Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKHLAK TASAWWUF
(PENGERTIAN AKHLAK, MORAL DAN ETIKA)

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS YANG DIWAJIBKAN DALAM


MENGIKUTI MATA KULIAH AKHLAK TASAWWUF

Disusun Oleh:

KELOMPOK 2

- Ayu Elfera
- Liza Akmalia Lubis (230101061)
- Aulia Nasution (230101270)
- Fitri (230101047)
- Anggi Pradila (230101061)
- Dini Silfani (0048270937)

DOSEN PENGAMPU : M. Najari, M.pdi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH H.A HALIM

AL-ISHLAHIYAH BINJAI

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “etika, moral, dan akhlak” guna
memenuhi tugas mata kuliah akhlak tasawuf.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung
kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk
kami semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama
Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam
semesta.

Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini
hingga rampungnya makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini
kedepannya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna
dan bemanfaat untuk kita semua.

Binjai, 26 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Sampul ...............................................................................................................1

Kata pengantar..................................................................................................2

Daftar isi.............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................4

A. Latar Belakang................................................................................4

B. Rumusan Masalah...........................................................................4

C. Tujuan.............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................5

A. Pengertian Akhlak..........................................................................5

B. Pengetian Moral...............................................................................7

C. Pengertian Etika.............................................................................11

BAB III PENUTUP..........................................................................................13

A. Kesimpulan.....................................................................................13

B. Saran...............................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan


menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.
Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang
dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang
tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya
kebahagiaan tersebut. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya
adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila
adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap
perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup
yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.

Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia
melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah
membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia
bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang
baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri,
hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya
itu, sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang
mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan yaitu “Apa Pengertian Akhlak, Moral, dan Etika?”

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui serta mendefinisikan pengertian
dari Akhlak, Moral dan Etika.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak
• Pengertian Akhlak secara bahasa
Akhlak menurut bahasa adalah sifat , tabiat, budi pekerti atau perangai seseorang yang
melekat pada diri seseorang ini.

• Pengertian Akhlak secara istilah


Akhlak secara istilah adalah sifat seseorang yang melekat dalam dirinya yang kemudian
dapat terlihat dari perilaku orang tersebut. maka bila akhlaknya baik perilakunya akan baik,
dan bila akhlaknya buruk maka perliakunya akan buruk.

• Pengertian Akhlak dalam bahasa arab


Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat, perangai,
tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di
dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa
adanya suatu pemikiran dan paksaan.

• Pengertian Akhlak secara etimologi


Pengertian akhlak secara etimologi adalah pada dasarnya ini berbicara tentang budi pekerti
seseorang yaitu tingkah laku seseorang.

• Pengertian Akhlak secara terminologi


Secara terminologi adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu
keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

1. Definisi Akhlak Menurut para Ahli dalam Islam


• Ibnu Maskawih: Menurutnya akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min
ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

• Abu Hamid Al-Ghazali: Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya
terlahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan
dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu.

5
• Ahmad bin Mushthafa: Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-
jenis keutamaan, dimana keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan
yakni kekuatan berpikir, marah dan syahwat atau nafsu.

• Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani :Akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik
atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan
dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan.

2. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak


Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Allah dengan cara menyucikan hati (tashfiyat
al-qalbi). Hati yang suci tidak hanya bisa dekat dengan Allah Swt. tetapi malah dapat
mengenal Allah Swt. (al-ma’rifah). Menurut Dzun Nun al-Misri, ada tiga macam
pengetahuan tentang Allah Swt.
Pengetahuan Awam : Allah Swt. dengan perantaraan kalimat syahadat.
Pengetahuan Ulama : Allah Swt. menurut logika akal.
Pengetahuan Kaum Sufi : Allah Swt. dengan perantaraan hati sanubari.
Pengetahuan yang hakiki tentang Allah Swt. adalah pengetahuan yang disertai dengan
kesucian hati. Telah dijelaskan bahwa akhlak adalah sifat hati yang mendasari perilaku
manusia dan tasawuf adalah cara untuk membersihkan dan mensucikan hati. Maka hubungan
antara tasawuf dan akhlak menjadi sangat erat dan penting karena satu sama lain saling
mendukung.
Metode penyucian hati (tashfiyat al-qalbi) dalam ilmu tasawuf :
a. Ijtinabul Manhiyat, ialah menjauhi larangan-larangan Allah Swt.
b. Ada’ul Wajibat, ialah melaksanakan kewajiban-kewajiban Allah Swt.
c. Ada’un Nafilat, ialah melaksanakan hal-hal yang disunahkan Allah Swt.
d. Ar-Riyadloh, ialah latihan spiritual agar dapat istiqomah dalam menjalankan seluruh ajaran
Islam dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Di dalam Al-Qur’an banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang beriman dan memiliki akhlak
mulia.
• Istiqomah atau konsekuen dalam pendirian (QS. Al Ahqof : 13).
• Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah : 112).
• Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’ : 58).
• Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron : 160)

6
• Disiplin waktu dan produktif (QS. Al Ashr : 1-4).
• Melakukan sesuatu secara proporsional dan harmonis (QS. Al Araf : 31).

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Akhlak


– Aliran Nativisme
Bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia
sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan
hasil perkembangannya.

– Aliran Empirisme
Menurut aliran ini, manusia-manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah yang baik
maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya. Dalam
pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis.

– Aliran Konvergensier
Bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawan si anak, dan
faktor luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi
dalam lingkungan sosial. Fitrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada dalam diri
manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode.

B.Pengertian Moral
• Pengertian Moral Secara umum
Moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu dalam
bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati antar
sesama.
• Pengertian Moral Secara Istilah
Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki Moral disebut amoral artinya dia tidak
bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal
mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
• Pengertian Moral menurut KBBI
(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan
sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila
• Pengertian Moral secara Etimologi
Moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya

7
adalah tata-cara atau adat-istiadat.
• Pengertian Moral secara Terminologi
Yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya
berbeda.
• Pengertian Moral secara kamus Psikologi
Mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau
adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.

1. Definisi Moral menurut para Ahli


• Menurut W. J. S. Poerdarminta : Menyatakan bahwa ajaran moral dari perbuatan baik dan
buruk dan perilaku.

• Menurut Hurlock : Definisi moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok
sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan
konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota
suatu budaya.

• Menurut Sonny Keraf : Pengertian moral adalah Moral dapat digunakan untuk mengukur
kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai
anggota masyarakat (member of society) atau sebagai manusia yang memiliki posisi tertentu
atau pekerjaan tertentu.

• Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan : Pengertian moral adalah suatu tendensi rohani
untuk melakukan seperangkat standar dan norma yang mengatur perilaku seseorang dan
masyarakat.

• Menurut Chaplin (2006) : Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial,
atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.

• Menurut Wantah (2005) : Pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada
hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku

• Menurut Dewey : Mengatakan bahwa masalah moral yang berkaitan dengan nilai-nilai
moral.
Menurut Maria Assumpta : Pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap
(attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.

8
• Menurut Merriam-webster : Moral adalah mengenai atau berhubungan dengan apa yang
benar dan salah dalam perilaku manusia, dianggap benar dan baik oleh kebanyakan orang
sesuai dengan standar perilaku yang tepat pada kelompok atau masyarakat tersebut.

• Menurut Baron dkk, : Mengatakan bahwa moral yang terkait dengan pelarangan dan
mendiskusikan tindakan yang benar atau salah.

• Menurut Dian Ibung : Moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan
sosial dan mengatur tingkah laku seseorang. Maria Assumpta menambahkan bahwa
pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia
(human behavior) sebagai manusia.

• Menurut Magnis-Susino : Mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik orang miskin
sebagai manusia, sehingga aspek moral kehidupan manusia dalam hal kebaikan sebagai
manusia.

• Menurut Shaffer : Moral merupakan kaidah norma yang dapat mengatur perilaku suatu
individu dalam menjalankan hubungan dan kerjasama di lingkungan masyarakat berdasarkan
aturan yang berlaku.
Menurut A. Mustafa : Mengungkapkan moral sebagai penentuan dasar perilaku mana yang
baik dan yang buruk melalui pengamatan pada perbuatan manusia sejauh akal pikiran
mereka.

• Menurut Imam Sukardi : Moral adalah kebaikan bahwa seorang pria dengan langkah-
langkah yang diadopsi oleh aksi bersama.

• Menurut Wiwit Wahyuning (2003) : Menurutnya, ketika seseorang berbicara tentang nilai
moral pada umumnya akan terdengar sebagai sikap dan perbuatan setiap inividu terhadap
kehidupan orang lain.

• Menurut Russel Swanburg : Moral merupakan pernyataan dari pemikiran yang berhubungan
dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu dapat merangsang perilaku
seseorang tersebut.

• Menurut Gunarsa : Arti moral adalah seperangkat nilai-nilai berbagai perilaku yang harus
dipatuhi.

9
2. Jenis-Jenis Moral
• Moral murni atau disebut juga hati nurani yaitu moral yang terdapat dalam setiap manusia,
sebagai suatu bentuk dari anugrah Tuhan. Tuhan pasti memberikan moral yang baik pada
setiap umatnya seperti penyayang, jujur, sopan, santun, berakhlak baik, bertawakal dan lain-
lain namun situasinya dapat berubah apabila masuk ke moral terapan.

• Moral terapan merupakan sesuatu yang didapat dari ajaran berbagai ajaran adat, agama,
filosofis, yang menguasai kehidupan manusia sesuai lingkungan tempat tinggal mereka.
Moral terapan adalah hasil rekonstruksi lingkungan, oleh karenanya terdapat dua jenis yaitu
moral baik dan buruk. Moral baik seperti jujur, sopan, dan santun sedangkan yang buruk
seperti suka mencela, mencuri, dan berbohong.

3. Tujuan dan Fungsi Moral


Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat
kepribadian manusia melalui pengamalan nilai-nilai dan norma. Adapun beberapa tujuan dan
fungsi moral adalah sebagai berikut:
– Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan kemanusiaan.
– Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan
kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
– Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi
landasan rasa percaya terhadap sesama.
– Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi
moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
– Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial maupun
konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan sebelum
bertindak.
– Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan
dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan martabat
pribadi.

4. Jenis dan Wujud Moral


– Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan adalah semua hal yang berhubungan dengan keagamaan/ religius
berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.

10
– Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan semangat
kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara. Wujud moral ideologi dan filsafat,
misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Contoh; menolak
ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara Indonesia.

– Moral Etika dan Kesusilaan


Moral Etika dan Kesusilaan adalah semua hal yang berkaitan dengan etika dan kesusilaan
yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya dan tradisi.

– Moral Disiplin dan Hukum


Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan dengan kode etika
profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara. Wujud moral disiplin dan
hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan aturan yang berlaku. Contoh;
selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas
ketika berkendara di jalan raya.

C. Pengertian Etika
• Pengertian Etika Secara Umum
Secara umum, Etika adalah suatu tolok ukur dalam memberi penilaian terhadap perbuatan
seseorang. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep benar, salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.

• Pengertian Etika Secara KBBI


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan etika yaitu ilmu tentang baik dan
buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan
dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut
masyarakat.

• Pengertian Etika dalam bahasa Yunani Kuno


Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sesuatu di mana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral

11
1. Definisi Etika Menurut Ahli
• W. J. S. Poerwadarminto: Etika merupakan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlakatau
moral
• Hamzah Yakub: Etika yaitu menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan mana yang
buruk.
• Soegarda Poerbakawatja:Menurut Soegarda Poerbakawatja. Etika adalah sebuah filsafat
berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan an kesusilaan.
• Drs. O. P. Simorangkir :Etika merupakkan pandangan manusia terhadap baik dan buruknya
perilaku manusia.
• Maryani dan Ludigdo Menurut mereka, etika merupakan seperangkat norma, aturan atau
pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus
ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.
• Ahmad Amin :Menurut Ahmad Amin. Etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan
tentang arti baik dan buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga
menyatakan sebuah tujuan yang harus dicapai manusia dalam perbuatannya dan
menunjukkan arah untuk melakukan apa yang seharusnya didilakukan oleh manusia.
• Menurut Drs. Sidi Gajabla. Etika merupakan teori tentang perilaku atau perbuatan manusia
yang dipandang dari segi baik & buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.

2. Macam-macam etika dalam islam


empat etika islam tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Moralitas Skriptural
• Etika teologis
• Etika filosuf
• Etika religious

3. Perbedaan akhlak,moral dan etika dalam islam


Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah; akhlak tolok ukurnya adalah Al-
Qur’an dan As- Sunnah, etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal, sedangkan moral tolok
ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat. Nabi Muhammad SAW sebagai
khatimunnabi diutus oleh Allah untuk menyempurnakan Akhlak.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
• Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik
dan buruknya adalah akal. Karena memang etika adalah bagian dari filsafat.
• Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu
masyarakat.
• Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup yang
berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.

B. Saran
Hendaknya kita sebagai muslim dapat menerapan etika, moral, dan akhlak ke dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat islam.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mudhor. 1993. Etika dalam Islam. Mataram: Al-Ikhlas.

Association for Supervision and Curriculum Developement. 1998. Moral

Education in The Life of School. ASCD Panel on Moral.

Depdikbud. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Nata, Abudin. 2014. Akhlak Tasawuf dan Karakter. Jakarta: Rajawali Pers.

Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: LPPI.

Ja’kub, Hamzah. 1978. Etika Islam. Jakarta: Publicita.

Mastuhu. 1999. Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam. Jakarta: Logos

Rachmat, Djatnika. 1996. Sistem Ethika Islam (Akhlak Mulia). Jakarta: Pustaka

Panjimas

14

Anda mungkin juga menyukai