MAKALAH
Oleh
Kelompok 11 Kelas VD
Rosphitawati 201955010104845
FAKULTAS TARBIYAH
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas taufik dan perkenan-Nya, karena berkat limpahan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayahnya, kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan Makalah
Materi PAI SMP/SMA dengan judul Materi PAI Kelas VIII di SMP. Sholawat serta salam
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan jalan
kebaikan dan kebenaran di dunia dan di akhirat pada umat manusia.
Kami selaku penyusun makalah mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ulva Badi
Rohmawati, M.Pd.I selaku dosen pengampu mata kuliah Materi PAI SMP/SMA yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, kedua orangtua yang tak
pernah lelah mendukung kelancaran tugas kami, serta teman-teman yang selalu memberikan
motivasi demi lancarnya penyusunan makalah ini.
Begitulah adanya, makalah ini masih jauh dari sempurna. Dengan segala kerendahan
hati, saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan dari pembaca demi perbaikan dan
peningkatan kualitas penyusunan makalah dimasa yang akan datang.
Dan kami berharap, semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami
penyusun dan para pembaca serta referensi bagi penyusun makalah yang senada di waktu yang
akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
e. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad lazim mukhaffaf kilmi adalah bertemunya mad dengan huruf bersukun
dalam dua kata. Cara membacanya panjang tiga alif atau enam harakat.
Contoh : َا َ ْلئ َن
f. Mad Lazim Harfi Musyabba’
Mad lazim harfi musyabba’ adalah mad dari huruf pada pembuka surah yang
cara membacanya sesuai dengan nama hurufnya. Mad ini panjangnya tiga
huruf atau enam harakat.
Contoh : آل ّم
g. Mad ‘Arid Lissukun
Mad ‘arid lissukun adalah mad tabi’i yang bertemu dengan huruf hijaiyah
hidup yang dibaca waqaf. Mad ini panjangnya satu sampai tiga alif atau dua
sampai enam harakat.
Contoh : َْالعَلَمِ يْن
h. Mad ‘Iwad
Mad iwad adalah mad yang terjadi karena berhenti (waqaf) pada kalimat yang
berharakat fathahtain. Panjangnya dua harakat.
Contoh : ض ْب ًحا
َ
i. Mad Tamkin
Mad tamkin adalah mad yang terjadi jika ada ي
ْ (ya sukun) yang di dahului
oleh huruf يberharakat kasrah atau ( ْوwau sukun) didahului oleh وberharakat
dhommah. Panjangnya satu alif atau dua harakat.
Contoh : َالنَّ ِب ِيّ ْين
j. Mad Silah
Mad silah adalah mad yang terdapat pada kata ganti (damir) hu atau hi yang
selalu dibaca panjang dua harakat.
Contoh : بِ ِه
Akan tetapi, damir tersebut tidak boleh dibaca panjang jika didahului atau
bertemu dengan huruf mati.
Contoh : علَ ْي ِه
َ َو
k. Mad Lazim Mukhaffaf
Mad lazim mukhaffaf adalah huruf-huruf pada permulaan surah yang dibaca
panjang dua harakat.
6
َ 1
Contoh : َطه
1
Karwadi, et al. eds. Pendidikan Agama Islam Untuk SMP/MTs Kelas VIII, (Jakarta: Kemetrian Pendidikan
Nasional, 2011), hal. 114-116.
2
Abdullah Asy’ari, Pelajaran Tajwid Qaidah: Bagaimana Seharusnya Membaca Al-Qur’an, (Surabaya:
Apollo), hal. 43.
3
Karwadi, et al. eds. Pendidikan Agama Islam, hal. 118-119.
7
Iman kepada Rasul Allah berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah
swt telah mengutus rasul untuk menyampaikan syariat. Keimanan tersebut
diwujudkan dalam perbuatan sehari-hari.
Iman kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah memilih diantara manusia,
beberapa orang yang bertindak sebagai utusan Allah. Mereka bertugas
menyampaikan kepada umat manusia segala wahyu yang diterima dari Allah
melalui malaikat Jibril, dan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus, serta
membimbing mereka dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat.
Dalam surat an-Nisa ayat 164 yang artinya “Dan Kami telah mengutus Rasul-
rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan
rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu”. Menunjukkan
dengan jelas bahwa hanya memperkenalkan sebagian saja dari para Nabi dan
Rasulnya, dan yang telah diterangkan dalam al-Quran hanya 25 Nabi dan Rasul
saja. Mereka inilah yang wajib kita ketahui satu persatu dan wajib pula kita
mempercayai kenabian dan kerasulannya.
Nama-nama Nabi :
8
biasa dalam melaksanakan dakwah. Mereka tetap berdakwah dan menyampaikan
syariat Allah swt meskipun penderitaan mereka terima. Lima nabi dan Rasul yang
mendapar gelar ulul azmi adalah :
Karena itu, semua Nabi dan Rasul bersifat maksum (terjaga/terhindar dari
perbuatan dosa) dan karena sifat “maksum”nya inilah, maka setiap Nabi dan Rasul
pasti mempunyai 4 sifat yaitu :
a. Siddiq, artinya benar dan jujur dalam semua ucapan, dan perbuatan/tingkah
lakunya.
b. Amanah, artinya terpercaya dan terpelihara dari segala macam dosa, cacat dan
tingkah laku yang dapat merendahkan derajatnya sebagai manusia teladan dan
pilihan Allah.
c. Tablig, artinya menyampaikan segala wahyu/amanat Allah yang diterimanya
dengan segera, sekalipun wahyu itu mungkin bersifat teguran/koreksi terhadap
tingkah laku/kebijaksanaannya yang tidak berkenan bagi Allah.
d. Fathanah, artinya cerdas, pandai dan bijaksana.4
4
Masjfuk Zuhdi, Studi Islam Jilid I : Akidah, (Jakarta: Rajawali Pers, 1988), cet. I, hal. 63-76.
9
dimakan atau cara mendapatkannya. Selain memilih makanan yang baik, ketika kita
makan juga dianjurkan dengan beradab yang baik.
Jika makanan tersebut sudah terjamin kehalalannya dan baik bagi kesehatan,
berarti kita boleh menyantapnya. Oleh karena itu, beberapa adab sebelum makan
penting untuk diperhatikan :
10
2) Tidak mencela makanan yang dihidangkan.
3) Tidak serakah, cukup mengambil makanan yang dengan ukuran yang
pantas.
4) Makan sebaiknya dilakukan di tempat yang pantas, seperti ruang makan.
5) Jika ada tamu dan mengetahui bahwa kita sedang makan, kita bisa
mempersilahkan tamu tersebut untuk turut serta makan.
6) Setelah selesai makan, usahakan agar meja tempat hidangan tetap bersih
dan rapi.
b. Adab makan di sekolah
1) Makan tidak pada jam pelajaran
2) Makan kita lakukan di luar kelas, misalnya kantin.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
4) Dilakukan sambil duduk.
5) Adab makan ketika bersama orang lain
6) Ketika bertamu hendaknya tidak tepat pada jam makan tuan rumah. Kita
dilarang dengan sengaja bertamu pada waktu tuan rumah biasa makan.
7) Sebagai tuan rumah, kita dilarang memaksakan diri menghidangkan
makanan yang kita tidak mampu menghidangkannya. Jika kita
memaksakan diri, selain akan memberatkan diri kita, juga akan membuat
tamu merasa segan untuk bertamu kembali.
8) Tamu boleh memilih makanan yang ia suka atau tidak mencicipi
hidangannya karena ada larangan untuk memakannya.
9) Menjaga diri dari hal-hal yang dapat mengganggu orang lain dalam
menikmati makanannya.
11
BAB III
KESIMPULAN
A. Simpulan
Mad secara bahasa artinya panjang. Dalam ilmu tajwid, mad diartikan dengan
membaca ayat-ayat Al-Quran dengan panjang tertentu sesuai jenis dan letak madnya.
Mad secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu mad tabi’I dan mad far’i.
Macam-macam Mad yaitu: Mad Tabi’i/Mad Asli, Mad Wajib Muttasil, Mad
Jaiz Munfasil, Mad Lazim Musaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Lazim
Harfi Musyabba’, Mad ‘Arid Lissukun, Mad ‘Iwad, Mad Tamkin, Mad Silah, Mad
Lazim Mukhaffaf.
Waqaf secara bahasa artinya berhenti. Membaca Al-Quran dengan waqaf,
artinya jika dalam ayat-ayat Al-Quran ada tanda waqaf, cara membacanya harus
berhenti.
Macam-macam tanda waqaf ialah: Waqaf Lazim, Waqaf Jaiz, Waqaf Mustahab, Waqaf
Mustahab Wasluh, Waqaf Mu’annaqah, Tanda waqaf َل.
Iman kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah memilih diantara manusia,
beberapa orang yang bertindak sebagai utusan Allah. Mereka bertugas menyampaikan
kepada umat manusia segala wahyu yang diterima dari Allah melalui malaikat Jibril,
dan menunjukkan mereka ke jalan yang lurus, serta membimbing mereka dalam
mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Nama-nama Nabi: Nabi Adam a.s., Nabi Idris a.s., Nabi Nuh a.s. (Ulul Azmi),
Nabi Hud a.s., Nabi Saleh a.s., Nabi Ibrahim a.s. (Ulul Azmi), Nabi Luth a.s., Nabi
Ismail a.s., Nabi Ishaq a.s., Nabi Ya’qub a.s., Nabi Yusuf a.s., Nabi Ayub a.s., Nabi
Zulkifli a.s., Nabi Syu’aib a.s., Nabi Musa a.s. (Ulul Azmi), Nabi Harun a.s., Nabi Daud
a.s., Nabi Sulaiman a.s., Nabi Ilyas a.s., Nabi Ilyasa a.s., Nabi Yunus a.s., Nabi Zakaria
a.s., Nabi Yahya a.s., Nabi Isa a.s. (Ulul Azmi), Nabi Muhammad SAW. (Ulul Azmi).
Yang mana 25 Nabi dan Rasul ini pasti mempunyai 4 sifat yaitu: Siddiq, Amanah,
Tablig, Fathanah.
Dalam Islam selain memilih makanan yang baik, ketika kita makan juga
dianjurkan dengan beradab yang baik, ada adab sebelum makan dan minum, ada adab
ketika sedang makan dan minum, dan ada pula adab sesudah makan dan minum.
12
B. Saran
Alhamdulilah, tugas yang di amanahkan dosen kepada kami telah selesai. Dari
penulisan makalah ini, Penulis menyadari banyak kesalahan dan kekurangan pada
makalah ini yang jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis berharap kepada
pembaca untuk lebih banyak lagi membaca di buku lain atau referensi lain agar
memperoleh pengetahuan yang luas mengenai Materi PAI Kelas VIII di SMP
13
DAFTAR PUSTAKA
Karwadi, et al. eds. 2011. Pendidikan Agama Islam Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Jakarta:
Kemetrian Pendidikan Nasional.
Zuhdi, Masjfuk. 1988. Studi Islam Jilid I: Akidah, Jakarta: Rajawali Pers.
14