Disusun Oleh ;
MUHAMMAD FADIL (2230204093)
ABDUL BASITH RIDLO (2230204106)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih, yang telah melimpahkan
rahmat, inayah, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini . Semoga makalah ini dapat bermanfaat, bagi kita semua.
Besar harapan kami agar makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
bermanfaat bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini agar dapat lebih baik. Kami mengakui bahwa makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.3. Tujuan...............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
3.1. Simpulan...........................................................................................9
3.2. Saran.................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nilai suatu ilmu ditentukan oleh kandungan ilmu tersebut. Semakin besar nilai
manfaatnya, semakin penting ilmu tersebut untuk dipelajari. Ilmu yang paling
utama adalah ilmu yang mengenalkan kita kepada Allah SWT, Sang Pencipta.
Sehingga orang yang tidak kenal Allah SWT adalah orang yang bodoh, karena
tidak ada orang yang lebih bodoh dari pada orang yang tidak mengenal
penciptanya.
Aqidah dalam tubuh manusia ibarat kepalanya. Maka apabila suatu umat sudah
rusak, bagian yang harus direhabilitasi adalah aqidahnya terlebih dahulu. Di
sinilah pentingnya aqidah ini, apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan
keberhasilan dunia dan akhirat. Sebagai dasar, tauhid memiliki implikasi terhadap
seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang Muslim, baik ideologi, politik,
sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.
iv
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Akidah dan Akhlak
2. Apa saja yang harus diimpelementasikan metode pencapaian Akidah dan
Akhlak
3. Bagaimana cara menerapkan prinsip=prinsip Akidah dan Akhlak
C. Tujuan Makalah
1.Untuk mengetahui implementasi metode pembelajaran Akidah dan Akhlak
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran mahasiswa
v
BAB II
PEMBAHASAN
Syaikh Abu Bakar Al-Jaziri menyatakan bahwa akidah adalah kumpulan dari hukum-
hukum kebenaran yang jelas yang dapat diterima oleh akal, pendengaran dan perasaan
yang diyakini oleh hati manusia dan dipujinya, dipastikan kebenarannya, ditetapkan
keshalehannya dan tidak melihat ada yang menyalahinya dan bahwa itu benar serta
berlaku selamanya. Seperti keyakinan manusia akan adanya Sang Pencipta,
keyakinan akan ilmu kekuasaan-Nya, keyakinan manusia akan kewajiban ketaatan
kepada-Nya dan menyempurnakan akhlak-yang dimaksud aqidah dalam bahasa Arab
(dalam bahasa Indonesia ditulis akidah). Kata akhlak secara etimologi berasal dari
bahasa Arab, bentuk
jamak kata khuluq atau al-khulq yang secara bahasa antara lain berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku, atau tabiat. Pengertian Akidah akhlak.
vi
Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi,
akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut
pandangan akal dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah,
atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-
perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.
vii
c. Melalui metodeilmiah dengan memperhatikan fenomena alam
sebagai bukti adanyaAllah SWT.
d. Irfani yaitu metode yang menekankan intuisi dan perasaan hati
seseorang setelah melalui upayah suluk(perbuatan yang biasa
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu).
viii
C. Prinsip-prinsip Akidah dan Akhlak
Dalam islam akidah merupakan masalah asasi yang merupakan misi pokok yang dibantu
oleh para Nabi, baik tidaknya seseorang ditentukan dari akidahnya, mengingat amal saleh
merupakan pancaran dari akidah yang sempurna karena akidah merupakan masalah asasi,
maka dalam kehidupan manusia perlu ditetapkan prinsip-prinsip dasar akidah islamiah
agar dapat menyelamatkan kehidupan manusia didunia dan akhirat.
1) Akidah Didasarkan Atas Tauhid Yakni Mengesakan Allah dari Segala Dominasi
yang Lain
2) Akidah harus dipelajari terus-menerus dan diamalkan sampai akhir hayat
kemudian Selanjutnya diturunkan atau diajarkan kepada yang lain
3) scope pembahasan akidah tentang tuhan dibatasi dengan larangan
memperbincangkan atau memperdebatkan tentang eksistensi dzat
tuhan,sebab dalam satu hal ini manusia tidak akan mampu menguasainya
4) Akal dipergunakan manusia untuk memperkuat akidah bukan untuk mencari
akidah, karena akidah islamiyah sudah jelas tertuangdalam Al-Quran dan Al-
Sunnah.
ََو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُدوا ِإلَهًا َوا ِحدًا اَل ِإلَهَ ِإاَّل هُ َو ُسب َْحانَهُ َع َّما يُ ْش ِر ُكون
“Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan.” (QS. At Taubah: 31).
Begitu pula Allah Ta’ala berfirman,
ix
َصاَل ةَ َويُْؤ تُوا ال َّز َكاة
َّ صينَ لَهُ ال ِّدينَ ُحنَفَا َء َويُقِي ُموا ال ِ َِو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِيَ ْعبُ ُدوا هَّللا َ ُم ْخل
ين ْالقَيِّ َمة
ُ َو َذلِكَ ِد
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ibadah kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5).
Dalam ayat lain, Allah menyebutkan mengenai Islam sebagai agama yang
lurus,
ِ َِّّين ْالقَيِّ ُم َولَ ِك َّن َأ ْكثَ َر الن
َاس اَل يَ ْعلَ ُمون ُ ِإ ِن ْال ُح ْك ُم ِإاَّل هَّلِل ِ َأ َم َر َأاَّل تَ ْعبُ ُدوا ِإاَّل ِإيَّاهُ َذلِكَ الد
“Hukum itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu
tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui.” (QS. Yusuf: 40). Inilah yang disebut Islam.
Sedangkan yang berbuat syirik dan inginnya melestarikan syirik atas nama tradisi,
tentu saja tidak berprinsip seperti ajaran Islam yang dituntunkan.
َت لَ ُك ْم ُأس َْوةٌ َح َسنَةٌ فِي ِإب َْرا ِهي َم َوالَّ ِذينَ َم َعهُ ِإ ْذ قَالُوا لِقَوْ ِم ِه ْم ِإنَّا بُ َرَآ ُء ِم ْن ُك ْم
ْ قَ ْد َكان
ِ ون هَّللا
ِ َو ِم َّما تَ ْعبُ ُدونَ ِم ْن ُد
x
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan“
orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum
mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa
yang kamu sembah selain Allah.” (QS. Al Mumtahanah: 4). Ibrahim berlepas diri
dari orang musyrik dan sesembahan mereka
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
xi
Menurut Etimologi (Bahasa) Aqidah dapat diartikan sebagaikepercayaan
dasar atau keyakinan pokok. Dan menurut Terminologi(Istilah) Aqidah bisa
dikatakan sebagai keimanan yang terdapat di dalam jiwa. Keberadaannya terikat
dan sangat kokoh. Dan apabila terdapatkeraguan atau prasangka, maka tidak dapat
dikatakan sebagai aqidah.Pada hakikatnya aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an
dan Sunnah.
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
xii
https://www.slideshare.net/Karellagaemgyu/makalah-aqidah-akhlak
Sumber https://rumaysho.com/2778-3-prinsip-akidah-seorang-muslim.html
1.Islam 1. Judul
xiii