Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKHLAK TERHADAP SESAMA

Dosen Pengampu: Dr. Zukhaira, S.S., M. Pd.

KELOMPOK 11 :

1. Rifqi Bayu Apriyo (7111422060)


2. Muhamad Ezra Adha Mahendra (7111422145)
3. Ana Azka Amalia (7111422155)
4. Sabila Nurul Khamidah (7111422210)
5. Nabila Dwi Astuti (7111422211)
6. Najmah Eka Handayani (7111422226)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kita
semua rahmat dan karunia-Nya. Shlawat serta salam semoga senantiasa diberikan
kesehatan dan kelancaran sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “AKHLAK TERHADAP SESAMA” dengan tepat waktu.

Penulisan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Pendidikan Agama


Islam dari Ibu Zukhaira selaku dosen pengampu kami. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk membantu wawan dan pengetahuan terkait materi yang
sedang dipelajari.

Makalah ini disusun dari beberapa sumber jurnal dan internet. Tak lupa
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan yang lebih baik di masa mendatang. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2


DAFTAR ISI ...........................................................................................................3
BAB I .......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................5
1.3 Tujuan ........................................................................................................5
BAB II .....................................................................................................................6
2.1 Pengertian Akhlak ......................................................................................6
2.2 Jenis-Jenis Akhlak .....................................................................................7
2.3 Akhlak Terpuji Terhadap Sesama Manusia ...............................................7
2.4 Akhlak Tercela Terhadap Sesama Manusia .............................................11
BAB III ..................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan:.............................................................................................14
3.2 Saran ........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT dengan sempurna dibandingkan
dengan makhluk lainnya, karena manusia diberi akal dan pikiran untuk digunakan
berinteraksi dengan manusia, lingkungan yang ada di sekitarnya dengan cara yang
disampaikan oleh Rasulullah SAW, yang mana beliau membawa umatnya dari
alam yang gelap gulita ke alam yang terang benderang, sehingga kehidupan
manusia, masyarakat tentram dan damai serta penuh rasa aman dapat tercapai.

Perubahan zaman yang terjadi saat ini sangat menghawatirkan, terutama


pada remaja karena berkembangnya teknologi tanpa didasari ilmu agama dan
kurangnya persiapan akan menimbulkan krisis moral dan akhlak bagi suatu
bangsa. Berbicara tentang akhlak adalah pembahasan yang tidak ada habisnya.
Topik tentang akhlak merupakan pembahasan yang selalu menarik untuk
dibicarakan, hal ini disebabkan kedudukan akhlak dalam hidup manusia
menempati tempat yang penting. Akhlak yang baik akan berperan sebagai sistem
perilaku yang akan menciptakan harmonisasi dalam kehidupan manusia. Apabila
akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir dan batinnya, apabila akhlaknya rusak,
maka rusaklah lahir dan batinnya.

Akhlak merupakan salah satu khazanah intelektual muslim yang


kehadirannya hingga saat ini dirasakan dan sangat diperlukan. Akhlak secara
teologis dan historis tampil untuk mengawal dan memandu perjalanan umat Islam
agar bisa selamat di dunia dan akhirat. Selain akhlak, digunakan juga istilah etika
dan moral, serta akhlak merupakan perilaku yang tampak ( terlihat ) dengan jelas,
baik dalam kata-kata maupun perbuatan yang memotivasi oleh dorongan karena
Allah. Namun demikian, banyak pula aspek yang berkaitan dengan sikap batin
ataupun pikiran.

Akhlak islam dapat dikatakan sebagai akhlak yang islami adalah akhlak
yang bersumber pada ajaran Allah dan Rasulullah. Akhlak islami ini merupakan
amal perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi indikator seseorang

4
apakah seorang muslim yang baik atau buruk. Akhlak ini merupakan buah dari
akidah dan syariah yang benar

1.2 Rumusan Masalah


Ada beberapa rumusan masalah yang akan diangkat dalam penyusunan
masalah, antara lain:
1. Apa pengertian akhlak?
2. Apa saja jenis-jenis akhlak?
3. Jelaskan akhlak terpuji kepada sesama manusia!
4. Jelaskan akhlak tercela kepada sesama manusia!
5. Apa saja contoh akhlak terpuji dan tercela dengan sesama?

1.3 Tujuan
1. Memahami definisi akhlak
2. Memahami jenis-jenis akhlak
3. Memahami akhlak terpuji dan tercela kepada sesama manusia
4. Memahami contoh akhlak terpuji dan tercela dengan sesama manusia

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak


Secara etimologi (lughatan) akhlaq (Bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari
khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari
kata khalaqa yang berarti menciptakan. Seakar dengan kata khaliq (pencipta),
makhluq (yang di ciptakan) dan khalq (penciptaan). Baik kata akhlaq atau khuluq
kedua-duanya di jumpai pemakaiannya baik dalam al-Qur’an, sebagai berikut:
ٍ‫ٰﻰﻠَﻌَﻟ َﻚﱠ ﻧِإ َو‬ َ ِ ‫ﻢﻴ‬
َ ‫ﻈﻋ ٍ ُﻖﻠ ُﺧ‬
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung”. (QS. Al-
Qalam, 68: 4)
‫ﻟ َﱠو ْﻷا ُﻖُ ﻠ ُﺧ ِﱠﻻإ ا َﺬ َٰﻫ ْﻧِإِﲔ‬
“(agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu” (QS. Al-
Syu’ara, 26: 137)
Secara terminologis ada beberapa definisi tentang akhlaq menurut beberapa
pakar, yaitu:
a. Menurut Imam Ghozali, Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
menusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran maupun pertimbangan.
b. Ibrahim Anis, Akhlaq adalah sifat tertanam dalam jiwa, yang dengannya
lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan
pemikiran dan pertimbangan
c. Ahmad Amin, Akhlak ialah kebiasaan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak
itu bila dibiasakan akan timbul sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak.
contohnya, bila kehendak itu dibiasakan memberi, maka kebiasaan itu ialah
akhlak dermawan.

Dari beberapa definisi di atas jika diperhatikan secara seksama, tampak bahwa ada
persamaan dan bahkan saling melengkapi, yaitu sifat yang melekat pada diri
manusia, sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan dengan sengaja maupun tidak
sengaja, tanpa melakukan pertimbangan untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu

6
lahirlah perbuatan yang baik disebut akhlakul Mahmudah, sedangkan perbuatan
yang buruk disebut akhlakul madzmumah.

2.2 Jenis-Jenis Akhlak


Menurut Aminuddin dalam buku Membangun Karakter dan kepribadian
melalui Pendidikan Agama Islam, akhlak terbagi pada dua macam yaitu akhlak
terpuji (akhlakul mahmudah) dan akhlak tercela (akhlakul madzmumah).
1. Akhlak Terpuji (Akhlakul Mahmudah)
Akhlak terpuji adalah sikap sederhana yang lurus, sikap sedang tidak berlebih-
lebihan, baik perilaku, rendah hati, berilmu, beramal, jujur, tepat janji,
istiqamah, berkemaan, berani, sabar, syukur, lemah lembut dan lain-lain.
2. Akhlak Tercela (Akhlakul Madzmumah)
Akhlak tercela yaitu semua apa-apa yang telah jelas dilarang dan dibenci oleh
Allah swt yang merupakan segala perbuatan yang bertentangan dengan akhlak
terpuji.
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa akhlak terbagi atas dua
bagian yang mana akhlak terpuji yaitu semua perbuatan-perbuatan baik yang
diperintahkan dan disenangi Allah begitu sebaliknya terhadap akhlak tercela yaitu
perbuatanperbuatan yang dilarang dan dibenci Allah Swt. Dengan demikian
akhlak yang baik akan memberikan pengaruh pada pelakunya begitu juga
sebaliknya dengan akhlak tercela.

2.3 Akhlak Terpuji Terhadap Sesama Manusia


Islam memerintahkan pemeluknya untuk menunaikan hak-hak pribadinya
dan berlaku adil terhadap dirinya. Islam dalam pemenuhan hak-hak pribadinya
tidak boleh merugikan hak-hak orang lain. Islam mengimbangi hak-hak pribadi,
hak-hak orang lain dan hak masyarakat sehingga tidak timbul pertentangan.
Semuanya harus bekerja sama dalam mengembangkan hukum-hukum Allah.
Akhlak kepada sesama manusia merupakan sikap seseorang terhadap orang lain.
Adapun akhlak terpuji terhadap sesama manusia dapat dirinci menjadi beberapa
bagian, yakni:
1. Akhlak Terhadap Orang Tua
Akhlak terhadap Orang tua antara lain:

7
a) Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya
b) Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang
c) Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat, menggunakan kata-kata
lemah lembut,
d) Berbuat baik kepada Ibu Bapak dengan sebaik-baiknya,
e) Mendoakan keselamatan dan keampunan bagi mereka kendatipun seorang
atau kedua-duanya telah meninggal dunia.
2. Akhlak Terhadap Diri Sendiri
Akhlak terhadap diri sendiri berupa:
a) Memelihara kesucian diri
b) Menutup „aurat (bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum
dan akhlak Islam)
c) Jujur dalam perkataan dan perbuatan
d) Malu melakukan perbuatan jahat
e) Ikhlas
f) Sabar
g) Rendah hati
h) Menjauhi dengki dan menjauhi dendam,
i) Berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain
j) Menjauhi segala perkataan dan perbuatan sia-sia.
3. Akhlak Terhadap Saudara
Dalam pandangan islam, berbuat santun terhadap saudara harus sama
sebagaimana santun kepada orang tua dan anak. Saudara itu tidak sebatas pada
saudara kandung, tetapi juga saudara sebangsa, seagama dan sesame manusia.
Adapun akhlak yang perlu dilakukan dengan saudara meliputi:
a) Adil terhadap Saudara, Adil adalah dimana semua orang mendapat hak
menurut kewajibannya. Sebagian besar orang mendefenisikan kata adil
adalah suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata, tidak ada yang lebih
dan tidak ada yang kurang, tidak ada pilih kasih dan masih banyak lagi
persepsi yang lainnya.
b) Menyayangi Saudara, Pada dasarnya sifat kasih sayang (ar-rahman) adalah
fitrah yang dianugerahkan Allah kepada makhluk. Islam menghendaki agar

8
sifat kasih sayang dan sifat belas kasih dikembangkan secara wajar, kasih
sayang mulai dari dalam keluarga sampai kasih sayang yang lebih luas
dalam bentuk kemanusiaan.
c) Jangan Su-udzan, Su-udzan artinya buruk sangka. Jangan buruk sangka,
menyangka-nyangka tanpa bukti dan tanpa diselidiki asal usulnya. Karena
akibatnya menjadi permusuhan dan keretakan di dalam hubungan
persaudaraan.
d) Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak
e) Memelihara keturunan.
4. Akhlak Terhadap Teman
Teman adalah orang paling setia menemani bermain dan belajar. Adapun
Akhlak kepada teman sebagai berikut:
a) Saling menasehati
b) Saling Menyayangi dan Menghargai, mengasihi teman dengan tulus,
melahirkan sebuah persaudaraan. Selain itu, sesama teman harus saling
menghargai agar hubungan pertemanan tetap harmonis.
c) Saling Membantu dan Tolong Menolong
d) Saling Jujur dan Memaafkan, berusahalah untuk selalu jujur dengan siapa
saja karena kejujuran yang akan membuat suatu keadaan menjadi tenang.
Dan belajarlah untuk selalu memafkan semua kesalahan, tanpa menunggu
teman meminta maaf.
5. Akhlak Terhadap Tetangga
Tetangga adalah orang yang tinggalnya berdekatan dengan tempat tiggal
seseorang, dimana mereka selalu mengetahui keadaan orang terdekatnya lebih
dulu di bandingkan dengan saudara yang rumahnya berjauhan. Tetangga adalah
unsur penting dalam bermasyarakat, karena dengan tetangga kita dapat
mewujudkan saling bekerja sama dalam membangun masyarakat. Akhlak
terhadap tetangga antara lain:
a) Saling mengunjungi
b) Saling bantu diwaktu senang lebih-lebih tatkala susah
c) Saling beri-memberi
d) Saling hormat-menghormati,

9
e) Saling menghindari pertengkaran dan permusuhan.
6. Akhlak Terhadap Masyarakat
Akhlak kepada masyarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
manusia yang dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu
dalam lingkungan atau kehidupaan. Adapun Akhlak terhadap masyarakat
meliputi:
a) Memuliakan tamu
b) Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
bersangkutan
c) Saling menolong dan melakukan kebajikan dan takwa
d) Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri dan orang lain
agar tidak melakukan perbuatan jahat (mungkar)
e) Memberi makan fakir miskin dan berusaha melapangkan hidup dan
kehidupannya
f) Bermusyawarah dalam segala urusan dan mengenaikan kepentingan
bersama,
g) Mentaati keputusan yang telah diambil
h) Menepati janji.
7. Ahlak Terpuji Dalam Islam
Di dalam Islam, terdapat banyak ahlak terpuji atau akhlak yang mulia yang
dianggap sebagai hal yang sangat penting bagi setiap muslim untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh ahlak terpuji di dalam Islam
antara lain:
a) Taqwa: Merupakan rasa takut atau ketaatan yang kuat kepada Allah SWT
yang memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan menjauhi
perbuatan yang buruk.
b) Ikhlas: Berbuat baik dan beribadah hanya untuk Allah SWT dan bukan
karena ingin mendapatkan pujian atau imbalan dari orang lain.
c) Sabar: Menerima segala ujian dan cobaan dari Allah SWT dengan lapang
dada dan tetap bersyukur.
d) Tawadhu’: Merupakan sikap rendah hati dan tidak sombong, serta tidak
merasa lebih baik dari orang lain.

10
e) Adil: Berlaku adil dan tidak memihak pada satu pihak dalam memutuskan
sesuatu.
f) Husnudzan: Berbaik sangka terhadap orang lain dan tidak mudah curiga
terhadap niat orang lain.
g) Amal saleh: Melakukan perbuatan baik dan bermanfaat bagi diri sendiri
dan orang lain.
h) Kasih sayang: Menjaga dan merawat hubungan baik dengan orang lain,
terutama keluarga dan tetangga.
i) Kesabaran: Tidak mudah terpancing emosi dan dapat mengendalikan diri
dalam situasi yang sulit atau tidak menyenangkan.
j) Tawakkal: Mengandalkan Allah SWT dalam setiap hal dan tidak terlalu
bergantung pada kemampuan diri sendiri.

2.4 Akhlak Tercela Terhadap Sesama Manusia


Akhlak tercela adalah perilaku atau tindakan yang dianggap buruk atau
tidak bermoral dalam pergaulan antar manusia. Hal ini mencakup segala sesuatu
yang dapat merugikan orang lain, melanggar norma-norma sosial, dan
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Akhlak tercela
disebut juga Akhlakul mazmumah yaitu Sikap dan tingkah laku yang buruk
terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan. Berdasarkan
pengertian akhlak buruk, maka diharapkan agar setiap muslim menghindari sifat
tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia, baik dalam kehidupan
pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara, dan begitu juga
hubungan dengan Allah.
1. Contoh Akhlak Tercela dalam Islam
Menurut Islam, akhlak harus sesuai dengan tuntunan agama dan diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang ada beberapa tindakan yang dapat
dikategorikan sebagai akhlak tercela yang tidak dianjurkan dalam agama ini.
Beberapa contoh akhlak tercela dalam Islam antara lain:
a) Sombong
Sombong adalah sifat yang menunjukkan perilaku atau pandangan diri yang
tinggi dan merasa lebih baik dari orang lain. Seseorang yang sombong

11
seringkali menunjukkan perilaku yang menghina atau memandang rendah
orang lain, dan cenderung untuk tidak menerima masukan atau kritik dari
orang lain. Ini bisa mempengaruhi hubungan interpersonal dan membuat
orang lain merasa tidak nyaman atau tidak dihargai.
b) Licik
Licik adalah sifat atau tingkah laku yang memanfaatkan situasi atau orang
lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Orang yang licik seringkali
bersikap curang dan memanipulasi orang lain demi kepentingan sendiri.
Mereka mungkin tampak baik dan ramah pada orang lain, tetapi sebenarnya
memiliki niat jahat. Kebiasaan licik dapat merugikan orang lain dan
merusak hubungan interpersonal.
c) Dusta
Dusta adalah tindakan atau pernyataan yang disengaja dan tidak benar untuk
menipu atau membuat orang lain percaya pada hal yang salah. Dusta bisa
melibatkan kebohongan besar atau kecil, dan dapat merugikan orang lain
atau mempengaruhi hubungan interpersonal. Dusta bisa merusak
kepercayaan dan menimbulkan masalah dalam hubungan antarmanusia, dan
seringkali dapat membawa konsekuensi buruk bagi pelaku dusta.
d) Takabur
Dalam Islam, takabur termasuk akhlak tercela yang sangat tidak dianjurkan.
Islam menekankan pentingnya sikap rendah hati dan tidak sombong, dan
memperingatkan terhadap bahaya dari takabur. Takabur dapat menimbulkan
sikap yang angkuh dan memandang rendah orang lain, yang dapat
merugikan hubungan interpersonal dan mempengaruhi kualitas hidup
seseorang.
e) Tamak
Dalam Islam, tamak termasuk akhlak tercela yang sangat tidak dianjurkan.
Tamak berkaitan dengan keinginan yang berlebihan untuk memiliki lebih
banyak harta, prestasi, atau kekayaan, dan seringkali membuat seseorang
tidak merasa puas dengan apa yang dimilikinya.

12
2. Faktor-Faktir yang Menyebabkan Akhlak Tercela
a.) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang akhlak seseorang. Lingkungan yang tidak baik, seperti
lingkungan keluarga yang kurang stabil, lingkungan sekolah yang kurang
memperhatikan perkembangan akhlak, atau lingkungan masyarakat yang
memperlihatkan tingkah laku buruk dapat membentuk akhlak yang tercela
pada seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan dan
membentuk lingkungan yang baik agar akhlak seseorang terjaga dan
berkembang dengan baik.
b.) Faktor Kultur
Faktor kultur juga memainkan peran besar dalam pembentukan akhlak
seseorang. Budaya dan tradisi yang ada di lingkungan tempat tinggal
seseorang dapat mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang. Dalam
beberapa budaya, misalnya, sikap sombong dan angkuh dapat diterima
sebagai tanda kekuasaan dan kedudukan yang tinggi. Namun, dalam budaya
lain, perilaku tersebut dapat dilihat sebagai tindakan yang tidak sopan dan
tidak bermartabat.
c.) Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi juga memainkan peran penting dalam membentuk
akhlak seseorang. Tingginya tingkat kemiskinan dan kesulitan ekonomi yang
dialami seseorang dapat mempengaruhi akhlak mereka. Dalam situasi seperti
ini, seseorang mungkin merasa terdesak untuk melakukan tindakan tercela
seperti membohongi orang lain atau mencuri demi memenuhi kebutuhan
hidup mereka.
d.) Faktor Sosial
Faktor sosial juga memainkan peran besar dalam pembentukan akhlak
seseorang. Budaya dan norma yang ada di masyarakat mempengaruhi tingkah
laku dan akhlak individu. Kehidupan sosial yang kaya akan norma-norma dan
budaya tertentu dapat mempengaruhi pembentukan akhlak baik dan buruk

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan:
Secara etimologi akhlaq adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi
pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang berarti
menciptakan. Menurut Imam Ghozali, Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa menusia yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa
memerlukan pemikiran maupun pertimbangan. Ibrahim Anis, Akhlaq adalah sifat
tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik
atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Dari beberapa
definisi di atas jika diperhatikan secara seksama, tampak bahwa ada persamaan
dan bahkan saling melengkapi, yaitu sifat yang melekat pada diri manusia, sudah
menjadi kebiasaan dan dilakukan dengan sengaja maupun tidak sengaja, tanpa
melakukan pertimbangan untuk melakukan sesuatu.

3.2 Saran
Dari penulisan makalah materi mengenai Akhlak Sesama Manusia ini, kita
sebagai manusia hendaknya terus tentram dengan sesama karena itu sebaiknya
kita terus berbuat baik dengan sesama manusia tanpa memulai masalah dengan
siapapun. Selain itu, makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk
memahami akhlak terhadap sesama manusia.

14
DAFTAR PUSTAKA

Jannah, M. (2018). Studi Komparasi Akhlak Terhadap Sesama Manusia Antara


Siswa Fullday School Dengan Siswa Boarding School di Kelas XI SMA
IT Abu Bakar Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Agama Islam AL-
THARIQAH, 3-6.
merdeka.com. (2020, Mei 29). Macam Akhlak dalam Islam Beserta Pengertian,
Contoh, dan Manfaatnya. Retrieved April 05, 2023, from merdeka.com:
https://www.merdeka.com/jateng/macam-macam-akhlak-dalam-islam-
beserta-pengertian-contoh-dan-manfaatnya-kln.html
Natasya, N. I. (n.d.). Akhlak Tercela: Pengertian, Ciri-ciri, Faktor dan Jenisnya.
Retrieved April 04, 2023, from haloedukasi.com:
https://haloedukasi.com/akhlak-tercela

15

Anda mungkin juga menyukai