Anda di halaman 1dari 8

AKHLAQ

“CIRI AKHLAQ, SUMBER AKHLAQ, KEDUDUKAN AKHLAK DAN APA SAJA


BAGIAN AKHLAK DARI AJARAN ISLAM”

Dosen Pengampu : H. Amir Gufron, Drs., M.Ag.

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. M. Aslamul Azka (191310004336)


2. Risma Rohmatul Maisyaroh (191310004353)
3. Afifatur Roihana (191310004383)

Kelas 3 PAI A4

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA’ JEPARA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN AKADEMIK. 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang Maha Mendengar
lagi Maha Melihat dan atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “CIRI AKHLAQ, SUMBER AKHLAQ,
KEDUDUKAN AKHLAK DAN APA SAJA BAGIAN AKHLAK DARI AJARAN
ISLAM” dengan waktu yang telah ditentukan.

Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad
saw. beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu eksis membantu perjuangan beliau
dalam menegakkan agama Allah di muka bumi ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ulumul Hadist dengan tenggang waktu yang
telah ditentukan untuk mengumpulkan bahan, mencari materi dengan judul yang sudah
ditentukan.

Penyusunan makalah ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa dukungan dan
partisipasi dari semua pihak. Untuk itu, perkenankan kami menyampaikan terima kasih
kepada Bapak H. Amir Gufron, Drs., M.Ag., sebagai dosen pengampu yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingannya. Serta kepada teman-teman kelas 3 PAI A4 yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna sehingga kepada pembaca,
kiranya dapat memberikan saran yang sifatnya membangun agar kekurangan-kekurangan
yang ada dapat diperbaiki.

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna pada diri pribadi penulis,
almamater, bangsa dan agama khususnya dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
masa yang akan datang. Amin.

Jepara, 11 Oktober 2020

Pemakalah
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia bukanlah malaikat yang lepas dari kesalahan dan dosa, sanggup
beribadah dan bertasbih selamanya, namun manusia juga bukan syaitan yang
senantiasa salah, sesat dan menyesatkan, akan tetapi manusia adalah makhluk yang
diberikan dan dibekali oleh allah akal dan nafsu ditambah lagi dengan qalbu
kesinambungan akal dan nafsu disertai dengan hati yang bersih menjadikan manusia
mendapatkan derajat yang tinggi dari malaikat.
Islam merupakan agama yang santun karena dalam islam sangat menjunjung
tinggi pentingnya etika, moral dan akhlak. Akhlak adalah hal yangterpenting dalam
kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala pengertiantingkah laku, tabi'at,
perangai, karakter manusia yang baik maupun yang burukdalam hubungannya dengan
Khaliq atau dengan sesama makhluk. Ajaran-ajaran Akhlak sebagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬dalam kehidupan sehari-hari, seperti
yang terdapat dalam beberapa ayat al-Qur’an yang terdapat dalam Q.S Al-Ahzab : 21
yang artinya : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan yang
baik bagimu1”. Dan juga dalam hadits Nabi ‫ " ﷺ‬Sesungguhnya hamba
yang paling dicintai Allah ialah yang paling baik akhlaknya".
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri-ciri akhlak?
2. Apa saja dasar dasar Al-Qur’an dan Hadist tentang Akhlak?
3. Bagaimana kedudukan akhlak?
4. Apa saja bagian akhlak dari ajaran Islam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengerti ciri-ciri akhlak.
2. Untuk mengetahui dasar dasar Al-Qur’an dan Hadist tentang Akhlak.
3. Untuk memafhumi kedudukan akhlak.
4. Untuk mengenal apa saja bagian akhlak dari ajaran islam.

1
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, (Banten : forum pelayanan Al-Quran, 2015) hlm, 420 .
BAB II

ISI

A. Ciri Ciri Akhlak


Akhlak islam merupakan system moral/akhlak yang berdasarkan islam, yakni
bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada nabi/Rasul-Nya yang
kemudian agar disampaikan kepada umatnya. Kenapa dikatakan akhlak islam? Karena
merupakan system akhlak yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan, maka
tentunya sesuai pula dengan dasar daripada agama itu sendiri. Dengan demikian,
dasar/sumber pokok daripada akhlak islam adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits yang
merupakan sumber utama dari agama islam itu sendiri. Dinyatakan dalam sebuah
hadits Nabi:

َ ‫ضلُّوْ ا ما َ تَ َم َّس ْكتُ ْم بِ ِه َما ِكت‬


َ‫َاب هللاِ َو ُسنَّة‬ ُ ‫ تَ َر ْك‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
ِ َ‫ت فِ ْي ُك ْم اَ ْم َر ْي ِن لَ ْن ت‬ َ ‫ك قَا َل النَّبُّى‬
ٍ ِ‫َس ْب ِن ماَل‬
ِ ‫ع َْن اَن‬
‫َو َرسُوْ لِ ِه‬
Artinya:
“ Dari Anas Bin Malik berkata: Bersabda Nabi Saw: Telah kutinggalkan atas kamu
sekalian dua perkara, yang apabila kamu berpegang kepada keduanya, maka tidak
akan tersesat, yaitu Kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya”.

Memang tidak disangsikan lagi dengan bahwa segala perbuatan/tidakan


manusia apapun bentuknya pada hakikatnya adalah bermaksud untuk mencapai
kebahagiaan (saadah), dan hal ini adalah sebagai “natijah” dari problem akhlak.
Sedangkan saadah menurut system moral/akhlak yang agamis (islam), dapat dicapai
dengan jalan menuruti perintah Allah yakni dengan menjahui segala larangan Allah
dan mengerjakan segala perintah-Nya, sebagaimana yang tertera dalam pedoman
dasar hidup bagi setiap muslim yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Sehubungan dengan Akhlak Islam, Drs. Sahilun A, Nasir menyebutkan bahwa


Akhlak Islam berkisar pada:

 Tujuan hidup setiap muslim, ialah menghambakan dirinya kepada Allah, untuk
mencapai keridhaan-Nya, hidup sejahtera lahir dan batin, dalam kehidupan masa
kini maupun yang akan datang.
 Dengan keyakinannya terhadap kebenaran wahyu Allah dan sunah Rasul-Nya,
membawa konsekuensi logis, sebagai standar dan pedoman utama bagi setiap
akhlak seorang muslim. Ia memberi sangsi terhadap akhlak dalam kecintaan dan
kekuatannya kepada Allah, tanpa perasaan adanya tekanan-tekanan dari luar.
 Keyakinannya akan hari kemuadian/pembalasan, mendorong manusia berbuat
baik dan berusaha menjadi manusia sebaik mungkin, dengan segala
pengabdiannya kepada Allah.

Ajaran Akhlak Islam meliputi segala segi kehidupan manusia berdasarkan asas
kebaikan dan bebas dari segala kejahatan. Islam tidak hanya mengajarkan tetapi
menegakkannya, dengan janji dan sangsi Illahi yang Maha Adil. Tuntutan moral
sesuai dengan bisikan hati nurani , yang menurut  kodratnya cenderung kepada
kebaikan dan membenci keburukan.

Ciri Akhlak Rabbani menegaskan bahwa akhlak dalam islam bukanlah moral
yang kondisional dan situasional, tetapi akhlak yang benar-benar memiliki nilai yang
mutlak. Akhlak Rabbani lah yang mampu menghindari kekacauan nilai moralitas
dalam hidup manusia.

Ciri Akhlak Manusiawi, ajaran akhlak dalam islam diperuntukkan bagi


manusia yang merindukan kebahagiaan dalam arti hakiki, bukan kebahagiaan semu.
Akhlak islam adalah akhlak yangbenar-benar memelihara eksistensi manusia sebagai
makhluk terhormat sesuai dengan fitrahnya.

Akhlak keseimbangan, manusia memiliki unsur ruhani dan jasmani yang


memerlukan pelayanan masing-masing secara seimbang. Akhlak islam memenuhi
tuntutan kebutuhan manusia, jasmani, rohani secara seimbang memenuhi tuntutan
hidup bahagia di dunia dan akhirat secara seimbang pula.

Akhlak Realistik, manusia telah dinyatakan sebagai makhluk yang memiliki


kelebihan dibanding makhluk yang lain tetapi manusia mempunyai kelemahan-
kelemahan memiliki kecenderungan manusiawi dan berbagai macam kebutuhan
material dan spiritual.

B. Sumber-sumber Akhlak
Sumber-sumber Akhlak dalam Islam ada 2, Yaitu :
1. Al-Quran
Al-Quran bukan saja satu kitab yang membicarakan masalah-masalah hukum
Allah, politik, pendidikan bahkan ia juga menyingkap bidang-bidang sosiologi
khasnya pembentukan syahsiah seseorang insan dalam sebuah masyarakat. Maka,
sumber utama rujukan ilmu akhlak ialah Kitabullah yang menghuraikannya secara
terperinci dan jitu.
Perkataan al-akhlak menurut istilah al-lughah ialah kata jamak daripada
mufradnya al-khuluq. Dalam al-Quran terdapat dua ayat yang membawa lafaz
khuluqun yang menepati istilah akhlak, yaitu dalam surah Al-Qolam Ayat 4 “
Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang
agung” dan surah Asy-Syu’ara ayat 137 “ Sesungguhnya ini (agama) tidak lain
hanyalah kelakuan orang dahulu”. Berdasarkan ayat pertama, akhlak membawa
maksud keperibadian, syahsiah dan sifat-sifat yang merujuk kepada perbuatan
mulia. Manakala ayat kedua pula, perkataan khuluq itu merujuk kepada kebiasaan
dan tabiat manusia yang sememangnya dijadikan oleh Allah dengan memiliki
tabiat-tabiat tertentu yang menjadi kelaziman.
Akhlak yang disebut di dalam al-Quran merupakan ajaran-ajaran dan tingkah
laku yang baik, lebih tinggi kedudukannya daripada moral. Dua ayat di atas adalah
sebahagian kecil yang membincangkan tentang akhlak. Al-Quran adalah sumber
utama penggalian ilmu akhlak untuk memahami akhlak manusia.
2. Hadist
Hadist ialah sumber kedua Akhlak dalam Islam, di sinilah ajaran-ajaran
Akhlak Islam tersebar dengan jelasnya melalui amalan. Hadist menjelaskan bahwa
orang yang berakhlak ialah golongan yang beriman dan sifat-sifat dalam Akhlak
seperti malu, sabar, kebersihan dan sebagainya. Akhlak yang mulia adalah
merupakan tanda dan hasil daripada iman yang sebenarnya. Tidak ada nilai bagi
iman yang tidak disertai oleh akhlak.
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Sesungguhnya aku diutuskan hanyalah
untuk menyempurnakan akhlak yang baik”. Sabda Rasulullah ‫ﷺ‬
pada Hadits yang lain : “Yang paling kucintai di antara kamu ialah yang paling
baik akhlaknya, yang mendapat pelindung adalah menyayangi dan disayangi”.
Dua Hadist tersebut menjelaskan bahawa Rasulullah s.a.w ialah sumber rujukan
akhlak di mana segala perkataan dan perbuatan termasuklah diamnya baginda
menggambarkan Akhlaknya.
C. KEDUDUKAN AKHLAK
Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlaq menempati kedudukan yang istimewa
dan sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam beberapa nomor berikut ini.
1. Rasulullah saw menempatkan penyempurnaan akhlaq yang mulia
sebagai misi pokok Risalah Islam.
2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam, sehingga
Rasulullah SAW pernah mendefinisikan agama itu dengan akhlak yang baik
(Husnal-khuluq). Pendefinisian agama (Islam) dengan akhlak yang baik itu
sebanding dengan pendefinisian ibadah haji dengan wukuf di Arafah. Artinya,
tidak sah haji seseorang tanpa wuquf di Arafah.
3. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang
nanti pada hari kiamat. Dan orang yang paling dicintai serta paling dekat
dengan Rasulullah SAW nanti pada hari kiamat adalah yang paling baik
akhlak-nya.
4. Rasulullah SAW menjadikan baik buruknya akhlak seseorang sebagai
ukuran kualitas imannya.
5. Islam menjadikan akhlaq yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah
kepada Allah SWT.
6. Nabi Muhammas SAW selalu berdoa agar Allah SWT membaikkan
akhlaq beliau.
7. Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan
dengan akhlaq.

BAB III
PENUTUP
A. Kesinpulan
Akhlak islam merupakan system moral/akhlak yang berdasarkan islam, yakni
bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada nabi/Rasul-Nya yang
kemudian agar disampaikan kepada umatnya. Ajaran Akhlak Islam meliputi segala
segi kehidupan manusia berdasarkan asas kebaikan dan bebas dari segala kejahatan.
Islam tidak hanya mengajarkan tetapi menegakkannya, dengan janji dan sangsi Illahi
yang Maha Adil. Tuntutan moral sesuai dengan bisikan hati nurani , yang menurut 
kodratnya cenderung kepada kebaikan dan membenci keburukan. Sumber Akhlak ada
2 yaitu berasal dari Al-Qur’an dan Hadist. Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlaq
menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam
beberapa nomor berikut ini.

B. Kritik dan Saran


Makalah ini kami membahas tentang “Ciri Akhlak, Sumber Akhlak dan
Kedudukan Akhlak”. Kami berharap pembaca puas dengan makalah yang kami buat
dan berusaha mencari sumber lain yang berkaitan dengan materi kami, demi
kesempurnaan pengetahuan dalam memahami ilmu tajwid.

Anda mungkin juga menyukai