AKHLAK TASAWUF
DOSEN PEMBIMBING
Taufik, M. Pd. I
Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang
telah membimbing umat manusia dari kejahilan kepada kebenaran, dan Semoga
isi dan makna yang terkandung dalam Makalah ini dapat membantu proses
perkuliahan kita pada mata kuliah ini.
Dan juga dalam menyelesaikan makalah ini, penulis ucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing atau dosen yang mengajar mata kuliah Hukum
Asuransi Syariah, karena berkat bimbingan beliau lah penulis bisa menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Pengertian Akhlak, Moral, dan Etika”
Demikian lah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Penulis juga menyadari bahwa Makalah ini tidak luput dari segala
kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari Dosen Pembimbing demi
kesempurnaaan Makalah ini dan menjadi pedoman selanjutnya bagi penulis.
Penulis,
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI.........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Pengertian Akhlak, Moral, Dan Etika ..................................................................... 3
B. Persamaan Dan Perbedaannya (Akhlak, Moral, dan Etika) .................................... 6
C. Perbuatan Yang Mencakup Akhlak, Moral, Dan Etika........................................... 8
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain akhlaq,
etika, moral dan lain-lain. Semua tercantum dalam qur’an dan hadist. Timbulnya
kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang
menetukan corak hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
pergaulan, kita mampu menilai perilaku seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal
tersebut dapat terlihat dari cara bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral,
dan etika masing-masing individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh
lingkungan internal dan eksternal tiap-tiap individu. Di era kemajuan IPTEK seperti
saat ini, sangat berpengaruh terhadap perkembangan akhlak, moral, dan etika
seseorang.1 Kita amati perkembangan perilaku seseorang pada saat ini sudah jauh
dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini yang cenderung
mengarah pada perilaku yang kurang baik.
Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai
dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya
akhlak yang baik.Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan
Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang
hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah
merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut. Timbulnya kesadaran
akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan
corak hidup manusia.Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang
didasarkan atas nilai mutlak kebaikan.Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila
adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak
bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana
manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan
1
Hardiono Hardiono, “Sumber Etika Dalam Islam,” Jurnal Al-Aqidah 12, no. 2 (2020):
26–36.
1
2
buruk.Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak
boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan.Itulah hal yang khusus
manusiawi.Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak
patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah
yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu,
sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan.Sehingga sebagai subjek yang
mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya
itu.2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Akhlak, Moral, Dan Etika?
2. Apa Persamaan Dan Perbedaannya?
3. Apa-Apa Saja Perbuatan Yang Mencakup Akhlak, Moral, Dan Etika?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Akhlak, Moral, Dan Etika?
2. Untuk Mengetahui Apa Persamaan Dan Perbedaannya?
3. Untuk Mengetahui Apa-Apa Saja Perbuatan Yang Mencakup Akhlak, Moral,
Dan Etika?
2
Siti Uswatun Kasanah et al., “Pergeseran Nilai-Nilai Etika, Moral Dan Akhlak Masyarakat
Di Era Digital,” Jurnal SINDA 2, no. 1 (2022): 68–73, https://doi.org/10.28926/sinda.v2i1.478.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak, Moral, Dan Etika
1. Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti
budi pekerti atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Selanjutnya definisi akhlak
yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai atau tingkah laku dan tabi’at
atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang diulang-ulang sehingga
menjadi biasa. Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah
kebiasaan atau sikap yang mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul
perbuatan dengan mudah danga gampang tanpa mempertimbangkan terlebih
dahulu yang dilakukan berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan dan perbuatan
itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik atau buruk.3 Rasulullah SAW
bersabda
3
Fahman and Nur Amalia Daud, “Pengertian Akhlak Etika Dan Moral,” Pengertian Akhlak
Etika Dan Moral (2021): 81.
4
Imam Ghozali, “Pendidikan Etika, Moral Dan Akhlak Dalam Kehidupan Remaja Islam
Di Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya,” Murabbi 02, no. 02 (2019): 1–9,
https://ejournal.stitalhikmah-tt.ac.id/index.php/murabbi/article/view/44.
3
4
sekitar sebagai anugrah Allah SWT kepada manusia. Kesadaran bahwa manusia
dalam hidupnya membutuhkan manusia lainnya menimbulkan perasaan bahwa
setiap manusia terpanggil hatinya untuk berbuat yang terbaik bagi orang lain,
karena Islam mengajarkan bahwa sebaik- baik manusia adalah yang banyak
mendatangkan kebaikan bagi orang lain.5 Dan kesadaran manusia untuk berbuat
baik sebanyak mungkin tersebut akan melahirkan sikap peduli kepada orang lain
karena Islam mengajarkan untuk berbuat baik dalam segala hal dan melarang
perbuatan yang jahat atau tercela. Karena pada dasarnya baik atau buruknya
perbuatan seseorang akan kembali kepada dirinya masing-masing. Oleh karena
itu akhlak sangat diperlukan dalam pergaulan sehari-hari karena itu pelajaran
akidah akhlak sangatlah dibutuhkan terutama bagi pelajar disekolah.
2. Moral
Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores
(jamak), dan kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan,
kelakuan, kesusilaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata moral
berarti mempunyai dua makna. Pertama, ajaran tentang baik buruk yang
diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya.6 dan
kedua, kondisi mental seseorang yang membuat seseorang melakukan suatu
perbuatan atau isi hati/keadaan perasaan yang terungkap melalui perbuatan.
Istilah lain yang sama dengan moral adalah etika dan akhlak. Etika berasal dari
kata ethiek (Belanda), ethics (Inggris), dan ethos (Yunani) yangberarti kebiasaa
kelakuan. Akhlak berasal dari bahasa Arab khuluq, jamak dari khuluqun,
menurut lughot diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau
tabiat. Dalam bahasa Indonesia, budi pekerti merupakan kata majemuk, berasal
dari kata budi dan pekerti.
Kata budi berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti yang sadar atau
yang menyadarkan, atau alat kesadaran. Sedangkan pekerti memiliki arti
5
rokayah, “Penerapan Etika Dan Akhlak Dalam Kehidupan Sehari-Hari,” Pendidikan dan
Pembelajaran Dasa 2, no. 1 (2015): 15–33.
6
Ilham Hudi, “Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada Siswa SMP
Negeri Kota Pekan Baru Berdasarkan Pendidikan Orangtua,” Moral Kemasyarakatan 2, no. 1
(2017): 30–44, http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JMK/article/download/1698/1435/.
5
7
Amanda Vencly Vaniai, Sayekti Putri Dayati, and Erwin Kusumastuti, “Nilai-Nilai Etika,
Akhlak Dan Moral Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara,” Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam
dan Isu-Isu Sosial 20, no. 1 (2022): 13–24.
6
pandangan moral secara kritis. etika lebih kepada mengapa untuk melakukan
sesuatu itu harus menggunakan cara tersebut.8
Dari beberapa pernyatan tentang etika, dapat disimpulkan bahwa, secara
umum asal-mula etika berasal dari filsafat tentang situasi atau kondisi ideal yang
harus dimiliki atau dicapai manusia. Etika juga suatu ilmu yang membahas baik
dana buruk dan teori tetang moral. Selain itu, teori etika berorientasi kepada cara
pandang atau sudut pengambilan pendapat tentang bagaimana harusnya manusia
tersebut bertingkah laku di masyarakat.
B. Persamaan Dan Perbedaannya (Akhlak, Moral, dan Etika)
Pengertian etika dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani, Ethos
yang berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia,
etika diartikan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak.(Kamus Besar Bahasa
Indonesia).9 Adapun etika secara istilah telah dikemukakan oleh para ahli salah
satunya yaitu Ki Hajar Dewantara menurutnya etika adalah ilmu yang mempelajari
soal kebaikan dan keburukan di dalam hidup manusia semuanya, terutama yang
mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan
sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan. Sedangkan kata “moral”
secara etimologi berasal dari bahasa latin, “mores” yaitu jamak dari kata “mos”
yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa Indonesia dikatakan
bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.
Selanjutnya moral secara terminologi adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dikatakan benar, salah, baik atau buruk.
Pengertian moral, juga kita dapat menjumpainya dalam buku The Advanced
Leaner’s Dictionary of Current English. Secara singkat buku ini mengemukakan
beberapa pengertian moral sebagai berikut:
1. Prinsip-parinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
8
Sri Wahyuningsih, “Konsep Etika Dalam Islam,” Jurnal An-Nur 2, no. 1 (2022): 2461–
1158.
9
Irwandra, “Metafisika Akhlak: Dasar-Dasar Akhlak Dalam Islam,” Jurnal Pemikiran
Islam Vol. 39, N, no. 1 (2014): 91–106, http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/867.
7
10
Asmuni Asmuni, “Konsep Akhlaq Sebagai Penggerak Dalam Islam,” Raudhatul Athfal:
Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 1, no. 2 (2017).
11
Ahmad Sahnan, “Konsep Akhlak Dalam Islam Dan Kontribusinya Terhadap
Konseptualisasi Pendidikan Dasar Islam,” AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan Dasar 2, no. 2 (2019):
99.
8
12
Reksiana, “Kerancuan Istilah Karakter, Akhlak, Moral Dan Etika,” Journal of Materials
Processing Technology 1, no. 1 (2018): 1–8,
9
g. Menjenguk teman dan saudara yang sedang sakit, islam juga mensunnahkan
perilaku ini, karena dengan menjenguk kita juga menyenangkan hatinya yang
sedang susah karena merasakan sakit8. Bersedekah dikala lapang dan sempit,
jangan saat kita tidak berkelimpahan uang kita berhenti berbagi, karena
sedekah bukan hanya sekedar uang saja.
h. Memberi makan orang yang kelaparan, karena disebagian harta kita ada hak-
hak orang lain salah satunya yang sedang mengalami musibah kelaparan.
i. Memberi kepada orang yang membutuhkan, saat ini kita banyak melihat
orang-orang berbagi namun sedikit yang tepat sasaran, namun ada pula yang
masih tidak peduli sama sekali dengan keadaan orang lain.
j. Membuang sampah pada tempatnya.
k. Berlaku adil kepada setiap orang.
l. Memenuhi hak seseorang, karena setiap manusia mempunyai hak, bahkan
sejak lahir telah diberikan hak baginya oleh Allah.13
2. Moral Dan Conttoh Perbuatannya
Moral secara bahasa berasal dari ungkapan bahasa latin moresyang atau
mos yang berarti adat kebiasaan atau cara hidup. Dalam istilah dikatakan bahwa
moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Moral
merupakan kaidah norma dan pranata yang mengatur perilaku individu dalam
hubungannya dengan masyarakat.14 Contoh perbuatannya yaitu:
a. Membuang sampah pada tempatnya, perilaku ini mudah dilakukan, malah
dengan tidak melakukannya akan mendatangkan hal negatif seperti banjir.
b. Menjalankan perintah agama sesuai yang dianut, agar menjadi orang yang
bermoral seharusnya mengindahkan peraturannya karena baik untuk
dilaksanakan dan berguna bagi diri sendiri.
13
Mahmud Thohier, “Kajian Islam Tentang Akhlak Dan Karakteristiknya,”
Ejournal.Unisba.Ac.Id 23, no. 1 (2007): 1–14,
https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/231.
14
Baidowi Baidowi, “Fenomena Etika, Akidah Dan Ahlak Dalam Pandangan Agama,”
Jurnal Al-Ulum, Universitas Islam Madura 1, no. 1 (2014): 5.
10
c. Menaati peraturan yang ada, peraturan dibuat untuk ditaati bukan untuk
dilanggar karena peraturan dibuat untuk menghindari terjadi hal yang tidak
diinginkan.
d. Menghormati dan menerapkan sikap sopan santun karena sifat ini
merupakan cerminan karakter baik yang sebenarnya pada seseorang.
e. Tidak membuat kerusuhan, kerusuhan adalah keadaan dimana terjadi
kekacauan dalam masyarakat. Kerusuhan juga diartikan kondisi dimana nilai
dan norma yang ada tidak berfungsi, karena itu menjaga lingkungan tetap
tentram adalah kewajiban dari setiap individu dalam masyarakat.
3. Etika Dan Conttoh Perbuatannya
Dari segi etimologi (bahasa), etika berasal dari bahasa yunani “ethos”
yang berarti watak kesusilaan atau adat. Etika adalah ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan-perbuatan yang dilakukan
oleh manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan ataupun
pola-pola dari tingkah laku yang dihasilkan oleh manusia, etika itu bersifat relatif
yaitu dapat berubah-ubah sesuai dengan kemajuan zaman. Karena adanya etika
pergaulan dalam masyarakat/bermasyarakat akan terlihat baik dan buruknya.15
Contoh perbuatannya yaitu:
a. Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka
yang cacat.
b. Etika bergaul, mendudukkan orang lain pada kedudukannya masing-masing
dan masing-masing dari mereka diberi hak dan dihargai.
c. Bermuka manis dan tersenyumlah bila anda bertemu orang lain.
d. Berbicaralah kepada orang lain sesuai dengan kemampuan akal mereka.
e. Berbaik sangkalah kepada orang lain, hal ini juga Allah sebutka dalam Al-
quran agar kita tidak sembarangan dan seenaknya berburuk sangka kepada
orang lain, hal ini bukan hanya merugikan orang lain tapi juga diri sendiri
karena membuat hati kita was-was dan tidak tenang dan janganlah mencurigai
dengan memata-matai mereka.
15
Muhammad Jauhar Kholish, “Etika Dan Moral Dalam Pandangan Hadis Nabi Saw,”
Jurnal Riset Agama 1, no. 1 (2021): 83–96.
11
16
Syarifah Habibah, “Akhlak Dan Etika Dalam Islam,” Jurnal Pesona Dasar 1, no. 4
(2015): 73–87.
12
17
Munirah Munirah, “Akhlak Dalam Perpektif Pendidikan Islam Morals in Perspective
Islam Education,” AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam 4, no. 2 (2017): 39–47.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari materi Berdasarkan tulisan di atas diketahui bahwa
antara akhlak dengan etika, dan moral memiliki kesamaan arti, cakupan dan tujuan.
Namunpun demikian, juga memiliki perbedaan satu sama lainnya. Dalam perspektif
Islam akhlak dan tasawuf sangat berkaitan erat karena sama- sama bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT. Serta dapat pula disimpulkan 4 hal yaitu
bahwa Akhlak, etika dan moral adalah suatu disiplin ilmu yang membicarakan
tentang persoalan baik dan buruk, Antara akhlak, etika dan moral, memiliki
persamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama mengkaji masalah
baik dan buruk, sedangkan perbedaanya adalah terletak pada landasan yang dipakai,
Dalam konteks sejarah, antara akhlak dan tasawuf memiliki tujuan dan esensi yang
sama, yaitu sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta
Indikator orang berakhlak adalah beriman atau tidaknya seseorang. Salah satu
karakter seseorang dikatakan beriman adalah ketika ia mampu melahirkan
kedamaian dan ketenteraman bagi alam lingkungannya.
Sebagai seorang manusia tentunya kita semua mempunyai kesalahan tidak
ada manusia yang luput dari kesalahan, namun tentu kita diberi akal & pikiran oleh
Allah Swt untuk bisa membedakan antara yang benar dan yang salah yang hak dan
yang batil. Oleh karena itu kita tidak bisa hanya sekedar memaklumi kesalahan kita
saja namun gunakanlah apa yang telah diberikan Allah untuk kita supaya bisa
menjadi manusia yang setidaknya 1 persen lebih baik diantara manusia lainnya.
Dengan mempelajari akhlak, moral dan etika tentunya kita bisa membedakan
bagaimana yang baik dan yang buruk dan bisa mengambil agar dijadikan tolak ukur
dalam bertingkah laku.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
Asmuni, Asmuni. 2017. “Konsep Akhlaq Sebagai Penggerak Dalam Islam.”
Raudhatul Athfal: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini 1(2).
Baidowi, Baidowi. 2014. “Fenomena Etika, Akidah Dan Ahlak Dalam Pandangan
Agama.” Jurnal Al-Ulum, Universitas Islam Madura 1(1): 5.
Fahman, and Nur Amalia Daud. 2021. “Pengertian Akhlak Etika Dan Moral.”
Pengertian Akhlak Etika Dan Moral: 81.
Ghozali, Imam. 2019. “Pendidikan Etika, Moral Dan Akhlak Dalam Kehidupan
Remaja Islam Di Kecamatan Mulyorejo Kota Surabaya.” Murabbi 02(02): 1–
9. https://ejournal.stitalhikmah-tt.ac.id/index.php/murabbi/article/view/44.
Habibah, Syarifah. 2015. “Akhlak Dan Etika Dalam Islam.” Jurnal Pesona Dasar
1(4): 73–87.
Hardiono, Hardiono. 2020. “Sumber Etika Dalam Islam.” Jurnal Al-Aqidah 12(2):
26–36.
Hudi, Ilham. 2017. “Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada
Siswa SMP Negeri Kota Pekan Baru Berdasarkan Pendidikan Orangtua.”
Moral Kemasyarakatan 2(1): 30–44.
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JMK/article/download/1698/1435/.
Irwandra. 2014. “Metafisika Akhlak: Dasar-Dasar Akhlak Dalam Islam.” Jurnal
Pemikiran Islam Vol. 39, N(1): 91–106. http://ejournal.uin-
suska.ac.id/index.php/Anida/article/view/867.
Kasanah, Siti Uswatun, Zainal Rosyadi, Imam Nurngaini, and Khoirul Wafa. 2022.
“Pergeseran Nilai-Nilai Etika, Moral Dan Akhlak Masyarakat Di Era Digital.”
Jurnal SINDA 2(1): 68–73. https://doi.org/10.28926/sinda.v2i1.478.
Kholish, Muhammad Jauhar. 2021. “Etika Dan Moral Dalam Pandangan Hadis
Nabi Saw.” Jurnal Riset Agama 1(1): 83–96.
Munirah, Munirah. 2017. “Akhlak Dalam Perpektif Pendidikan Islam Morals in
Perspective Islam Education.” AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam
4(2): 39–47.
Reksiana. 2018. “Kerancuan Istilah Karakter, Akhlak, Moral Dan Etika.” Journal
of Materials Processing Technology 1(1): 1–8.
http://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.p
owtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ah
ttps://doi.org/10.1016/j.matlet.2019.04.024%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.matl
et.2019.127252%0Ahttp://dx.doi.o.
Rokayah. 2015. “Penerapan Etika Dan Akhlak Dalam Kehidupan Sehari-HarI.”
Pendidikan dan Pembelajaran Dasa 2(1): 15–33.
15
Sahnan, Ahmad. 2019. “Konsep Akhlak Dalam Islam Dan Kontribusinya Terhadap
Konseptualisasi Pendidikan Dasar Islam.” AR-RIAYAH : Jurnal Pendidikan
Dasar 2(2): 99.
Sri Wahyuningsih. 2022. “Konsep Etika Dalam Islam.” Jurnal An-Nur 2(1): 2461–
1158.
Thohier, Mahmud. 2007. “Kajian Islam Tentang Akhlak Dan Karakteristiknya.”
Ejournal.Unisba.Ac.Id 23(1): 1 14. https://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mi
mbar/article/view/231.
Vencly Vaniai, Amanda, Sayekti Putri Dayati, and Erwin Kusumastuti. 2022.
“Nilai-Nilai Etika, Akhlak Dan Moral Dalam Kehidupan Berbangsa Dan
Bernegara.” Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-Isu Sosial 20(1): 13–24.