Disusun oleh :
Kelompok 9
2.MUHAMMAD ZAKIYUDDIN
TAHUN 2021
Kata pengantar
i
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.Sholawat serta
salam kami haturkan kepada nabi agung kita,nabi Muhammad shalallahu alaihi
wassalam.Atas rahmat dan hidayah-Nya sehinggga kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang berjudul “HUKUM BACAAN MAD DALAM AL
QURAN DAN MACAM MACAM HURUF MUQHOTHOAH,”
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.Oleh sebab itu,saran
dan kritik yang membangun kami harapkan guna penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. 1.1.Latar Belakang
Al-Qur`an merupakan wahyu Allah yang sangat agung serta cahaya yang
Allah berikan kepada hamba-Nya agar dapat meraih kebahgiaan dunia dan
akhirat.
Al-Qur`an untuk dipelajari dan diamalkan isinya.Banyak orang mampu untuk
membaca Al-Qur`an namun terkadang mereka melupakan kaidah membaca Al-
Qur`an dengan baik dan benar.Padahal hukum membaca Al-Qur`an sesuai kaidah
itu fardhu `ain[kewajiban individual].Sehingga sudah semestinya Al-Qur`an tidak
diperhatikan isinya saja,namun juga cara membacanya.Karena kesalahan dalam
membaca Al-Qur`an dapat mempengaruhi makna.
Diantara hukum tajwid yang perlu diperhatikan adalah hukum mad dalam al
quran
2.1.Rumusan Masalah
i
DAFTAR ISI
Contents
Kata pengantar....................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..............................................................................................................ii
A. 1.1.Latar Belakang.................................................................................................ii
2.1.Rumusan Masalah....................................................................................................ii
3.1.Tujuan......................................................................................................................ii
BAB II...............................................................................................................................1
PEMBAHASAN................................................................................................................1
A.Pengertian mad...........................................................................................................1
B.Hukum mad................................................................................................................1
BAB III..............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian mad
Di saat membaca Alquran, pastinya kita wajib mengetahui tajwid. Salah satu dari
hukum bacaan tajwid ialah hukum bacaan mad. Pengertian mad dalam ilmu tajwid
menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari. Bila pemahaman
minim, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang
seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya.
Di dalam hal ini, pengertian mad menurut bahasa artinya adalah memanjangkan
serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya memanjangkan suara
dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli). Huruf mad seperti yang
dimaksudkan dalam definisi di atas itu ada tiga yakni alif ()أ, wawu ()و, ya’ ()ي.
ketiganya merupakan huruf-huruf dasar mad.
Agar dapat mengetahui dengan lebih rinci, berikut ini kami telah rangkum
pengertian mad serta macamnya dalam ilmu tajwid
-MAD THOBI’I
Mad thabi’i (mad asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif
yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf
wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i.
Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
1
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
َيقُ ْو ُل – س ِم ْي ٌع- ٌك َتا ب
-mad far’i
pengertian Mad Far’i secara bahasa bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut
istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai
hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun. Mad Far'i ini terbagi menjadi
beberapa macam, diantaranya sebagai berikut:
pengertian mad dan macamnya selajutnya merupakan bagian dari Mad Far’i yaitu
Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan
hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan
sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua
setengah alif).
Contohnya:
ِج ْي َء- َجآ َء- َس َوآ ٌء
engertian mad dan macamnya selajutnya merupakan bagian dari Mad Far’i yaitu
Mad Wajib Muttasil. Terjadinya mad ini apabila mad thabi’I bertemu dengan
hamzah pada satu kalimat atau ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan
sepanjang lima harakat atau setara dengan dua setengah kali dari mad thabi’i (dua
setengah alif).
Contohnya:
ِج ْي َء- َجآ َء- َس َوآ ٌء
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini masih termausk ke dalam macam-macam mad.
Mad ini terjadi jika ada Mad Thabi’i bertemu dengan tasydid pada satu kata atau
ayat. Cara membaca mad ini adalah harus panjang selama tiga kali Mad Thabi’i
atau sekitar enam harakat.
Contohnya:
َُوﻻَالضَّآلِّينَ اَلصّاخَ ة
2
4. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i
bertemu dengan huruf mati atau sukun. Cara membacanya adalah sepanjang enam
harakat. Contohnya:
آﻻَن
5. Mad Layyin
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Layyin. Mad ini terjadi jika setelah
huruf yang berharakat fatha wau sukun atau ya’ sukun. Cara membacanya adalah
dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja. Contohnya:
ٌ َْريْبٌ َخو
ف
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian
membaca, sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad
Lein. Cara membacanya adalah terbagi menjadi tiga macam:
Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau
setara 6 harakat.
Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya
mad thobi’i.
Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa.
Contohnya:
ِ َّص ْي ٌر خَ الِ ُدوْ نَ والن
اس َس ِم ْي ٌع ِ َب
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan sebelum haa tadi
terdapat huruf hidup (berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah
panjang seperti halnya mad thobi’i.
Contohnya:
ُاِنَّهُ َكانَ ﻻَ َش ِريْك لَه
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi
jika ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ) ء. Cara untuk membacanya
adalah seperti Mad Jaiz Munfashil.
Contohnya adalah:
ُِع ْن َدهُ اِﻻَّبِ ْاذنِه لَهُ اَ ْخلَ َده
3
9.mad ‘ iwad
Pengertian Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang
ditemukan pada waqaf atau pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk
cara membaca mad ini adalah seperti mad thobi’i.
Contohnya adalah:
َسم ْيعًا بَص ْيرًا َعلِ ْي ًما َح ِكي ًما
Huruf Muqatha’ah yaitu huruf yang terdiri dari beberapa huruf hijaiyyah yang berada
di awal surat dalam Al-Qur’an, seorang Qori ketika membaca huruf tersebut akan
membaca langsung huruf seperti pembacaan pada huruf Hijaiyyah tanpa
penggunaan harakat. Contoh dari penafsiran huruf Muqthoah seperti pada
lafadz الم dalam surah Al-Baqarah dan المص dalam surah al-A’raf disini mmpunyai dua
arti yang pertama: isyarat kalau Al-Qur’an tercipta dari kelebihan huruf Muqathaah,
pendapat ini banyak yang menyetujuinya seperti Zamkhasyary dan Baidhawi.
Sedangkan yang kedua: huruf tersebut sebagai peringatan atas kelebihannya dan di
khususkan kepada orang-orang Makkah.
Cara membaca huruf muqathaah adalah dengan mengeja atau menyebutkan nama
hurufnya. Misalnya membaca dengan “nun” pada huruf muqatha’ah yang terdapat
dalam Q.S. Al-Qalam [68], bukan dibaca seperti memberi harakat atau dibaca
“na”.
احرسصطعقكلمنهي
يَا، هَا، ْ نُ ْون، ِم ْي ْم، اَل ْم، ْ َكاف، ْ قَاف، ْ َعيْن، طَا،ْصاد ِ ، َرا، َحا، ْاَلِف
َ ، ْسيْن
Membaca keempat belas huruf di atas adalah dengan menyebutkan nama hurufnya
yaitu alif, ha, ra, sin, shad, tha, ain, qaf, kaf, lam, mim, nun, ha, dan ya. Selain itu,
disesuaikan dengan panjang bacaannya juga yang akan dibahas berikutnya.
4
Hal lain yang juga perlu diperhatikan ketika membaca huruf-huruf muqatha’ah
adalah ghunnah (dengung). Misalnya dengung diantara huruf lam dan mim ketika
membaca huruf muqatha’ah yang ada di Q.S. Al-Baqarah
5
25. Surah Ad-Dukhaan (Surah ke-44)
26. Surah Al-Jaatsiyah (Surah ke-45)
27. Surah Al-Ahqaaf (Surah ke-46)
28. Surah Qaaf (Surah ke-50)
29. Surah Al-Qalam (Surah ke-68)[]
Jika kita sajikan dalam bentuk tabel atau matrik berdasarkan formasi
huruf muqatha’ah-nya, akan kita lihat kedua puluh sembilan surah tersebut
sebagai berikut:
No. Formasi Terletak dalam Surah Contoh
Huruf Nama Surah Jumlah
Surah
1. 1 huruf Shad, Qaf, dan Nun 3 ن,ق,ص
2. 2 huruf Thaha, an-Naml, Yaasiin, 9 , يس, طس, طه
Ghafir, Fushshilat, az-Zukhruf, حم
ad-Dukhan, al-Jatsiyah, dan
al-Ahqaf
3. 3 huruf Al-Baqarah, Ali Imran, 13 طسم, الر, الم
al-‘Ankabut, ar-Rum, as-
Sajdah, Yunus, Hud, Yusuf,
Ibrahim, al-Hijr, asy-Syu’ara,
dan al-Qashash.
4. 4 huruf Al-A’raf dan ar-Ra’d 2 املر, املص
5. 5 huruf Maryam dan asy-Syura* 2 حم, كهيعص
عسق
6
menghitungnya sebagai satu ayat, maka حم عسق masuk dalam formasi
5 huruf.[]
1- Untuk menunjukkan awal-awal surat. Namun menurut Ibnu Katsir pendapat ini
adalah pendapat yang lemah karena tidak semua surat diawali dengan huruf
muqatha’ah.
2- Awal-awal surat ini diawali dengan muqatha’ah supaya sampai di tengah orang
musyrik yang menentang sehingga ketika mereka mendengar, mereka mau
membaca. Pendapat ini adalah pendapat yang lemah karena jika maksudnya
seperti itu tentu di setiap awal surat mesti ada huruf muqatha’ah. Begitu pula
pendapat ini lemah karena surat Al-Baqarah dan Ali Imran diawali dengan huruf
muqatha’ah namun pembicaraannya bukan ditujukan pada orang musyrik.
3- Huruf muqatha’ah yang terletak di awal surat ini untuk menunjukkan mukjizat
Al-Qur’an. Artinya, manusia atau makhluk tidak bisa mendatangkan yang semisal
Al-Qur’an. Padahal huruf muqatha’ah itu ada dalam bahasa Arab. Oleh karena itu,
setelah penyebutan huruf muqatha’ah yang dibicarakan adalah tentang Al-Qur’an.
Inilah yang terdapat dalam 29 surat.
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian mad menurut bahasa artinya
adalah memanjangkan serta menambah, sedangkan menurut istilah mad artinya
memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli).
Secara umumnya, bacaan mad terbagi menjadi 2 saja, yaitu mad thabi’i (mad asli)
dan mad far’i (mad cabangnya atau bagiannya).
Huruf Muqatha’ah yaitu huruf yang terdiri dari beberapa huruf hijaiyyah yang
berada di awal surat dalam Al-Qur’an, seorang Qori ketika membaca huruf
7
tersebut akan membaca langsung huruf seperti pembacaan pada huruf
Hijaiyyah tanpa penggunaan harakat .
Dan Cara membaca huruf muqathaah adalah dengan mengeja atau menyebutkan nama
hurufnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.merdeka.com/jatim/pengertian-mad-serta-macamnya-dalam-ilmu-
tajwid-menambah-pahala-kln.htm
http://babarusyda.blogspot.com/2019/09/misteri-14-huruf-muqathaah-dalam-
al_23.html
http://iqt.unida.gontor.ac.id/huruf-muqathaah-thantawi-jauhari/
https://tafsiralquran.id/huruf-muqathaah-cara-baca-dan-pembagiannya-dalam-
ilmu-tajwid/