Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ETIKA MORAL DAN AKHLAK

Dosen Pembimbing

NORA AFNITA, S.Pd. I, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 5

1. IKE NURJANAH 211061201046


2. MUFTI OLANDIRA YULMAN 211061201048
3. ARYA ANGGA WINATA 211061201132

MANAJEMEN KHUSUS 1
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang
telah memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah Pendidikan Agama Islam dengan judul “Etika, Moral, dan Akhlak” ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi
oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman
kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami
telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat
sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat
yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni
dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin

Parit Malintang, 11 Maret 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
A. Pengertian Etika, Moral dan Akhlak.............................................................2
B. Hubungan Akhlak dan Tasawuf....................................................................4
BAB III PENUTUP.................................................................................................6
A. Kesimpulan...................................................................................................6
B. Saran..............................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan
bergaya, mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang
yanitu tidak terlalu dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena
pada kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral,
dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak
kita berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan
kewarganegaraan. Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya
dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari,
sehingga pelajaran yang telah disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu
penulis menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika,
moral, dan akhlak masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika, moral dan akhlak?
2. Bagaimana hubungan akhlak dan tasawuf?

C. Tujuan
1. Menambah pengetahuan tentang etika, moral dan akhlak
2. Memahami hubungan mengenai akhlak dan tasawuf

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika, Moral dan Akhlak


Etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran tentang kebaikan dan
keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan, sesame manusia dan alam dalam arti luas. Yang membedakan satu
dengan yang lainnya adalah ikuran kebaikan dan keburukan itu sendiri.
1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata
“ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan” adalah segala sesuatu dimana
dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas
yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan
buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena
memang etika adalah bagian dari filsafat.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari
tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
2. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan
proses sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan
proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit

2
karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut
pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-
sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh
sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi
yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu
sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat
diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu
dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah
produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral
yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah
terbangun sejak lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran,
perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai
baik dan buruk.
3. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk
jamak dari “khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti,
tabiat dan watak. Dalam kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai
atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik
dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar
penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar
baik dan buruk akhlak berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah Rasul, sedangkan
moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh
suatu masyarakat jika masyarakat menganggap suatu perbuatan itu baik maka
baik pulalah nilai perbuatan itu.
Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat lokal dan temporal,
sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi. Dalam pandangan
Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang.
Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang,

3
sebab keimanan harus ditampilkan dalam prilaku nyata sehari-hari. Inilah yang
menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya :“ Aku hanya diutus
untuk menyempurnakan akhlak manusia.”(Hadits riwayat Ahmad).
Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya
adalah akumulasi dari aqidah dan syari’at yang bersatu secara utuh dalam diri
seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan syari’at akan lahir
akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak merupakan perilaku yang
tampak apabila syari’at Islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.

B. Hubungan Akhlak dan Tasawuf


Akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk juga
bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni
dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan dan
lain-lain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati,
agar setelah hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-
karimah. Perbaikan akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari
penyucian hati. pendapat para sufi adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan
adaa al-wajibat, serta adaa al-naafilat.
Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Allah dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Allah malah
dapat melihat Allah (al-Ma’rifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan
Yang Maha Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam
bentuk pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang
“kaffah” adalah iman, ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak.
Tujuan yang hendak dicapai dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup
manusia di dunia dan kebahagian hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu
tasawuf.”
Dalam ajaran islam, akhlak dan tasawuf tentu tidak ada yang bertentangan
secara substansi. Akhlak islam menginginkan umat islam mendapatkan

4
kemuliaan akhlak berdasarkan agama sedangkan tasawuf pun menuju kepada
hal tersebut. Titik tekan akhlak islam berlandaskan 3 hal yang telah disebutkan
di atas, sedangkan tasawuf pada kecintaan dan kebersihan jiwa. Penerapannya
mungkin tasawuf memiliki hal yang berbeda, namun secara tujuan tidaklah
bertentangan. Ajaran Tasawuf dan akhlak sama-sama tidak menginginkan
keburukan dan kerusakan yang terjadi.
Hal ini dapat dirangkum dalam hal berikut mengenai Hubungan Akhlak
dan Tasawuf :
1. Sama-sama berorientasi kepada kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT
2. Sama-sama berorientasi kepada kemuliaan akhlak dan kebersihan jiwa
3. Sama-sama mengarahkan kepada terciptanya kebaikan di dunia dan akhirat
Untuk memuliakan akhlak sejatinya kita juga bisa kembali melaksanakan
sunnah rasul. Tasawuf tentu tidak dilarang secara praktik jika tidak ada hal
yang bertentangan dengan Al-Quran, Sunnah, rukun iman, rukun islam, dan
fungsi agama. Hal ini dapat diperkuat misalnya dengan cara melaksanakan
Sunnah Sebelum Tidur, Adab Ziarah Kubur, Cara Makan Rasulullah,
melaksanakan Cara Mandi Dalam Islam, Zikir Sebelum Tidur, melaksanakan
Macam Macam Shalat Sunnah, melaksanakan Proses Pemakaman Jenazah
Menurut Islam, dan lain-lain.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah
bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya
adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam
kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah
ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah
wahyu tuhan
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu
tasawuf.”
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman
dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh
ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada
tuhan, diri sendiri, dan sesama manusia.

B. Saran
Kami berharap, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan
sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Walau tidak
sesempurna Nabi Muhammad SAW. setidaknya kita termasuk golongan kaum
Nabi Muhammad SAW.

6
DAFTAR PUSTAKA

Redaksi Dalamislam. (t.thn.). dalamislam. Dipetik Maret 11, 2022, dari


dalamislam.com: https://dalamislam.com/akhlaq/hubungan-akhlak-dan-
tasawuf
Unknown. (2014, Februari 21). nurdinfivers1. Dipetik Maret 11, 2022, dari
nurdinfivers1.blogspot.com:
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etika-
moral-dan.html

Anda mungkin juga menyukai