Anda di halaman 1dari 18

MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XII DI SMA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Materi PAI SMP-SMA

yang dibina oleh Ulva Badi Rohmawati, M.Pd.I.

oleh

Kelompok 15 kelas VD

Ika Puji Lestari 201955010104875

Dewi Safitri 201955010104853

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNU SUNAN GIRI BOJONEGORO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca dalam memahami
data dan sumber data.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


wawasan bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini agar kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kamiakui masih banyak
kekurangan karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki sangat kurang. Oleh
kerena itu, kami berharap kepada para pembaca agar memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Bojonegoro, 18 Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………..…………..i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...........…...ii

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang…………………………..…………………………………………..... 1
2. Rumusan Masalah……………………………..…………………………………….... 1
3. Tujuan Penulisan………………………..…………………………………………...... 1
B. PEMBAHASAN
1. Materi PAI kelas XII SMA Semester Ganjil…………..………………………….….. 2
2. Materi PAI kelas XII SMA Semester Genap…………………………………………. 9
C. PENUTUP
1. Simpulan……………..………………………………..…………………..……..….. 14
2. Saran…………………..……………………………………..…………………..….. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..……………………….... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hakikat dan tujuan agama Islam adalah rahmatan lil’alamin, isi kandungan al-
Qur’an dan al-Sunnah itu adalah akhlak mulia. Semua para Nabi dan Rasul diutus
hanyalah untuk memperbaiki dan menyempurnakan akhlak manusia. Agama Islam
yang kaffah ini, menempatkan akhlak sebagai tujuan pendidikannya, tidak ada
pendidikan bila akhlak tidak dijadikan sebagai tujuan.1
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang akan memberikan arah bagi
keberhasilan seseorang di masa yang akan datang. Keberhasilan di sini tidak hanya
diharapkan bahwa out put atau alumni yang akan dihasilkan akan menjadi seorang yang
cerdas secara intelektual tetapi juga diharapkan memiliki akhlak yang mulia.2
Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik
yang menyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan untuk mewujudkan pribadi muslim yang
beriman, bertakwa kepada Allah dan berakhlak mulia. Titik fokus pendidikan Islam
menurut Dr. Muhammad Fadhil AL-Jamali adalah suatu upaya mengembangkan,
mendorong serta mengajak manusia lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang
tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih sempurna, baik
yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun perbuatan.3
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja materi PAI kelas XII SMA semester ganjil ?
2. Apa saja materi PAI kelas XII SMA semester genap ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui materi PAI kelas XII SMA semester ganjil
2. Untuk mengetahui materi PAI kelas XII SMA semester genap

1
Nasharuddin, Akhlak (Ciri Manusia Paripurna), (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2015), h.295

2
Devi Arisanti, “Implementasi Pendidikan Akhlak Mulia di SMA Setia Dharma Pekanbaru”,

Jurnal Al-Thariqah,Vol. 2, No. 2, (2017), h. 207


3
Umar, Bukhari, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h. 28

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Materi PAI Kelas XII SMA Semester Ganjil


1. Semangat Beribadah dengan Mayakini Hari Akhir.

Iman kepada hari akhir merupakan salah satu rukun atau sendi dari berbagai
rukun keimanan (arkanul iman) dan bagian utama dari beberapa bagian akidah.
Iman kepada hari akhir berarti meyakini dengan sepenuh hati akan datangnya hari
kiamat dan munculnya alam akhirat tempat manusia mempertanggungjawabkan
di hadapan Allah SWT. segala amal perbuatan ketikan hidup di dunia.4
Sehubungan dengan Beriman Kepada Hari Akhir disini merupakan salah satu
materidari mata pelajaran Akidah Akhlak.

2. Meyakini Qodo’ dan Qodar Melahirkan Semangat Bekerja.

Iman kepada qodo’ dan qadar artinya percaya sepenuh hati bahwa Allah swt
telah menentukan segala sesuatu pada mahkuknya. Pengertian qodo’adalahsegala
sesuatu yang Allah swt wujudkan( adakan atau wujudkan) sesuai dengan ilmu dan
kehendaknya.Pengertian qodar adalah Ilmu Allah yang akan terjadi pada mahkluk
yang dimasa mendatang berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan. Dari
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa Qodo’ menurut bahasa berarti “
menentukan atau memutuskan” sedangkan menurut istilah artinya “ segala
ketentuan Allah swt sejak zaman azali”. Adapun pengrtian Qodar menurut bahasa
adalah “ memberi kadar, aturan atau ketentuan".

Iman kepada qodo’ dan qodar meliputi 4 prinsip yaitu:

a. Iman kepada ilmu Allah swt yang qodim (tidak berpermulaan) dan Dia
mengetahui perbuatan manusia sebelum mereka melakukan.
b. Iman bahwa semua qodar Allah swt telah tertulis di lauh mahfuzh.
c. Iman kepada adanya kehendak Allah swt yang berlaku dan kekuasaan Nya

4
Rosihon Anwar dan Saehudin, Akidah Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2016), h.199

2
yang bersifat menyeluruh.
d. Iman bahwa Allah swt adalah zat yang mewujudkan mahluk .
Hikmah beriman kepada qodo’ dan qodar.
a. Semakin menyakini bahwa Sesutu yang terjadi dialam ini tidak terlepas
darisunattullah.
b. Semakin termotivasi dalam berihktiyar dengan sungguh –sungguh.
c. Meningkatkan keyakinan akan pentingnya doa bagi keberhasilan usaha.
d. Meningkatkan kekebalan jiwa dalam menghadapi segala rintangan sehingga
tidak mudah putus asa.
e. Menydarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi dengan peraturan
Allah swt, tujuanya untuk kebaikab manusia supaya bersikap selalu optimis,
ihktiyar doa dan tawakal sebagai implemtasi beriman kepada qodo’ dan
qodarNya Allah swt.

3. Menghidupkan Nurani dengan Berpikir Kritis

Menurut Mertes, berpikir kritis adalah“sebuah proses yang sadar dan


sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi
informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan
kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan”.

Perintah berpikir kritis dalam Q.S. Ali 'Imran/3:190-191

Artinya:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantianmalam


dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang
berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah dalam keadaan
berdiri, duduk, dan berbaring, danmemikirkan penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”

3
Manfaat berpikir kritis, yaitu:

a. Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah


Swt.;

b. Dapat mengoptimalkan pemanfaatan alam untuk kepentingan umat


manusia;

c. Dapat mengambil inspirasi dari semua ciptaan Allah Swt. Dalam


mengembangkan IPTEKS;

d. Menemukan jawaban dari misteri penciptaan alam (melalui


penelitian);

e. Mengantisipasi terjadinya bahaya, dengan memahami gejala dan


fenomena alam;

f. Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan


fasilitaslain, baik yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada
di alam semesta;

g. Semakin bertambah keyakinan tentang adanya hari pembalasan;

h. Semakin termotivasi untuk menjadi orang yang visioner;

i. Semakin bersemangat dalam mengumpulkkan bekal untuk


kehidupan diakhirat, dengan meningkatkan amal salih dan menekan
/meninggalkan kemaksiatan.

4. Bersatu dalam Keragaman dan Demokrasi

Pluralitas, kebhinekaan, keragaman, perbedaan dan kemajemukan merupakan

fakta yang tidak dapat dipungkiri. Bahkan dalam tradisi Islam al- Quran

menegaskan hal ini. Pluralitas, kebhinekaan, keragaman, perbedaan dan

kemajemukan merupakan sunnatullah (Ketetapan Allah Swt). Sebagaimana

dijelaskan dalam beberapa firmanNya, antara lain QS. Al- Maidah ayat 48.

Hal ini dapat dimaklumi bahwa perbedaan dan keragaman merupakan

4
keputusan Allah swt dan kehendak Allah Swt, karena dari situlah Allah Swt akan

menguji umat-Nya. Ibn Jarir al-Thabari dalam bukunya “Jami’ al-Bayanfi Ta’wil

Ay Al-quran juz XX” menyatakan bahwa jika Allah Swt menghendaki, maka

Allah dapat menjadikan seluruh syariat menjadi satu. Namun Allah Swt membeda-

bedakannya untuk menguji umatNya, dan untuk mengetahui siapa yang taat dan

yang tidak taat.

Keragaman terlihat dalam setiap penciptaan, binatang, dan tumbuhan, hal

ghaib, dan hal nyata. Keragaman juga terjadi baik pada pemahaman ide,

pemikiran, doktrin, kecendrungan-kecendrungan ras, jenis kelamin, bahasa,suku,

bangsa, negara, agama, dan sebagainya.

Secara etimologis demokrasi berasal dari bahasa yunani “demos” berarti

rakyat dan “kratos” berarti kekuasaan, konsep dasar dari demokrasi adalah “rakyat

berkuasa” (government of rule by the people). Secara terminology demokrasi

adalah sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat oleh rakyat dan untuk

rakyat. Namun penerapan demokrasi diberbagai negara didunia, memiliki ciri khas

dan spesifikasi masing-masing yang sangat dipengaruhi oleh ciri khas masyarakat

sebagai rakyat dalam suatu negara.5

Demokrasi dapat dilihat dari dua segi makna: Pertama, demokrasi dipahami

sebagai suatu konsep yang berkembang dalam kehidupan politik pemerintah, yang

didalamnya terdapat penolakan terhadap adanya kekuasaan yang terkonsentrasi

pada satu orang dan menghendaki peletakan kekuasaan ditangan orang banyak

(rakyat) baik secara langsung maupun dalam perwakilan. Kedua, demokrasi

5
Ani Srirahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2017),

h. 55

5
dimaknai sebagai suatu konsep yang menghargai hak hak dan kemampuan

individu dalam kehidupan bermasyarakat. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa

istilah demokrasi awalnya berkembang dimensi politik yang tidak dapat dihindari.

Secara historis, istilah demokrasi memang berasal dari barat.Namun jika

melihat dari sisi makna, kandungan nilai nilai yang ingin diperjuangkan oleh

demokrasi itu sendiri sebenarnya merupakan gejala dan cita cita kemanusiaan

secara universal (umum, tanpa batas agama maupun etnis). Menurut Sadek J.

Sulaiman prinsip dasar demokrasi adalah adanya kesamaan antara seluruh

manusia. Apapun bentuk diskriminasi manusia, baik yang berdasarkan ras, gender,

agama, status sosial, adalah bertentangan dengan demokrasi.6

Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang

demokratis, yaitu:7Kesetaraan sebagai warga Negara, Pluralisme dan kompromi,

Menjamin hak-hak dasar dan Pembaruan kehidupan sosial.

Beberapa sikap yang dapat diterapkan untuk menghargai keberagaman suku

bangsa dan budaya yang ada di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat

antara lain sebagai berikut:

a. Mengakui suku bangsa ayah dan ibu

b. Tidak menjelek-jelekkan, menghina atau merendahkan suku bangsayang lain

c. Menyapa tetangga yang berbeda suku bangsa ketika bertemu di jalan.8

6
Kiki Muhammad, Islam dan Demokrasi, Skripsi IAIN Raden Intan Lampung, 2015, h.4
7
Sahya Anggara, Sistem Politik Indonesia, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2013), hal. 75
8
Nani Rosdijati, Erlangga Straight Poin Series Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MIKelas V,

(Jakarta: Erlangga, 2015), h. 56- 60.

6
5. Menyembah Allah sebagai Ucapan Rasa Syukur

Syukur berarti ucapan sikap dan perbuatan terima kasih kepada Allah SWT

dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia yang diberikan nya. Nikmat

yang diberikan sangat banyak dan bentuknya bermacam-macam. Di setiap detik

yang dilalui manusia tidak pernah lepas dari nikmat Allah SWT. Nikmatnya

sangat besar sehingga manusia tidak akan dapat menghitungnya.

Sifat syukur dapat dibedakan menjadi 8, yaitu:

a. Syukur kalbiah, yaitu bersyukur kepada Allah SWT yang mana syukur

karena berangkat dari hati (keimanannya kepada Allah SWT), ia imani

bahwa semua adalah karunia Allah SWT bukan karenaku, ilmuku, dan

bukan pula kehebatanku.

b. Syukur akal, yaitu ia muhasabah, evaluasi, renungi, hayati, dan sadar

bahwa tidak ada yang kebetulan, tidak ada yang tidak bermaksud.

c. Syukur jasad, ia akan gunakan tubuh ini untuk taat kepada Allah SWT ,

karena ia menyadari ini nikmat dariNya serta menggunkanannya dijalan

Allah SWT.

d. Syukur mata, ia akan selalu melihat apa yang Allah SWT halalkan, dan

menjaga matanya dari apa yang Allah SWT haramkan. Dengan begitu

Allah SWT akan memberikan kelezatan iman dalam hatinya.

e. Syukur telinga, ia akan senantiasa mendengar hal-hal yang baik, ia pandai

menjaga pendengaran yang dimiliki dan digunakan untuk mendengar apa

yang dapat menambah kekuatan iman kepada Allah SWT . Seperti

mendengarkan tausiyah, ayat-ayat al-Qur’an.

7
f. Syukur tangan, ia selalu gunakan dijalan Allah SWT , ia mwnyadari bahwa

tangan akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak saat mulut

terbungkam.

g. Syukur perut, ia akan menjaga perutnya untuk tidak memakan apa yang

Allah SWt haramkan, ia jaga kesucian zatnya, cara mencarinya, ia tunaikan

hak-hak Allah SWT , ia tidak mau memakan yang bukan menjadi haknya.

h. Syukur kemaluan, ia tiak akan melakukan kemaksiatan (berzina) kecuali

melakukan jika sudah halal.

i. Syukur kaki, ia akan gunakan untuk menujuu ke tempat-tempat Allah SWT

untuk mencari keridhoan dan tidak melangkahkan kakinya kakinya ke

tempat-tempat maksiat.

6. Meraih Kasih Allah SWT dengan Ihsan

Ihsan berasal dari nahasa yang artinya berbuat baik/ kebaikan. Sedangkan

menurut istilah yaitu perbuatan baik yang dilakukan oleh seseorang dengan

niat hati beribadah kepada Allah SWT.

Tiga aspek pokok dalam Ihsan yaitu

a. Ibadah

b. Mu’amalah

c. Akhlak

8
B. Materi PAI Kelas XII SMA Semester Genap

1. Indahnya Membangun Mahligai Rumah Tangga

Kata nikah bersal dari bahas aArab yang berarti (al-jam’u) atau “bertemu,

berkumpul”. Menurut istilah, nikah adalah suatu ikatan lahir batin antara

seorang laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam suatu rumah

tangga melalui akad yang dilakukan menurut hukum syari’at Islam .

Dalam kompilasi hukum Islam dijelaskan bahwa perkawinan adalah

pernikahan, yaitu akad yang kuat untuk menta’ati perintah Allah SWT dan

melaksanakannya merupakan ritual Ibadah. Sementara itu, menurut undang-

undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan pasal 1 dijelaskan bahwa

perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita

sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang ekal dan bahagia

berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

Tujuan Pernikahan yaitu:

a. Untuk memperoleh kebahagiaan dan ketenangan hidup

b. Untuk membina rasa cinta dan kasih sayang

c. Untuk memenuhi kebutuhan seksual yang sah dan diridhoi Allah SWT

d. Untuk melaksanakan perintahb Allah SWT

e. Mengikuti sunnah rasulallah SWt

f. Untuk memperoleh keturunan yang sah

Rukun Pernikahan, yaitu:

a. Calon Suami

b. Calon Istri

9
c. Wali

d. Saksi (2 orang)

e. Ijab Qobul

2. Meraih Berkah dengan Mawaris

Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta


benda dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup.
Dengan demikian, untuk terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu:1) orang
mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan, 2) harta milik orang yangmati atau
orang yang mati meninggalkan harta waris, dan 3) satu atau beberapaorang hidup
sebagai keluarga dari orang yang mati, yang disebut sebagai ahliwaris.

Ilmu mawaris adalah ilmu yang diberikan status hukum oleh Allah Swt. sebagai
ilmu yang sangat penting, karena ia merupakan ketentuan Allah Swt. dalam firman-
Nya yang sudah terinci sedemikian rupa tentang hukum mawaris, terutama mengenai
ketentuan pembagian harta warisan (al-fµrud al- muqaddarah).

Warisan dalam bahasa Arab disebut al-mīrās merupakan bentuk masdar (infinitif )
dari kata wari¡a-yari¡u-irsan- mīrā¡an yang berarti berpindahnya sesuatu dari
seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum kepada kaum lain.

Warisan berdasarkan pengertian di atas tidak hanya terbatas pada hal-hal yang
berkaitan dengan harta benda saja namun termasuk juga yang nonharta benda.Ayat
al-Qur±n yang menyatakan demikian diantaranya terdapat dalam Q.S. an-
Naml/27:16: “Dan Sulaiman telah mewarisi Daud.”

Demikian juga dalam hadis Nabi saw. disebutkan yang artinya: “Sesungguhnya
ulama itu adalah pewaris para Nabi.”

Adapun menurut istilah, warisan adalah berpindahnya hak kepemilikan dari orang
yang meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkanitu
berupa harta (uang), tanah, atau apa saja yang berupa hak milik legal secarasyar’i.

Definisi lain menyebutkan bahwa warisan adalah perpindahan kekayaan


seseorang yang meninggal dunia kepada satu atau beberapa orang beserta akibat-
10
akibat hukum dari kematian seseorang terhadap harta kekayaan. Ilmu mawaris biasa
disebut dengan ilmu far±idh, yaitu ilmu yang membicarakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan harta warisan, yang mencakup masalah-masalah orang
yang berhak menerima warisan, bagian masing-masing dan cara melaksanakan
pembagiannya, serta hal-hal lain yang berkaitan denganketiga masalah tersebut.

3. Rahmat Islam bagi Nusantara


Terdapat tiga teori yang dikemukakan para ahli sejarah terkait dengan
masuknya agama Islam ke Indonesia, yaitu: Pertama, teori Gujarat yang
menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M, melalui
peran para pedagang India. Kedua, teori Makkah, yang menyatakanbahwa agama
Islam tiba di Indonesia langsung dari Timur Tengah melalui jasa para pedagang
Arab muslim sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia,yang menyatakan bahwa
agama Islam tiba di Indonesia melalui peran parapedagang asal Persia sekitar abad ke-
13 M.
Masing-masing teori memiliki argumen ilmiah, namun dalam Seminar
Nasional tentang masuknya Islam ke Indonesia di Medan tahun 1963, para ahli
sejarah menyimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-1 H. (abad ke-
7 M) dan langsung dari tanah Arab. Terkait dengan strategi dakwah Islam, terdapat
beberapa cara dan jalur yang dipergunakan dalam penyebaran Islam di Indonesia,
seperti perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian, tasawuf, dan politik.
Secara garis besar ada dua bentuk gerakan pembaruan Islam di Indonesia; (1)
Gerakan Pendidikan dan Sosial, (2) Gerakan Politik.
Gerakan pembaharuan di bidang pendidikan, ditandai dengan lahirnya lembaga-
lembaga seperti Sekolah Thawalib, Jamiat Khair, Al Irsyad, Persyarikatan Ulama,
dan Muhammadiyah.
Gerakan pembaharuan di bidang politik, ditandai dengan berdirinya Ormas dan
Orsospol.
Di antara partai politik Islam yang tumbuh sebelum zaman kemerdekaan adalah
Persaudaraan Muslimin Indonesia (Permi), Sarikat Islam (SI), dan Partai Islam
Indonesia (PII). SI didirikan di Solo pada tanggal 11 November 1911 sebagai
kelanjutan dari SarIkat Dagang Islam (SDI) yang didirikan oleh HajiSamanhudi
pada tanggal 16 Oktober 1905.

11
4. Rahmat Islam bagi Alam Semesta
Perkembangan Islam di Dunia
a. Di India , Islam masuk pada abad ke-7 dan berkembang pesat pada abad ke-13
sampai dengan 15. Buktinya adalah dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam
serta peninggalannya. Kerajaan-kerajaan Islam di India diantaranya yaitu
kerajaan sabaktakin, kerajaan ghazi, kerajaan mamalik, kerajaan keturunan kilji,
dan kerajaan taglak.
b. Di Pakistan, lahir Islam pada tahun 1947 . Muhammad Ali Jinnah diangkat
sebagai gubernur jenderal dengan gelar “Quaidi-Azam” atau pemimpin besar.
c. Di Afganistan, Islam masuk sejak masa khalifah Umar bin Khattab,
perkembangan Islam berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan. Dengan bukti
yaitu penduduk Afganistan 99% beragama Islam.
d. Di Tiongkok, Islam masuk sekitar abad ke 10 yaitu langsung dari bangsa Arab
dan para saudagar yang datang dari India melalui perdagangan darat dan laut
yang disebut jalan sutera. Pertama kali terjadinya penyebaran di Tiongkok yaitu
pada masa dinasti Tang. Jumlah umat Islam di Tiongkok sekarang sekitar 20
juta. Agama Islam dapat berkembang pesat meskipun negara tersebut menganut
komunis.
e. Di Singapura, Muslim kurang lebih ada 15% dari jumlah penduduk yaitu kurang
lebih 476.000. Sebagai pusat kegiatan Islam, ada 80 masjid disana, pada tanggal
1 juli 1968 dibentuk MUIS yang mempunyai tanggung jawab atas aktivitas
keagaman, kesehatan, pendidikan, perekonomian, kemasyarakatan, dan
kebudayaan Islam.
f. Di Thailand, Islam masuk melalui kerajaan Pasai (Aceh). Ketika kerajaan Pasai
ditaklukkan Thailand, raja Zainal Abidin dan orang-orang Islam banyak yang
ditawan. Setelah membayar tebusan mereka dikeluarkan dari tawanan. Dan para
tawanan tersebut ada yang oulang dan ada juga yang menetao di Thailand.
Sehingga mereka menyebarkan agama Islam.
g. Di Filipina, Berdasarkan catatan kapten Tomas Forst tahun 1775 M, orang Arab
yang mula-mula masuk pulau Mindanau (Filipina) adalah mubaligh yang
bernama kebungsuan pada abad ke-15. Sedangkan yang menyebarkan agama

12
Islam di pulau Sulu adalah Sayid Abdul Aziz (Sidi Abdul Aziz) dari Jeddah.
h. Di Malaysia (Malaka), Sidi Abdul Aziz berhasil mengislamkan pejabat
pemerintah Malaka kemudian terbentuklah kerajaan Islam di Malaka dengan
raja pertama Sultan Permaisura. Setelah wafat diganti oleh Sultan Iskandar
Syah dan penyiaran Islam bertambah maju (1414-1417). Sampai sekarang
perkembangan Islam di Malaysia makin pesat,dengan bukti banyaknya masjid
yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan jamaah haji yang begitu
baik. Islam merupakan agama resmi negara.
i. Di Brunei Darussalam, Agama Islam berkembnag dengan baik tanpa ada
hambatan. Agama Islam merupakan agama resmi negara. Untuk pengembangan
agama Islam lebih lanjut telah diatangkan ulama-ulama dari luar negeri,
termasuk Indonesia.
j. Di Habsyah (Ethiopia), ketika kaum muslimin di Mekkah mendapat
peganiayaan dari kafir quraisy yang kian hari kian meningkat, maka pada suatu
hari Nabi Muhammad SAW. Memerintahkan kaum muslimin baik laki-laki
maupun perempuan untuk berhijrah ke Habsyah. Karena perbuatan di Habsyah
tidak ada perbuatan sewenang-wenang dan penganiayaan dari pihak
pemerintahannya. Akhirnya umat Islam mulai berhijrah pada bulan Rajab tahun
ke 5 dari kenabian. Proses ini berjalan lancar dan disambut hangat oleh raja
Habsyah tersebut. Sejak itu Islam mulai tumbuh dan berkembang disana.

5. Memaksimalkan Potensi Diri untuk Menjadi yang Terbaik


Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud
maupun yang telah terwujud yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya
terlihat atau dipergunakan secara maksimal. Seorang muslim wajib memiliki sikap
untuk mengembangkan potensi diri. Dengan potensi diri, kita akan memperoleh
dampak yang positif jika bisa mengendalikannya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Materi PAI kelas XII semester ganjil ada 6 bab, yaitu meliputi semangat beribadah
dengan meyakini hari akhir, meyakini qada qadar melahirkan semangat kerja,
menghidupkan nurani dengan berpikir kritis, bersatu dalam keragaman dan demokrasi,
menyembah Allah SWT sebagai ucapan rasa syukur, dan yang terakhir adalah meraih kasih
Allah SWT dengan Ihsan.
Sedangkan materi PAI kelas XII semester genap ada 5 bab, yaitu meliputi Indahnya
membangun mahligai rumah tangga, meraih berkah dengan mawaris, rahmat Islam bagi
nusantara, rahmat Islam bagi alam semesta, dan yang terakhir adalah memaksimalkan
potensi diri untuk menjadi yang terbaik.

B. Saran

Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan makalh kami, dan kami sadar begitu banyak
kekurangan dan kekhilafan kami, oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman dan
dosen pengampu khususnya kami harapkan semoga makalah ini bermanfaat. Aamiin.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Sahya., 2013, Sistem Politik Indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia.

Anwar, Rosihon., dan Saehudin, 2016, Akidah Akhlak, Bandung: CV Pustaka Setia.
Arisanti, Devi,.2017, “Implementasi Pendidikan Akhlak Mulia di SMA Setia Dharma

Pekanbaru”, Jurnal Al-Thariqah,Vol. 2, No. 2.

Bukhari, Umar., 2010,Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah.

Muhammad, Kiki., 2015, Islam dan Demokrasi, Skripsi IAIN Raden Intan Lampung.

Nasharuddin, 2015, Akhlak (Ciri Manusia Paripurna), (Jakarta: PT Rajagrafindo


Persada.

Rosdijati, Nani,. 2015, Erlangga Straight Poin Series Ilmu Pengetahuan

Sosial,Jakarta: Erlangga.

Srirahayu, Ani., 2017 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta:

Bumi Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai