Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG

AGAMA SEBAGAI SUMBER MORAL DAN AKHLAK MULIA DALAM


KEHIDUPAN

Dosen Pembimbing :
Ali Thoifur

Disusun Oleh :
1. Alfina Anisatul Lutfia
2. Niswatun Khasanah Az Zaini

PROGAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS SELAMAT SRI GRINGSING
TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “ Agama Sebagai Moral dan
Akhlak Mulia Bagi Kehidupan “.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah
hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 4
A. Latar Belakang......................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 5
A. Agama Sebagai Sumber Moral................................................................................ 5
1. Pengertian Agama.............................................................................................. 5
2. Pengertian Moral, Susila, Budi Pekerti, Akhak, Dan Etika............................... 5
3. Hubungan Moral, Susila, Budi Pekerti, Akhlak, Dan Etika.............................. 6
4. Agama Sebagai Sumber Moral.......................................................................... 7
B. Akhlak Mulia Dalam Kehidupan............................................................................. 7
1. Akhlak Mulia Dan Akhlak Tercela.................................................................... 7
2. Akhlak Mulia Dalam Kehidupan....................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 10
B. Saran......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 11

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama berperan penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu
dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari
betapa pentingnya peran agama bagi kehidupan manusia maka internalisasi nila-nilai agama
dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan yang ditempuh melalui
pendidikan, baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membentuk peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak
mulia. Akhlak mulia menyangkut etika, budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari
pendidikan agama. Agama sebagai alat untuk membawa kedamaian dan kepuasan jiwa
dengan keyakinan tertentu. Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai
dengan menjalankan syariat agama, itu hanya dapat terlaksana dengan akhlak yang baik.
Agama islam merupakan suatu agama yang santun karena dalam islam menjunjung tinggi
pentingnya etika moral dan akhlak. Moral yang sempurna itu , jika dapat memahami agama
islam tersebut. Sedangkan akhlak merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia,
karena mencakup segala tingkah laku, tabi‟at, dan karakter manusia yang baik maupun yang
buruk dalam hubungannya dengan Sang Khaliq atau sesama makhluk. Tanpa adanya moral dan
akhlak mulia manusia tidak dapat hidup dengan damai.
Pada makalah ini, kami akan membahas tentang pemahaman agama sebagai moral dan
akhlak mulia dalam kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa arti agama sebagai sumber moral
2. Bagaimana aklak mulia dalam kehidupan
C. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui arti agama sebagai sumber kehidupan
2.Untuk mengetahi akhlak mulia dalam kehidupan
D. Manfaat Penulisan
1.Kita dapat mengetahui arti agama sebagai sumber moral
2.Kita dapat mengetahui akhlak mulia dalam kehidupan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Agama Sebagai Sumber Moral

1. Pengertian Agama
Secara terminologis, Hasby as-Shiddiqi mendefinisikan agama sebagai undang-
undang ilahi yang didatangkan Allah untuk menjadi pedoman hidup dan kehidupan
manusia di alam dunia untuk mencapai kerajaan dunia dan kesentosaan di akhirat.
Agama adalah peraturan Tuhan yang diberikan kepada manusia yang berisi sistem
kehidupan manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Endang Saefudin Anshari menyimpulkan bahwa agama meliputi, sistem kredo
kepercayaan atas adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia, sistem ritus tata cara
peribadatan manusia kepada yang mutlak, dan sistem norma atau tata kaidah yang
mengatur hubungan manusia dengan sesame manusia dan hubungan dengan alam
lainnya sesuai dan sejalan dengan tata keimanan.

2. Pengertian Moral, Susila, Budi Pekerti, Akhlak, dan Etika


a) Pengertian Moral

Sidi Gazalba mengartikan moral sebagai kesesuaian dengan ide-ide yang umum
diterima tentang tindakan manusia, mana yang baik dan mana yang wajar. Jadi moral
adalah tindakan yang umum sesuai dengan dan diterima oleh lingkungan tertentu atau
kesatuan sosial tertentu.
Dengan demikian moral dapat diartikan dengan “menyangkut baik buruknya
manusia sebagai manusia,” moralitas dapat diartikan dengan “keseluruhan norma-
norma dan nilai-nilai dan sikap moral seseorang atau masyarakat. Moral mengacu
pada baik buruk perilaku bukan pada fisik seseorang.

b) Pengertian Susila dan Budi Pekerti

Secara terminology, susila adalah aturan-aturan hidup yang baik. Orang yang
susila adalah orang yang berkelakuan baik, sedangkan orang yang a susila adalah
orang yang berkelakuan buruk. Susila biasanya bersumber pada adat yang
berkembang di masyarakat setempat tentang suatu perbuatan itu tabu atau tidak tabu,
layak atau tidak layak. Dengan demikian susila menunjuk pada arti perilaku baik
yang dilakukan seseorang.
Budi secara istilah adalah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan
kesadaran yang didorong oleh akal. Sementara pekerti adalaha apa yang terlihat pada
manusia karena didorong oleh perasaan. Budi pekerti adalah perbuatan dari hasil akal
dan rasa yang berwujud pada karsa dan tingkah laku manusia.

c) Pengertian Akhlak

Berikut ini adalah pengertian akhlak secara istilah dari sebagian para ulama:

1) Ahmad Amin dalam bukunya Al-Akhlak mendefinisikan akhlak sebagai kehendak


yang biasa dilakukan.

5
2) Ibn Maskawih dalam kitabnya Tahzib al-Akhlak wa Tathirul A’raq,
mendefinisikan akhlak sebagai “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pemikiran dan pertimbangan
sebelumnya”
3) Imam Ghazali dalam kitabnya, Ihya ‘Ulumuddin, mendefinisikan akhlak
sebagai: “segala sifat yang tertanam dalam hati, yang menimbulkan kegiatan-
kegiatan dengan ringan dan mudah tanpa memerlukan pemikiran sebagai
pertimbangan.”
Akhlak adalah suatu keadaan yang tertanam dalam jiwa berupa keinginan kuat yang
melahirkan perbuatan-perbuatan secara langsung dan berturut-turut tanpa
memikirkan pemikiran lebih lanjut.
Dari beberapa definisi dan uraian singkat di atas, kita dapat mengambil dua hal
penting tentang akhlak, yaitu:
1) Akhlak yang berpangkal pada hati, jiwa, atau kehendak
2) Akhlak merupakan perwujudan perbuatan sebagai kebiasaan (bukan perbuatan
yang dibuat-buat, tetapi sewajarnya).
Dengan demikian akhlak dalam ajaran Islam merupakan perbuatan manusia
sebagai ekspresi atau ungkapan dari kondisi jiwa. Akhlak meskipun berpangkal dari
jiwa tapi ia tidak berhenti di dalam jiwa saja melainkan ternyatakan dalam perbuatan.

d) Pengertian Etika
Secara istilah etika adalah ilmu yang membicarakan tentang tingkah laku
manusia. Sebagian ahli yang lain mengemukakan definisi etika sebagai teori tentang
laku perbuatan manusia dipandang dari segi nilai baik dan buruk sejauh yang dapat
ditentukan akal. Hanya saja ilmu akhlak atau etika Islam tidak hanya bersumber pada
akal, melainkan pula yang terpenting adalah Al-Qur’an dan Hadits.

3. Hubungan Moral, Susila, Budi Pekerti, Akhlak, dan Etika


Etika (ilmu akhlak) bersifat teoritis sementara moral, susila, akhlak lebih bersifat
praktis. Artinya moral itu berbicara soal mana yang baik dan mana yang buruk, susila
berbicara mana yang tabu dan mana yang tidak tabu, akhlak berbicara soal baik
buruk, benar salah, layak atau tidak layak. Sementara etika lebih berbicara kenapa
perbuatan itu dikatakan baik atau kenapa perbuatan itu buruk. Etika menyelidiki,
memikirkan, dan mempertimbangkan tentang yang baik dan buruk, moral
menyatakan ukuran yang baik tentang tindakan itu dalam kesatuan sosial tertentu.
Moral itu hasil dari penelitian etika.
Akhlak karena bersumber pada wahyu maka ia tidak bisa berubah. Meskipun
akhlak dalam Islam bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah sementara etika, moral,
dll. bersumber pada akal atau budaya setempat, tetap saja bahwa semuanya
mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Dalam hal ini akhlak Islam sangat
membutuhkan terhadap etika, moral, dan susila karena Islam mempunyai
penghormatan yang besar terhadap penggunaan akal dalam menjabarkan ajaran-
ajaran Islam, dan Islam sangat menghargai budaya suatu masyarakat. Kalaupun adat
local menyimpang, Islam mengajarkan kepada umatnya agar mengubahnya tidak
sekaligus melainkan secara bertahap.

6
4. Agama Sebagai Sumber Moral
Agama memiliki peranan penting dalam usaha menghapus krisis moral dengan
menjadikan agama sebagai sumber moral. Allah SWT telah memberikan agama
sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan di dinia ini. Dalam konteks Islam
sumber moral itu adalah Al-Qur’an dan Hadits. Menurut kesimpulan A.H. Muhaimin
dalam bukunya Cakrawala Kuliah Agama bahwa ada beberapa hal yang patut
dihayati dan penting dari agama, yaitu:

1) Agama itu mendidik manusia menjadi tenteram, damai, tabah, dan tawakal
2) Agama itu dapat membentuk dan mencetak manusia menjadi berani berjuang
menegakkan kebenaran dan keadilan, sabar, dan takut berbuat dosa
3) Agama memberi sugesti kepada manusia agar dalam jiwanya tumbuh sifat-sifat
mulia dan terpuji, toleransi, dan manusiawi.

Dengan demikian peran agama sangat penting dalam kehidupan manusia, salah
satunya, sebagai sumber akhlak. Agama yang diyakini sebagai wahyu dari Tuhan
sangat efektif dan memiliki daya tahan yang kuat dalam mengarahkan manusia agar
tidak melakukan tindakan amoral.

B. Akhlak Mulia dalam Kehidupan

1. Akhlak Mulia dan Akhlak Tercela

Sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya yang kemudian melahirkan


perbuatan yang baik, maka itulah yang dinamakan akhlak mulia. Jika tidak sesuai
dengan ketentuan Allah dan Rasul-Nya, maka dinamakan akhlak tercela.
Menurut Imam Al-Ghazali ada empat sendi yang menjadi dasar bagi perbuatan-
perbuatan baik, yaitu:
1) Kekuatan ilmu yang berwujud hikmah, yaitu bisa menentukan benar dan salah
2) Kekuatan amarah yang wujudnya adalah berani, keadaan kekuatan amarah
yang tunduk kepada akal pada waktu dinyatakan atau dikekang.
3) Kekuatan nafsu syahwat (keinginan) yang wujudnya adalah iffah, yaitu
keadaan syahwat yang terdidik oleh akal.
4) Kekuatan keseimbangan di antara yang tiga di atas.

Empat sendi akhlak tersebut akan melahirkan perbuatan-perbuatan baik, yaitu


jujur, suka member kepada sesame, tawadu, tabah, berani membela kebenaran,
menjaga diri dari hal-hal yang haram.
Sementara empat sendi-sendi akhlak batin yang tecela adalah :

1) Keji, pintar busuk, bodoh


2) Tidak bisa dikekang
3) Rakus dan statis
4) Aniaya

Keempat sendi akhlak tercela itu akan melahirkan berbagai perbuatan yang
tercela yang dikendalikan oleh nafsu seperti sombong, khianat, dusta, serakah, malas,
kikir, dll. yang akan mendatangkan malapetaka bagi diri sendiri maupun orang lain.

7
2. Akhlak Mulia dalam Kehidupan
1) Akhlak kepada Allah
Perwujudan akhlak kepada Allah antara lain :

- Menauhidkan, yaitu mengesakan bahwa Allah adalah pencipta, bahwa Allah yang
wajib disembah oleh kita.
- Beribadah
- Bersyukur
- Berdoa
- Berdzikir
- Tawakal, yaitu sikap pasrah kepada Allah atas ketentuannya sambil berusaha
Mahabbah (cinta), yaitu merasa dekat dan ingat terus kepada Allah yang diwujudkan
dengan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

2) Akhlak kepada Diri Sendiri


Perwujudannya yaitu :
- Kreatif dan dinamis
- Sabar
- Benar
- Amanah / Jujur
- Iffah, yaitu menjaga diri dari perbuatan yang dilarang oleh Allah.
- Tawadu, yaitu sikap rendah hati dan tidak sombong

3) Akhlak kepada Ibu, Bapak, dan Keluarga


Perwujudannya yaitu :
- Berbakti kepada kedua orang tua
- Mendoakan orang tua
- Adil terhadap saudara
- Membina dan mendidik keluarga
- Memelihara keturunan

4) Akhlak terhadap Orang/Masyarakat

Untuk dapat menjalin hubungan yang baik dengan orang lain, harus disertai dengan
akhlak, antara lain:
- Membangun sikap ukhuwah atau persaudaraan
- Melakukan silaturahmi
- Ta’awun, yaitu saling tolong menolong dalam hal kebajikan
- Bersikap adil
- Bersikap pemaaf dan penyayang
- Bersikap dermawan
- Menahan amarah dan berkata yang baik (lemah lembut)
- Sikap musawah dalam arti persamaan dalam hidup bermasyarakat maupun
persamaan dalam hukum
- Tasamuh, yaitu saling menghormati
- Bermusyawarah
- Menjalin perdamaian

8
5) Akhlak kepada Alam
Perwujudannya yaitu :

- Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam


- Memanfaatkan alam

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi
ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah bagian dari
filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang
berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti,
perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan
buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada
Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf." Indikator
manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Aktualisasi akhlak adalah bagaimana
seseorang dapat mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan
seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari. Seperti akhlak kepada
tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.

B. SARAN
Kami sangat mengharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik
pembaca maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan
sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://sintadewi250892.wordpress.com/2012/11/13/agama-sebagai-sumber-moral-
dan-akhlak-mulia-dalam-kehidupan/

11

Anda mungkin juga menyukai