Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKHLAK DAN PROBLEMATIKA MODERN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Dosen Pengampu:
Dr.H. Rusdin Djibu. M.pd.

Disusun oleh
Nama : Gunawan Mamangkai
Nim : 551423020

Teknik Arsitektur
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Gorontalo

Tahun Ajaran 2023-2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
kami semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan Makalah.Mata kuliah
Penidikan Agama Islamyang berjudul “Akhlak dan Problematika Modern”. Dapat
selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya karya ilmiah ini
tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung maupun tidaklangsung.
Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen
pengampuh mata kuliah Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Gorontalo:
Dr.H. Rusdin Djibu. M.pd.
Saya menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca .

Gorontalo, 6 September 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………..................i


DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................2
1.4 Manfaat..........................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian..........................................................................................4
2.2 Esensi Akhlak dan Implementasi dalam kehidupan...........................7
2.3 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan bermasyarakat ........................9
2.4 Menuju Masyarakat Madani dengan Nilai-nilai Islam & Kebhinekaan.10
BAB 3
PENUTUP
3.1Kesimpulan..........................................................................................12
3.2 dan Saran..........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................13
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Islam merupakan agama yang santun karena dalam Islam sangat
menjunjung tinggi pentingnya etika, moral dan akhlak. Akhlak adalah hal
yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala
pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia yang baik
maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan
sesama makhluk. Ajaran-ajaran Akhlak sebagaimana yang dicontohkan
oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat
dalam beberapa ayat al-Qur’an yang terdapat dalam Q.S Al-Ahzab : 21 yang
artinya : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri tauladan
yang baik bagimu”. Dan juga dalam hadits Nabi ‫ "ﷺ‬Sesungguhnya hamba
yang paling dicintai Allah ialah yang paling baik akhlaknya".

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan akhlak?
2. Bagaimana esensi akhlak & implementasi dalam kehidupan?
3. Bagaimana aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?
4. Bagaimana cara menuju masyarakat madani dengan nilai nilai Islam &
kebhinnekaan?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui pengertian akhlak
2. Mengetahui esensi akhlak & implementasi dalam kehidupan
3. Mengetahui aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat
4. Mengetahui cara menuju masyarakat madani dengan nilai nilai Islam &
kebhinnekaan

1.4. Manfaat
Manfaat ditulisnya makalah ini agar pembaca dapat mengerti dan
memahami akhlak serta implementasinya dalam kehidupan dan membangun
masyarakat madani melalui aktualisasi akhlak.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak


Tujuan pokok dari ajaran Islam adalah membentuk Akhlakul Karimah
(Akhlak yang mulia). Kata Akhlak berasal dari kata bahasa Arab yaitu “Akhlaku”
bentuk jamak dari kata “Khalaqa” yang berarti Perangai, Tingkah Laku, Budi
Pekerti atau Tabiat yang terbentuk melalui suatu keyakinan atau ajaran tertentu.

Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad
Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang
yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih
dahulu. Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu
sifat yang tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia
bertindak tanpa merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya
sehari-hari.
Akhlak yang baik akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan
mulia. Akhlak yang buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan
membinasakan ummat manusia. Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk
senang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukan
kekacauan, senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan
diri dan masyarakat seluruhnya.
Sumber-sumber Akhlak dalam Islam ada 2, Yaitu :

1. Al-Quran
Al-Quran bukan saja satu kitab yang membicarakan masalah-masalah
hukum Allah, politik, pendidikan bahkan ia juga menyingkap bidang-bidang
sosiologi khasnya pembentukan syahsiah seseorang insan dalam sebuah
masyarakat. Maka, sumber utama rujukan ilmu akhlak ialah Kitabullah yang
menghuraikannya secara terperinci dan jitu.
Perkataan al-akhlak menurut istilah al-lughah ialah kata jamak daripada
mufradnya al-khuluq. Dalam al-Quran terdapat dua ayat yang membawa lafaz
khuluqun yang menepati istilah akhlak, yaitu dalam surah Al-Qolam Ayat 4 “ Dan
sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang
agung” dan surah Asy-Syu’ara ayat 137 “ Sesungguhnya ini (agama) tidak lain
hanyalah kelakuan orang dahulu”. Berdasarkan ayat pertama, akhlak membawa
maksud keperibadian, syahsiah dan sifat-sifat yang merujuk kepada perbuatan
mulia. Manakala ayat kedua pula, perkataan khuluq itu merujuk kepada kebiasaan
dan tabiat manusia yang sememangnya dijadikan oleh Allah dengan memiliki
tabiat-tabiat tertentu yang menjadi kelaziman.
Akhlak yang disebut di dalam al-Quran merupakan ajaran-ajaran dan
tingkah laku yang baik, lebih tinggi kedudukannya daripada moral. Dua ayat di atas
adalah sebahagian kecil yang membincangkan tentang akhlak. Al-Quran adalah
sumber utama penggalian ilmu akhlak untuk memahami akhlak manusia.

2. Hadist

Hadist ialah sumber kedua Akhlak dalam Islam, di sinilah ajaran-ajaran


Akhlak Islam tersebar dengan jelasnya melalui amalan. Hadist menjelaskan bahwa
orang yang berakhlak ialah golongan yang beriman dan sifat-sifat dalam Akhlak
seperti malu, sabar, kebersihan dan sebagainya. Akhlak yang mulia adalah
merupakan tanda dan hasil daripada iman yang sebenarnya. Tidak ada nilai bagi
iman yang tidak disertai oleh akhlak.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: “Sesungguhnya aku diutuskan hanyalah untuk


menyempurnakan akhlak yang baik”. Sabda Rasulullah ‫ ﷺ‬pada Hadits yang lain :
“Yang paling kucintai di antara kamu ialah yang paling baik akhlaknya, yang
mendapat pelindung adalah menyayangi dan disayangi”. Dua Hadist tersebut
menjelaskan bahawa Rasulullah s.a.w ialah sumber rujukan akhlak di mana segala
perkataan dan perbuatan termasuklah diamnya baginda menggambarkan
Akhlaknya.

Untuk mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, maka perlu diuraikan


bahwa ada tiga macam sendi Islam, yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan
yang lainnya sehingga kualitas seorang muslim selalu dapat diukur dengan
pelaksanaannya terhadap ketiga macam sendi tersebut, yang mencakup:
1. Masalah Aqidah : yang meliputi keenam macam rukun Iman, dengan
kewajiban beriman kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya, Kitab-kitabnya,
Rasul-rasulnya, hari akhiratNya dan Qadar baik dan buruk yang telah
ditentukanNya.

2. Masalah syari'ah : yang meliputi pengabdian hamba terhadap


TuhanNya,yang dapat dilihat pada rukun Islam yang lima. Dan mua'amalah
juga termasuk masalah syari'ah.

3. Masalah Ihsan : yang meliputi hubungan baik terhadap seluruh Allah SWT
terhadap sesama manusia serta terhadap seluruh makhluk di dunia ini.

Dari sinilah kita mengetahui kedudukan Akhlak dalam Islam, yang


merupakan sendi yang ketiga dengan fungsi yang selalu mewarnai sikap dan prilaku
manusia dalam memanifestasikan keimanannya, ibadahnya serta mu’amalahnya
terhadap sesama manusia.
Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dan istimewa dalam
agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan berikut ini :
1. Rasulullah ‫ ﷺ‬menempatkan penyempurnaan Akhlak yang mulia sebagai
misi pokok risalah Islam.
2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam.
3. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan kebaikan
seseorang nanti pada hari kiamat.
4. Rasulullah ‫ ﷺ‬menjadikan baik buruknya Akhlak seseorang sebagai ukuran
kualitas imannya.
5. Islam menjadikan Akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari ibadah
kepada Allah SWT.
6. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬selalu berdoa agar Allah SWT membaikkan Akhlak
Beliau.
7. Di dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan dengan
Akhlak.
2.2 Esensi Akhlak dan Implementasi dalam Kehidupan
1. Akhlak terhadap Allah
a. Mentauhidkan Allah
Tauhid adalah konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan
Allah dan Beriman bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, tidak
ada sekutu bagiNya. Terdapat pada surat Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4.
b. Berzdikir pada Allah
Zikir (atau Dzikir) artinya mengingat Allah di antaranya dengan
menyebut dan memuji nama Allah. Zikir adalah satu kewajiban. Dengan
berzikir hati menjadi tenteram. Terdapat dalam surat Al Ahzab ayat 41 sampai
44
c. Berdo’a dan Bertakwa kepada Allah SWT.
Berdo’a adalah inti dari ibadah. Orang-orang yang tidak mau berdo’a
adalah orang-orang yang sombong karena tidak mau mengakui kelemahan
dirinya di hadapan Allah SWT. Terdapat dalam surat An-Nisa ayat 1.
d. Bertawakal Hanya Pada Allah
Tawakal kepada Allah SWT merupakan gambaran dari sikap sabar dan
kerja keras yang sungguh-sungguh dalm pelaksanaanya yang di harapkan
gagal dari harapan semestinya,sehingga ia akan mamppu menerima dengan
lapang dada tanpa ada penyesalan. Terdapat pada sural
Ali Imron ayat 159
e. Berhusnudzhon kepada Allah
Yakni berbaik sangka kepada Allah SWT karena sewsungguhnya apa
saja yang di berijan Allah merupakan jalan yang terbaik untuk hamba-Nya.
Terdapat dalam surat Luqman ayat 13.

2. Akhlak terhadap Rasulullah


a. Mengikuti atau menjalankan sunnah Rosul
Mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah menjalani
Hidupnya atau garis-garis perjuangan / tradisi yang dilaksanakan oleh
Rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua dalam Islam, setelah
Al-Quran. Terdapat dalam surat Ali Imron ayat 30.
b. Bersholawat Kepada Rosul
Mengucapkan puji-pujian kepada Rosulullah S.A.W . Sesungguhnya
Tuhan beserta para malaikatnya semua memberikan Sholawat kepada Nabi
(dari Allah berarti memberi rakhmat, dan dari malaikat berarti memohonkan
ampunan). Hai orang-orang beriman, ucapkanlah Sholawat kepadanya (AQ
Al Ahzab : 56)

3. Akhlak Terhadap diri sendiri


a. Sikap sabar
Sabar adalah menahan amarah dan nafsu yang pada dasarnya bersifat
negative. Kemudian manusia harus sabar dalam menghadapi segala cobaan.
Terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 153.
b. Sikap syukur.
Dalam keseharian, kadang atau bahkan sering kali kita lupa untuk
berSyukur, atau men-Syukuri segala Nikmat Allah yang telah diberikan
kepada kita. ada 3 (tiga) Cara yang mudah untuk men-Syukuri Nikmat Allah
yaitu bersyukur dengan hati yang tulus, mensyukuri dengan lisan yang
dilakukan dengan memuji Allah melalui ucapan Alhamdulillah, dan
bersyukur dengan perbuatan yang dilakukan dengan menggunakan Nikmat
dan Rahmat Allah pada jalan dan perbuatan yang diridhoi-Nya. Terdapat
dalam surat Ibrohim ayat 7.
c. Sikap Tawadlhu’
Tawadlhu’ atau Rendah hati merupakan salah satu bagian dari akhlak
mulia jadi sudah selayaknya kita sebagai umat muslim bersikap tawadhu,
karena tawadhu merupakan salah satu akhlak terpuji yang wajib dimiliki
oleh setiap umat islam. Orang yang tawadhu’ adalah orang menyadari
bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Allah SWT.
Terdapat dalam surat Luqman ayat 18.
d. Bertaubat.
Apabila melakukan kesalahan, maka segera bertaubat dan tidak
mengulanginya lagi. Apabila ada dari kita yang merasa telah terlalu banyak
berbuat dosa dan maksiat sebaiknya kita jangan berputus asa dari rahmat
ampunan Allah, karena Allah SWT selalu memberikan kesempatan pada kita
untuk bertobat. Terdapat dalam surat Ali Imron ayat 135.
4. Akhlak Terhadap Lingkungan
a) Tafakur (Berfikir)
Salah satu ciri khas manusia yang membedakanya dari makhluk yang
lain, bahwa manusia adalah makhluk yang berpikir. Dengan kemampuan
itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan.
Terdapat dalam surat Ali Imran ayat 190.
b) Memanfaatkan Alam
Kedudukan manusia di bumi ini bukanlah sebagai penguasa yang
sewenang-wenang, tetapi sebagai khalifah yang mengemban amanat Allah.
Karena itu, segala pemanfaatan manusia atas bumi ini harus dengan penuh
tanggung jawab dan tidak menimbulkan kerusakan. Sebab, Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. Terdapat dalam surat Yunus
ayat 101.

2.3 Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Bermasyarakat

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat


mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan akhlak seharusnya
diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.

1. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan

Membina persaudaraan adalah perintah Allah yang diajarkan oleh


semua agama, termasuk agama Islam. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya
kalau semua elemen membangun ukhuwwah dalam komunitasnya. Apabila
ada kelompok tertentu dengan mengatas-namakan agama tetapi enggan
memperjuangkan perdamaian dan persaudaraan maka perlu dipertanyakan
kembali komitmen keagamaannya.

2. Ta’awun atau saling tolong menolong


Dalam Islam, tolong-menolong adalah kewajiban setiap Muslim. Sudah
semestinya konsep tolong-menolong tidak hanya dilakukan dalam lingkup
yang sempit. Tolong-menolong menjadi sebuah keharusan karena apapun
yang kita kerjakan membutuhkan pertolongan dari orang lain. Tidak ada
manusia seorang pun di muka bumi ini yang tidak membutuhkan
pertolongan dari yang lain. 3. Suka memaafkan kesalahan orang lain
Islam mengajar umatnya untuk bersikap pemaaf dan suka memaafkan
kesalahan orang lain tanpa menunggu permohonan maaf daripada orang
yang berbuat salah kepadanya. Pemaaf adalah sikap suka memberi maaf
terhadap kesalahan orang lain tanpa ada sedikit pun rasa benci dan dendam
di hati. Sifat pemaaf adalah salah satu perwujudan daripada ketakwaan
kepada Allah.
4. Menepati Janji
Janji memang ringan diucapkan namun berat untuk ditunaikan.
Menepati janji adalah bagian dari iman. Maka seperti itu pula ingkar janji,
termasuk tanda kemunafikan.

2.4 Menuju Masyarakat Madani dengan Nilai Nilai


Islam & Kebhinnekaan

Dalam Islam, antara agama dan negara atau agama dengan tata masyarakat
merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Namun demikian bukan berarti
tidak berbeda. Hal ini dikarenakan memang amal Islam mencakup segenap
interaksi manusia baik yang berkaitan dengan hubungan manusia – Tuhan,
maupun sesama makhluk. Selain itu, Islam mengajarkan bahwa setiap muslim
dalam melakukan kegiatannya harus diniatkan dalam tujuan mencapai ridla
Allah (hakekat tujuan amal manusia).

Dalam hal ini prinsip-prinsip tersebut berkaitan dengan masalah


egaliterianisme, pluralisme dan toleransi, serta musyawarah. Ketiganya
merupakan ajaran Islam yang berkaitan dengan kemasyarakatan, dan menjadi
dasar dari konsep madani.
Pertama, Egalitarianisme merupakan prinsip yang menekankan pentingnya
semangat persamaan diantara sesama manusia, kesejajaran kedudukan di
hadapan Allah. Kesadaran bahwa umat manusia berasal dari nenek moyang
yang sama, Adam, meruapakan fondasi terbentuknya sikap egaliter dalam
hubungan kemasyarakatan.

Kedua, Pluralisme dan Toleransi. Sebuah masyarakat tidak akan pernah


tegak tanpa adanya penghormatan terhadap keanekaragaman anggotanya, yang
diwujudkan dalam bentuk toleransi.

Dalam pandangan Islam, pluralisme merupakan kepastian Allah dan disertai


keyakinan bahwa kehendak Allah tidak ada yang mampu merubahnya. Allah
tidak berkehendak kecuali di dalamnya terdapat hikmah dan kebaikan. Dengan
demikian keanekaragaman bukan sesuatu yang pantas dipersoalkan, tetapi
bagaimana disikapi secara arif untuk membangun tatanan masyrakat yang
menjamin nilai-nilai kemanusian dan keadilan. Paham kemajemukan
masyarakat atau pluralisme ridak cukup hanya dengan sikap mengakui dan
menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tapi harus menerima
kemajemukan tersebut sebagai sesuatu yang bernilai positif sebagai rahmat
Allah

Ketiga, Musyawarah merupakan prinsip pemutusan masalah yang dimana


ada keterlibatan secara aktif semua anggota dalam memutuskan sebuah
persoalan. Musyawarah bisa dilakukan saat sikap penghargaan terhadap
perbedaan, penghormatan terhadap orang lain, dan pengakuan terhadap
kesamaan kedudukan hadir dalam kalbu sebuah masyarakat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak
mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia
yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan
sesama makhluk.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Dan akhlak seharusnya
diaktualisasikan dalam kehidupan seorang muslim. Bentuk aktualisasi akhlak
antara lain akhlak terhadap Allah, akhlak terhadap Rasulullah, akhlak terhadap
diri sendiri, akhlak terhadap sesama dan akhlak terhadap lingkungan.

3.2 Kritik dan Saran

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna dan tentunya
banyak sekali kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Hal ini disebabkan
karena masih terbatasnya informasi yang didapat.

Oleh karena itu, saya selaku pembuat makalah ini sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. saya juga mengharapkan makalah
ini sangat bermanfaat khususnya pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/makalahakhlakdalamajaranislam

https://www.academia.edu/makalahpengertianakhlak

Anda mungkin juga menyukai