PENDAHULUAN
Ketiga, karena Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang
diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam surat Al-
Jatsiyah ayat 12-13 yang Artinya (12) "Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu
supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari
sebagian dari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. (13), "Dan Dia
menundukkan untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada dibumi semuanya,
(sebagai rahmat) dari pada Nya.Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir. (Q.S Al-Jatsiyah :12-13 ).
Menurut Kahar Masyhur dalam bukunya yang berjudul "Membina Moral dan Akhlak"
bahwa akhlak terhadap Allah, itu antara lain :
a. Cinta dan ikhlas kepada Allah SWT.
b. Berbaik sangka kepada Allah SWT.
c. Rela terhadap kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.
d. Bersyukur atas nikmat Allah SWT.
e. Bertawakal/ berserah diri kepada Allah SWT.
f. Senantiasa mengingat Allah SWT.
g. Memikirkan keindahan ciptaan Allah SWT.
h. Melaksanakan apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
Dari uraian-uraian diatas dapat dipahami bahwa akhlak terhadap Allah SWT, manusia
seharusnya selalu mengabdikan diri hanya kepada-Nya semata dengan penuh keikhlasan dan
bersyukur kepada-Nya, sehingga ibadah yang dilakukanditujukan untuk memperoleh
keridhaan-Nya.
Di sisi lain Al-Qur'an menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukan secara
wajar. Tidak masuk kerumah orang lain tanpa izin, jika bertemu saling mengucapkan salam,
dan ucapan yang dikeluarkan adalah ucapan yang baik, firman allah surat An-Nur ayat 24 :
Yang Artinya: "Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka
terhadap apa yang dahulu mereka kerjaka.( An-Nur ayat 24 )
3) Akhlak Terhadap Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang disekitar
manusia, baik binatang,tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa.
Pada dasarnya Akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber
dari fungsi manusia sebaga manusia khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara
manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan mengandung arti
pengayoman, pemelihara’an, serta bimbingan, agar setiap makhluk mencapai tujuan
penciptanya.
Dalam pandangan islam, seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum
matang, atau memetik bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi
kesempatan kepada makhluk untuk mencapai tujuan pencipta’annya..
Binatang,tumbuh-tumbuhan dan benda-benda tak bernyawa semuanya diciptakan
oleh Allah SWT, dan menjadi milik-Nya, Keyakinan ini mengantarkan seorang muslim untuk
menyadari bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan yang harus diperlakukan secara wajar dan
baik.
Allah Berfirman yang artinya:
“Apa saja yang kamu tebang dari pohon (kurma) atau kamu biarkan tumbuh, berdiri diatas
pokoknya, maka itu semua adalah atas izin Allah dan agar ia membalas orang-orang fasik.
(QS.Al-Hasyr, 59:5)
Selain itu Akhlak Islam juga memperhatikan kelestarian dan keselamatan binatang.
Nabi Muhammad SAW .Bersabda:
Yang artinya “Bertaqwalah kepada Allah dalam perlakuanmu terhadap binatang,
kendarai lah dan beri makanlah dengan baik”.
Uraian tersebut diatas memperlihatkan bahwa akhlak islami sangat komprehensif,
menyeluruh dan mencakup berbagai makhluk yang di ciptakan Tuhan. Hal yang demikian
dilakukan karena secara fungsional seluruh makhluk tersebut satunsama lain saling
membutuhkan. Punah dan rusaknya salah-satu bagian dari makhluk Tuhan itu berdampak
negatif bagi makhluk lainnya
}2:ص َم ُد{اإلخالص
َّ هللاُ ال
Artinya:
“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu”.(QS.Al-Ikhlas:2)
Kebahagiaan manusia di dunia dan akhirat, tergantung kepada izin dan ridha Allah.
Dan untuk itu Allah memberikan ketentuan-ketentuan agar manusia dapat mencapainya.
Maka untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat itu dengan sendirinya kita harus
mengikuti ketentuan-ketentuan dari Allah SWT.
Secara moral manusiawi, manusia mempunyai kewajiban kepada Allah sebagai
kholiknya, yang telah member kenikmatan yang tak terhitung jumlahnya.
Pada garis besarnya kewajiban manusia kepada Allah menurut hadits Nabi, yang
diriwayatkan dari sahabat Mu’adz bin Jabal bahwa Nabi Saw. Bersabda kepada Mu’
َّ هَلْ تَ ْد ِرىْ َح، يا َ ُم َعا ُذ: ار يُقَا ُل لَهُ ُعفَ ْي ٌر فَقَا َل
ق ِ صلَى هللاُ علي ِه وسلَّ َم َعلَى ِح َم َ ت ِر ْدفَ النَّبِى ُ ُك ْن
فَ•ِإ َّن هللاِ َعلَى ْال ِعبَ••ا ِد اَ ْن: هللاُ و َرسُوْ لُهُ اَ ْعلَ ُم قَا َل: ت ُ َعلَى هللاِ ؟ قُ ْل ق ْال ِعبَا ِدَّ هللاِ َعلَى ِعبَا ِد ِه َو َما َح
يَ••ا: ت ُ قُ ْل, ك بِ• ِه َش• ْيًأَ ب َم ْن اَل ي ُْش• ِر ُّ •يَ ْعبُ ُدوْ هُ َواَل يُ ْشر ُكوا بِ ِه َش ْيًأ َو َح
َ ق ال ِعبَ••ا ِد َعلَى هللاِ اَ ْن اَل يُ َع• ِّذ
اَل تُبَ ِّشرْ هُ ْم فَيَتَّ ِكلُوْ ا: اس؟ قَا َلِ َُّول هللاِ ! اَفَاَل اُبَ ِّش ُر بِ ِه الن
َ َرس
Artinya:
“Adalah aku duduk di belakang Nabi di atas sebuah keledai yang dinamai Ufair, maka
bersabda Nabi: Hai Mu’adz apakah engkau mengetahui hak Allah atas hamba-Nya dan apa
hak engkau mengetahui hak hamba terhadap Allah? Menjawab aku, Allah dan Rasul-Nya
yang lebih mengetahui. Bersabda Nabi: maka bahwasanya hak Allah atas para hamba, ialah
: Mereka menyembah-Nya dan tidak memperserikatkan Dia dengan sesuatu dan hak para
hamba terhadap Allah, Tiada Allah mengadzabkan orang yang tidak memperserikatkan Dia
dengan sesuatu. Mka berkata aku, ya Rasullah, apa tidak lebih baik saya menggembirakan
para manusia dengan dia? Bersabda Nabi, jangan kamu menggembirakan mereka yang
menyebabkan mereka akan berpegang kepada untung saja”.
(Al-Lu’la uwal Marjan I:8)
Jadi berdasarkan hadits ini kewajiban manusia kepada Allah pada garis besarnya ada
2( dua):
1. Mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrikkan-Nya kepada sesuatupun.
2. Beribadah kepada-Nya
Orang yang demikian ini mempunyai hak untuk tidak disiksa oleh Allah, bahkan akan
diberi pahala dengan pahala yang berlipat ganda, dengan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus
kali lipat bahkan dengan lipat ganda yang tak terduga banyaknya oleh manusia.
َولَقَ ْد اَتَ ْينَا لُ ْق َمانَ ْال ِح ْك َمةَ اَ ِن ا ْش ُكرْ هَّلِل ِ َو َم ْن يَ ْش ُك ُر فَِإنَّ َما يَ ْش ُك ُر لِنَ ْف ِس ِه َو َم ْن َكفَ َر فَِإ َّن هللاَ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد
}12:{لقمان
Artinya:
“Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu bersyukurlah kepada
Allah. Dan barang siapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur
untuk dirinya sendiri; dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya Lagi Maha Terpuji”.
(QS.Luqman: 12)
Kelanjutan kisah Luqman yang termuat dalam ayat di atas, bahwa beliau menasehati
dan member pesan kepada generasi selanjutnya (anak-anak) untuk mewarisi nilai-nilai akhlak
sebagai berikut:
Selain 11 sifat diatas Drs. Moh. Amin juga menjelasakan bahwa ikhlas, syukur, khauf
(takut), taubat, tawakkal, zuhud (menghindari kesenangan dunia), dan dzikrul maut
(mengingat kematian) merupakan bagian dari akhlak terpuji. Jadi, semua niat atau perbuatan
yang mengingatkan kita kepada Allah merupakan bagian dari akhlak mulia atau
mahmudah.
A.KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang telah diuraikan dalam makalah diatas maka dapat
disimpulkan :
1. Akhlak islami adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, disengaja, mendarah daging
dan sebenarnya yang didasarkan pada islam.
2. Dasar/sumber pokok daripada akhlak islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang merupakan
sumber utama dari agama islam itu sendiri.
3. Dan ciri-ciri akhlak islamiyah diantaranya :
Ø Kebajikan yang mutlak
Ø Kebaikan yang menyeluruh
Ø Kemantapan
Ø Kewajiban yang dipatuhi
Ø Pengawasan yang menyeluruh
4. Ruang lingkup Akhlak Islami sama dengan ruang lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya
yang berkaitan dengan pola hubungan. Akhlak diniah (agama/islami) mencakup berbagai
aspek, dimulai dari Akhlak terhadap ALLAH, hingga kepada sesama makhluk (manusia,
binatang, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda yang tak bernyawa).
B.SARAN
Dengan dibuatnya makalah ini semoga dapat memberikan manfaat kepada kita untuk
lebih memahami tentang akhlak dan menjadikannya pedoman berperilaku di kehidupan kita
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
http://astro-remaja.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-akhlak-islami.html
http://edipurwantosapudi.blogspot.co.id/2014/01/v-behaviorurldefaultvmlo_5800.htm
http://citrariski.blogspot.co.id/2011/02/makalah-akhlak-islami.html
http://mazroat.blogspot.co.id/2013/12/akhlak-mahmudah-dan-akhlak-madzmumah.html
http://syiruptz.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-akhlak-mahmudah-dan-akhlak.html