Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100001
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
AKHLAK
Dosen : Dr. Saepudin S.Ag. M.Si

Abstrak Sub-CPMK

Pada pertemuan ini akan Memahami dengan baik tentang


dijelaskan mengenai pengertian dan ruang lingkup akhlak.
pengertian dan ruang Akhlak kepada Allah, manusia dan
lingkup akhlak. Akhlak lingkungan.
kepada Allah, manusia dan
lingkungan.

AKHLAK

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

06
Tim MKCU Pendidikan Agama Islam
FASILKOM Sistem Informatika
Latar Belakang

Akhlak dalam Islam menjadi sesuatu yang penting dan berguna bagi umatnya.
Akhlak menjadi suatu yang akan membuat seseorang mendapatkan kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat. Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur sedetail-detailnya
segala sesuatu. Islam adalah agama yang selamat dan juga menyelamatkan. Islam
adalah agama yang sempurna dan agama yang mengarahkan siapa yang mengikuti
ajarannya dengan benar sesuai yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Islam sendiri
berarti istislam penyerahan diri kepada yang pemberi selamat, dan Islam juga berati
salâm yang berarti keselamatan.
Keselamatan yang diberikan Allah kepada umat Islam bukan hanya sekedar
keselamatan di dunia semata akan tetapi keselamatan yang kekal abadi juga Allah
berikan kepada umat Islam, yaitu keselamatan di akhirat. Islam bukan hanya sekedar
penyerahan diri dan tunduksaja, tapi Islam juga memiliki konsekwensi yang harus
dilaksanakan oleh pemeluknya.
Pendidikan adalah salah satu sarana untuk membentuk kepribadian manusia,
sebagaimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. Dengan kata lain,
manusia adalah khalifah di muka bumi ini yang mimiliki tanggung jawab untuk
memakmurkan bumi dan menjadi manusia sebaik-baiknya.

Pengertian Dan Ruang Lingkup Akhlak

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa komponen utama agama islam adalah
akidah, syari'ah, dan akhlak. Penggolongan itu didasarkan pada penjelasan Nabi
Muhammad kepada Malaikat Jibril di depan para sahabat mengenai arti Islam, Iman, dan
Ihsan yang ditanyakan Jibril kepada Beliau. Intinya hampir sama dengan isi yang
dikandung oleh akidah, syari'ah, dan akhlak. Perkataan ihsan (tersebut di atas) berasal
dari kata ahsana-yuhsinu-ihsanan yang berarti berbuat baik. (Mohammad Daud Ali: 2018:
345).

Di dalam Al-Qur'an terdapat ihsan yang artinya berbuat kebajikan atau kebaikan
(antara lain pada surat an-Nahl (16) ayat 90) dan kebaikan (pada surat ar-Rahman (55)
ayat 60). Baik kebajikan maupun kebaikan erat hubungannya dengan akhlak.

Kata "akhlak" berasal dari bahasa Arab "khuluq", jamaknya "khuluqun",


menurut lughat diartikan sebagai budi pekerti, peragai, tingkah laku, atau tabiat. Kata
"akhlak" meliputi segi-segi kejiwaan dari tingkah laku lahiriah dan batiniah seseorang.

2021 Pendidikan Agama Islam


2 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kata "akhlak" mengandung persesuaian dengan perkataan "khalqun" yang artinya
kejadian serta erat hubungannya dengan Khaliq yang berarti Pencipta, dan makhluk yang
berarti yang diciptakan.

Dari sinilah asal perumusan pengertian akhlak yang merupakan urgensi yang
memungkinkan adanya hubungan baik antara Khaliq dengan makhluk dan antara
makhluk dengan makhluk. Perkataan ini dipetik dari kalimat yang tercantum dalam Al-
Qur'an di surah Al-Qalam ayat 4 yang berbunyi:

٤ ‫َو ِإَّنَك َلَع َلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٖم‬

4. Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.(Al-


Qalam:4).

Demikian juga hadis Nabi SAW,

" ‫"إمنا بعثت ألمتم مكارم األخالق‬

Artinya:

"Aku diutus untuk menyempurnakan perangai (budi pekerti) yang mulia.". (H.R.
Ahmad)

Adapun pengertian akhlak menurut ulama akhlak, antara lain sebagai


berikut:

1. Ilmu akhlak adalah ilmu yang yang menentukan batas antara baik dan buruk,
terpuji atau tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia, lahir dan batin.
2. Ilmu akhlak adalah pengetahuan yang memberikan pengertian baik dan buruk,
ilmu yang mengatur pergaulan manusia dan menentukan tujuan mereka yang
terakhir dari seluruh usaha dan pekerjaan mereka.

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menyatakan bahwa akhlak adalah daya
kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa dan mendorong perbuatan-perbuatan spontan
tanpa memerlukan terlalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang lama. Jadi, akhlak
merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan
dalam tingkah laku dan perbuatan.

2021 Pendidikan Agama Islam


3 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Maka jika sifat tersebut melahirkan suatu perbuatan atau tindakan yang terpuji
menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi
manakala ia melahirkan perbuatan jahat, maka dinamakan akhlak yang buruk.

Kata dalam bahasa Indonesia yang lebih mendekati maknanya dengan akhlak
adalah budi pekerti. Baik budi pekerti maupun akhlak mengandung makna yang ideal,
tergantung pada pelaksanaan atau penerapannya melalui tingkah laku yang mungkin
positif atau negatif, mungkin baik atau buruk.

Yang termasuk ke dalam pengertian akhlak atau budi pekerti positif adalah segala
tingkah laku, tabiat, watak, dan perangai yang sifatnya benar. Yang termasuk ke dalam
pengertian akhlak atau budi pekerti yang negatif adalah segala tingkah laku, tabiat, watak,
dan perangai yang sifatnya salah/buruk. Yang menentukan apakah sesuatu itu baik atau
buruk adalah nilai dan norma agama, dan sebagaimana dikatakan bahwa kebenaran
datang dari Allah.

Suatu perbuatan dikatakan sebagai cerminan akhlak, jika memenuhi syarat


sebagai berikut:

1. Dilakukan berulang-ulang sehingga hampir menjadi suatu kebiasaan.


2. Timbul dengan sendirinya, tanpa pertimbangan yang lama dan dipikir- pikir
terlebih dahulu.

Akhlak menempati posisi yang sangat penting dalam Islam. Akhlak dengan takwa
merupakan buah pohon Islam yang berakar akidah, bercabang dan berdaun syari'ah. Dan
akhlak Nabi Muhammad, yang diutus menyempurnakan akhlak manusia, disebut akhlak
Islam atau akhlak Islami, karena bersumber dari wahyu Allah yang kini terdapat dalam Al-
Qur'an yang menjadi sumber utama agama dan ajaran Islam.

Suri teladan yang diberikan Rasulullah selama hidup beliau merupakan contoh
akhlak yang tercantum dalam Al-Qur'an. Butir-butir akhlak yang baik disebut dalam
berbagai ayat yang tersebar di dalam Al-Qur'an dan dalam Al-Hadits yang memuat
perkataan, tindakan, dan sikap diam Rasulullah selama kerasulan beliau 13 tahun di
Mekkah dan 10 tahun di Madinah. Ketika 'Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah, ia
menjawab:

» ‫»ِإَّن ُخ ُلَق ُه َك اَن ْالُقْر آَن‬

2021 Pendidikan Agama Islam


4 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Artinya: "Akhlak Rasulullah ialah Al-Qur'an”.

Umat Islam seharusnya bersyukur karena Allah telah mengutus insan


kamil (manusia sempurna) ke dunia ini untuk diteladani. Sayang sekali, Rasulullah yang
sesungguhnya wajib menjadi idola kaum muslimin dan muslimat, justru kurang dikenal
oleh umat Islam sendiri karena tidak mempelajari sejarah hidup Rasulullah secara
sistematis dan benar.

Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia.
Karena itu, selain akidah, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan syari'ah. Syari'ah
mempunyai lima kategori penilaian tentang perbuatan dan tingkah laku manusia, yaitu
wajib, sunnah, haram, makruh, serta mubah atau jaiz. Wajib dan haram, termasuk
kategori hukum terutama, sedangkan sunnah, makruh, dan mubah termasuk dalam
kategori kesusilaan atau akhlak. Sunnah dan makruh tergolong ke dalam kategori
kesusilaan umum atau kesusilaan masyarakat sedangkan mubah atau jaiz termasuk
dalam kategori akhlak pribadi.

Syariat atau hukum Islam mencakup segala aktifitas, maka ruang lingkup akhlak
pun dalam Islam meliputi semua aktifitas manusia dalam segala bidang hidup dan
kehidupan. Dalam garis besarnya, akhlak dibagi atas akhlak terhadap Allah atau Khalik
(pencipta), dan akhlak terhadap makhluk. Akhlak terhadap Allah dijelaskan dan
dikembangkan oleh Ilmu Tasawuf dan tarikat-tarikat, sedangkan akhlak terhadap makhluk
dijelaskan oleh ilmu akhlak.

Adapun akhlak terhadap makhluk dibagi atas akhlak terhadap manusia, dan
akhlak terhadap bukan manusia. Akhlak terhadap manusia dibagi atas akhlak terhadap
diri sendiri dan akhlak terhadap orang lain. Sedangkan akhlak terhadap bukan manusia
dipecah menjadi akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia, dan akhlak terhadap
benda mati. Berikut adalah sistematika beserta beberapa contohnya:

Akhlak kepada Allah

Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-


Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukkan
terhadap perintah Allah.

2021 Pendidikan Agama Islam


5 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan
kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada
Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
b. Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a merupakan inti
ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan
manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala
sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar biasa, karena ia mampu
menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha dan berdo’a
merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas
hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah orang yang tidak
menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai
orang yang sombong, suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
c. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.

d. Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui bahwa
dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh karena itu tidak
layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain,
dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada Allah.
Renungan Akhlak

Diriwayatkan Nabi Daud Alahisalam, bahwa ia tidak mengangkat kepalanya ke langit


sampai ia wafat, karena merasa malu kepada Allah. Nabi Daud Alahisalam. berkata
dalam munajatnya, “Tuhanku, apabila aku ingat dosaku, bumi yang luas terasa
sempit, dan apabila aku teringat rahmat-Mu, maka rohku kembali kepadaku. Maha
Suci Engkau Tuhanku, aku mendatangi dokter-dokter dari para hamba-Mu untuk
mengobati dosaku, maka mereka semua menunjukkan aku kepada-Mu. Sungguh
malang orang-orang yang putus asa dari rahmat-Mu."

(Imam Al Ghazali, Ihya Ulumuddin)

Akhlak terhadap Manusia

1. Akhlak kepada Diri Sendiri

2021 Pendidikan Agama Islam


6 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a. Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan
ketikaditimpa musibah.
b. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak
bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan
perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan
alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan
menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.
c. Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,
orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan
jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak
menyenangkan orang lain
2. Akhlak kepada Sesama Manusia
a. Akhlak Terpuji ( Mahmudah )
1. Husnuzan. Berasal dari lafal husnun ( baik ) dan Adhamu (Prasangka).
Husnuzan berarti prasangka, perkiraan, dugaan baik. Lawan kata
husnuzan adalah suuzan yakni berprasangka buruk terhadap seseorang.
Hukum kepada Allah dan rasul nya wajib, wujud husnuzan kepada Allah
dan Rasul-Nya antara lain: Meyakini dengan sepenuh hati bahwa semua
perintah Allah dan Rasul-Nya Adalah untuk kebaikan manusia. Meyakini
dengan sepenuh hati bahwa semua larangan agama pasti berakibat buruk.
Hukum husnuzan kepada manusia mubah atau jaiz (boleh dilakukan).
Husnuzan kepada sesama manusia berarti menaruh kepercayaan bahwa
dia telah berbuat suatu kebaikan. Husnuzan berdampak positif berdampak
positif baik bagi pelakunya sendiri maupun orang lain.
2. Tawaduk, Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk berarti orang
yang merendahkan diri dalam pergaulan. Lawan kata tawaduk adalah
takabur. Allah berfirman , Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya,
dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, ”Wahai Tuhanku! Sayangilah
keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu
kecil.” (Q.S. Al Isra/17:24) Ayat di atas menjelaskan perintah tawaduk
kepada kedua orang tua.
3. Tasamu, Artinya sikap tenggang rasa, saling menghormati dan saling
menghargai sesama manusia. Allah berfirman, ”Untukmu agamamu, dan
untukku agamaku (Q.S. Alkafirun/109: 6). Ayat tersebut menjelaskan

2021 Pendidikan Agama Islam


7 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
bahwa masing-masing pihak bebas melaksanakan ajaran agama yang
diyakini.
4. Ta’awun, Ta’awun berarti tolong menolong, gotong royong, bantu
membantu dengan sesama manusia. Allah berfirman, ”...dan tolong
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan...”(Q.S. Al
Maidah/5:2).
b. Akhlak Tercela ( Mazmumah )
1. Hasad, Artinya iri hati, dengki. Iri berarti merasa kurang senang atau
cemburu melihat orang lain beruntung. Allah berfirman, ”Dan janganlah
kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian
kamu atas sebagian yang lain.(Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa
yang merekausahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari mereka
usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya...” (Q.S.
AnNisa/4:32)
2. Dendam, Dendam yaitu keinginan keras yang terkandung dalam hati untuk
membalas kejahatan. Allah berfirman, ”Dan jika kamu membalas, maka
balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan
kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhlah itulah yang terbaik
bagi orang yang sabar” (Q.S. An Nahl/16:126).
3. Gibah dan Fitnah, Membicarakan kejelekan orang lain dengan tujuan
untuk menjatuhkan nama baiknya. Apabila kejelekan yang dibicarakan
tersebut memang dilakukan orangnya dinamakan gibah. Sedangkan
apabila kejelekan yang dibicarakan itu tidak benar, berarti pembicaraan itu
disebut fitnah. Allah berfirman, ”...dan janganlah ada diantara kamu yang
menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik...”
(Q.S. Al Hujurat/49:12)
4. Namimah, Adu domba atau namimah, yakni menceritakan sikap atau
perbuatan seseorang yang belum tentu benar kepada orang lain dengan
maksud terjadi perselisihan antara keduanya. Allah berfirman, ”Wahai
orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu
membawa suatu berita maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak
mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang
akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Q.S. Al Hujurat/49:6)

2021 Pendidikan Agama Islam


8 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Akhlak terhadap Lingkungan

1. Akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia, misalnya terhadap tumbuh-


tumbuhan dan hewan.
2. Akhlak terhadap benda mati, misalnya akhlak terhadap tanah, air, udara, dan
sebagainya.

Ada begitu banyak manfaat mempunyai akhlak yang mulia. Akhlak yang mulia
demikian ditekekankan karena disamping akan membawa kebahagiaan bagi individu,
juga sekaligus membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya. Dengan kata
lain bahwa akhlak utama yang ditampilkan seseorang, manfaatnya adalah untuk orang
yang bersangkutan.

Al-Aqur’an banyak sekali memberi informasi tentang manfaat akhlak yang mulia
itu, Allah berfirman :

‫ۖٗة‬
‫ن َفَلُنۡح ِيَيَّن ۥُه َح َي ٰو ٗة َطِّيَب َو َلَنۡج ِزَيَّنُهۡم‬ٞ ‫َم ۡن َع ِم َل َٰص ِلٗح ا ِّم ن َذ َك ٍر َأۡو ُأنَثٰى َو ُه َو ُم ۡؤ ِم‬
٩٧ ‫َأۡج َر ُهم ِبَأۡح َس ِن َم ا َك اُنوْا َيۡع َم ُلوَن‬

97. Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala
yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(Q.S. An-Nahl, 16 : 97).

Ayat tersebut diatas dengan jelas menggambarkan keuntungan atau manfaat dari
akhlak mulia, yang dalam hal ini beriman dan beramal shaleh. Mereka itu akan
memperoleh kehidupan yang baik, mendapat rezeki yang berlimpah ruah, mendapatkan
pahala yang berlipat ganda akhirat dengan masuknya ke dalam surga. Hal ini
menggambarkan bahwa manfaat dari akhlak mulia adalah keberuntungan hidup di dunia
dan di akhirat.

Selanjutnya banyak di jumpai keterangan tentang datangnya keberuntungan dari


akhlak, diantaranya:

1. Memperkuat dan menyempurnakan agama.


2. Mempermudah perhitungan amal di akhirat.
3. Menghilangkan kesulitan.

2021 Pendidikan Agama Islam


9 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Selamat hidup di dunia dan akhirat.

Etika dan Moral

1. Etika

Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani,
”ethos” yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan dalam Kamus Umum
Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak
(moral). Etika menurut filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana
yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia
sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran. Akal pikiranlah yang menentukan
apakah perbuatan itu baik atau buruk.

3. Moral
Secara kebahasaan perkataan moral berasal dari ungkapan bahasa latin
"mores" yang merupakan bentuk jamak dari perkataan "mos" yang berarti adat
kebiasaan. Dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan bahwa moral adalah
penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral biasanya
dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan
perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak,patut
maupun tidak patut. Moral dalam istilah dipahami juga sebagai:

1. Prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.

2. Kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah.

3. Ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik.

Moral ialah tingkah laku yang telah ditentukan oleh etika. Tingkah laku
yang telah ditentukan oleh etika sama ada baik atau buruk dinamakan moral.

Moral terbagi menjadi dua yaitu :

a. Baik; segala tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai baik

b. Buruk; tingkah laku yang dikenal pasti oleh etika sebagai buruk.

2021 Pendidikan Agama Islam


10 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Moral dan etika juga diartikan sebagai ajaran baik dan buruk perbuatan
dan kelakuan, akhlak, kewajiban, dan sebagainya. Dalam moral dan etik diatur
segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan, dan suatu perbuatan yang
dinilai tidak baik dan perlu dihindari. Moral dan etika berkaitan dengan
kemampuan untuk membedakan antara perbuatan yang baik dan perbuatan yang
salah. Dengan demikian moral dan etika merupakan kendali dalam bertingkah
laku.

Standar moral dan etika ialah standar yang berkaitan dengan persoalan
yang dianggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang
baik bukan otoritas kekuasaan, melebihi kepentingan sendiri, tidak memihak, dan
pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah, malu, rasa menyesal,
dan sebagainya.

Adapun apabila moral dan etika diperbandingkan, moral lebih bersifat


praktis, sedang etika bersifat teoritis. Moral bersifat lokal, etika bersifat umum.

Perbedaan Akhlak dengan Moral dan Etika

Antara etika dan akhlak terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaannya


adalah sama-sama membahs masalah baik dan buruknya tingkah laku manusia.
Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari:

Pertama, dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang
digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul,
sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh
suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka baik
pulalah nilai perbuatan itu.

Kedua, standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal dimana hanya
berlaku pada tempat tertentu dan sifatnya sementara, sedangkan standar akhlak bersifat
universal dan abadi, dimana dapat diterima oleh seluruh umat manusia di segala waktu
dan tempat. Konsekuensinya, akhlak bersifat mutlak, sedang moral dan etika bersifat
relatif (nisbi).

Perbedaan pengertian ini hartus dipahami agar kita dapat membedakan sifat dan
isi akhlak, moral dan etika, alaupun dalam masyarakat ketiga istilah ini disinonimkan dan

2021 Pendidikan Agama Islam


11 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dipakai silih berganti untuk menunjukkan sesuatu yang baik atau buruk, kendatipun istilah
akhlak, tampaknya, makin lama makin terdesak.

Berbuat Baiklah Kepada Orang yang Berbuat Buruk Kepadamu

Ubaidullah bin Muhammad At-Tamimi bercerita kepada kami; Kawan-kawan


bercerita, bahwa ada seseorang menjadi orang dekat seorang dermawan yang baik
hati. Hal itu membuat hidupnya menjadi terhormat dan makmur. Segala kebutuhannya
dipenuhi oleh si dermawan yang baik hati itu.

Waktu terus berjalan, kemudian orang tersebut mulai bersikap tidak tahu
berterima kasih, tidak menghargai kebaikan si dermawan dan membalas air susu
yang diberikan selama ini dengan air tuba. Dia melaporkan si dermawan kepada amir
(gubernur) dan memfitnahnya dengan tuduhan-tuduhan dusta.

Lantas, amir memanggil si dermawan dan menyidangnya. Lalu, si dermawan


menyangkal semua tuduhan tersebut.

"Akan tetapi, si Fulan mengatakan seperti itu tentang dirimu,” kata amir
kepada si dermawan.

Mendengar hal itu, si dermawan pun terperangah keheranan dan merasa tidak
percaya dengan apa yang dia dengar.

“Ada apa denganmu?” Tanya amir kepada si dermawan ketika melihatnya


terperangah dan diam terpaku seperti itu.

"Saya khawatir selama ini mungkin saya teledor dalam berbuat baik dan
memberikan bantuan kepadanya, sehingga hal itu mendorong sisi negatif yang ada
pada dirinya muncul," jawab si dermawan.

“Subhanallah! Sungguh sangat mengherankan perbedaan karakter antara


engkau berdua. Engkau begitu baik dan sayang kepadanya, sementara dia berusaha
untuk mencelakakan dirimu. Saya bersaksi bahwa engkau benar benar orang berhati
Kisah Inspiratif
mulia dan dia benar-benar orang jahat dan berhati busuk” kata amir.

Kemudian, amir mempersilakan dirinya untuk pergi. Pada saat si dermawan


yang berhati mulia itu hendak beranjak pergi, amir berkata kepadanya; Semoga Allah
memanjangkan hidup orang-orang sepertimu di tengah-tengah masyarakat. Tidak
salah orang yang telah mengatakan,

"Tak akan kau dapati perbuatan mulia dari rumah-rumah baik

melainkan pasti ada musuh-musuhnya dari rumah-rumah jelek"

2021 Pendidikan Agama Islam


12 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
Ahmad Amin. 1975. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang.

Rosihan Anwar . 2008. Akidah Akhlak. Bandung: Pustaka Setia.

2021 Pendidikan Agama Islam


13 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ibnu Ibnul Jauzi, 2017, 500 Kisah Orang Saleh Penuh Hikmah, Terj. Abdul Hayyie Al-

Kattani, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar

Mohammad Daud Ali, 2018, Pendidikan Agama Islam, Depok: Rajawali Pers

Mustafa. 1999. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia.

2021 Pendidikan Agama Islam


14 Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai