Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ILMU TAJWID

Tentang

HUKUM BACAAN MAD ARIDH LISUKKUN, MAD IWADH DAN MAD

SHILAH (QOSHIROH DAN THOWILAH)

Dosen Pengampu : J.M Ekafitrianda M.Pd

Disusun Oleh:

Patricia Anya Devista (201230162)

Diana (201230175)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGUGURAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, yang dengan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar.
Segala puji bagi-Nya atas segala karunia-Nya yang tiada henti mengalir kepada
kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan
makalah ini. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, kami tidak akan
mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik. Khususnya, kami ingin
menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada para dosen yang telah
memberikan arahan, masukan, dan pembimbingan yang sangat berharga bagi
kami. Dedikasi mereka dalam membimbing kami tidak hanya meningkatkan
pengetahuan kami, tetapi juga menginspirasi kami untuk terus belajar dan
berkembang.
Kami menyadari bahwa setiap hasil karya pasti memiliki kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, kami mengajukan
permohonan maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam makalah ini. Kami
berharap agar pembaca dapat memaklumi dan menerima makalah ini sebagai hasil
usaha kami yang terbaik. Meskipun demikian, kami berkomitmen untuk terus
belajar dan meningkatkan kualitas karya kami di masa yang akan datang. Dengan
demikian, kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi yang
bermanfaat dalam bidang ilmu yang kami teliti, serta menjadi landasan untuk
penelitian lebih lanjut di masa depan. Terima kasih atas perhatian dan
pengertiannya.

Jambi, April 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................1

C. Tujuan...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................2

A. Mad Arid Lissukun...............................................................................2

B. Mad Iwadi.............................................................................................4

C. Mad Shilah............................................................................................5

BAB III PENUTUP........................................................................................9

A. Kesimpulan............................................................................................9

B. Saran......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang dianggap sebagai
pedoman utama dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu aspek penting dalam
memahami dan membaca Al-Qur'an dengan benar adalah mempelajari ilmu
tajwid, yang merupakan ilmu yang mempelajari aturan-aturan bacaan Al-
Qur'an.
Dalam ilmu tajwid, terdapat berbagai macam hukum dan aturan yang
harus dipelajari, salah satunya adalah hukum-hukum mengenai mad (panjang)
dan cara membacanya. Mad merupakan salah satu aspek penting dalam tajwid
karena dapat mengubah makna serta melafalkan bacaan Al-Qur'an dengan
baik dan benar.
Dalam makalah ini, kami akan membahas tiga jenis mad yang penting
dalam ilmu tajwid, yaitu Mad Arid Lissukun, Mad Iwad, dan Mad Shilah
beserta contoh-contohnya dalam teks Al-Qur'an. Pemahaman yang baik
tentang ketiga jenis mad ini akan membantu pembaca dalam meningkatkan
kualitas bacaan Al-Qur'an mereka dan memperdalam pemahaman terhadap
Kitab Suci.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Mad Arid Lissukun?
2. Apa yang di maksud dengan Mad Iwad?
3. Apa yang di maksud dengan Mad Shilah?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang Mad Arid Lissukun
2. Mengetahui tentang Mad Iwad
3. Mengetahui tentang Mad Shilah

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mad Arid Lissukun


1. Pengertian Mad Arid Lissukun
Mad Arid Lissukun adalah satu dari 13 cabang mad far'i. Hal utama
yang perlu diketahui untuk memahami contoh Mad Arid Lissukun adalah
mengetahui mad thabi'i terlebih dahulu. Sebab mad arif lissukun juga
berkaitan dengan huruf-huruf mad, yaitu alif, wawu dan ya.
Secara bahasa, mad artinya panjang, arid artinya bertemu, lissukun
artinya disebabkan sukun atau mati. Sehingga pengertian Mad Arid
Lissukun adalah hukum bacaan dalam ilmu tajwid apabila ada huruf mad
thabi'i bertemu dengan huruf hijaiyah yang berharakat fathah, kasrah dan
dhammah dalam satu kalimat dan diwaqofkan. Waqof merupakan tempat
penghentian pembacaan Al-Qur'an.
2. Ciri Mad Arid Lissukun
a. Terjadi di Tengah Kata: Mad Ardhi Lissukun terjadi pada huruf mad
yang berada di tengah-tengah kata, bukan di awal atau akhir kata.
b. Huruf Mad: Mad Ardhi Lissukun terjadi pada huruf-huruf mad yang
tidak memiliki harakat panjang (mad thobi'i), harakat pendek (mad
wajib 'ain), atau harakat pendek (mad jaiz munfasil). Huruf-huruf
mad yang termasuk dalam kategori ini adalah alif, wawu, dan ya'
mati (sukun).
c. Tidak Terbaca: Mad Ardhi Lissukun menandakan bahwa huruf-huruf
mad tersebut tidak dibaca panjang (harakat alif panjang), meskipun
memiliki harakat panjang. Jadi, seolah-olah huruf-huruf mad ini
tidak terbaca panjang saat membaca.
d. Pisah Suara: Jika terdapat huruf hijaiyah sebelum huruf-huruf mad
Ardhi Lissukun, maka harus dipisahkan suaranya (diletakkan suara
hamzah wasal antara huruf-huruf tersebut).

v
3. Hukum bacaan
Hukum bacaan Mad Arid Lissukun terjadi apabila ada huruf Mad
yakni wau (‫)و‬, alif (‫)أ‬, dan ya (‫ )ي‬bertemu dengan huruf hijaiyah (hidup)
berharakat Fathah, Kasrah, Dhammah Fathatain, Kasratain, dan
Dhammatain di akhir kata, kemudian waqaf (berhenti) pada akhir kata
atau ayat tersebut.
Atau dengan kata lain, Mad Arid Lissukun adalah bacaan panjang
karena huruf Mad bertemu dengan huruf sukun yang disebabkan karena
Waqaf dan terjadi di akhir ayat. Jika tidak diwaqafkan, maka itu tetap
Mad Asli atau Mad Tabi'i.
4. Cara membaca hukum bacaan mad arid lissukun
a. Lebih utama dibaca dengan panjang sampai 3 alif atau 6 harakat /
ketukan, seperti panjang bacaan Mad Lazim Mutsaqqal kilmi.
b. Dibaca sedang yaitu dengan panjang 2 alif atau 4 harakat / ketukan,
atau dua kali panjang bacaan Mad Thobi’i.
c. Dibaca pendek yaitu dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan,
seperti panjang bacaan Mad Thabi’i.
5. Contoh Mad Arid Lissukun
a. Al Fatihah Ayat 1

‫ِبْس ِم ِهّٰللا الَّرْح ٰم ِن الَّر ِح ْيِم‬


Dibaca: Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Penjelasan: Huruf ‫ م‬di akhir ayat dibaca mati sebab waqaf
sesudah Mad Thabi’i.
b. Al Maun Ayat 1
‫َاَر َء ْيَت اَّلِذ ْي ُيَك ِّذ ُب ِبالِّدْيِۗن‬
Penjelasan: Huruf ‫ ن‬di akhir ayat dibaca mati sebab waqaf
sesudah Mad Thabi’i.

c. Al Fill Ayat 2
‫َاَلْم َيْج َع ْل َكْيَد ُهْم ِفْي َتْض ِلْيٍۙل‬

vi
Penjelasan: Huruf ‫ ل‬di akhir ayat dibaca mati sebab waqaf
sesudah Mad Thabi’i.
d. An Nas Ayat 1
‫ُقْل َاُع ْو ُذ ِبَر ِّب الَّناِۙس‬
Penjelasan: Huruf ‫ ِس‬di akhir ayat dibaca mati sebab waqaf
sesudah Mad Thabi’i.
e. Al Baqarah Ayat 2
‫ٰذ ِلَك اْلِكٰت ُب اَل َر ْيَب ۛ ِفْيِهۛ ُهًدى ِّلْلُم َّتِقْيَۙن‬
Penjelasan: Huruf ‫ ن‬di akhir ayat dibaca mati sebab waqaf
sesudah Mad Thabi’i.
Demikian adalah penjelasan huruf Mad Arid Lissukun beserta ciri-
ciri, cara baca, dan contohnya dalam Al Quran. Hukum ini perlu untuk
dipahami karena sangat sering dijumpai di hampir setiap ayat Al Quran.

B. Mad Iwadi
1. Pengertian dan Ciri Mad Iwad
Mad iwad adalah mad yang terjadi karena penggantian harakat
fathatain atau tanwin fathah ( ‫ ) ﹷ‬menjadi alif seperti mad thabi'i karena
diwaqafkan.
Atau dapat diartikan dengan berhentinya bacaan pada tanwin fathah
di akhir kalimat. Bacaan mad iwad dibaca waqaf dengan dipanjangkan
sampai satu alif atau dua harakah.
2. Contoh Mad Iwad
Berikut ini merupakan contoh bacaan mad iwad dalam Al Quran
disertai dengan cara membaca dan sebabnya.
a. QS. Thaahaa: 10
‫َع َلى الَّناِر ُهًدى‬
dibaca 'alan-nāri hudā
Penjelasan: Fathatain di akhir kalimat yang diwaqafkan
sehingga diganti alif dan dipanjangkan hingga dua harakat.
b. QS. An Nisa: 1

vii
ۚ ‫َك ِثْيًرا َّو ِنَس ۤا ًء‬
dibaca kaṡīraw wa nisā`ā
Penjelasan: Fathatain di akhir kalimat yang diwaqafkan
sehingga diganti alif dan dipanjangkan hingga dua harakat.
c. QS. Al Furqan: 18
‫َقْو ًم ۢا ُبْو ًرا‬
dibaca qaumam bụrā
Penjelasan: Fathatain di akhir kalimat yang diwaqafkan
sehingga diganti alif dan dipanjangkan hingga dua harakat.

C. Mad Shilah
1. Pengertian
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada haa dhamir sedangkan
sebelum haa tadi terdapat huruf hidup (berharakat). Mad shilah qasirah
adalah mad silah yang pendek, artinya mad ini terjadi sesudah
bersambungnya ha dhamir dengan huruf hidup.
Biasanya mad shilah qasirah adalah mad shilah yang tidak diiringi
oleh huruf hamzah. Hukum atau cara membacanya adalah satu alif atau
dua harakat, seperti panjang dari mad tabi’i.
Mad shilah thawilah terjadi apabila ada mad shilah qashirah
bertemu dengan hamzah ( ‫) ء‬. Mad silah thawilah merupakan mad yang
dibaca panjang, yakni apabila ada ha dhomir bertemu dengan hamzah
qata’ atau hamzah yang berharakat atau masih hidup.
Cara membacanya adalah seperti Mad Jaiz Munfashil. Hukum atau
cara membacanya adalah dibaca panjang 1, 2, atau 3 alif yang berarti 2,4,
atau 6 harakat.
2. Contoh Mad Shilah Qasirah
a. Surat An-Nazi'at ayat 40
‫َو َاَّم ا َم ْن َخ اَف َم َقاَم َر ِّبٖه َو َنَهى الَّنْفَس َع ِن اْلَهٰو ۙى‬
Wa ammaa man khaafa maqooma Rabbihii wa nahan nafsa
'anil hawaa (ha dhamir kasrah).

viii
b. Surat An-Naba ayat 15
‫ِّلُنْخ َج ِبٖه َح ًّبا َّو َنَباًتۙا‬
‫ِر‬
Linukh rija bihii habbaw wana baata (ha dhamir kasrah).
c. Surat Abasa ayat 6
‫َفَاْنَت َلٗه َتَص ّٰد ۗى‬
Fa-anta lahu tasaddaa (ha dhamir dhammah).
d. Surat An-Nazi'at ayat 16
‫ِاْذ َناٰد ىُه َر ُّبٗه ِباْلَو اِد اْلُم َقَّد ِس ُطًو ۚى‬
Iz nadaahu rabbuhu bil waadil-muqad dasi tuwa (ha dhamir
dhammah).
e. Surat An-Nazi'at ayat 17
‫ِاْذ َهْب ِاٰل ى ِفْر َعْو َن ِاَّنٗه َطٰغ ۖى‬
Izhab ilaa fir'auna innahu taghaa (ha dhamir dhammah).

f. Surat Abasa ayat 3


‫َو َم ا ُيْد ِرْيَك َلَع َّلٗه َيَّز ّٰك ۙٓى‬
Wa maa yudriika la'allahu yaz zakkaa (ha dhamir dhammah).
g. Surat An-Naba ayat 39
‫ٰذ ِلَك اْلَيْو ُم اْلَح ُّۚق َفَم ْن َش ۤا َء اَّتَخ َذ ِاٰل ى َر ِّبٖه َم ٰا ًبا‬
Zaalikal yaumul haqqu faman shaa-at ta khaaza ill-laa rabbihi
ma-aaba (ha dhamir kasrah).
3. Contoh Mad Shilah Thawilah
a. Surat Al Baqarah ayat 90
‫ِبٖٓه َاْنُفَس ُهْم‬
bihii angfusahum.
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada kata bihii bertemu dengan
hamzah berharakat fathah sehingga dibaca panjang 5 harakat.
b. Surat Al Baqarah ayat 93
‫ِبٖٓه ِاْيَم اُنُك ْم‬
bihii iymaanukum.

ix
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada kata bihii bertemu dengan
hamzah berharakat kasrah sehingga dibaca panjang 5 harakat.
c. Surat Ali Imran ayat 7
ۘ‫َتْأِو ْيَلٓٗه ِااَّل ُهّٰللا‬
takwiilahuu illallah.
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada kata takwiilahuu bertemu
hamzah berharakat kasrah sehingga dibaca panjang 5 harakat.

d. Surat Ali Imran ayat 30


ۗ‫َو َبْيَنٓٗه َاَم ًد ۢا َبِع ْيًدا‬
wabainahuu amadamba'iidaa.
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada kata wabainahuu bertemu
dengan hamzah berharakat fathah sehingga dibaca panjang 5 harakat.
e. Surat Ali Imran ayat 36
‫َو َض ْع ُتَهٓا ُاْنٰث ۗى‬
wadho'tuhaa untsaa.
Penjelasan: Huruf ha dhamir pada kata wadho’tuhaa bertemu
dengan hamzah berharakat dhommah sehingga dibaca panjang 5
harakat.
f. Surat Al Humazah ayat 3
‫َيْح َس ُب َاَّن َم اَلٓٗه َاْخ َلَد ۚٗه‬
Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan Anna maa lahuu
bertemu dengan hamzah berharakat fathah, sehingga dibaca panjang
5 harakat.
g. Surat Al Muthafifin Ayat 21
‫َّيْش َهُد ُه اْلُم َقَّر ُبْو َۗن‬
Penjelasan: Huruf ‘ha dhamir’ pada bacaan yukazzibu bihiii
bertemu dengan hamzah berharakat fathah, sehingga dibaca panjang
5 harakat.

x
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam mempelajari ilmu tajwid Al-Qur'an, pemahaman tentang tiga
jenis mad, yaitu Mad Arid Lissukun, Mad Iwad, dan Mad Shilah, merupakan
hal yang penting. Mad Arid Lissukun terjadi ketika huruf mad bertemu
dengan huruf sukun akibat waqaf di akhir kata, Mad Iwad terjadi karena
penggantian harakat fathatain atau tanwin fathah menjadi alif, sedangkan
Mad Shilah terjadi ketika ha dhamir bertemu dengan huruf hidup
(berharakat). Dalam mempelajari ketiga jenis mad ini, pemahaman akan ciri-
ciri, hukum bacaan, cara membaca, dan contoh-contohnya dalam Al-Qur'an
menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas bacaan dan pemahaman terhadap
Kitab Suci bagi umat Islam.

B. Saran
Saran bagi pembaca dalam mempelajari tajwid Al-Qur'an, disarankan
untuk memperdalam pemahaman tentang ketiga jenis mad, yaitu Mad Arid
Lissukun, Mad Iwad, dan Mad Shilah, dengan teliti. Manfaatkan sumber-
sumber referensi yang tersedia, seperti buku-buku tajwid dan pengajar yang
berpengalaman, serta praktikkan secara langsung dalam membaca Al-Qur'an.
Selain itu, konsistensi dan kesabaran dalam latihan membaca Al-Qur'an
dengan benar akan membantu meningkatkan keterampilan membaca serta
memperdalam pemahaman terhadap pesan-pesan suci yang terkandung dalam
Kitab Suci umat Islam.

xi
DAFTAR PUSTAKA
Imam Zarkasyi. (1987) Pelajaran Tajwid (Kaidah Bagaimana Mestinya Membaca
Al-Qur’an Untuk Pelajaran Permulaan). Trimurti Press.
Marzuki, dkk. (2021). Dasar-dasar Ilmu Tajwid: Pedoman Praktis Membaca Al-
Quran dengan Baik dan Benar. Yogyakarta: Diva Press.
Nizhan, A. (2008). Buku Pintar Al-Qur'an. Probolinggo: QultumMedia.
Raisya Maula Ibnu Rusyd & Badrullah, I. (2019). Panduan praktis & lengkap
tahsin, tajwid, tahfizh untuk pemula (Edisi Cetakan pertama). Yogyakarta:
Laksana.
Umar, Z. (2020). Ilmu Tajwid Praktis. Cetakan Pertama. Universitas Islam Riau
(UIR) Press.

xii
xiii
xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai