DI SUSUN OLEH:
MOH. RIZAL N (22062014015)
MUHAMMAD FAISAL (
A. Latar Belakang
Islam adalah agama wahyu yang mengatur sistem kehidupan yang
kompleks. Kesempurnaan itu terletak pada tiga aspek yaitu aspek akidah,
aspek syari’ah, dan aspek akhlak. Setiap masing-masing aspek sangat
perperan penting untuk membentuk karakter manusia atau seseorang.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apakah yang dimaksud dengan akidah?
2. Apakah yang dimaksud dengan akhlak?
3. Apasaja karakteristik akidah dan akhlak?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, tujuan yang
ingin diketahui dalam makalah ini antara lain:
1. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan akidah
2. Untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan akhlak
3. Untuk mengetahui apa saja karakteristik akidah dan akhlak
BAB II
PEMBAHASAN
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [ ]خلقjamaknya
[ ]أخالقyang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi
pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi
pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada
diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal
dan agama, maka disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah,
atau akhlak mahmudah. Akan tetapi apabila tindakan spontan itu
berupa perbuatan-perbuatan yang jelek, maka disebut akhlak tercela
atau akhlakul madzmumah.
Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah dengan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepada-Nya,
beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya. Rasul–rasulnya kitab-kitab-Nya, hari
Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimanai seluruh apa apa yang telah
shahih tentang Prinsip-prinsip Agama, perkara-perkara yang ghaib, beriman
kepada apa yang menjadi Ijman' dari Salafush Shalih, serta seturuh berita-
berita qath'i (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah
datetapkan menurut A!-Qur'an dan AsSunnah yang shahih serta ijma'
Salafush Shalih.
Dasar aqidah akhlak yang kedua bagi seorang muslim adalah AlHadits atau
Sunnah Rasul. Untuk memahami Al Qur’an lebih terinci, umat Islam
diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW, karena perilaku
Rasulullah adalah contoh nyata yang dapat dilihat dan dimengerti oleh setiap
umat Islam (orang muslim).
Selain metode tanya jawab yang menjadi pokok pembahasan penelitian ini,
dalam pembelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah menggunakan
metode sebagai berikut:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah sangat lazim digunakan dalam proses belajar mengajar.
Tidak berlebihan sekiranya penulis katakan bahwa metode ceramah
adalah metode yang sangat pertama sekali. Berdasarkan observasi di
kelas guru lebih sering menggunakan metode ini. Metode ceramah
digunakan oleh guru mulai awal pertemuan sampai dengan akhir
pertemuan (mulai awal kegiatan inti sampai jam pelajaran habis).
2. Metode Diskusi
Metode diskusi ini dilaksanakan pada materi-materi tertentu saja, yang
dianggap manarik untuk dibahas. Itu pun sifatnya tidak rutin minimal dua
kali dalam satu bulan. Karena metode ini hampir mendekati fungsi dan
manfaatnya dengan metode tanya jawab.
3. Metode Pemberian Tugas
Dalam memberikan tugas ini ada yang langsung dikerjakan di sekolah
seperti menjawab soal-soal latihan yang ada dibuku, membuat rangkuman
dan sebagainya, dan langsung diselesaikan pada waktu pelajaran
tersebut. dan ada juga pemberian tugas untuk dikerjakan dirumah oleh
siswa.
Secara umum penilaian dalam pembelajaran Aqidah dan Akhlaq dapat dilihat
pada buku Pedoman Khusus Aqidah dan Akhlaq.
1. Pengorganisasian Materi
Pengorganisasian materi pada hakekatnya adalah kegiatan mensiasati
proses pembelajaran dengan perancangan/rekayasa terhadap unsur-unsur
instrumental melalui upaya pengorganisasian isi materi yang rasional,
menyeluruh dan berkelanjutan. Pengorganisasian materi perlu
memperhatikan keutuhan ruang lingkup (scope), urut-urutan (sequence),
dan keterkaitan (synthesizing) isi materi. Pengembangan materi bisa
menggunakan model hirarkis, prosedural, webbed atau tematik sesuai
dengan karateristik materi. Proses perancangan dan pelaksanaan
penyampaian isi materi hendaknya memperhatikan pr insip-prinsip anatara
lain :
a. dari mudah ke sulit.
b. dari sederhana ke komplek.
c. dari konkret ke abstrak.
2. Keterpaduan
Pola pembinaan Pembelajaran Aqidah dan Akhlak dikembangkan dengan
menggunakan tiga pola keterpaduan, yaitu :
a. Keterpaduan Pembinaan, yakni menekankan keterpaduan antara tiga
lingkungan pembelajaran yaitu : lingkungan keluarga, madrasah dan
masyarakat. Untuk itu guru Aqidah dan Akhlak perlu mendorong dan
memantau kegiatan pembelajaran agama Islam yang dialami oleh
peserta didik di dua lingkungan lainnya (keluarga dan masyarakat),
sehingga terwujud keselarasan dan kesesuaian sikap serta perilaku
dalam pembinaannya.
b. Keterpaduan Isi dam Kompetensi, yakni menekankan keterpaduan
keterkaitan Aqidah dan Akhlak dan keteladanan. Pencapaian
kompetensi pada setiap level/kelas dirancang dapat mengaitkan
keterkaitan dua unsur yaitu:
1) Pembelajaran Aqidah dan Akhlak
2) unsur keteladanan dan keterpaduan aspek pengetahuan, sikap dan
pengamalan.
c. Keterpaduan Lintas Kurikulum, menekankan keterpaduan tanggung
jawab lembaga, kepala madrasah dan guru materi lain dalam
pembinaan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqidah adalah dasar-dasar pokok kepercayaan atau keyakinan hati seorang
muslim yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegangi oleh setiap
muslim sebagai sumber keyakinan yang mengikat, sedangkan akhlak
merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
Karakteristik akidah dan akhlak meliputi pengertian aqidah dan akhlak, dasar
hukum (Dasar aqidah akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri yang merupakan
sumber-sumber hukum dalam Islam yaitu Al Qur’an dan Al Hadits ), tujuan
dan fungsi (Penanaman nilai ajaran Islam, Pengembangan keimanan dan
ketakwaan kepada Allah SWT serta akhlaq mulia peserta didik seoptimal
mungkin. Penyesuaian mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan
sosial melalui Aqidah Akhlaq. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-
kelemahan peserta didik dalam keyakinan, pengamalan ajaran agama Islam
dalam kehidupan sehari-hari. Pencegahan peserta didik dari hal-hal yang
negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing. Pengajaran tentang
informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlaq, serta sistem dan
fungsionalnya. Penyaluran peserta didik untuk mendalami Aqidah Akhlaq
pada jenjang pembelajaran yang lebih tinggi)
Ibrahim dan Darsono. 2009.Membangun Akidah dan Akhlak untuk kelas VII
Madrasah Tsanawiyah. Solo,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri