Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“AKHLAQ, ETIKA, DAN MORAL”


Diajukan Sebagai

(Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam)

Dosen Pengampu:

Masykur Abdillah

Disusun Oleh :

1. Jasmine Aliyah Putri (201710101031)


2. Lailatul Mukarromah (201710101055)
3. Redita Shafiva (201710101079)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. yang telah memberi taufik dan hidayah-
Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika, Moral, dan
Akhlak” tepat pada waktu yang telah ditentukan.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabiyullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
para sahabat dan sahabiyah yang senantiasa istiqamah dalam menjalankan syariah-Nya. Dan
semoga kita juga dimasukkan Allah SWT. dalam golongan ini, Amin.

Tak lupa pula kami mengucapkan  terima kasih kepada Dosen kami, Ibu Dra. Hj. Rafi’ah
Ghazali, M.Ag atas bimbingan yang diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan juga kami ucapkan
terima kasih.

Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak kesalahan yang dilakukan.
Oleh karena itu, kami meminta saran dan kritik yang membangun sehingga kedepannya kami
bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapa bermanfaat untuk menambah
pengetahuan pembaca dan kita semua.

Jember, 28 Oktober 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4

1.3 Tujuan makalah.........................................................................................................5

BAB II.......................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................................6

A. Pengertian akhlaq, etika, dan moral dan perbedaannya.......................................6

B. Perbedaan akhlaq, etika, dan moral........................................................................6

C. karakteristik akhlaq islam........................................................................................7

D. dasar kemuliaan akhlaq Nabi SAW........................................................................8

E. Contoh-contoh akhlaq mulia Nabi SAW.................................................................8

F. Sikap yang bisa diajarkan pada anak kecil..........................................................10

PENUTUP...............................................................................................................................12

A. Kesimpulan..............................................................................................................12

B. Saran.........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan binaan etika, moral, dan akhlak
mulia secara komprehensif baik segi materi, metode, pendekatan dan pelaksanaannya.
Ajaran Islam tentang iman, islam, dan ihsan misalnya, dinilai belum sempurna jika tidak
menimbulkan dampak pembinaan akhlak dan karakter mulia.

Di era global yang semakin maju ini, perilaku seorang muslim semakin beraneka
ragam. Umat muslim cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan bergaya, yang
tidak mencerminkan bahwa mereka umat muslim yang pada hakikat nya tidak boleh
berlebih-lebihan. Bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang seharusnya
dijunjung tinggi sebagai umat Nabi Muhammad SAW. Karena pada kenyataannya
manusia sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak.

Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita
berada di Sekolah Dasar, bahkan pengenalan ertika, moral, dan akhlak sudah di ajarkan
dalam lingkup keluarga. Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya
dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga
pelajaran yang telah disampaikan menjadi sia-sia dan tidak berguna.

Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus bangsa tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu kami
menyusun makalah ini agar setidaknya dapat menjadi acuan dalam perbaikan etika,
moral, dan akhlak masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Pemahaman mengenai konsep akhlaq, etika, dan moral

2. Bagaimana karakteristik akhlaq islam.

3. Apa saja dasar kemuliaan Nabi Muhammad SAW

4. Bagaimana akhlaq mulia dan sikap Nabi SAW yang dapat dicontoh.

4
C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman tentang akhlaq, etika, dan moral.

2. Memberikan informasi tentang karakteristik akhlaq islam

3. Memberikan informasi tentang dasar kemuliaan akhlaq Nabi Muhammad


SAW

4. Memberikan teladan dari akhlaq dan sikap Nabi Muhammad SAW.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlaq, Etika, dan Moral


Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang
berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah
laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup
hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja Seseorang dapat
dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri
dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering
diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keter-paksaan untuk berbuat. Apabila perbuatan
tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pen-cerminan dari akhlak.
Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sesuatu di
mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Moral(Latin: Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang
lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral
disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral
secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa
moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.1

B. Peredaan Akhlaq, Etika, dan Moral Dilihat dari Tolak


Ukurnya.
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-
perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan pertimbangan dan pemikiran.
Sedangkan etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam
hidup manusia semuanya, terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang
merupakan perrtimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan
perbuatan. Dan jika moral adalah suatu tindakan yang sesuai dengan ukuran tindakan
yang diterima oleh kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.
Yang menjadisumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan
tercela. Sumber akhlak adalah Al-Qur’an dan sunah. Jika dalam etika untuk menentukan
nilai perbuatan manusiabaik atau buruk tolak ukur yang digunakan atau sumbernya
adalah akar pikiran atau rasio (filsafat), sedangkan dalam pembicaraan moral tolak ukur
1
id.m.wikipedia.org
6
yang digunakan adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung di
masyarakat.2

C. Karakteristik Akhlaq Islam


Kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh al-Qur’an dan sunnah, mengandung
muatan universalistik dan partikularistik. Muatan universalistik merupakan “ Common
platform “ ( titik persamaan ) nilai-nilai moral lain yang ada didunia, sedangkan muatan
partikularistik menunujukkan ciri khas dan karakter akhlak islam yang berbeda dengan
lainya. Ciri khas dan karakteristik akhlak islam itu meliputi :
1.      Akhlak Rabbaniyah
Akhlak Rabbaniyyah memiliki pengertian bahwasanya wahyu Illahi merupakan “
referencesource “ ( sumber rujukan ) ajaran akhlak. Hal ini tidak berarti mengandung
kontradiksi dengan pendapat akal sehat, karena kebaikan yang diajarkan oleh wahyu
adalah kebaikan menurut akal dan yang diajarkan sebagai keburukan menurut wahyu
adalah keburukan menurut akal.
2.      Akhlak Insaniyah
Akhlak Insaniyyah mengandung pengertian bahwa tuntunan fitrah dan eksistensi
manusia sebagai makhluk yang bermartabat, sesuai dan ditetapkan oleh ajaran akhlak.
Kecenderungan manusia kepada hal-hal yang positif dan ketetapan akal tentang
kebaikan, secara langsung akan terpenuhi da bertemu dengan kebaikan ajaran akhlak.
Orientasi akhlak insaniyah ini, tidak terbatas pada perikemanusiaan yang menghargai
nilai-nilai kemanusiaan secara umum, tetapi  juga mencakup kepada perikemakhlukan,
dalam pengertian menanamkan rasa cinta terhadap semua makhluk Allah.
3.      Akhlak Jam’iyah
Akhlak Jam’iyah mempunyai arti bahwa kebaikan yang terkandung di dalammya
sesuai dengan kemanusiaan yang universal, kebaikanya untuk seluruh umat manusia di
segala zaman dan di semua tempat, mencakup semua aspek kehidupan baik yang
berdimensi vertikal maupun yang berdimensi horizontal.
4.      Akhlak Wasithiyah
Akhlak wasithiyah berarti bahwasanya ajaran akhlak itu menitikberatkan 
keseimbangan antara rohani dan jasmani, keseimbangan antara dunia dan akhirat, dan
seterusnya. Allah SWT. dalam firman-Nya mengilustrasikan tentang dua kelompok
manusia yang memiliki sifat saling berlawanan. Kelompok pertama hanya
meprioritaskan kehidupan dunianya, dengan sekuat tenaga berusaha memenuhi tuntutan-
tuntutan hedonistiknya dan membunuh kesdaranya akan kehidupan akhirat. Sedangkan
kelompok kedua berusaha menyeimbangkan kepentingan hidupnya di dunia dan di
akhirat serta merasa takut akan siksa neraka. Kelompok prtama akan

2
https://www.google.com/amp/s/ismailmg677.wordpress.com/2014/01/08/perbedaan-antara-akhlak-etika-dan-
moral/amp/

7
mendapatkakeduniawinya, namun di akhirat tidak akan mendapatkan apa-apa,
sedangkan kelompok yang kedua benar-benar akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan
akhirat.
5.      Akhlak Waqi’iyah
Akhlak waqi’iyah mengandung pengertian bahwasanya ajaran akhlak
memperhatikan kenyataan ( realitas ) hidup manusia didasari oleh suat kenyataan,
bahwasanya manusia itu disamping memiliki kualitas-kualitas unggul, juga memiliki
sejumlah kelemahan.3
D. Dasar Kemuliaan Akhlaq Nabi SAW
Salah satu prinsip dasar moral excellence yang dimiliki Nabi Muhammad SAW
adalah adanya sifat siddîk atau amanah. Beberapa contoh faktor yang dapat diandalkan
adalah jujur, meskipun bercanda tidak pernah berbohong. Oleh karena itu, Nabi
Muhammad SAW juga dijuluki " Muhammad al-Âmîn" atau dapat diterjemahkan
sebagai "Muhammad yang Terpercaya". Nabi Muhammad SAW tidak pernah berkata
kasar dan kotor kepada orang-orang kafir, dengan satu atau lain cara orang akhirnya
percaya padanya, tidak hanya itu tetapi juga Nabi Muhammad SAW diangkat dan
dianggap sebagai pedoman manusia ke surga Allah SWT.4
E. Contoh-contoh Akhlaq Mulia Nabi SAW
Berikut enam akhlak mulia yang dicontohkan Baginda Rasulullah SAW:
1. Berpegang teguh kepada kejujuran
Rasulullah SAW dikenal sebagai orang yang sangat jujur sehingga mendapatkan gelar
Al Amin yang artinya dapat dipercaya. Allah SWT pun sangat menyukai hamba-nya
yang berperilaku jujur.
Allah Ta’ala berfirman: "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang
menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah. Dan di antara mereka ada yang
gugur, dan di antara mereka pula ada yang menunggu-nunggu dan mereka sedikit pun
tidak mengubah (janjinya), (23) agar Allah memberikan balasan kepada orang-orang
yang jujur itu karena kejujurannya, dan mengazab orang munafik jika Dia kehendaki,
atau menerima taubat mereka.Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang." (24) – (Q.S Al-Ahzab: 23-24).
Semoga kita dimudahkan untuk memiliki akhlak yang mulia ini, yakni selalu berlaku
jujur dalam segala hal. 
2. Senantiasa berprasangka baik (husnuzan) kepada umat muslimin
Rasulullah SAW bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena
sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari).

3
https://nailuszaman.blogspot.com/2016/04/karakteristik-akhlak-islam-dan.html

4
trt.net.tr
8
Hadist itu jelas menunjukkan bahwa seorang muslim harus menjauhi sifat berburuk
sangka kepada orang lain apalagi sesame muslim. Lebih baik mencari tahu dulu
kebenarannya.
3. Menjaga pandangan dari yang haram 
Menjaga pandangan mata dari memandang hal-hal yang diharamkan oleh Allah
merupakan akhlak yang mulia, bahkan Rasulullah SAW menjamin masuk surge bagi
orang-orang yang salah satu dari sifat-sifat mereka dalam menjaga pandangan.
Abu Umamah berkata, ”Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam
bersabda: “Berilah jaminan padaku enam perkara, maka aku jamin bagi kalian surga.
Jika salah seorang kalian berkata maka janganlah berdusta, dan jika diberi amanah
janganlah berkhianat, dan jika dia berjanji janganlah menyelisihinya, dan tundukkanlah
pandangan kalian, cegahlah tangan-tangan kalian (dari menyakiti orang lain), dan
jagalah kemaluan kalian.”[2]
4. Jangan ikut campur urusan orang lain
Allah SWT berfirman: “Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan
mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah
memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (Al-Ahzab: 58)
5. Menjawab salam 
Mengucapkan salam hukumnnya adalah sunnah dan menjawab salam hukumnya wajib.
Sebab salam merupakan salah satu tanda cinta.
Dari Abu Hurairah radiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam
bersabda: “Kalian tidak akan masuk surge sehingga kalian beriman, dan tidak dikatakan
beriman sebelum kalian saling mencintai. Salah satu bentuk kecintaan adalah menebar
salam antar sesame muslim.” (HR Muslim no. 54).
6. Mengerjakan amal ma’ruf nahi munkar 
Amar makruf nahi mungkar adalah perintah menegakkan yang benar dan melarang yang
salah.
Dari Abu Sa’îd al-Khudri Radhiyallahuanhu, ia berkata, “Aku pernah mendengar
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian melihat
kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaannya); jika
ia tidak mampu, maka dengan lidahnya (menasihatinya); dan jika ia tidak mampu juga,
maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah
selemah-lemah iman.’”5

5
https://www.dakta.com/news/23385/enam-akhlak-mulia-yang-dicontohkan-rasulullah

9
F. Sifat-sifat Terpuji Rasulullah SAW yang Bisa Diajarkan kepada anak
Mengutip dari Sahabat Keluarga Kemdikbud, berikut adalah 4 sifat terpuji
Rasulullah yang bisa kita ajarkan pada si kecil:

1. Shiddiq (Jujur)

Jujur adalah sikap yang menyatakan sesuatu sesuai fakta. Kejujuran Nabi
Muhammad SAW sangat terkenal tidak hanya di kalangan para sahabatnya, tapi juga
para musuhnya. Ali R.A meriwayatkan bahwa Abu Jahal berkata kepada Rasululullah
SAW, ”Kami tidak mengatakan engkau dusta. Namun, kami menganggap dusta ajaran
yang engkau bawa.”
Beliau selalu jujur dalam perkataan dan perbuatan benar. Lewat kisah ini, Anda bisa
mengajarkan si kecil bahwa kejujuran itu penting, walau hal tersebut bisa menyakitkan.

2. Amanah (Dapat Dipercaya)

Amanah atau dapat dipercaya merupakan sifat baik yang dimiliki Rasulullah,
yakni bila suatu urusan dipercayakan kepadanya maka dia akan melaksanakan urusan
tersebut dengan sebaik-baiknya. Rasulullah SAW diberi amanah untuk menyampaikan
ajaran Islam kepada umat manusia dan melaksanakan tugas itu dengan tak gentar.
Anda dapat menyampaikan contoh sederhana pada si kecil, seperti jika ia berjanji pada
teman, orang tua, saudara, atau orang yang tak disukainya, harus tetap menepati janji.
Jika mengingkari, berarti ia bukan orang yang bisa dipercaya.

3. Tabligh (Menyampaikan)

Rasulullah menerima ajaran dari Allah SWT, berupa wahyu kepada umat manusia
agar menjadi pedoman hidup. Bahkan sampai hal terkecil sekalipun Ia sampaikan, agar
manusia tidak tersesat.
Anda bisa mengajarkan sifat ini kepada anak Anda dengan hal sederhana. Misalnya
ketika ia diberikan kepercayaan untuk menitipkan sesuatu pada teman maka ia harus
benar-benar memberikannya. Itu juga akan membuatnya belajar memiliki tanggung
jawab

10
4. Fathonah (Cerdas)

Rasul dikenal sebagai orang yang cerdas, pandai, arif, dan bijaksana dalam
mengambil keputusan. Sebagai orang tua, Anda juga harus membiasakan sifat ini kepada
si kecil. Misalnya dengan memberi ia pilihan agar anak terbiasa membuat keputusan.
Sifat-sifat ini kelak yang akan membantu ia saat menghadapi rintangan.6

6
 https://wartakepri.co.id/2019/11/09/sifat-sifat-terpuji-rasulullah-saw-yang-bisa-diajarkan-
kepada-anak/

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan
mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui
oleh akal pikiran.

Moral adalah penetuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan. Istilah moral
biasanya dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan
perangkai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak patut.

Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup
segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk
dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk.

Ketiga hal tersebut (etika, moral dan akhlak) merupakan hal yang paling penting dalam
pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia yang paling baik budi pekertinya
adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu seorang sahabat yang mulia
menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia yang paling baik budi
pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).

Dalam kehidupan modern yang ditandai oleh berbagai tantangan dan cobaan yang
bersifat mendasar, tampaknya perlu diatasi dengan cara yang mendasar pula, yaitu dengan
kembali kepada ajaran Al-Qur’an dan Al-Hadist, khususnya yang berkaitan dengan akhlak
tasawuf.

B. SARAN

Kami sebagai penyusun makalah ini mengharapkan, agar generasi muda penerus bangsa
memiliki etika, moral, dan akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-
hari.

12
DAFTAR PUSTAKA

id.m.wikipedia.org

https://www.google.com/amp/s/ismailmg677.wordpress.com/2014/01/08/perbedaan-antara-
akhlak-etika-dan-moral/amp/

https://nailuszaman.blogspot.com/2016/04/karakteristik-akhlak-islam-dan.html

trt.net.tr

https://www.dakta.com/news/23385/enam-akhlak-mulia-yang-dicontohkan-rasulullah

https://wartakepri.co.id/2019/11/09/sifat-sifat-terpuji-rasulullah-saw-yang-bisa-diajarkan-
kepada-anak/

13

Anda mungkin juga menyukai