Disusun oleh :
Susyana (21.01.01.0084)
2022
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
2
3
mulia (akhlaqul karimah) yang harus menjadi hiasan seorang muslim, demikian
juga banyak akhlak buruk (akhlaqul madzmumah) yang harus dihindari.
B. Pengertian Etika
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam KBBI etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-
asas akhlak (moral). Secara terminologi, etika mempunyai banyak ungkapan yang
semuanya itu tergantung pada sudut pandang masing-masing ahli. Ahmad Amin
mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Soegarda
Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik-
buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan juga nilai-nilai itu
sendiri Ki Hajar Dewantara menjelaskan etika merupakan ilmu yang mempelajari
soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa
yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan
dan perasaan sampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan. Austin
Fogothey (seperti yang dikutip Ahmad Charris Zubair) mengatakan bahwa etika
berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat
sebagi antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan hukum.
Dari beberapa definisi tersebut, etika berhubungan erat dengan empat hal:
2. Dilihat dari sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai
hasil pemikiran maka etika tidak bersifat mutlak, absolut, dan universal. Akan tetapi
terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan, dan sebagainya.
3. Dilihat dari fungsinya, etika berfungsi sebagi penilai, penentu dan penetap
terhadap suatu perbuatan yang dilakukan manusia, yaitu apakah perbuatan itu akan
dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. dengan demikian etika
4
4. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai
dengan tuntutan zaman. Dengan ciri-cirinya yang demikian itu, etika lebih
merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan
perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk.
C. Pengertian Moral
Dari segi bahasa moral berasal dari bahasa Latin, mores (jamak dari kata
mos) yang berarti adat kebiasaan. Dalam KBBI dikatakan bahwa moral adalah
penentuan baik-buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Secara istilah moral
merupakan istilah yang digunakan uantuk menentukan batas-batas dari sifat,
perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan
benar, salah, baik, atau buruk.
D. Pengertian Kesusilaan
Kata kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan “ke” dan
akhiran “an”. Dari segi bahasa susila berasal dari bahasa Sansakerta, “Su” artinya
baik, dan “Sila” artinya prinsip, dasar, atau aturan. Susila atau kesusilaan diartikan
sebagai aturan hidup yang lebih baik, sopan, dan beradab. Kesusilaan merupakan
upaya membimbing, masyarakat hidup yang sesuai dengan norma/nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. 1
1 Mas’ud, Akhlak Tasawuf: Membangun Keseimbangan Antara Lahir dan Batin, hal. 12-13
5
Perbedaan antara akhlak, etika, moral dan kesusilaan adalah terletak pada
sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika
3 Mas’ud, Akhlak Tasawuf: Membangun Keseimbangan Antara Lahir dan Batin, hal. 12-13
4 Mas’ud, Akhlak Tasawuf: Membangun Keseimbangan Antara Lahir dan Batin, hal. 14
6
penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila
berdasarkan kebiasaan yang berlaku secara umum dimasyarakat, maka pada akhlak
ukuran yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu adalah berdasarkan
al-Qur’an dan al Hadits.
Perbedaan lain antara etika, moral, dan kesusilaan terlihat pula pada sifat
dan kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada
moral dan kesusilaan lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku
manusia secara umum, sedangkan moral dan susila menyatakan ukuran tersebut
dalam bentuk perbuatan. Namun demikian akhlak, etika, moral dan susila tetap
saling berhubungan dan membutuhkan. Etika, moral dan susila berasal dari
manusia, sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.
Pada sisi lain akhlak juga berperan untuk memberikan batas-batas umum,
agar apa yang dijabarkan dalam etika, moral dan susila tidak bertentangan dengan
nilai-nilai yang luhur dan tidak membawa manusia menjadi sesat. Dengan kata lain
penjabaran etika, moral dan susila akan tetap sejalan apabila tetap mengedepankan
akhlak.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari sini bisa kita pahami bahwa pengertian tentang akhlak, etika, moral
dan kesusilaan. Pertama, akhlak adalah suatu sifat yang terdapat dalam diri
manusia. Kedua, Etika adalah aturan atau ilmu pengetahuan untuk menilai atau
menentukan perbuatan baik dan buruk manusia. Ketiga, Moral adalah suatu hasil
dari penentuan dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, yang layak dapat dikatakan
benar, salah dan baik, buruk dalam perilaku manusia. Keempat Kesusilaan adalah
suatu aturan atau bimbingan hidup yang lebih baik, sopan dan beradab dalam
masyarakat.
3.2. Saran
7
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jazairi, Syekh Abu Bakar. 2003. Mengenal Etika dan Akhlak Islam. Lentera:
Jakarta.
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/PENGERTIANAKHLAKETIKAMORALDA
NKESUSILAAN.pdf
http://pendidikansrg.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlak-etika-moral-dan-
budi.html?m=1