبِّل‬

quut, ma’kuulaat,
6 Bahan makanan ‫ ُمؤْ نَة‬،‫ َمأ ْ ُك ْوالَت‬،‫قُ ْوت‬
muulaat
qoo imatattho’aami, laa
7 Daftar makanan َّ ‫ الَئِ َحة ال‬،‫ط َع ِام‬
‫ط َع ِام‬ َّ ‫قَائِ َمة ال‬
ihatattho’aami

8 Tempat makan math’aam ْ ‫َم‬


‫طعَم‬

9 Mencerna makanan hadlama – yahdlim ‫ض َم – يهضم‬


َ ‫َه‬

10 Menu makanan laa ihatattho’aami َّ ‫الَئِ َحة ال‬


‫ط َع ِام‬

11 Ransum makanan waq’ah ‫َو ْق َعة‬

12 Resep makanan Washfah ‫صفَة‬


ْ ‫َو‬

13 Toko makanan mahmash, mahmashoh ‫صة‬


َ ‫ َم ْح َم‬،‫َم ْح َمص‬

14 Sari makanan mughdin, almughoddii ‫ ْال ُمغَ ِدِّي‬،ِّ‫ُمغَد‬


15 Makanan pokok ‘aisy, ‘iisyah, quut ‫ قُ ْوت‬،‫ ِع ْيشَة‬،‫عيْش‬
َ
biqoolah, baqoolah,
16 Toko bahan makanan ‫ ِس َمانَة‬،‫ بَقَّالَة‬،‫بِقَالَة‬
simaanah

17 Roti khubzun ‫خبز‬

18 Kacang – kacangan mukassaroot ‫ُم َكس ََّرات‬

19 Manisan halwa ‫حلوى‬

20 Makanan kaleng mu’allabaat ‫ُمعَلَّبَات‬

2.3 Contoh Penggunaan Kosakata Makanan dalam Kalimat Bahasa Arab.

1. ‫( يتناول محمد الفَطور بالغذاء‬Muhammad sarapan dengan makanan bergizi)


2. ‫( قضيت التموين في السفر‬Aku telah menghabiskan makanan cadangan dalam
perjalanan)
3. ‫( اشترى أحمد القوت في المحمصة‬Ahmad telah membeli bahan makanan di
toko makanan)
4. ‫( تذهب عائشة إلى المطعم‬Aisyah sedang pergi ke kedai makanan)
5. ‫( أكل محمود المقبل قبل العشاء‬Mahmud makan makanan pembuka sebelum
makan malam)

2.4 Contoh Penggunaan Kosakata Makanan dalam Percakapan Bahasa Arab.

ُّ ِ‫ َماذَا تُح‬:ٌ‫سن‬
‫ب َيا َخا ِلدُ؟‬ َ ‫َح‬

Hasan: Apa yang kamu sukai wahai Kholid?

َ‫ب ا‬
‫اْل اك َل‬ ُّ ِ‫ اُح‬:ُ‫َخا ِلد‬
Kholid: Saya suka makan
َ ‫ي ااْلَ اك َل َو الش ََّر‬
ُّ ِ‫اب تُح‬
‫ب؟‬ ُّ َ‫ ا‬:ٌ‫سن‬
َ ‫َح‬

Hasan: Makanan dan minuman apa yang kamu sukai?

‫ب ال َح ال َوی َو ا العَ ِصي َار‬


ُّ ِ‫ اُح‬:ُ‫َخا ِلد‬

Kholid: Saya suka manisan (coklat) dan jus

‫ط او ِر؟‬ َ َ‫ َماذَا تَتَن‬:ٌ‫سن‬


ُ ُ‫او ُل فِي الف‬ َ ‫َح‬

Hasan: Apa yang kamu santap saat sarapan?

‫ص ِغي ًارا مِ نَ ا العَ ِصي ِار‬ ُ ‫ض ًۃ َواحِ َدۃً َو ِق اطعَ ًۃ مِ نَ ا ال ُخب ِاز ث ُ َّم اَش َار‬
َ ‫ب ك اُوبًا‬ ُ ُ‫او ُل فِي ا الف‬
َ ‫ط او ِر بَي‬ َ َ‫ اَتَن‬:‫َخالِد‬

Kholid: Saya sarapan telur satu biji dan sepotong roti lalu saya minum jus satu
gelas kecil.

‫ َو فِي ا ال َغدَاءِ َماذَا تَأ ا ُكلُ؟‬:ٌ‫سن‬


َ ‫َح‬

Hasan: Dan siang hari apa yang kamu makan?

‫ب ا العَ ِصي َار‬


ُ ‫ آ ُك ُل ا ال َح ال َوی َو اَش َار‬:ُ‫َخا ِلد‬
Kholid: Saya makan manisan dan minum jus

‫ ِل َماذَا ا َ انتَ سَمِ اي ٌن؟‬.‫ ا َ انتَ تَأ ا ُك ُل َمعِي َق ِلي ًاًل‬:ٌ‫سن‬


َ ‫َح‬

Hasan: Kamu kalau makan bersama saya sedikit, kenapa kamu bisa gemuk?

‫ب ا ال َع ِصي َار دَا ِئ ًما‬


ُ ‫ ِ َْلنَّنِي آ ُك ُل ا ال َح ال َوی َك ِثي ًارا َو اَش َار‬:ُ‫َخا ِلد‬
Kholid: Karena saya banyak makan manisan dan selalu minum jus.
2.5 Pengertian Mashdar
Mashdar menurut etimologi (bahasa) adalah asal atau sumber. Adapun
menurut terminlogi (istilah) adalah isim yang menunjukkan arti yang tidak dikenai
masa/waktu.
.‫المصد ر لغة هو األصل أو المرجع‬
‫مجرد من الزمان‬
ِّ ‫أما اصطالحا فهو ما د ِّل على معنى‬

Selain itu ada juga yang mendefinisikan :


‫هو ما كان ثالثا من تصريف فعله‬
“Kata yang merupakan bentuk ketiga dari tashrif fi’ilnya”

Dalam kitab ‫ المفتاح فى الصرف‬dijelaskan :


‫المصدر ما د َّل على الحدث ال غير‬
“Mashdar adalah kata yang menunjukkan arti kejadian, tidak kepada
selainnya.”

Jadi, mashdar itu adalah urutan ketiga dalam susunan tashrif ishtilahi.
Mashdar adalah kata dasar yang berarti semua kata jadian berasal dari satu kata
dasar, yaitu mashdar. Oleh karena itulah mashdar sering disebut musytaq minhu
(sumber pengambilan). Mashdar tidak memiliki pola tertentu seperti halnya isim
fa’il atau isim maf’ul, tetapi mashdar bisa diketahui dengan melihat kamus bahasa
Arab.

2.6 Macam-Macam Mashdar

1) Mashdar Taukid
‫هو مصدر يذكر تأكيدا للفعل‬
Mashdar taukid adalah mashdar yang disebutkan untuk menguatkan fi’ilnya.
Seperti: ‫ = فهمتُ فه ًما‬saya paham (dengan sebenar-sebenarnya)
2) Mashdar Mimi
‫هو مصدر مبدوء بميم زائدۃ ويؤدى نفس معنى المصدر‬
Mashdar mimi adalah mashdar yang diawali dengan huruf mim dan bermakna
mashdar itu sendiri.
Seperti : ‫ مصلحة‬,ً‫ ُمدحرجا‬,ً‫َمنصرا‬

3) Mashdar Marrah
‫هو مصدر يدل على وقوع الحدث مرۃ واحدۃ‬
Masdar yang menunjukkan bahwa pekerjaan itu terjadi hanya sekali saja.
Apabila fi`il-nya berasal dari fi`il tsulatsi (fi`il yang terdiri dari 3 huruf
asal), maka masdar marrahnya mengikuti wazan ‫فعلة‬. seperti : ‫ = ضربته ضربة‬Saya
memukulnya sekali saja.

4) Masdar Haiat
‫هو مصدر يدل على هيئة الفعل حين وقوعه‬
Masdar yang menunjukkan tentang macam pekerjaan pada saat pekerjaan itu
terjadi
Istilah lain dari masdar haiat ini adalah ‫( مصدر النوع‬mashdar na’u). Masdar
haiat mengikuti wazan ‫ فعلة‬, seperti :
‫جلست جلسة العلماء‬
Saya duduk laksana duduknya para ulama.

5) Masdar Shina`i
‫هو اسم تلحقه ياء النسب تليها تاء التأنيث للدْللة على معنى المصدر‬
Isim yang diikuti dengan ya nisbat dan ta` ta`nits agar menunjukkan arti
masdar.
Tanda masdar shina`i adalah apabila pada bentuk masdar itu terdapat ya`
nisbat (ya` yang berarti menyifati), seperti kata ‫( إنسان‬manusia)
menjadi ‫( إنسانية‬kemanusiaan)
6) Masdar Muawwal ‫مصدر المؤول‬
Masdar muawwal adalah masdar yang tidak disebutkan tetapi dapat
dipahami dari kalimat tersebut. Masdar muawwal biasanya terdiri dari :
1) ‫ أن‬dan fi’il mudhori’
Contohnya :
)‫أريد أن أقابلك (أى أريد مقابلتك‬
2) ‫ ما‬dan fi`il madhi
Contohnya :
) ‫يسرني ما عملت ( أى يسرنى عملك‬
ِّ , isim dan khabar-nya
3) ‫أن‬
Contohnya :
(‫هدفه أنه ينجح في اإلمتحان ( أى هدفه نجاحه في اإلمتحان‬

2.7 Macam-Macam Mashdar Fi’il Tsulatsi

1. Mashdar Fi’il Tsulatsi Mujarrad (Fi’il 3 huruf)

Mashdar fi’il 3 huruf tidak mempunyai kaidah tertentu, tetapi mempunyai


bentuk-bentuk yang beragam tanpa adanya rumusan, hanya diketahui
dengan sama’ [1] atau merujuk ke kitab bahasa.

a. Tetapi ada wazan-wazan yang biasa dipakai bagi mashdar fi’il 3 huruf:

– Wazan ‫ فِ َعالَة‬untuk profesi

Contoh: ‫ارة‬
َ ‫عة – تِ َج‬
َ ‫عة – ِز َرا‬
َ ‫صنَا‬
ِ

Industri – Pertanian – Perdagangan

– Wazan ‫ فَعَ َالن‬untuk yang menunjukkan keguncangan.

َ – ‫غلَيَان – دَ َو َران‬
Contoh: ‫ط َوفَان‬ َ

Bergolak – Rotasi – Perputaran

– Wazan ‫ فُ ْعلَة‬untuk yang menunjukkan warna.

Contoh: ‫ص ْف َرة‬
ُ – ‫ُخض َْرة‬
Hijau – Kuning

– Wazan ‫ فُ َعال‬untuk yang menunjukkan kepada penyakit dan suara.

Contoh: ‫سعَال – ُزكَام – بُكَاء – نُبَاح‬


ُ

Batuk – Influensa – Tangisan – Suara anjing.

– Wazan ‫ فِعَال‬untuk yang menunjukkan kepada penolakan.

Contoh: ‫إِبَاء – نِفَار – ِعت َاب – ِعيَاذ‬

Enggan – Menghindar – Mencerca – Berlindung

b. Apabila mashdar tidak menunjukkan kepada salah satu makna di atas,


maka biasanya mengikuti wazan berikut ini:

– Fi’il muta’addi (yaitu fi’il yang mempunyai maf’ul bih):

Wazan ‫فَ ْعل‬.

Contoh: ‫ض ْرب – فَ ْهم – َر ْقم‬


َ – ‫س ْمع – فَتْح – َم ْنع‬
َ

(Ada kesalahan yang tersebar di mana kata ‫ َر ْقم‬dibaca dengan memfathahkan qaf,
padahal yang benar ‫ َر ْقم‬dengan mensukunkan qaf.

– Fi’il lazim (yaitu fi’il yang tidak mempunyai maf’ul bih): ‫فُعُول‬

Contoh: ‫س ُجود‬ َ – ‫طلُوع‬


ُ : َ‫س َجد‬ ُ : ‫طلَ َع‬
َ – ‫ ُجلُوس‬: ‫س‬
َ َ‫ قُعُود – َجل‬: َ‫قَعَد‬

(Kecuali ‫ قَ ِب َل‬mashdarnya ‫ قَبُول‬dengan memfathahkan qaf atas wazan ‫)فَعُول‬


– ‫فُعُولَة‬

Contoh: ‫ نُعُو َمة‬: ‫عذُوبَة – نَعُ َم‬ َ ُ ‫عذ‬


ُ :‫ب‬ َ – ‫صعُوبَة‬
ُ :‫ب‬ َ – ‫س ُهولَة‬
َ ُ‫صع‬ ُ : ‫س ُه َل‬
َ
– ‫فَعَل‬

َ : ‫رب‬
Contoh: ‫ط َربًا‬ َ ‫ط‬َ – ‫شبَعًا‬
َ : ‫ َم َر ًحا – شَب َع‬: ‫ فَ َر ًحا – َمر َح‬: ‫فَ ِر َح‬
2. Mashdar Fi’il Tsulatsi Mazid (Fi’il 4 Huruf)

Mashdar-mashdar fi’il 4 huruf qiyasi [2] dan wazan-wazannya berbeda-


beda sesuai bentuk fi’ilnya.
– Apabila fi’il berwazan ‫أَ ْفعَ َل‬, maka mashdarnya berwazan ‫إِ ْفعَال‬.

ً ‫ ِإ ْنك‬: ‫ ِإ ْك َرا ًما أَ ْنك ََر‬: ‫ ِإ ْبقَا ًء أ َ ْك َر َم‬: ‫أ َ ْبقَى‬


Contoh: ‫َارا‬

َ َ‫ أ َ ْوق‬atau ‫ض َح‬
Apabila fa’ fi’ilnya huruf wawu (contoh: ‫ف‬ َ ‫ )أَ ْو‬maka wawu dirubah
menjadi ya’ ketika menjadi mashdar.

َ َ‫ضا ًحا أَ ْوق‬


Contoh: ‫ إِيقَافًا‬: ‫ف‬ َ ‫ إِي َْرادًا أ َ ْو‬: َ‫أ َ ْو َرد‬
َ ‫ إِ ْي‬: ‫ض َح‬

َ َ ‫ أ‬,‫ام‬
Adapun apabila fi’il mu’tal ‘ain (contoh: ‫طا َل‬ َ ‫ أ َ َق‬dan ‫)أ َ َما َل‬, maka mashdarnya
dengan mengkasrahkan huruf pertama dan menambahkan ta’ marbuthah pada
akhirnya.

Contoh:

َ َ‫أَق‬
ً‫ ِإقَا َمة‬: ‫ام‬ ً‫ ِإقَالَة‬: ‫أَقَا َل‬ ً‫طالَة‬ َ َ‫أ‬
َ ‫ ِإ‬: ‫طا َل‬

– Apabila fi’il berwazan ‫ فَعَّ َل‬dengan mentasydid huruf ‘ain, maka mashdarnya
berwazan ‫تَ ْفعِيل‬.

َ ‫ ت َ ْنسِيقًا دَ َّر‬: َ‫ ت َ ْف ِويضًا نَسَّق‬: ‫ض‬


Contoh: ‫ تَد ِْريبًا‬: ‫ب‬ َ ‫فَ َّو‬

َّ ‫غ‬
Apabila fi’il mu’tal akhir (contoh: ‫طى‬ َ ,‫ زَ َّكى‬dan ‫)قَ َّوى‬, maka mashdarnya berwazan
‫ت َ ْف ِعلَة‬.

َّ ‫غ‬
Contoh: ‫ ت َْز ِكيَة‬: ‫ ت َ ْغطِ يَة زَ َّكى‬: ‫طى‬ َ ‫ تَ ْق ِويَة‬: ‫قَ َّوى‬

Apabila fi’il mahmuz akhir, maka mahdarnya berwazan ‫ ت َ ْفعِيل‬atau ‫ت َ ْف ِعلَة‬.

ً ‫ ت َ ْج ِز‬: َ‫ َج َّزأ‬atau ً‫ تَجْ ِزئَة‬- ‫ئ‬


Contoh: ‫ئ‬ ً ِ‫ تَ ْخط‬: َ ‫َطأ‬
َّ ‫ خ‬atau ً‫ت َْخطِ ئَة‬

َ ‫ فَا‬maka mashdarnya berwazan ‫ فِعَال‬atau ً‫علَة‬


– Apabila fi’il berwazan ‫ع َل‬ َ ‫ ُمفَا‬.

Contoh: ‫ قِت ًَاال‬: ‫ قَات َ َل‬atau ً‫سابًا ُمقَاتَلَة‬


َ ِ‫ ح‬: ‫ب‬ َ ‫ َحا‬atau ً‫سبَة‬
َ ‫س‬ َ ‫صا ًما ُم َح‬ َ ‫ خَا‬atau ً‫ص َمة‬
َ ِ‫ خ‬: ‫ص َم‬ َ ‫ُمخَا‬

– Apabila fi’il berwazan ‫ فَ ْعلَ َل‬maka mashdarnya berwazan ‫ فَ ْعلَلَة‬atau ‫فِ ْع َالل‬.

َ ‫ زَ ْخ َر‬atau ً‫زَ ْخ َرفَة‬


Contoh: ‫ ِز ْخ َراف‬: ‫ف‬ ‫ ِد ْح َرا ًجا‬: ‫ دَحْ َر َج‬atau ً‫ ِز ْلزَ ال دَ ْح َر َجة‬: ‫ زَ ْلزَ َل‬atau
‫زَ ْلزَ لَة‬
3. Mashdar Fi’il Tsulatsi Mazid (Fi’il 5 dan 6 Huruf)

Mashdar-mashdar bagi fi’il 5 dan 6 huruf qiyasi.


– Apabila fi’il 5 dan 6 huruf diawali dengan hamzah washal, maka mashdarnya
berwazan seperti fi’il madhi dengan mengkasrahkan huruf ke 3 dan menambahkan
alif sebelum huruf terakhir.

Contoh:
‫ اِ ْجتِ َماعًا‬: ‫اِ ْجت َ َم َع‬
‫ اِ ْن ِدفَاعًا‬: ‫اِ ْندَفَ َع‬
‫ اِ ْس ِت ْق َب ًاال‬: ‫اِ ْستَ ْق َب َل‬

– Apabila fi’il diawali dengan ta’ tambahan, maka mashdarnya berwazan seperti
fi’il madhi dengan mendhammahkan huruf sebelum terakhir.

Contoh:
‫ تَقَدُّ ًما‬: ‫تَقَد ََّم‬
‫ ت َ َعلُّ ًما‬: ‫تَ َعلَّ َم‬
‫ تَدَ ْح ُر ًجا‬: ‫تَدَحْ َر َج‬

[1] Mendengar langsung dari orang arab yang masih fasih.

[2] Ada rumusnya.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Dalam bahasa arab makanan berasal dari kata al-tha’am (‫ (الطعام‬dan jamaknya
Al-Ath’imah (‫ )األطعمة‬yang artinya makanan-makanan.
2. Sedangkan dalam ensiklopedi hukum Islam makanan ialah segala sesuatu
yang boleh dimakan oleh manusia atau sesuatu yang menghilangkan lapar.
3. Mashdar menurut etimologi (bahasa) adalah asal atau sumber.
4. Adapun menurut terminlogi (istilah) adalah isim yang menunjukkan arti yang
tidak dikenai masa/waktu.
5. Masdar memiliki 6 macam, sebagaimana telah disebutkan diatas.
6. Masdar fi’il tsulatsi terbagi menjadi 4 macam, sebagaimana telah disebutkan
di atas
3.2 Saran

Demikian makalah ini kami buat, dalam pembuatan makalah ini


tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kritik dan saran yang
konstruktif senantiasa kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Mu’jam Ma’aniy. https://www.almaany.com/id/dict/ar-id/harga/#context

https://www.ilmuarab.net/2018/10/percakapan-bahasa-arab-tentang-makanan-dan-
minuman.html

https://rumusbilangan.com/bahasa-arab-makanan-dan-minuman

https://tristarjepara.blogspot.com/2015/04/makalah-tentang-masdar.html

https://nahwusharaf.wordpress.com/belajar-ilal/wazan-fiil/fiil-tsulatsi-mazid

https://terjemahmulakhos.wordpress.com/tag/mashdar-fiil-tsulatsi

Anda mungkin juga menyukai