Anda di halaman 1dari 19

ETIKA MORAL DAN AKHLAK

Disusun Oleh :
1. Ridwan
2. Widya
3. Duben pr

Kelompok 5:
kurniawan
priyatno

(1510101031)
(1510101023)

Progam Studi D-III Keungan Perbankan


Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional veteran Jakarta
2015

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah
Pendidikan Agama Islam dengan judul Etika, Moral, dan Akhlak

ini dapat

terselesaikan tepat pada waktunya.


Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW. keluarganya berserta para sahabatnya yang telah membimbing
kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi
oleh allah SWT.
Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada teman-teman
kami yang telah memberikan petunjuk dalam terselesaikannya tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat
sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat
yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ni dapat
berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin
Jakarta, 11 November 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

Latar Belakang Masalah.............................................................................1


Ruang Lingkup...........................................................................................1
Tujuan Penulisan.........................................................................................1
Rumusan Masalah ......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1......................................................................................................................Kon
sep Etika, Moral, dan Akhlak.......................................................................3
2.2......................................................................................................................Pers
amaan dan perbedaan akhlak,etika, dan moral ...........................................5
2.3......................................................................................................................Mac
am-macam Akhlak.......................................................................................6
2.4.
Akh
lak mahmudah melahirkan insan yang bertakwa .................................10
2.5......................................................................................................................Hub
ungan Taswuf dengan Akhlak.....................................................................11
2.6......................................................................................................................Indi
kator Manusia berakhlak..............................................................................12
BAB III PENUTUP.................................................................................................
3.1. Kesimpulan.................................................................................................15
3.2. Saran ..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan bergaya,
mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang yanitu tidak terlalu
dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada kenyataannya manusia
sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita
berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan kewarganegaraan.
Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa di
aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang telah
disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis
menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan akhlak
masyarakat.

1.2.Ruang Lingkup
dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pembahasan dalam bagaimana
pandangan akhlak dalam kehidupan sehari-hari bedasarkan dalil-dalil dari al-quran
dan hadist, dan sajauh mana fungsi dan peran akhlak dalm kehidupan umat manusia.
Dengan tujuan agar tidak terjadi prmbahasan yang melebar dan berkepanjangan.

1.3.Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang
Dibimbing Oleh Drs. Nizom zaini

1.4. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang penulis temukan


adalah sebagai berikut:
1). Apakah pengertian etika, moral, dan akhlak itu?.
2). Apakah hubungan tasawuf dengan akhlak?.
3) . Apa Indikator Manusia Berakhlak?.
4) . Bagaimanakah aktualisasi akhlak dalam kehidupan bermasyarakat?
5). Apa perbedaan akhlak, etika dan moral ?

BAB II
ETIKA MORAL DAN AKHLAK
2.1.

Konsep Etika, Moral, dan Akhlak

Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran
tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesame manusia dan alam dalam arti luas. Yang
membedakan satu dengan yang lainnya adalah ikuran kebaikan dan keburukan itu
sendiri.
2.1.1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan adalah segala sesuatu dimana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan
buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena
memang etika adalah bagian dari filsafat.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
2.1.2. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
3

Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses


sosialisasi individu, tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses
sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena
banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang
yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan
manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.
Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi
yang berlaku di suatu masyarakat. Penilaian terhadap moral diukur dari
kebudayaan masyarakat setempat. Apabila yang dilakukan seseorang itu
sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat
diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu
dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah
produk dari budaya dan agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang
berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun
sejak lama.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa moral merupakan kondisi pikiran,
perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik
dan buruk.
2.1.3. Pengertian Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab akhlaq yang merupakan bentuk
jamak dari khuluq. Secara bahasa akhlak mempunyai arti budi pekerti ,
tabiat, dan watak. Dalam kebahasaan akhlak berarti budi pekerti, perangai
atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan
buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.

2.2.

Perbedaan dan persamaan etika, moral, dan akhlak

Persamaan
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat
dipaparkan sebagai berikut:
v Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran
tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
v Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin
rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka
semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
v Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak sematamata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan
aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan
keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan
tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.

Perbedaan

Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana
diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas
masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai
segi-segi perbedaan yang dimaksud:
v Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Quran dan al-Sunnah. Nilainilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan,
kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari

ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilainilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran
yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat
dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang
menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.

2.3.

Macam-macam akhlak
akhlak berasal dari kata bahasa arab akhlak yang merupakan jamak dari

khuluq dari bahasa arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu
tebangi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (akhlakul
mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul mazmumah) .
akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali ada empat perkara; yaitu bijaksana,
memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukan kekuatan
hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas beliau merangkumi sifat-sifat seperti berbakti
kepada orang tua dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahmi, berani
mempertahankan agama, senantiasa bersukur dan berterima kasih, sabar dan ridha
dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.
2.3.1.

Pengertian akhlak mahmudah (terpuji)

Akhlak mahmudah adalah perbuatan yang dibenarkan oleh agama (allah


dan rosulnya). Contoh : disiplin, hidup bersih, ramah, sopan santun, sykur nikmat,
hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat,
rukun,tolong- menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, fathanah, tablig, tanggung
jawab, adil, bijaksana, teguh, pendirian, drmawan, optimis, qanaah, tawakal,
bertauhid, ikhlas, khauf, taubah, ikhtiyar, sabar, syukur, tawadhu, husnuzhan,

tasammuh, dan taawwun, berilmu, kreatif, produktif, akhlak dalam berpakaian,


berhias, perjalanan, bertamu, dan menerima tamu, adil, ridha dan amal sholeh,
persatuan dan kerukunan, akhlak terpuji dalam pergaulan remaja, serta pengenalan
tentang tasawuf.
Contoh-contoh akhlak mahmudah dalam pembahasan ini kami akan
menjabarkan akhlak mahmudah ysng meliputi ikhlas, sabar, syukur, jujur, adil dan
amanah.
2.3.1.1.

IKHLAS
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-

qurtubi, ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari


pengaruh-

perngaruh

makhluk.

Abu

al-Qasyim

Al-Qusyairi

mengemukakan arti ikhlas dengan menampilkan dari riwayat nabi SAW,


aku perna bertanya kepada jibril tentang ikhlas. Lalu jibril berkata,
aku telah menanyanya hal itu kepada allah, lalu allah berfirman,
(ikhlas ) adalah salah satu dari rahasiaku yang aku berikan kedalam
hati orang-orang yang kucintai dari kalangan hamba-hamba-Ku,
Keikhlasan seseorang ini, akan menghasilkan kemenangan dan
kejayaan. Anggota masyarakat yang mengamalkan sifat ikhlas, akan
mencapai kebaikan lahir-batin dan dunia akhirat, bersih dari sifat
kerendahan dan mencapai perpaduan, persaudaraan, perdamaian serta
kesejahteraan.
2.3.1.2.

AMANAH
Amanah secara bahasa bermakna wafa (memenuhi) dan wadhiah

(titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang


di titipkan padanya.hal ini didasarkan pada firman allah SWT:
sesungguhnya

allah

memerintakan

kepada

kalian

untuk

mengembalikan titipan-titipan kepada yang memilikinya, dan jika


menghukum diantara manusia agar menghukumi dengan adil...(QS
4;58).
7

Dalam ayat lainnya, allah juga berfirman: sesungguhnya kami


telah menawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung,
maka mereka enggan memikulnya karena mereka khawatir akan
menghianatinya, maka dipikullan amanah itu oleh manusia. Sesunguh
manusia itu sangat dzolim dan bodoh... (QS 33: 72).
2.3.1.3.

ADIL

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil


juga tidak lain ialah merupakan perbuatan yang tidak berat sebelah. Para
ulama menempatkan adil pada beberapa peringkat, yaitu adil pada diri
sendiri, bawahan, atasan/pimpinan dan sesama saudara, tiga perkara
yang menyelamatkan yaitu takut kepada allah ketika bersendiriaan dan
di khalayak keramaian, berlaku adil ketika suka dan marah, dan berjimat
cermat ketika susah dan senang, dan tiga perkara yang membinasakan
yaitu mengikuti hawa nafsu, terlampau bakhil, dan kagum seseorang
pada dirinya sendiri. (HR. Abu syeikh).
2.3.1.4.

Bersyukur

Syukur menurut kamus Al-Mujamu al-wasith adalah mengakui


adanya kenikmatan dan menampakannya serta memuji (atas) pemberian
nikmat tersebut. Sedangkan makna syukur menurut syari adalah:
menggunakan nikmat allah SWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang di
cintainya. Lawannya syukur adalah kufur yaitu dengan cara tidak
memanfaatkan nikmat tersebut, atau di gu nakan dalam hal-hal yang di
benci allah.

2.3.2. Pengertian akhlak mazmumah (tercela)


Akhlak mazmumah (tercela) adalah perbuatan yang tidak di benarkan oleh agama
(Allah dan RosulNYA ). Contohnya : hidup kotor, berbicara kasar, bohong, sombong,

malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah
pesimis, putus asa, marah, fasi dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaq, anaaniah, putus
asa,ghalab, tamak. Takabbur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimmah, aniaya,
dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (septi mabuk- mabukan, berjudi, zina,
mencuri, mengkonsumsi narkoba) israf, tabzir.
Contoh sifat mazmumah (tercela) yaitu :
2.3.2.1.

IRI

Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapatkan kebaikan
atau keneruntungan. Sikap inio kemudian menimbulkan prilaku yang tidak
baik terhadap orang lain, misalya sikap tidak senang, sikap tidak ramah
terhadap orang yang kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu yang tidak
baik. Jika perasaan ini di biarkan tumbuh di dalam hati, maka akan muncul
perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seprti
terjadi pada kisah qobil dan habil.
2.3.2.2.

Dengki

Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan


kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada dirinya, serta
merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ino berkaitan
dengan iri. Hanya saja sifat dengki sudaah dalam bentuk perbuatan yang
berupa kemarahan, permusuhan, menjelek-jelekan, menjatuhkan nama baik
orang lain
2.3.2.3.

Hasud

Hasud adalah sikap suka menghasud dan mengadu domba terhadap


sesama. Menghasud adalah tindakan yang jahat dan menyesatkan, karna
mencemarkan nama baik dan merendahkan derajat seseorang dan juga karena
mempublikasikan hal-hal yang jelek yang sebenarnya harus di tutupi. Jadi
bahwa iri, dengki dan hasud itu adalah suatu penyakit. Pada dasarnya iri yaitu
perasaan tidak suka terhadap kenikmatan yang dimiliki orang lain. Kemudian
jika dibiarkan tumbuh, iri hati akan berubah menjadi kedengkian. Penyakit
9

kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih
buruk lagi yaitu hasud.

2.4.

Akhlak mahmudah melahirkan insan yang bertaqwa


Sifat mahmudah atau juga dikenal dengan akhlak terpuji ialah sifat yang

lahir didalam diri seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-sifat yang
keji dan hina (sifat mazmumah). Boleh di anggap seperti racun-racun yang boleh
membunuh manusia secara tidak di sadari dan sifat ini berlawanan edengan sifat
mahmudah yang senantiasa mengajak dan menyuruh manusia melakukan
kebaikan. Oleh karena itu, dalam islam, yang menjadi pengukur bagi menyatakan
sifat seseorang itu ada baik atau buruk adalah berdasarkan pada akhlak dan
perilaku yang dimiliki oleh seseorang.
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup yan g murni, ia
merangkumi banyak aspek diantaranya :
Akh;lak terhadapp diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri
sendiri, membersihkan jiwa dari pada akhlak yang buruk dan keji serta
tidak melakukan perkara-perkara maksiat.
Akhlak terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang
baik antara suami istri, berbuat baik kepada ibu dan bapak, menepati
janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.

10

Akhlak dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti kunaslunas yang disyariatkan oleh Allah dan rosul-NYA. Antara jalan terbaik membentuk
akhlak yang mulia ialah :
Mempunyai ilmu pengetahuan. Setiap mukmin perlu mempelajari
apakah yang di maksud dengan akhlak terpuji (mahmudah) dan tahu
membedakan dengan akhlak yang keji (mazmumah).
Menyadari kepentingan akhlak yang diamalkan. Ini karna akhlak
merupakan cemin diri bagi seseorang muslim dan membawa image
islam, malahan daya tarik islam juga bergantung kepada akhlak yang
mulia.
Mempunyai keazaman yang tinggi, melalui keazaman yang tinggi
dan kuat sahalJalah jiwa seseorang dapat di bentuk untuk benar-benar
menghayati sifat-sifat yang mulia

2.5.

Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat
melihat Tuhan (al-Marifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha
Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk
juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni
dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lainlain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar setelah
hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan
akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati. pendapat para sufi
adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta adaa al-naafilat

11

Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk
pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang kaffah adalah
iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai
dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian
hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada
Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.

2.6.

Indikator Manusia Berakhlak


Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam

hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak (sual-khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam
hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati
dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat
menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan
hati. Barang siapa melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak
akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain
adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti
orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak
bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah,
bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam,
tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta
karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah
manusia yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam
hubungannya dengan allah, sesama makhluk dan alam semesta.

12

Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan


memiliki akhlak mulia.
Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa:58),
Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. AlAraf:31).
2.7.

Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan


Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus

dipertahankan dan disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilankan ,


karena kebiasaan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk
karakter manusia berakhlak.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan
iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap
tingkah laku sehari- hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam
kehidupan seorang muslim seperti di bawah ini.
a. Akhlak terhadap Allah
Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa: 1)
Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
b. Akhlak terhadap diri sendiri
Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
Sikap tawadlu (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135)
c. Akhlak terhadap sesama manusia
Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
Taawun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
Menepati janji (QS. At Taubah: 111).
Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara.
13

1.

Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak

baik secara almiah.


2. Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
3. Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat)
kepada allah dengan dawam al-dzikir.

14

BAB III
PENUTUP
3.1.

Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang

menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah
bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya
adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan
berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu
tasawuf.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman
dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi

akhlak

adalah

bagaimana

seseorang

dapat

mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh


ajaran islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari. Seperti akhlak kepada tuhan,
diri sendiri, dan sesama manusia.

3.2.

Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca

maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan
sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.

15

DAFTAR PUSTAKA
http://depeberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/makalah-agama-islamakhlak-etika-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul
5:03:15)
http://books.google.co.id/books?id=2Kvp4lYPpAC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=indikator+manusia+berakhlak&
source=bl&ots=EYaGgYTBRt&sig=nNVswfjps1_PYzeiN4mDWmSa9Q&hl=id&sa=X&ei=jpw5VPHIN5aVuASqmIGgCA#v=onepa
ge&q=indikator%20manusia%20berakhlak&f=true (Diakses pada
tanggal 20 November 2015, pukul 7:38:49)
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etikamoral-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul
7:38:49)

16

Anda mungkin juga menyukai