Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKHLAK TASAWWUF

RUANG LINGKUP SEPUTAR AKHLAK, ETIKA, MORAL DAN


KESUSILAAN

Dosen Pengampu : Diyah Pertywi Setyawati, S.Pd., MM.

Disusun oleh :

Susyana (21.01.01.0084)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STAI NIDA EL-ADABI

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.


AlhamdulillahiRobbil’aalamiin. Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu
Wa Ta’ala atas segala rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat sehat yang diberikan,
sehingga kami dapatmenyelesaikan tugas makalah tentang ruang lingkup seputar
akhlak, etika, moral dan kesusilaan dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah Sholallahu’alaihi wassalam, yang syafa’atnya kita
nantikan kelak.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akhlak
Tasawwuf. Dalam menyelesaikan makalah ini kami mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menghaturkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Diyah Pertywi Setyawati, S.Pd., MM. selaku dosen pengampu mata kuliah
Akhlak Tasawuf.
2. Teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam
penyelesaian makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca
umumnya.

Tangerang,10 Maret 2022


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

1.1. Latar Belakang ...............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan ...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2

2.1. Pengertian Akhlak, Etika, Moral Dan Kesusilaan .........................................2

2.2. Persamaan Akhlak, Etika, Moral, Dan Kesusilaan ........................................5

2.3. Perbedaan Akhlak, Etika, Moral, Dan Kesusilaan.........................................5

BAB III PENUTUP ................................................................................................7

3.1. Kesimpulan ....................................................................................................7

3.2. Saran ..............................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah akhlak, etika,


moral dan kesusilaan, namun banyak dari kita yang sering keliru mengartikan ke-
empat hal tersebut. Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang baik atau buruk
suatu perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia. Moral adalah perbuatan atau
tingkah laku yang digunakan oleh manusia dalam bertindak yang didalamnya
terdapat batasan-batasan yang terbentuk oleh adat istiadat suatu daerah. Sedangkan
susila adalah upaya untuk membimbing suatu masyarakat sesuai dengan nilai-nilai
dan norma yang berlaku di masyarakat. Dan ilmu akhlak sendiri adalah ilmu yang
mempelajari sifat-sifat manusia sejak lahir. Sekilas menurut pengertian dari ke-
empat hal tersebut adalah sama, namun sebenarnya bila dikaji lebih dalam akan
menimbulkan persamaan bahkan perbedaan dalam ke-empat hal tersebut. Untuk
lebih memahami persamaan dan perbedaan ke-empat hal tersebut maka akan dikaji
lebih dalam dalam bab berikutnya.

1.2.Rumusan Masalah

Untuk memberikan kejelasan pemahaman materi makalah serta menghindari


meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Apakah pengertian akhlak, etika, moral, kesusilaan ?

2. Apa persamaan akhlak, etika, moral dan kesusilaan ?

3. Apa perbedaan akhlak, etika, moral dan kesusilaan ?

1.3.Tujuan Penulisan

Sebagai bahan pembelajaran dan pertimbangan mengenai baik buruknya


akhlak, etika, moral, kesusilaan seseorang dalam islam, yang menuju pada
perbaikan dan kemajuan pengetahuan akhlak, etika, moral dan kesusilaan seorang
manusia di masa yang akan datang nantinya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Akhlak, Etika, Moral Dan Kesusilaan

A. Pengertian Akhlak

Akhlak secara etimologi merupakan bentuk jamak dari khulq artinya


perangai, tabiat, pekerti. Sedang secara terminologi akhlak adalah kemampuan
/kondisi jiwa yang merupakan sumber dari segala kegiatan manusia yang dilakukan
secara spontan tanpa pemikiran. Akhlak terbentuk dari latihan dan praktek berulang
(pembiasaan). Sehingga jika sudah menjadi akhlak tidak mudah dihapus.

Akhlak memiliki kedudukan utama, bahkan menjadi puncak kesempurnaan


manusia. Ibn Miskawaih mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam
dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerluka
pemikiran dan pertimbangan. Imam Al Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai sifat
yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan
gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Mu’jam al
Wasith, Ibrahim Anis mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam
jiwa manusia yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk,
tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.

Dalam kitab Dairatul Ma’arif secara singkat akhlak diartikan sifat-sifat


manusia yang terdidik. Akhlak memiliki cakupan yang luas, yaitu mencakup
hubungan kepada Sang Pencipta (Allah), sesama manusia, terhadap diri sendiri,
maupun dengan lingkungan atau sesama makhluk Tuhan yang lain. Akhlak dalam
Islam tidak lepas dan terkait erat dengan aqidah dan syariah, ia merupakan buah
dan sekaligus puncak dari keduanya. Akhlak menekankan keutamaan, nilai-nilai,
kemuliaan dan kesucian (hati dan perilaku), Akhlak Islami harus diupayakan agar
menjadi sistem nilai (etika/moral) yang mendasari budaya masyarakat. Akhlak
yang baik berpangkal dari ketaqwaan kepada Allah dimanapun berada. Selain itu
akhlak yang baik merupakan manifestasi dari kemampuan menahan hawa nafsu dan
adanya rasa malu. Agar kita senantiasa berakhlak baik maka harus selalu
menimbang perbuatan dengan hati nurani yang bersih. Salah satu tanda atau ciri
akhlak yang baik yaitu mendatangkan ketenangan jiwa dan kebahagiaan pelakunya.
Tapi sebaliknya jika mendatangkan keraguan, kecemasan dan “ingin tidak
diketahui orang lain” merupakan isyarat akhlak yang buruk. Banyak sekali akhlak

2
3

mulia (akhlaqul karimah) yang harus menjadi hiasan seorang muslim, demikian
juga banyak akhlak buruk (akhlaqul madzmumah) yang harus dihindari.

B. Pengertian Etika

Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam KBBI etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-
asas akhlak (moral). Secara terminologi, etika mempunyai banyak ungkapan yang
semuanya itu tergantung pada sudut pandang masing-masing ahli. Ahmad Amin
mengartikan etika sebagai ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat. Soegarda
Poerbakawatja mengartikan etika sebagai filsafat nilai, kesusilaan tentang baik-
buruk, serta berusaha mempelajari nilai-nilai dan merupakan juga nilai-nilai itu
sendiri Ki Hajar Dewantara menjelaskan etika merupakan ilmu yang mempelajari
soal kebaikan (dan keburukan) di dalam hidup manusia semuanya, teristimewa
yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan
dan perasaan sampai mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan. Austin
Fogothey (seperti yang dikutip Ahmad Charris Zubair) mengatakan bahwa etika
berhubungan dengan seluruh ilmu pengetahuan tentang manusia dan masyarakat
sebagi antropologi, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik dan hukum.

Frankena (seperti juga dikutip Ahmad Charris Zubair) menyatakan bahwa


etika sebagai cabang filsafat, yaitu filsafat moral atau pemikiran filsafat tentang
moralitas, problem moral, dan pertimbangan moral. Dalam Encyclopedia Britanica,
etika dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu studi yang sistematik mengenai sifat
dasar dan konsep-konsep nilai baik, buruk, harus, benar, salah dan sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut, etika berhubungan erat dengan empat hal:

1. Dilihat dari obyek formal (pembahasannya), etika berupaya membahas


perbuatan yang dilakukan manusia. Dan sebagai obyek materialnya adalah
manusia.

2. Dilihat dari sumbernya, etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat. Sebagai
hasil pemikiran maka etika tidak bersifat mutlak, absolut, dan universal. Akan tetapi
terbatas, dapat berubah, memiliki kekurangan, kelebihan, dan sebagainya.

3. Dilihat dari fungsinya, etika berfungsi sebagi penilai, penentu dan penetap
terhadap suatu perbuatan yang dilakukan manusia, yaitu apakah perbuatan itu akan
dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina dan sebagainya. dengan demikian etika
4

lebih berperan sebagai konseptor terhadap sejumlah perilaku yang dilakukan


manusia.

4. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai
dengan tuntutan zaman. Dengan ciri-cirinya yang demikian itu, etika lebih
merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan
perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk.

C. Pengertian Moral

Dari segi bahasa moral berasal dari bahasa Latin, mores (jamak dari kata
mos) yang berarti adat kebiasaan. Dalam KBBI dikatakan bahwa moral adalah
penentuan baik-buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Secara istilah moral
merupakan istilah yang digunakan uantuk menentukan batas-batas dari sifat,
perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang secara layak dapat dikatakan
benar, salah, baik, atau buruk.

Di dalam buku The Advanced Leaner's Dictionary of Current English moral


mengandung pengertian: Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah,
baik danburuk. Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.
Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.

Berdasarkan kutipan tersebut, dapat dipahami bahwa moral adalah istilah


yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai
(ketentuan) baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari
dikatakan bahwa orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa
orang tersebut tingkah lakunya baik.

D. Pengertian Kesusilaan

Kata kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat awalan “ke” dan
akhiran “an”. Dari segi bahasa susila berasal dari bahasa Sansakerta, “Su” artinya
baik, dan “Sila” artinya prinsip, dasar, atau aturan. Susila atau kesusilaan diartikan
sebagai aturan hidup yang lebih baik, sopan, dan beradab. Kesusilaan merupakan
upaya membimbing, masyarakat hidup yang sesuai dengan norma/nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. 1

1 Mas’ud, Akhlak Tasawuf: Membangun Keseimbangan Antara Lahir dan Batin, hal. 12-13
5

Di dalam kamus bahasa Indonesia kesusilaan diartikan adat istiadat yang


baik, sopan santun, kesopanan atau perihal tentang sifat susila. 2 Ini berarti bisa
dimaknai sebagai keadaan yang memiliki sifat baik, sopan santun, dan hal-hal yang
berkenaan dengan perilaku manusia. Kata susila selanjutnya digunakan untuk arti
sebagai aturan hidup yang baik. Orang yang berlakuan baik dinamakan “Susila”.
Sedangkan orang yang berlakukan buruk dinamakan “Asusila”. Dengan demikian
pengertian kesusilaan lebih mengacu pada upaya membimbing, memandu,
mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang berlaku dalam
masyarakat. Kesusilaan menggambarkan keadaan dimana seseorang selalu
menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik. 3 Tolak ukur dari kesusilaan adalah
hukum dan tradisi.4 Contoh dari kesusilaan adalah tidak mengambil barang orang
lain, jujur dalam perkataan dan perbuatan, membantu orang lain yang
membutuhkan, berbuat baik kepada orang lain tanpa melihat kedudukan atau
keturunan orang dan lain sebagainya.

2.2. Persamaan Akhlak, Etika, Moral, Dan Kesusilaan

Persamaan antara akhlak, etika, moral, dan kesusilaan, keempatnya


memiliki sasaran yang sama yaitu hati nurani manusia. Hati nurani itu ibarat
seorang sopir mobil, manakala mobil disetir oleh orang yang bukan ahlinya, maka
akan terjadi tabrakan, masuk jurang, atau peristiwa tragis lainnya. Begitu pula hati
nurani bagi seseorang, jika didalamnya akhlak, etika, moral, dan kesusilaannya
luhur, niscaya orang tersebut akan melahirkan perilaku yang santun, tumakninah
dalam bertutur kata, sopan dalam pergaulan, dan pandai mengendalikan diri. Jika
hati nurani kita tertanam keempat sifat tersebut, insya Allah damai, aman dalam
mengarungi kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya
orang-orang yang terbaik di antara kamu adalah orang-orang yang terbaik
akhlaknya“ (HR. Bukhari dan Muslim)

2.3. Perbedaan Akhlak, Etika, Moral, Dan Kesusilaan

Perbedaan antara akhlak, etika, moral dan kesusilaan adalah terletak pada
sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Jika dalam etika

2 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia), hal. 1397-1398.

3 Mas’ud, Akhlak Tasawuf: Membangun Keseimbangan Antara Lahir dan Batin, hal. 12-13

4 Mas’ud, Akhlak Tasawuf: Membangun Keseimbangan Antara Lahir dan Batin, hal. 14
6

penilaian baik buruk berdasarkan pendapat akal pikiran, dan pada moral dan susila
berdasarkan kebiasaan yang berlaku secara umum dimasyarakat, maka pada akhlak
ukuran yang digunakan untuk menentukan baik dan buruk itu adalah berdasarkan
al-Qur’an dan al Hadits.

Perbedaan lain antara etika, moral, dan kesusilaan terlihat pula pada sifat
dan kawasan pembahasannya. Jika etika lebih banyak bersifat teoritis, maka pada
moral dan kesusilaan lebih banyak bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku
manusia secara umum, sedangkan moral dan susila menyatakan ukuran tersebut
dalam bentuk perbuatan. Namun demikian akhlak, etika, moral dan susila tetap
saling berhubungan dan membutuhkan. Etika, moral dan susila berasal dari
manusia, sedangkan akhlak berasal dari Tuhan.

Pada sisi lain akhlak juga berperan untuk memberikan batas-batas umum,
agar apa yang dijabarkan dalam etika, moral dan susila tidak bertentangan dengan
nilai-nilai yang luhur dan tidak membawa manusia menjadi sesat. Dengan kata lain
penjabaran etika, moral dan susila akan tetap sejalan apabila tetap mengedepankan
akhlak.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari sini bisa kita pahami bahwa pengertian tentang akhlak, etika, moral
dan kesusilaan. Pertama, akhlak adalah suatu sifat yang terdapat dalam diri
manusia. Kedua, Etika adalah aturan atau ilmu pengetahuan untuk menilai atau
menentukan perbuatan baik dan buruk manusia. Ketiga, Moral adalah suatu hasil
dari penentuan dari sifat, perangai, kehendak, pendapat, yang layak dapat dikatakan
benar, salah dan baik, buruk dalam perilaku manusia. Keempat Kesusilaan adalah
suatu aturan atau bimbingan hidup yang lebih baik, sopan dan beradab dalam
masyarakat.

Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat


mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran
islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan, diri
sendiri, dan sesama manusia.

3.2. Saran

Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik penyusun


maupun pembaca dapat menerapkan akhlak, etika, moral dan kesusilaan yang baik
dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

7
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Mudlor. Tt. Etika dalam Islam. Al-Ikhlas. Surabaya.

Al-Jazairi, Syekh Abu Bakar. 2003. Mengenal Etika dan Akhlak Islam. Lentera:
Jakarta.

Asmaran As. 1992. Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Rajawali Pers


Bakry, Oemar. 1981.

Akhlak Muslim. Aangkasa: Bandung

Fakhry, Majid, Etika Dalam Islam. Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1996

Ki Hajar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan, (Yogyakarta: Taman Siswa,


1966), hlm.138

Masyhur, Kahar. 1986. Meninjau berbagai Ajaran; Budipekerti/Etika dengan


Ajaran Islam. Kalam Mulia. Jakarta.Mustofa, Ahmad. 1999. Ilmu Budaya
Dasar. CV Pustaka Setia. Bandung.

Nata, Abuddin. 2003. Akhlak Tasawuf. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta


Sinaga, Hasanudin dan Zaharuddin, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta : PT
Raja Grafmdo Persada, 2004

Surajiyo. 2007. Filsafat Ilmu dan perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi


Aksara

Suseno, Frans Magnis. 1987. Etika Dasar. Yogyakarta : Kanisius

Yaqub, Hamzah. Etika Islam. Bandung : CV Diponegoro, 1988 (artikel ini


disadur dari persentasi pada mata kuliah akhlak tasawuf)

file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/PENGERTIANAKHLAKETIKAMORALDA
NKESUSILAAN.pdf

http://pendidikansrg.blogspot.com/2017/11/makalah-akhlak-etika-moral-dan-
budi.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai