Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

AKHLAK DALAM ISLAM

DISUSUN OLEH :

Kelompok 6
Yogi prasetyo wibowo (A32122044)
Salsa nabila (A32122047)
Sariani R Lapatau (A32122059)
Wina (A32122054)
Nurul alifa (A32122038)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN AJARAN 2023

i
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wababarakatuh,

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah
pendidikan agama islam dengan judul "Akhlak Dalam Islam" tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung


bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk
itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh
karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para
pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini


dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah
selanjutnya.

Wabillahit Taufiq Walhidayah,


Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palu, 27 Februari 2023

Penyusun,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
BAB II POKOK PERMASALAHAN
A. Rumusan Masalah..........................................................................................2
B. Tujuan Penulisan............................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN
A. Menuju Pemahaman Akhlak Dalam Islam....................................................3
B. Pokok Pembicaraan Ilmu Akhlak..................................................................5
C. Pembagian Akhlak Dalam Islam....................................................................6
D. Macam – Macam Akhlakul Karimah.............................................................8
E. Macam – Macam Akhlakul Madzmumah......................................................9
F. Membiasakan Akhlak Terpuji Dan Menghindari Akhlak Tercela.................10
G. Hubungan akhlak dengan Tasawuf..................................................................11
BAB IV BEDAH KASUS
A. Kasus..............................................................................................................12
B. Bedah Kasus...................................................................................................12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................14
B. Saran...............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama islam. Akhlak yang baik
akan menitik beratkan timbangan kebaikan seseorang pada hari kiamat, orang yang
paling dicintai dan yang paling dekat dengan Rasulullah saw pada hari kiamat
adalah yang paling baik akhlaknya. Salah satu misi utama agama Islam adalah
untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam HR
Ahmad dan Baihaqi :

‫ار َم اَأل ْخالق‬ ‫ِإنَّ َما بُ ِع ْث ُ ُأل‬


ِ ‫ت تَ ِّم َم َم َك‬
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR: Ahmad dan
Baihaqi).

Akhlak mulia yang diajarkan oleh Islam merupakan orientasi yang harus
dipegang oleh setiap muslim. Akhlak merupakan ukuran kemanusiaan yang hakiki
dan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, bahkan untuk
membedakan antara hewan dan manusia terletak pada akhlaknya. Manusia yang tak
berakhlak sama halnya dengan hewan, kelebihannya manusia hanya pandai berkata-
kata. Krisis akhlak terjadi karena sebagian besar orang tidak mau lagi mengindahkan
tuntunaan agama, yang secara normative mengajarkan kepada pemeluknya untuk
berbuat baik, dan meninggalkan perbutan-perbuatan maksiat.

Selain keluarga dan lingkungan, pendidikan merupakan factor penting yang


memberikan pengaruh dalam pembentukan akhlak. Sebab dalam pendidikan ini, anak
didik akan diberikan didikan untuk dapat membedakan akhlak yang baik dan buruk.

1
BAB II

PERMASALAHAN

A. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini kami akan memaparkan beberapa point mengenai :
1. Bagaimana memahami tentang ilmu akhlak?
2. Apa pokok pembicaraan tentang ilmu akhlak?
3. Bagaimana pembagian ilmu akhlak dalam islam?
4. Apa saja macam-macam akhlak karimah (akhlak terpuji)?
5. Apa saja macam-macam akhlak madzmumah (akhlak tercela)?
6. Bagaimana cara membiasakan akhlak terpuji dan menghindari
akhlak tercela?
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pembaca dapat memahami tentang ilmu akhlak.
2. Pembaca dapat mengetahui pokok-pokok pembicaraan tentang ilmu akhlak.
3. Pembaca dapat mengetahui pembagian ilmu akhlak dalam islam.
4. Pembaca dapat membedakan tentang akhlak karimah dan
akhlak madzmumah.
5. Pembaca dapat membiasakan akhlak terpuji dalam kehidupan sehari-
hari, dan menghindari akhlak tercela.

2
BAB III

PEMBAHASAN

A. MENUJU PEMAHAMAN AKHLAK DALAM ISLAM


1. Pengertian Akhlak
Secara etimologis, Akhlak berasal dari Bahasa Arab Jama’ dari bentuk
mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan : budi pekerti, perangai,
tingkah laku atu tabiat. Akhalk adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) Mengatakan akhlak adalah
sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan
dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
Sementara, Ibnu maskawaih meyebutkan defenisi akhlak sebagai berikut:

‫اعيَة لَهَا ِإلَى َأ ْف َعالِهَا ِم ْن َغي ِْر فِ ْك ٍر َواَل َر ِويَّ ٍة‬ ِ ‫َحا ٌل لِلنَّ ْف‬
ِ ‫س َد‬

“Adalah suatu keadaan. jiwa seseorang yang mendorongnya untuk


berbuat sesuatu tanpa berfikir atau direncanakan (terlebih dahulu)”
2. Ekuvalensi Akhlak
Akhlak sering kali diekuvalenkan dengan etika, moral, dan karakter.
Istilah etika berasal dari yunani kuno, yakni ethos. Bentuk jamak nya adalah ta
etha yang berarti adat kebiasaan. Kata moral dalam Bahasa Indonesia berasal
dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Akhlak dapat pula di
ekuvalensikan dengan karakter, Karakter itu ialah pancaran jati diri seseorang
yang mencerminkan “sifat Tuhan” artinya bertuturkata dan bersikap dengan
baik (berakhlak kharimah) agar ridho Allah SWT selalu menyertai kita.
3. Tujuan Mempelajari Akhlak
Tujuan dari mempelajari akhlak adalah agar setiap muslim mampu
mengenali berbagai akhlak yang ada, terutama akhlak mulia atau akhlak
karimah, serta mampu membedakankannya dari akhlak tercela.

3
Secara umum, pembiasaan dan pengamalan akhlak mulia memiliki tujuan
sebagai berikut :
a. Mendapatkan ridha Allah SWT.
b. Terhindar dari perbuatan yang hina.
c. Membentuk kehidupan yang harmonis antar sesama manusia.
d. Menuntun kepada kebaikan.

4. Karakteristik Akhlak dalam Islam


Islam memiliki sistem akhlak yang menyeluruh. secara detail, akhlak
(karimah) dalam islam memiliki beberapa karakteristik sendiri sebagi berikut :
a. Bersifat Universal
Akhlak terpuji bersifat universal, artinya akhlak terpuji dapat diterapkan
kepada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Akhlak tersebut juga
meliputi hubungan dengan Allah SWT, sesama manusia, maupun dengan
alam.
b. Kesesuaian dengan Akal
Akhlakul Karimah dalam islam sesuai dengan akal, artinya tak ada
perilaku yang dianjurkan maupun dilarang lalu bertentangan dengan akal.
Misalnya larangan menggunjingkan orang lain. Dalam Al-Qur’an
disebutkan dalam surat al-Hujarat ayat 12 sebagi berikut :


H

Hai orang – orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka


(kecurigaan), karena sebagian dari purba sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu
sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya,
dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang” . (QS.Al-Hujarat : 12)

4
c. Bersifat Individu
Tanggung jawab akhlak bersifat individu, artinya bahwa akhlak
seseorang harus dipertanggung jawabkan sendiri.
d. Pengawasan Langsung Oleh Allah SWT
Pengawasan akhlak tidak hanya dilakukan oleh seseorang saja, tapi di
awasi oleh Allah SWT. Inilah yang di sebut ihsan, yakni berbuat aktivitas
kebaikan seakan-akan senantiasa Allah mengawasi kita, sekalipun kita tidak
dapat melihat-Nya, Allah senantiasa mengawasi kita.

B. POKOK PEMBICARAAN ILMU AKHLAK


Masalah pokok yang di bicarakan dalam kajian tentang akhlak adalah kebaikan
(al-khair), kebahagiaan (al-sa’adah) dan keutamaan (al-fadhillah). Mengenai tujuan
pokok dari akhlak dalam islam, menurut :
1. Al-Ghazali pada semboyanya al-shifatir-Rahman’ala taqhathil Basyathiyah.
Maksudnya agar manusia sejauh kesanggupanya meniru-niru perangai dan
sifat ketuhanan seperti pengasih, penyayang, pengampun, sabar , jujur, dsb.
2. Ibnu Maskawaih , Kebaikan adalah suatu keadaan dimana kita sampai kepada
batas akhir dan kesempurnaan wujud. Menurutnya, pada diri manusia ada dua
unsur, yaitu jiwa dan badan, maka kebahagiaan itu meliputi keduanya.
Kebahagiaan itu ada dua tingkat Pertama Manusia yang terikat yang bersifat
bendawi (duniawi) yang Kedua, Manusia yang melepaskan diri dari
keterikatanya kepada benda dan memperoleh kebahagiaan lewat jiwa.Tentang
keutamaan, Ibnu Maskawaih berpendapat bahwa asas semua keutamaan
adalah cinta kepada sesama manusia.
3. Al-Kindi, berpendapat bahwa keutamaan manusia tidak lain adalah budi pekerti
manusiawi yang terpuji.

5
C. PEMBAGIAN AKHLAK DALAM ISLAM
Pembagian akhlak yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah menurut sudut
pandang islam, baik dari segi sifat maupun dari objeknya. Dari segi sifatnya,
akhlak dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1) Akhlakul Karimah/ terpuji 2)
Akhlakul Madzmumah/ tercela.

1. Akhlakul Karimah ( Akhlak Terpuji )


Akhlakul karimah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda
keimanan seseorang. Akhlakul karimah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari
sifat- sifat terpuji pula. Sifat terpuji yang dimaksud antara lain: cinta kepada
Allah SWT, cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha
Allah SWT dan sebagainya. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh HR.

Bukhari, Muslim sebagai berikut:

z‫َا‬z‫َه‬z‫ف‬z‫ا‬z‫ َس‬z‫ ْف‬z‫س‬zِ ‫ض‬ ِ zَ‫ال‬z‫خ‬zْ ‫َأل‬z‫ي ْا‬


ُz z‫غ‬zِ z‫ُ ْب‬z‫َو ي‬z z‫ق‬ َz zِ‫ل‬z‫ا‬z‫ َع‬z‫َو َم‬z z‫َر َم‬z z‫ َك‬z‫ ْل‬z‫ ا‬z‫ب‬
zُّ z‫ح‬zِ ُz‫ ي‬z‫ ٌم‬z‫ ْي‬z‫ ِر‬z‫ َك‬zَ‫َّن هللا‬z ‫ِإ‬

“Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang


mulia serta membenci akhlak yang rendah (hina).” (HR. Bukhari, Muslim)

2. Akhlakul Madzmumah ( Akhlak Tercela / Buruk )


Akhlakul madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan
jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia. Sifat
yang termasuk akhlakul madzmumah adalah segala sifat yang bertentangan
dengan akhlakul karimah, anara lain: kufur, syirik, munafik, murtad, takabbur,
riya, dengki, berbohong, sombong, dan sebaginya.
Akhlakul karimah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
sedangkan akhlakul madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah
berfirman dalam surat At-Thin ayat 4-6.

6
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya
( neraka ). Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala
yang tidak ada putusnya”.

Kemudian dari segi objeknya, atau kepada siapa akhlak itu diwujudkan, dapat
dilihat sebagi berikut :

1. Akhlak kepada Allah SWT.


Meliputi antara lain: ibadah kepada Allah, Mencintai Allah, beramal
kepada Allah, takut kepada Allah, taubat, dan tawakal kepada Allah.
Salah satu prilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Allah SWT
adalah Taubat. Taubat secara Bahasa bearti kembali kepada kebenaran. Secara
istilah adalah meninggalkan sifat atau kelakuan yang tidak baik, salah, atau
dosa dengan penuh penyesalan dan berniat serta berusaha untuk tidak
mengulangi kesalahan yang serupa. Menurut ibnu Katsir, Taubat adalah
menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan menyesali atas dosa yang pernah
dilakukan pada masa lalu serta yakin tidak akan melakukan kesalahan yang
sama pada masa mendatang. Sementara, menurut al-Jurjani, taubat adalah
kembali kepada Allah dengan melepaskan segala keterikatan hati dan perbuatan
dosa dan melaksanakan segala kewajiban kepada Allah SWT.
Sedangkan menurut Hamka, Taubat adalah kembali kejalan yang benar setelah
menempuh jalan setelah menepuh jalan yang sangat sesat dan tidak tentu
ujungnya.
2. Akhlak Kepada Rasulullah SAW.
Meliputi antara lain: taat dan cinta kepada Rasulullah SAW. Setiap
muslim diwajibkan untuk mentaati segala ajaran Nabi Muhammad SAW (Al-
Qur’an dan Al-Sunnah). Semua isi Al-Qur’an dan Al-Sunnah merupakan bagian
dari wahyu yang diturunkan kepada-Nya, maka setiap muslim wajib
mengamalkan apa yang menjadi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

7
3. Akhlak Kepada Keluarga
Meliputi antara lain: akhlak kepada ayah, kepada ibu, kepada anak,
kakek,nenek,dan seterusnya. Setiap muslim wajib memuliakan anak dan
istrinya, beserta keluarganya. Mereka merupakan amanah yang harus
dipelihara, dibimbing dan dididik semaksimal mungkin.
4. Akhlak Kepada Sesama Manusia.
Meliputi antara lain: akhlak pada tetangga, akhlak kepada sesama
muslim, dan sebagainya. Sebagai makhluk sosial tentunya kita saling
berketergantungan antar sesama makhluk. Kita tidak terlepas dari apa yang
sudah ada dalam diri kita salah satunya adalah akhlak. Karena akhlak adalah
salah satu predikat yang di sandang oleh manusia, akhlak akan berjalan setelah
manusia itu sendiri berada dalam lingkungan sosial. Baik dan Buruk nya akhlak
kepada sesama tegantung dari orang yang menjalani hidup.
5. Akhlak Kepada Lingkungan
Meliputi antara lain: menyayangi binatang, merawat tumbuhan,
menjaga kebersihan, dan sebaginya. Setiap muslim harus memperhatikan dan
mengurusi lingkunganya, baik lingkungan manusia (tetangga) maupun
lingkungan alam

D. MACAM – MACAM AKHLAKUL KARIMAH ( AKHLAK TERPUJI )


Berikut ini beberapa macam dan penjelasan tentang akhlakul karimah :
1. Al-Rahman, yaitu belas kasihan dan lemah lembut.
2. Al-Afwu, yaitu pemaaf dan mau bermusyawarah.
3. Amannah, secara Bahasa amannah bermakna Al-Wafa’ (memenuhi) dan
wadi’ah (titipan). Sedangkan secara definisi amannah berarti memenuhi apa-apa
yang dititipkan kepadanya (dapat dipercaya dan menepati janji).
4. Adil, berarti menempatkan atau meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil
juga tidak lain ialah perbuatan yang tidak berat sebelah. Contohnya: adil
terhadap diri sendiri, bawahan, atasan/pimpinan, sesame saudara.
5. Bersyukur.

8
6. Ikhlas. Sifat ikhlas akan menghasilkan kemenangan dan kejayaan. Setiap orang
yang mengamalkan sifat ikhlas, akan mencapai kebaikan lahir dan batin
maupun di dunia ataupun di akhirat, persaudaraan antar sesama, perdamaian,
serta kesejahteraan.
7. Anisatun, yaitu manis muka dan tidak sombong.
8. Khusyu dan Tadarru’, yaitu tidak lalai dan menundukan atau merendahkan diri
terhadap Allah SWT. Contoh sikap ini, misalnya diwaktu sholat hendaknya ada
konsentrasi pikiran sesuai dengan apa yang diucapkan dan dirasakan dalam
hati, sehingga tidak lalai dan tidak melamun.
9. Al-Haya, perasaan malu terhadap Allah SWT apabila melakukan
terhadap maksiat meskipun tersembunyi dari pandangan manusia.
10. Al-Ikhwan dan Al-Ishlah, yaitu persaudaraan atau perdamaian antar orang
yang beriman dengan yang beriman lainya.
11. Al-Amal dan Al-salihat, yaitu berbuat baik atau beramal shaleh.
12. Al-Sabru, yaitu saba. Sabar ini terhadap 3 macam hal yaitu, sabar dalam
beribadah, sabar dalam menjauhkan diri dari perbuatan maksiat (tidak tertarik
dengan godaan duniawiyah yang jelas tidak diperbolehkan agama ) dan
sabar dalam mendapat musibah.

E. MACAM – MACAM AKHLAK MADZMUMAH ( AKHLAK


TERCELA ) Berikut ini macam-macam akhlak madzmumah:
1. Kufur
 Kufur I’tiqodi, yang bersumber dari keyakinan atau hati, seperti
keyakinan bahwa Allah SWT berwujud seperti wujudnya makhluk,
bertempat, ada pada satu arah atau semua arah, dan berkeyakinan bahwa
Allah adalah cahaya dan semacamnya.
 Kufur Fil’I, yang bersumber dari perbuatan, seperti menyembah
kepada berhala.
 Kufur Qauli, yang bersumber dari ucapan, seperti mencaci Allah SWT,
mencaci Nabi, melalaikan semua ajaran islam.

9
2. Nifaq ( Munafik )
 Nifaq Akbar, yaitu seseorang yang menampakan keimanan, namun
batinya tidak beriman dan mendustakanya. Nifaq ini dinamakan
dengan nifaq I’tiqaadiy. Pelakunya kafir, keluar didasar neraka paling
bawah.
 Nifaq Ashgar, yaitu nifaq dalam amal-amal perbuatan, seperti : berdusta,
ingkar janji, dan berkhiatan. Nifaq ini dinamakan nifaq “amaliy”, yang
tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama.
3. Takabur ( Sombong )
Sifat takabur (sombong) sangat dilarang dalam agama islam.

F. MEMBIASAKAN AKHLAK TERPUJI DAN MENGHINDARI AKHLAK


TERCELA
Sebagai muslim yang baik, kita tidak boleh melakukan perbuatan apapun yang
merendahkan, mengejek, atau menghina orang lain dalam segi apapun karena hal
tersebut dapat memunculkan perasaan sakit hati dan dendam. Manusia yang baik
selalu memperhatikan dan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang
membutuhkan. Seperti yang dijelaskan dalam (QS An-Nahl [16]:90)

ٰ ْ‫ر‬ ُ ْ
  ‫ان َو ِايتاِئ ِذى الق بى‬ ۤ َ ْ ْ‫ح‬ ‫اْل‬ ْ ْ ‫ْأ‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫اِنَّ َ َي ُم ُر ِبال َعد ِل َوا ِ َس‬
ُ ‫َو َي ْن ٰهى َع ِن ْال َفحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َي ِع‬
‫ظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكر ُْو َن‬ ِ ِ
“ Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji,
kemungkaran,dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran ”.

10
1. Adapun kebiasaan contoh akhlak terpuji yang harus kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari :
 Peduli terhadap orang lain.
 Menghargai karya orang lain.
 Menghoramti orang yang lebih tua dari kita.
 Menghargai orang yang lebih muda dari kita.
 Berkata lemah lembut kepada orang tua.

2. Adapun kebiasaan akhlak tercela yang harus kita hindari dalam kehidupan sehari-
hari :
 Syirik atau mempersekutukan Allah SWT.
 Meninggalkan sholat.
 Durhaka kepada orang tua.
 Berbohong, berzina, dan mencuri.
 Minum khamar dan berjudi.

G. Hubungan ilmu akhlak dengan tasawuf

Ilmu tasawwuf pada umumnya dibagi menjadi tiga, pertama tasawwuf


falsafi, yakni tasawwuf yang menggunakan pendekatan rasio atau akal
pikiran, tasawwuf model ini menggunakan bahan – bahan kajian atau pemikiran dari
para tasawwuf, baik menyangkut filsafat tentang Tuhan manusia dan sebagainnya.
Kedua, tasawwuf akhlaki, yakni tasawwuf yang menggunakan pendekatan akhlak. Tahapan –
tahapannya

terdiri dari takhalli (mengosongkan diri dari akhlak yang buruk), tahalli (menghiasinya


dengan akhlak yang terpuji), dan tajalli (terbukanya dinding penghalang [hijab] yang
membatasi manusia dengan Tuhan, sehingga Nur Illahi tampak jelas padanya). Dan
ketiga, tasawwuf amali, yakni tasawwuf yang menggunakan pendekatan amaliyah atau wirid,
kemudian hal itu muncul dalam tharikat.

Sebenarnya, tiga macam tasawwuf tadi punya tujuan yang sama, yaitu sama – sama
mendekatkan diri kepada Allah dengan cara membersihkan diri dari perbuatan yang tercela dan
menghiasi diri dengan perbuatan yang terpuji (al-akhlaq al-mahmudah), karena itu untuk menuju
wilayah tasawwuf, seseorang harus mempunyai akhlak yang mulia berdasarkan kesadarannya

11
sendiri. Bertasawwuf pada hakekatnya adalah melakukan serangkaian ibadah untuk mendekatkan
diri kepada Allah swt. Ibadah itu sendiri sangat berkaitan erat dengan akhlak. Menurut Harun
Nasution, mempelajari tasawwuf sangat erat kaitannya dengan Al-Quran dan Al-Sunnah yang
mementingkan akhlak. Cara beribadah kaum sufi biasanya berimplikasi kepada pembinaan
akhlak yang mulia, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Di kalangan kaum sufi dikenal
istilah altakhalluq bi akhlaqillah, yaitu berbudi pekerti dengan budi pekerti Allah, atau juga
istilah al-ittishaf bi sifatillah, yaitu mensifati diri dengan sifat – sifat yang dimiliki oleh Allah.

Jadi akhlak merupakan bagian dari tasawwuf akhlaqi, yang merupakan salah satu ajaran
dari tasawwuf, dan yang terpenting dari ajaran tasawwuf akhlaki adalah mengisi kalbu (hati)
dengan sifat khauf yaitu merasa khawatir terhadap siksaan Allah. Kemudian, dilihat dari amalan
serta jenis ilmu yang dipelajari dalam tasawwuf amali, ada dua macam hal yang disebut ilmu lahir
dan ilmu batin yang terdiri dari empat kelompok, yaitu syariat, tharikat, hakikat, dan ma`rifat.

11
BAB IV

BEDAH KASUS

A. KASUS

Dalam berita terkini sedang heboh video seorang siswa yang menetang gurunya
hingga berkelahi. Sejak awal dalam video itu menunjukkan pelajar SMP ini sudah
marah-marah kepada guru di depannya. Ia berkata dengan nada tinggi sambil
mengacungkan jari tengahnya. Sikap siswa ini berubah ketika seorang guru lainnya
masuk ke ruangan kelas dimana sang siswa dan guru tadi sedang berkelahi. Siswa itu
langsung menatap ke arah datangnya sang guru dan amarahnya semakin menjadi-jadi.
Siswa ini pun langsung berdiri dan menentang kedua gurunya tersebut sambil membuka
kancing bajunya, seolah dia sama sekali tidak takut dan tidak punya rasa perduli bahwa
yang dihadapi nya adalah seorang guru atau yang bisa disebut sebagai orang tuanya di
sekolah tersebut.
Setelah di usut awal mula perkelahian terjadi karena sang guru menegurnya saat
ia terlihat sedang merokok di kantin sekolah. Sang guru yang merupakan wali kelasnya
tersebut memanggilnya ke ruang BK untuk dinasehati secara baik-baik, namun apa yang
terjadi ? Siswa tersebut malah menentangnya dan tanpa rasa takut ia mengajaknya
berkelahi. Disebutkan oleh guru yang mengajar di sekolah tersebut bahwa siswa ini
mempunyai latar belakang keluarga yang kurang baik. Ibu dan bapaknya sudah lama
meninggal dunia akibat kecelakaan, Siswa ini pun hidup berdua hanya dengan
kakaknya.

B. BEDAH KASUS
Dalam kasus ini, kita perlu tahu bahwa pendidikan akhlak dari orang tua dalam
rumah sangatlah berguna untuk kehidupan anak-anaknya di dunia luar. Lingkungan
menjadi faktor kedua terbentuknya akhlak dan karakter seorang anak. Jika sebagai
orang tua kita telah mengajarkan dan mencontohkan bagaimana akhlak yang baik, maka
kita pun harus memperhatikan lingkungan sekitarnya.

12
Seperti mengajarkan memilih teman dalam bergaul, hal ini sangat berpengaruh
besar terhadap terbentuknya akhlak Sang anak.
Krisis akhlak memang sedang marak terjadi dikalangan remaja Indonesia, mulai dari
tidak perduli terhadap orang tua, berkata kasar, berbicara dengan nada tinggi, dan lain
sebagainya.
Keluarga merupakan tempat tumbuhnya benih pertama dalam membentuk
kehidupan manusia. Keluarga juga menjadi lambang tertinggi bagi terjalinnya hubungan
antar sesama. Dalam lingkungan keluarga yang baik, terlahirlah anakanak yang tumbuh
dengan baik dan suci. Pengetahuan dan akhlak mereka bisa terjaga dengan baik. Semua
itu tidak lepas dari kasih sayang dan didikan seorang ibu. Sebagaimana yang
disebutkan, “Setiap bayi yang lahir itu dilahirkan dalam keadaan suci hingga lidahnya
fasih berbicara. Kedua orang tuanyalah yang membentuknya menjadi seorang Yahudi,
Nasrani, atau Majusi.” (HR. ath-Thabarani). Dan lingkungan menjadi faktor yang
kedua, dimana lingkungan yang baik akan berpengaruh baik terhadap pembentukan
akhlak anak begitupun sebaliknya.

13
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini yaitu pembaca dapat
mengetahui lebih jelas mengnai akhlak, dimana akhlak dibagi menjadi 2 yaitu
akhlakul karimah (akhlak terpuji ) dan akhlakul madzmumah ( akhlak tercela ).
Sehingga pembaca dapat menerapkan contoh-contoh akhlak terpuji dalam
kehidupan sehari-hari, dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

B. SARAN
Melihat dari kejadian-kejadian yang terjadi dikehidupan sehari-hari masih
banyak yang menyimpang, atau berakhlakul madzmumah. Kami memberikan saran
sebagai berikut :
1. Lebih memperdalam agama.
2. Lebih mencari tahu mengenai akhlakul karimah dan akhlakul madzmumah.
3. Memberikan perhatian dan arahan kepada anak sejak dini.
4. Menerapkan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
5. Menghindari akhlakul madzmumah dalam kehidupan sehari-hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

1. Gofar, Ida abdul. 2016. Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter. Jakarta:
Mitra Wacana Media
2. https://prezi.com/yr2voso4ucy8/berperilaku-terpuji-dan-menghindari-perilaku-
tercela/
3. https://afifadirumekso.wordpress.com/2013/11/12/makalah-pendidikan-agama-
islam/
4. https://sumsel.tribunnews.com/2018/02/03/astaga-lagi-lagi-kasus-murid-
melawan-guru-sampai-berani-lakukan-hal-tercela-ini

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai