Disusun Oleh :
1. Ridwan
2. Widya
3. Duben pr
Kelompok 5:
kurniawan
priyatno
(1510101031)
(1510101023)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah
memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah
Pendidikan Agama Islam dengan judul Etika, Moral, dan Akhlak
ini dapat
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
2.1......................................................................................................................Kon
sep Etika, Moral, dan Akhlak.......................................................................3
2.2......................................................................................................................Pers
amaan dan perbedaan akhlak,etika, dan moral ...........................................5
2.3......................................................................................................................Mac
am-macam Akhlak.......................................................................................6
2.4.
Akh
lak mahmudah melahirkan insan yang bertakwa .................................10
2.5......................................................................................................................Hub
ungan Taswuf dengan Akhlak.....................................................................11
2.6......................................................................................................................Indi
kator Manusia berakhlak..............................................................................12
BAB III PENUTUP.................................................................................................
3.1. Kesimpulan.................................................................................................15
3.2. Saran ..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Di era global yang semakin maju ini perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Manusia cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan bergaya,
mereka bahkan lupa dengan adanya etika, moral dan akhlak yang yanitu tidak terlalu
dihiraukan dan dijadikan pedoman dalam hidup. Karena pada kenyataannya manusia
sekarang kurang pengetahuan tentang etika, moral, dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak kita
berada di sekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan kewarganegaraan.
Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya dibiarkan saja tanpa di
aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yang telah
disampaikan menjadi sia-sia.
Sebagai generasi penerus Indonesia, sangatlah tidak terpuji jika kita para
generasi penerus tidak memiliki etika, moral dan akhlak. Oleh karena itu penulis
menyusun makalah ini agar menjadi acuan dalam perbaikan etika, moral, dan akhlak
masyarakat.
1.2.Ruang Lingkup
dalam makalah ini, penulis hanya membatasi pembahasan dalam bagaimana
pandangan akhlak dalam kehidupan sehari-hari bedasarkan dalil-dalil dari al-quran
dan hadist, dan sajauh mana fungsi dan peran akhlak dalm kehidupan umat manusia.
Dengan tujuan agar tidak terjadi prmbahasan yang melebar dan berkepanjangan.
1.3.Tujuan
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang
Dibimbing Oleh Drs. Nizom zaini
1.4. Permasalahan
BAB II
ETIKA MORAL DAN AKHLAK
2.1.
Secara substansial etika, moral, dan akhlak memang sama, yakni ajaran
tentang kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam
hubungannya dengan Tuhan, sesame manusia dan alam dalam arti luas. Yang
membedakan satu dengan yang lainnya adalah ikuran kebaikan dan keburukan itu
sendiri.
2.1.1. Pengertian Etika
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno, yang terdiri dari kata
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan adalah segala sesuatu dimana dan
bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis
dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Dengan demikian Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan
buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena
memang etika adalah bagian dari filsafat.
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
2.1.2. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari Bahasa Latin Moralitas, adalah istilah
manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang
memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral
artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
3
2.2.
Persamaan
Ada beberapa persamaan antara akhlak, etika, dan moral yang dapat
dipaparkan sebagai berikut:
v Pertama, akhlak, etika, dan moral mengacu kepada ajaran atau gambaran
tentang perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.
v Kedua, akhlak, etika, moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk menakar martabat dan harakat kemanusiaannya. Sebaliknya semakin
rendah kualitas akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang, maka
semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.
v Ketiga, akhlak, etika, moral seseorang atau sekelompok orang tidak sematamata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang. Untuk pengembangan dan
aktualisasi potensi positif tersebut diperlukan pendidikan, pembiasaan, dan
keteladanan, serta dukungan lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, dan masyarakat secara tersu menerus, berkesinambangan, dengan
tingkat keajegan dan konsistensi yang tinggi.
Perbedaan
Selain ada persamaan antara akhlak, etika, moral dan susila sebagaimana
diuraikan di atas terdapat pula beberapa segi perbedaan yang menjadi ciri khas
masing-masing dari keempat istilah tersebut. Berikut ini adalah uraian mengenai
segi-segi perbedaan yang dimaksud:
v Akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-Quran dan al-Sunnah. Nilainilai yang menentukan baik dan buruk, layak atau tidak layak suatu perbuatan,
kelakuan, sifat, dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan bersumber dari
ajaran Allah. Sementara itu, etika merupakan filsafat nilai, pengetahuan tentang nilainilai, dan kesusilaan tentang baik dan buruk. Jadi, etika bersumber dari pemikiran
yang mendalam dan renungan filosofis, yang pada intinya bersumber dari akal sehat
dan hati nurani. Etika besifat temporer, sangat tergantung kepada aliran filosofis yang
menjadi pilihan orang-orang yang menganutnya.
2.3.
Macam-macam akhlak
akhlak berasal dari kata bahasa arab akhlak yang merupakan jamak dari
khuluq dari bahasa arab yang artinya perangai, budi, tabiat dan adab. Akhlak itu
tebangi menjadi dua yaitu akhlak yang mulia atau akhlak yang terpuji (akhlakul
mahmudah) dan akhlak yang buruk atau akhlak yang tercela (akhlakul mazmumah) .
akhlak yang mulia, menurut imam al-ghozali ada empat perkara; yaitu bijaksana,
memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukan kekuatan
hawa nafsu), dan bersifat adil. Jelas beliau merangkumi sifat-sifat seperti berbakti
kepada orang tua dan negara, hidup bermasyarakat dan bersilaturahmi, berani
mempertahankan agama, senantiasa bersukur dan berterima kasih, sabar dan ridha
dengan kesengsaraan, berbicara benar dan sebagainya.
2.3.1.
IKHLAS
Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-
perngaruh
makhluk.
Abu
al-Qasyim
Al-Qusyairi
AMANAH
Amanah secara bahasa bermakna wafa (memenuhi) dan wadhiah
allah
memerintakan
kepada
kalian
untuk
ADIL
Bersyukur
malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah
pesimis, putus asa, marah, fasi dan murtad, kufur, syirik, riya, nifaq, anaaniah, putus
asa,ghalab, tamak. Takabbur, hasad, dendam, gibah, fitnah, dan namimmah, aniaya,
dan diskriminasi, perbuatan dosa besar (septi mabuk- mabukan, berjudi, zina,
mencuri, mengkonsumsi narkoba) israf, tabzir.
Contoh sifat mazmumah (tercela) yaitu :
2.3.2.1.
IRI
Iri adalah sikap kurang senang melihat orang lain mendapatkan kebaikan
atau keneruntungan. Sikap inio kemudian menimbulkan prilaku yang tidak
baik terhadap orang lain, misalya sikap tidak senang, sikap tidak ramah
terhadap orang yang kepadanya kita iri atau menyebarkan isu-isu yang tidak
baik. Jika perasaan ini di biarkan tumbuh di dalam hati, maka akan muncul
perselisihan, permusuhan, pertengkaran, bahkan sampai pembunuhan, seprti
terjadi pada kisah qobil dan habil.
2.3.2.2.
Dengki
Hasud
kedengkian jika dibiarkan terus akan berubah menjadi penyakit yang lebih
buruk lagi yaitu hasud.
2.4.
lahir didalam diri seseorang yang menjalani kebersihan jiwa dari sifat-sifat yang
keji dan hina (sifat mazmumah). Boleh di anggap seperti racun-racun yang boleh
membunuh manusia secara tidak di sadari dan sifat ini berlawanan edengan sifat
mahmudah yang senantiasa mengajak dan menyuruh manusia melakukan
kebaikan. Oleh karena itu, dalam islam, yang menjadi pengukur bagi menyatakan
sifat seseorang itu ada baik atau buruk adalah berdasarkan pada akhlak dan
perilaku yang dimiliki oleh seseorang.
Dalam mengamalkan sifat-sifat mahmudah atau etika hidup yan g murni, ia
merangkumi banyak aspek diantaranya :
Akh;lak terhadapp diri sendiri, seperti menjaga kesehatan diri
sendiri, membersihkan jiwa dari pada akhlak yang buruk dan keji serta
tidak melakukan perkara-perkara maksiat.
Akhlak terhadap keluarga, seperti pergaulan dan komunikasi yang
baik antara suami istri, berbuat baik kepada ibu dan bapak, menepati
janji, berlaku adil, menjadi saksi yang benar dan sebagainya.
10
Akhlak dapat dibentuk dengan baik sekiranya kita benar-benar mengikuti kunaslunas yang disyariatkan oleh Allah dan rosul-NYA. Antara jalan terbaik membentuk
akhlak yang mulia ialah :
Mempunyai ilmu pengetahuan. Setiap mukmin perlu mempelajari
apakah yang di maksud dengan akhlak terpuji (mahmudah) dan tahu
membedakan dengan akhlak yang keji (mazmumah).
Menyadari kepentingan akhlak yang diamalkan. Ini karna akhlak
merupakan cemin diri bagi seseorang muslim dan membawa image
islam, malahan daya tarik islam juga bergantung kepada akhlak yang
mulia.
Mempunyai keazaman yang tinggi, melalui keazaman yang tinggi
dan kuat sahalJalah jiwa seseorang dapat di bentuk untuk benar-benar
menghayati sifat-sifat yang mulia
2.5.
Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan (Allah) dengan cara
mensucikan hati. Hati yang suci bukan hanya bisa dekat dengan Tuhan malah dapat
melihat Tuhan (al-Marifah). Dalam tasawuf disebutkan bahwa Tuhan Yang Maha
Suci tidak dapat didekati kecuali oleh hati yang suci.
Kalau ilmu akhlak menjelaskan mana nilai yang baik dan mana yang buruk
juga bagaimana mengubah akhlak buruk agar menjadi baik secara zahiriah yakni
dengan cara-cara yang nampak seperti keilmuan, keteladanan, pembiasaan, dan lainlain maka ilmu tasawuf menerangkan bagaimana cara menyucikan hati , agar setelah
hatinya suci yang muncul dari perilakunya adalah akhlak al-karimah. Perbaikan
akhlak, menurut ilmu tasawuf, harus berawal dari penyucian hati. pendapat para sufi
adalah dengan ijtinab al-manhiyyat, dan adaa al-wajibat, serta adaa al-naafilat
11
Dalam kacamata akhlak, tidaklah cukup iman seseorang hanya dalam bentuk
pengakuan, apalagi kalau hanya dalam bentuk pengetahuan. Yang kaffah adalah
iman,ilmu dan amal. Amal itulah yang dimaksud akhlak . Tujuan yang hendak dicapai
dengan ilmu akhlak adalah kesejahteraan hidup manusia de dunia dan kebahagian
hidup di akhirat.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri kepada
Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu tasawuf.
2.6.
hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak (sual-khulug) adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam
hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati
dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat
menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan
hati. Barang siapa melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak
akan gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain
adalah memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti
orang lain, banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak
bicara tapi banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah,
bijaksana, hati-hati dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam,
tidak suka mengadu domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta
karena allah dan benci karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah
manusia yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam
hubungannya dengan allah, sesama makhluk dan alam semesta.
12
1.
Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak
14
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang
menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal karena memang etika adalah
bagian dari filsafat. Dan Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya
adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat. Serta, Akhlak dalam kebahasaan
berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup adalah ajaran yang
berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
Dari satu segi akhlak adalah buah dari tasawuf (proses pendekatan diri
kepada Tuhan), dan istiqamah dalam hati pun bagian dari bahasan ilmu
tasawuf.
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman
dalam hati dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku.
Aktualisasi
akhlak
adalah
bagaimana
seseorang
dapat
3.2.
Saran
Dan diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca
maupun penyusun dapat menerapkan etika, moral dan akhlak yang baik dan
sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://depeberbagiilmu.blogspot.com/2013/12/makalah-agama-islamakhlak-etika-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul
5:03:15)
http://books.google.co.id/books?id=2Kvp4lYPpAC&pg=PA55&lpg=PA55&dq=indikator+manusia+berakhlak&
source=bl&ots=EYaGgYTBRt&sig=nNVswfjps1_PYzeiN4mDWmSa9Q&hl=id&sa=X&ei=jpw5VPHIN5aVuASqmIGgCA#v=onepa
ge&q=indikator%20manusia%20berakhlak&f=true (Diakses pada
tanggal 20 November 2015, pukul 7:38:49)
http://nurdinfivers1.blogspot.com/2014/02/makalah-agama-tentang-etikamoral-dan.html (Diakses pada tanggal 20 November 2015, pukul
7:38:49)
16