Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASAS-ASAS MANAJEMEN
PENGKOMUNIKASIAN

Disusun oleh Kelompok 7:


Aprilya Felensina Piga 210811020026
Billy Graham Pareda 210811020158
Cenry Junice Parengkuan 210811020048
Geraldo Marsel Monolimay 18081102096
Javier Ezra Lumentut 210811020060
Kylie Tesalonika Pomantow 210811020150
Keren Bukunusa 210911020177
Mayallin Sibuea 210811020092
Maria Syalom Putri Saud 19081102072
Sefea Viarosa Rompas 210811020132
Verolina Militia Christi Lintong 19081102062

ILMU ADMINISTRASI BISNIS


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
MANADO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Guna
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Asas-Asas Manajemen yang bertujuan untuk
memberikan pengetahuan tentang “Pengkomunikasian”.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan ide dan materi. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah ilmu pengetahuan bagi para pembaca maupun penulis.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan
pada makalah ini.

Manado, 5 Maret 2022

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………..ii
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………….……………………1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..1
C. Tujuan……………………………………………………………………………...1
Bab II PEMBAHASAN
A.  Definisi Komunikasi……………………………………………………………2
B. Pentingnya Pengkomunikasian……………………………….………………..3
C. Proses Komunikasi………………………………………………….………..…..4
D. Tipe-Tipe Komunikasi ……………………………………….…………………6
E. Prinsip Komunikasi……………………………………………………………...8

Bab III PENUTUP


A. Kesimpulan……………………………………………………………………….11
B. Saran……………………………………………………………………………….11
Daftar Pustaka .………………………………………………………………………….12

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi jelas tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan umat manusia, baik
sebagai individu maupun organisasi. Mengapa komunikasi penting dalam suatu
organisasi? Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka yang perhatian terhadap
kajian fenomena komunikasi maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala
pengorganisasian. Komunikasi punya andil membangun iklim organisasi, yang
berdampak kepada membangun budaya organisasi, yaitu nilai dan kepercayaan yang
menjadi titik pusat organisasi.
Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak laindalam rangka membentuk saling
pengertian(mutual understanding). Pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam
kerangka referensi, maupun dalam pemgalaman. Komunikasi sangatlah penting bagi
suatu kumpulan atau organisasi. Karena dengan adanya komunikasi, informasi yang
akan kita sampaikan pada seseorang itu tidak sia-sia atau dalam arti lain informasi itu
sampai pada sesuatu yang dikehendaki. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena
akan berpengaruh pada tercapai tidaknya tujuan suatu organisasi.

Dengan demikian, maka kami merasa perlu untuk sedikit mengulas terkait beberapa
point, baik dari sisi definisi, peran komunikasi, proses komunikasi, tipe komunikasi,
juga prinsip komunikasi..

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa tujuan dan manfaat komunikasi?
3. Apa peran komunikasi?
4. Bagaimana proses komunikasi terjadi?
5. Apa saja tipe-tipe komunikasi?
6. Apa prinsip komunikasi?

C. Tujuan
1. Mampu mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi
2. Mampu mengetahui tujuan dan manfaat komunikasi
3. Mampu mengetahui peran komunikasi
4. Mampu mengetahui proses komunikasi terjadi
5. Mampu mengetahui tipe komunikasi
6. Juga dapat mengetahui prinsip komunikasi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang bersumber dari
kata komunis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna, jadi
komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan di terima oleh komunikan. Hovland mendefinisikan
proses komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan
rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. (Mulyana, 2010: 62).

Dalam komunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi berlangsung apabila adanya
kesamaan makna. sesuai dengan definisi tersebut pada dasarnya sesorang melakukan
komunikasi adalah untuk mencapai kesamaan makna antara manusia yang terlibat
dalam komunikasi yang terjadi, dimana kesepahaman yang ada dalam benak
komunikator (penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan) mengenai pesan
yang disampaikan haruslah sama agar apa yang komunikator maksud juga dapat
dipahami dengan baik oleh komunikan sehingga komunikasi berjalan baik dan efektif
(Effendy, 2005: 9).

Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia, dari kegiatan


keseharian manusia dilakukan dengan berkomunikasi. Dimanapun, kapanpun, dan
dalam kesadaran atau situasi macam apapun manusia selalu terjebak dengan
komunikasi. Dengan berkomunikasi manusia dapat memenuhi kebutuhan dan
mencapai tujuan-tujuan hidupnya, karna dengan berkomunikasi merupakan suatu
kebutuhan manusia yang amat mendasar. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial
manusia ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia ingin mengetahui
lingkungan sekitarnya, Bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya.
Dengan rasa ingin tahu inilah yang memaksa manusia perlu berkomunikasi.

Dari definisi diatas menjelaskan bahwa, komunikasi merupakan proses penyampaian


simbol-simbol baik verbal maupun nonverbal. Maka dari itu komunikasi terbagi
menjadi 2 bagian yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal, komunikasi
verbal adalah komunikasi yang terjadi secara langsung dengan lisan atau tulisan.
Didalam kegiatan komunikasi, kita menempatkan kata verbal untuk menunjukan pesan
yang dikirimkan atau yang diterima dalam bentuk kata–kata baik lisan maupun lisan.
Kata verbal sendiri berasal dari bahasa latin, verbalis verbum yang sering pula
dimaksudkan dengan berarti atau bermakna melalui kata atau yang berkaitan dengan
kata yang digunakan untuk menerangkan fakta, ide atau tindakan yang lebih sering
berbentuk percakapan daripada tulisan (Liliweri, 2002: 135).

B. Pentingnya Komunikasian
Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Manusia tidak dapat
menghindari berbagai macam bentuk komunikasi karena dengan komunikasi manusia
dapat membangun relasi yang dibutuhkannya sebagai makhluk sosial. Komunikasi
adalah proses penyampaian pesan dari seseorang ke orang lain dengan tujuan tertentu.
Proses penyampaian pesan menggunakan cara yang efektif akan dapat mudah dipahami
oleh penerima pesan. Penyampaian pesan ini dapat berupa isyarat, lisan, maupun
tulisan. Dapat dikatakan bahwa dalam berkomunikasi dibutuhkan kemampuan
komunikasi yang baik sehingga tujuan yang akan disampaikan dapat diterima dan
dipahami dengan baik oleh si penerima pesan. Salah satu aspek yang membutuhkan
kemampuan komunikasi yang baik adalah dalam bidang organisasi atau dapat disebut
dengan komunikasi organisasi..

Komunikasi yang Efektif penting bagi manajer dalam organisasi untuk menjalankan
fungsi dasar manajemen, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Memimpin dan
Mengontrol. Komunikasi membantu manajer untuk melakukan pekerjaan dan tanggung
jawab mereka. Komunikasi berfungsi sebagai dasar perencanaan.

Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa ” komunikasi yang efektif adalah
blok bangunan organisasi yang sukses “. Dengan kata lain, komunikasi berperan
sebagai darah organisasi.

Pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi dapat diringkas sebagai berikut:

1. Komunikasi meningkatkan motivasi dengan menginformasikan dan


mengklarifikasi karyawan tentang tugas yang harus dilakukan, cara mereka
melakukan tugas, dan bagaimana meningkatkan kinerja mereka jika tidak sesuai
target.
2. Komunikasi adalah sumber informasi kepada anggota organisasi untuk proses
pengambilan keputusan karena membantu mengidentifikasi dan menilai
tindakan alternatif.
3. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam mengubah sikap individu ,
yaitu individu yang terinformasi dengan baik akan memiliki sikap yang lebih
baik daripada individu yang kurang informasi. Majalah organisasi, jurnal, rapat,
dan berbagai bentuk komunikasi lisan dan tertulis membantu membentuk sikap
karyawan.
4. Komunikasi juga membantu dalam bersosialisasi . Dalam kehidupan saat ini,
satu-satunya kehadiran individu lain mendorong komunikasi. Juga dikatakan
bahwa seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa komunikasi.
5. Sebagaimana dibahas sebelumnya, komunikasi juga membantu dalam proses
pengendalian . Ini membantu mengendalikan perilaku anggota organisasi dengan
berbagai cara. Ada berbagai tingkat hierarki dan prinsip serta pedoman tertentu
yang harus diikuti karyawan dalam suatu organisasi. Mereka harus mematuhi
kebijakan, menjalankan peran pekerjaan mereka secara efisien, dan
mengkomunikasikan masalah pekerjaan dan keluhan kepada atasan
mereka. Dengan demikian, komunikasi membantu dalam mengontrol fungsi
manajemen.

Sistem komunikasi yang efektif dan efisien membutuhkan kemampuan manajerial


dalam menyampaikan dan menerima pesan. Seorang manajer harus menemukan
berbagai hambatan komunikasi , menganalisis alasan kemunculannya dan
mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hambatan tersebut.
Dengan demikian, tanggung jawab utama seorang manajer adalah mengembangkan
dan memelihara sistem komunikasi yang efektif dalam organisasi.

Dengan demikian, begitu besarnya pengaruh komunikasi dalam kehidupan kita


maka Peter Drucker seorang analis manajemen Amerika manilai bahwa: di negara-
negara yang sudah maju, maka setiap pembelanjaan dalam bentuk dollar, selain
untuk makanan dan pakaian dihabiskan untuk kepentingan
komunikasi. Drucker membuktikannya dengan menunjuk pembayaran telepon,
telex, perangko, pajak TV, radio, surat kabar, seminar, menonton, rekreasi, buku,
majalah, komputer semuanya untuk memenuhi kebutuhan informasi.

Dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi penting dalam


kehidupan manusia. Mulai dari masa lalu dengan menggunakan lambang atau
simbol, sampai adanya satelit yang menghubungkan manusia dengan lingkungan
sekitarnya. Begitupun dalam pekerjaan tidak lepas dari komunikasi untuk
mencapai karir yang lebih baik lagi. Oleh sebab itu, komunikasi tetap ada dan
dilakukan oleh setiap manusia baik dengan non verbal maupun verbal.

C. Proses Komunikasi

Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, manusia tidak akan terlepas dari proses
komunikasi. Komunikasi adalah aktivitas penyampaian informasi, baik berupa pesan,
ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya. Proses komunikasi adalah unsur
terpenting dalam menentukan berhasil atau tidaknya proses penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan yang menjadi tujuan utama dari komunikasi. Beberapa
ahli memiliki pendapat berbeda tentang proses terjadinya komunikasi.

Proses komunikasi juga dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
meliputi latar belakang, karakter, dan tujuan dari masing-masing komunikator dan
komunikan.Lalu ada faktor eksternal yang mencakup tempat komunikasi berlangsung,
gangguan perangkat yang digunakan dalam komunikasi, hingga nilai dan norma yang
berlaku di masyarakat.

Proses Komunikasi Menurut Para Ahli

Para ahli memiliki berbagai pendapat mengenai proses atau model komunikasi yang
dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Proses komunikasi mampu terjadi satu
arah dan dua arah. Berikut penjelasan lebih lengkap.

1. Proses Komunikasi Aristoteles

Proses komunikasi ini mampu diterima secara luas di antara proses lainnya. Proses
ini memiliki lima elemen yang meliputi speaker, speech, occasion, audience,
dan effect.

 Proses Aristoteles menitikberatkan pada pembicara (speaker) dan pesan (speech)


karena pembicara dipandang sebagai pihak yang aktif dan berperan penting dalam
mengirimkan pesan kepada khalayak.
Dalam proses ini, khalayak digambarkan sebagai pihak yang pasif dalam menerima
pesan. Oleh karena itu, proses komunikasi Aristoteles berlangsung secara linear atau
satu arah.Proses komunikasi Aristoteles dimulai dari pembicara (speaker) yang
mengutarakan pesan (speech) dalam suatu situasi (occasion) kepada khalayak
(audience) yang kemudian menimbulkan dampak atau pengaruh (effect).

2. Proses Komunikasi Lasswell

Harold D. Lasswell (1948) mengembangkan proses komunikasi yang dikenal dengan


model komunikasi Lasswell. Proses komunikasi Lasswell berupa proses komunikasi
linear atau komunikasi satu arah.Proses komunikasi menurut Lasswell diawali
dengan pengirim pesan (sender) yang menyampaikan pesan (message)
melalui media (medium) yang diterima oleh penerima pesan (receiver), kemudian
menciptakan umpan balik (feedback) untuk diberikan kepada pengirim pesan. 

3. Proses Komunikasi Schramm

Proses Komunikasi Schramm yang dicetuskan olehWilbur Schramm (1954)


menggambarkan proses komunikasi yang berlangsung secara dua arah. Pengirim
pesan mapun penerima pesan dapat berganti peran dalam mengirim dan menerima
pesan. Pesan dikirimkan setelah proses encoding. Karenanya, pengirim pesan juga
disebut dengan encoder. Penerima pesan atau receiver disebut
dengan decoder karena pesan yang telah diencode oleh pengirim pesan mengalami
proses decodingyang dilakukan oleh penerima pesan.

Proses komunikasi menurut Schramm dimulai dari pengirim pesan (encoder) yang
mengirim pesan (message) kepada penerima pesan (decoder) yang kemudian secara
bergantian mengirim pesan kepada pengirim pesan pertama.

Setelah mengetahui bagaimana prosesnya, kita juga harus mengetahui fungsi


komunikasi secara umum. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

1. Sarana Penyampaian Informasi

Setiap orang memerlukan informasi mengenai berbagai hal yang terjadi di


lingkungannya. Melalui proses komunikasi yang terjalin akan memudahkan
seseorang untuk bisa memperoleh informasi.

2. Sosialisasi

Proses komunikasi membuat masyarakat menjadi lebih dekat dan akrab satu sama
lain. Proses komunikasi membuat masyarakat tidak lagi enggan untuk bersosialisasi
sehingga menjadi sadar akan fungsi sosialnya dan mampu berpartisipasi aktif di
masyarakat.

3. Pendidikan

Proses komunikasi secara langsung dapat mendukung perkembangan ilmu


pengetahuan. Melalui proses komunikasi, terjadi proses pembentukan watak,
keterampilan, serta pembelajaran yang membawa masyarakat ke arah yang lebih
baik. 

4. Hiburan

Hiburan dalam masyarakat dapat disebarluaskan melalui proses komunikasi. Proses


komunikasi merupakan proses yang luas dan kompleks, sehingga tidak hanya
terbatas pada percakapan antara dua orang saja. Melalui proses komunikasi yang
baik, masyarakat merasa terhibur.

5. Integrasi Antar Masyarakat

Proses komunikasi dapat berfungsi untuk menjaga integrasi antara individu,


kelompok, atau bahkan negara. Dengan proses komunikasi, masyarakat akan lebih
mengenal satu sama lain sehingga mampu menghargai kondisi, pendapat, dan
keinginan orang lain.

D. Tipe-Tipe Komunikasi

Berikut beberapa Tipe Komunikasi dalam Organisasi:

1. Komunikasi Formal dan Informal


Komunikasi Formal
- Biasanya memiliki struktur organisasi tertentu
- Pesan yang disampaikan memiliki standardisasi
contoh: berita resmi yang ditujukan ke pelanggan lewat siaran pers
 
Komunikasi Informal
- Jenis komunikasi ini terjadi antara karyawan satu lawan satu atau dalam kelompok
kecil.
- Dapat melibatkan interaksi cepat antara karyawan dan pelanggan atau mitra.
- Tidak seperti komunikasi formal, yang bergerak lebih lambat, komunikasi informal
lebih impulsif. Hal ini dapat menyebabkan informasi yang tidak akurat atau salah
tafsir.
 
Beberapa pendapat mengatakan banyak organisasi lebih menyukai komunikasi
informal daripada formal karena memungkinkan karyawan menjadi lebih kreatif
dan mandiri.
 
6
2. Komunikasi Terarah
Artinya informasi dapat mengalir ke bawah, ke atas atau secara horizontal. Berikut
masing-masing cirinya:
 
Komunikasi Ke Bawah
- Mengalir dari manajer dan supervisor ke karyawan front-liners.
- Sering kali melibatkan instruksi atau tugas yang harus diselesaikan karyawan.
- Dapat mencakup pada aspek kebijakan organisasi atau penilaian kerja.
- Dapat berbentuk tulisan (e-mail, memo, pedoman kebijakan) atau lisan (rapat,
panggilan telepon).
 
Komunikasi Ke Atas
- Mengalir dari tingkat bawah ke atasan.
- Dapat mencakup proyek atau materi yang ditunjukkan oleh karyawan kepada
manajer.
- Karyawan dapat memberikan feedback dan saran kepada atasan tentang pekerjaan
atau bisnis perusahaan
 
Komunikasi Horizontal
- Terjadi antara karyawan yang berada pada level hierarki yang sama (departemen
atau posisi yang sama)
- Bisa juga terjadi pada karyawan sama departemen beda area
- Tergolong cepat dan cenderung spontan
- Kebanyakan berupa komunikasi verbal
 
3. Komunikasi Internal dan Eksternal
Seperti sebutannya, komunikasi ini terjadi di luar dan di dalam organisasi.
 
Komunikasi Internal
- Terjadi di antara anggota organisasi.
- Terjadi di antara seluruh perusahaan dalam kelompok kecil orang, seperti
departmen atau tim proyek.
- Jika bersifat formal, biasanya komunikasi berupa tulisan.
 
Komunikasi Eksternal
- Dikhususkan untuk orang di luar organisasi seperti pelanggan, calon pelanggan,
mitra, media, pesaing, dsb.
- Dapat membutuhkan waktu untuk membangun komunikasi efektif dan hati-hati
agar tujuan organisasi tercapai.
- Biasanya bersifat terstruktur dan dikirim melalui saluran tertentu sehingga audiens
menerima pesannya.
 
7
4. Komunikasi Lisan dan Tertulis
 
Komunikasi Lisan
- Dapat terjadi antara dua orang dalam kelompok kecil, atau bahkan di antara
seluruh anggota organisasi. Contohnya seperti gathering atau annual meeting.
- Meskipun mungkin tampak lebih informal, sering kali bentuk komunikasi ini dapat
terstruktur dan dipersiapkan dengan baik.
 
Komunikasi Tertulis
- Komunikasi tertulis adalah bagian penting dalam menjalankan bisnis.
- Komunikasi tertulis di lingkungan bisnis juga bisa terlihat dalam bentuk dokumen
penting seperti kontrak atau dokumen keuangan.
- Bisa dilakukan di situasi informal juga, seperti mengirimkan pesan konfirmasi
kepada rekan kerja layaknya pada komunikasi horizontal.
 
5. Komunikasi Nonverbal dan Visual
Komunikasi nonverbal adalah penggunaan bahasa tubuh, gerak tubuh dan ekspresi
wajah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain. Ini dapat digunakan baik
secara sengaja maupun tidak sengaja. Misalnya, Anda mungkin tersenyum secara
tidak sengaja saat mendengar ide atau informasi yang menyenangkan atau
menyenangkan. 
 
Komunikasi Visual 
Komunikasi visual adalah tindakan menggunakan foto, seni, gambar, sketsa, bagan,
dan grafik untuk menyampaikan informasi. Visual sering digunakan sebagai
bantuan selama presentasi untuk memberikan konteks yang membantu di samping
komunikasi tertulis dan / atau verbal. Karena orang memiliki gaya belajar yang
berbeda, komunikasi visual mungkin lebih membantu bagi beberapa orang untuk
mengonsumsi ide dan informasi.

E. Prinsip Komunikasi
Prinsip-prinsip komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi
mempunyai uraian yang beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh
masing-masing pakar. Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi
komunikasi. Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik
komunikasi. Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip
komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran lebih
jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :

8
1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Prinsip komunikasi yang pertama adalah komunikasi merupakan suatu proses simbolik
yang timbul dari dalam diri manusia. Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis,
sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik tertentu saja, tetapi terus berkelanjutan
secara terus menerus.

2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi


Komunikasi bisa terjadi pada tiap perilaku. Hal ini dimaksudkan bahwa tiap orang bisa
saja dimaknai sedang terlibat dalam proses komunikasi, meski tidak bermaksud untuk
mengkomunikasikan sesuatu. Adanya gerak tubuh, ekspresi wajah, hingga kontak mata
bisa dimaknai sebagai bentuk komunikasi oleh orang lain.

3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan


Prinsip komunikasi berikutnya adalah adanya dimensi isi dan hubungan pada
komunikasi. Tiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi
tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang
melakukan proses komunikasi, sesuai dengan pelaku yang terlibat.

4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan


Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai tingkat kesengajaan. Artinya bisa terjadi tanpa
direncanakan seperti dua orang yang menyapa di tengah jalan. Atau bisa juga yang
betul-betul direncanakan sedemikian rupa, seperti dalam bentuk rapat atau seminar
yang dilangsungkan secara resmi.

5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu


Proses komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan komunikasi yang
dikirimkan oleh pihak pengirim disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi
itu berlangsung, kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu
berlangsung, sehingga memenuhi konteks ruang waktu tersebut.

6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi


Proses komunikasi juga dapat diprediksi oleh pelaku yang terlibat. Misalnya saat kita
menyapa seseorang, kita tentu mengharapkan orang itu akan menyapa balik. Hal ini
juga sesuai dengan norma, kebiasaan, atau pola dalam berkomunikasi yang digunakan
oleh para pelaku yang terlibat.

7. Komunikasi bersifat sistemik


Prinsip komunikasi berikutnya adalah bersifat sistemik. Artinya cara seseorang untuk
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari latar belakang budaya,
pendidikan, nilai, adat, dan pengalaman. Faktor eksternal seperti kondisi keluarga dan
lingkungan juga turut berpengaruh pada komunikasi yang sistemik.

9
8. Komunikasi lebih efektif jika latar belakang sosial budaya mirip
Semakin mirip latar belakang sosial budaya, maka semakin efektiflah komunikasi.
Komunikasi antar 2 orang dengan latar suku dan budaya yang sama akan lebih efektif
dan lebih nyambung, dibanding komunikasi antar 2 orang dengan latar belakang yang
berbeda. Kemiripian unsur sosial budaya seperti bahasa dan pendidikan memiliki
dampak besar terciptanya komunikasi yang efektif.

9. Komunikasi bersifat nonsekuensial


Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Artinya
komunikasi juga akan melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan
yang dikirimkan itu diterima dan dimengerti. Hal ini lah yang dimaksud pada prinsip
komunikasi yang bersifat non-sekuensial.

10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional


Komunikasi merupakan proses yang bersifat dinamis dan transaksional. Ada proses
saling memberi dan menerima informasi di antara pihak-pihak yang melakukan
komunikasi. Pola komunikasi pun bisa berubah-ubah dan tidak statis saat sedang
berlangsung, dengan umpan balik dan reaksi yang beragam.

11. Komunikasi bersifat irreversible


Komunikasi juga bersifat irreversible atau tidak dapat dikembalikan. Artinya efek atau
dampak komunikasi tidak dapat dihilangkan. Jika kita menyakiti orang lain dengan
ucapan kita, maka efek sakit hati itu tidak akan langsung hilang. Untuk itu proses
komunikasi harus dilakukan secara hati-hati oleh pelakunya.

12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah


Prinsip komunikasi yang terakhir adalah komunikasi bukanlah panasea untuk
menyelesaikan masalah. Maksudnya, komunikasi bukanlah satu-satunya solusi yang
dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Komunikasi hanya bisa jadi salah satu
faktor pendukung terhadap penyelesaian masalah.

10

BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Komunikasi di dalam suatu organisasi maupun di masyarakat sangat penting untuk


digunakan. Karena komunikasi digunakan untuk menyalurkan suatu informasi dan
suatu makna melalui media tertentu sesuai dengan situasi. Peranan komunikasi juga
sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan karena tanpa komunikasi ilmu yang akan
disampaikan tidak akan bisa diterima, begitu juga komunikasi dalam lingkungan sosial,
komunikasi dalam lingkungan keluarga. Dan dapat dipastikan jika di dalam suatu
keluarga tidak ada komunikasi yang terbuka tidak akan ada keharmonisan, komunikasi
dalam kelompok dan organisasi. Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai
komponen dasar sebagai berikut : pengirim pesan , penerima pesan dan pesan. Semua
fungsi manajer melibatkan proses komunikasi.

B. Saran

Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal yang mutlak ada dalam
kehidupan kita. Tentunya kita tidak akan bisa hidup tanpa berkumunikasi dengan
orang lain. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan faktor-faktor
komunikasi verbal & non verbal untuk menciptakan suatu komunikasi yang baik dan
bisa dimengerti oleh si penerima. Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan kita
dapat menciptakan suatu komunikasi yang baik agar tidak terjadi miss komunikasi yang
akan berakibat fatal dan bisa mendorong terjadinya konflik.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/544/3/BAB%20II.pdf
http://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2020/12/30/pentingnya-komunikasi-dalam-
organisasi/
https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2020/11/23/4-jenis-komunikasi/
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/07/prinsip-prinsip-
komunikasi.html?m=1
https://www.academia.edu/9565395/_komunikasi.com

12

Anda mungkin juga menyukai