PERPAJAKAN
Pajak Negara dan Pajak Daerah
Dosen Pengampu: Sofia.A.P Sambul M,si dan Danny.D.S Mukuan S.Sos, M.Si
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,berkat serta
kemuliaan,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang “Pajak Negara
dan Pajak Daerah ” ini dengan baik, sebagai syarat untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah
Perpajakan.
Makalah ini kami susun dari berbagai macam referensi dan bantuan dari berbagai pihak, dan
kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak mengalami kekurangan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik serta saran dari semua pembaca agar terciptanya
makalah ini lebih baik lagi.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk,mauapun pedoman bagi pembaca dalam bidang perpajakan terutama dalam
pembahasan pajak negara dan pajak daerah.
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Pajak..............................................................................................................................2
2.2 Pengertian Pajak Pusat dan Daerah..............................................................................................5
2.3 Jenis-Jenis Pajak Pusat dan Daerah..............................................................................................6
2.4 Manfaat Pajak dan Fungsi Pajak...................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan...................................................................................................................................11
3.2. Saran..............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu pengertian Pajak
2. Memahami pengertian tentang Pajak Pusat maupun Pajak Daerah
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Pajak Pusat dan Pajak Daerah
4. Memahami apa saja manfaat dan fungsi Pajak
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Iuran atau pemungutan
Dilihat dari segi arah arus dana pajak, jika arah datangnya pajak berasal dari wajib pajak,
makadisebut iuran. Sedangkan jika arah datangnya kegiatan untuk mewujudkan pajak
tersebut berasaldari pemerintah, maka pajak itu disebut pungutan
- MJH Smeets
Pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang tertuang melalui norma-norma umum.
Pajak dapat dipaksakan tanpa adanya kontrasepsi untuk membiayai pengeluaran
pemerintah.
- Rochmat Soemitro
Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
undang-undang yang dapat dipaksakan tanpa mendapatkan jasa timbal balik. Pajak
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Lebih lanjut dikatakan bahwa pajak
adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai
pengeluaran rutin. Kelebihan pajak digunakan untuk tabungan masyarakat yang menjadi
sumber utama pembiayaan investasi publik.
- PJA Andriani
Andriani mengemukakan bahwa pajak adalah pungutan atau iuran masyarakat kepada
negara yang dapat dipaksakan serta tertuang bagi yang wajib membayarnya sesuai
peraturan undang-undang. Pembayar pajak tidak memperoleh imbalan langsung yang
bisa ditunjuk dan dipakai dalam pembiayaan untuk keperluan negara.
3
- Soeparman Soemahamidjaja
Menurut Soeparman, pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut
oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum yang berlaku. Tujuannya adalah
menutup biaya produksi barang dan jasa guna mencapai kesejahteraan masyarakat.
- Anderson Herschel Anderson Herschel mengemukakan bahwa pajak adalah suatu
peralihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah tetapi bukan akibat dari
pelanggaran yang diperbuat. Pajak merupakan suatu kewajiban berdasarkan ketentuan
yang berlaku tanpa adanya imbalan dan dilakukan guna mempermudah pemerintah dalam
menjalankan tugasnya.
- Cort Vander Linden Pajak
menurut Cort Vander Linden adalah sumbangan pada keuangan umum negara yang tidak
bergantung pada jasa khusus dari seorang penguasa.
- Djajaningrat
Djajaningrat mengemukakan bahwa pajak adalah sebuah kewajiban dalam memberikan
sebagian harta kekayaan seseorang kepada negara karena suatu keadaan, kejadian,
perbuatan yang memberikan suatu kedudukan tertentu. Iuran tersebut bukanlah suatu
hukuman tetapi sebuah kewajiban dengan berdasarkan peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah dan sifatnya memaksa. Tujuan pajak adalah untuk memelihara kesejahteraan
masyarakat.
4
2.2 Pengertian Pajak Pusat dan Daerah
1. Pajak Pusat
Pajak Pusat atau pajak negara adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Pusat
yang dalam hal ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak - Kementerian
keuangan. Segala pengadministrasian yang berkaitan dengan pajak pusat, akan
dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta
diKantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak. Sehingga nanti dana pajak yang ditarik akan
masuk ke kas negara,komponen utama penerimaan dalam APBN.Pajak setiap pungutan
yang wajib dibayarkan oleh wajib pajak, baik orang pribadi maupun badan, kepada
pemerintah pusat. Dikutip dari laman resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dijelaskan,
pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang-undang. Pendapatan negara yang berasal dari
penerimaan pajak akan digunakan untuk keperluan negara sbagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Sederhananya, pajak pusat adalah pajak yang dikelola oleh
pemerintah melalui DJP untuk membiayai setiap belanja negara dan pembangunan di
dalam APBN.
2. Pajak Daerah
Pajak Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat
Propinsi maupun Kabupaten/Kota. Untuk pengadministrasian yang berhubungan dengan
pajak derah, akan dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak
Daerah atau Kantor sejenisnya yang dibawahi oleh Pemerintah Daerah setempat.
Sehingga nantinya masuk kas daerah, komponen utama dariAPBD.
Kriteria Pemungutan Pajak Daerah
- Sifatnya pajak dan bukan retribusi.
- Objek Pajak terletak atau terdapat di wilayah kabupaten atau kota yang bersangkutan
dan mempunyai mobilitas cukup rendah serta hanya melayani masyarakat di wilayah
kota atau kabupaten yang bersangkutan.
- Objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum.
- Potensi memadai, hasil penerimaan pajak harus lebih besar dari biaya pemungutan.
- Berdampak ekonomi positif. Pajak tidak mengganggu alokasi sumber-sumber
ekonomi dan tidak merintangi arus sumber daya ekonomi antar daerah maupun
kegiatan ekspor-impor.
- Memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat.
- Menjaga kelestarian lingkungan. Pengenaan pajak tidak memberikan peluang kepada
pemerintah daerah atau masyarakat luas untuk merusak lingkungan.
5
2.3 Jenis-Jenis Pajak Pusat dan Daerah
6
Jenis-jenis Pajak Daerah
1. Pajak Propinsi
Pajak Kendaraan Bermotor
Jenis-jenis pajak daerah provinsi yang pertama adalah pajak kendaraan bermotor yang
diperuntukkan bagi Orang pribadi atau Badan yang memiliki dan/atau menguasai Kendaraan
Bermotor. Pajak Kendaraan Bermotor ini meliputi:
- Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi pertama
- Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi kedua dan seterusnya
- Tarif PKB alat berat dan alat alat besar
- Tarif PKB untuk angkutan umum, ambulans, pemadaman kebakaran, sosial
keagamaan, lembaga sosial dan keagamaan, pemerintah/TNI/Polri, dan Pemda.
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor diperuntukkan bagi orang pribadi atau Badan yang
dapat menerima penyerahan Kendaraan Bermotor. Jenis pajak ini dapat meliputi:
- Penyerahan pertama
- Penyerahan kedua dan seterusnya
- Penyerahan pertama alat alat berat dan alat alat besar
- Penyerahan kedua dan seterusnya alat alat berat dan alat alat besar
7
Pajak Restoran
Jenis-jenis pajak daerah kabupaten atau kota berikutnya adalah pajak restoran meliputi
pelayanan yang disediakan oleh restoran. Pajak ini diwajibkan bagi orang pribadi atau
badan yang membeli makanan/minuman dari restoran.
Pajak Hiburan
Pajak Hiburan meliputi jasa penyelenggaraan hiburan dengan dipungut bayaran. Pajak ini
dibayarkan oleh orang pribadi atau badan yang menikmati hiburan.
Pajak Reklame
Selanjutnya, pajak reklame diwajibkan untuk semua penyelenggaraan reklame. Orang
pribadi atau badan yang menggunakan reklame wajib membayarkan pajak ini.
Pajak Penerangan Jalan
Ada pula pajak penerangan jalan meliputi penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan
sendiri maupun yang diperoleh dari sumber lain. Orang pribadi atau Badan yang dapat
menggunakan tenaga listrik berkewajiban membayarnya.
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan berobjek pada kegiatan pengambilan Mineral
bukan logam dan batuan. Orang pribadi atau badan yang dapat mengambil mineral bukan
logam dan batuan wajib memenuhi pajak ini.
Pajak Parkir
Pajak Parkir meliputi penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan, baik yang
disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,
termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor. Pajak ini diwajibkan bagi
orang pribadi atau Badan yang melakukan parkir kendaraan bermotor.
Pajak Air Tanah
Pajak Air Tanah berobjek pada pengambilan dan/atau pemanfaatan Air Tanah. Pajak ini
ditujukan bagi orang pribadi atau badan yang melakukan pengambilan dan/atau
pemanfaatan air tanah.
Pajak sarang Burung Walet
Pajak Sarang Burung Walet meliputi pengambilan dan/atau pengusahaan sarang burung
walet.
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) perdesaan dan perkotaan
PBB Perdesaan & Perkotaan berobjek pada bumi dan/atau bangunan yang dimiliki,
dikuasai, dan/atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau Badan, kecuali kawasan yang
digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan, dan pertambangan.
Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
Terakhir, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan diwajibkan bagi orang pribadi
atau badan yang memperoleh hak atas tanah dan/atau bangunan.
8
2.4 Manfaat Pajak dan Fungsi Pajak
Manfaat Pajak
Sebagaimana halnya perekonomian dalam suatu rumah tangga atau keluarga, perekonomian
negara juga mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan
sumber utama penerimaan negara. Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara sulit untuk dapat
dilaksanakan.Penggunaan uang pajak diantaranya meliputi :
- Pembangunan sarana umum Seperti Fasilitas dan Infrastruktur mulai dari jalan-jalan,
jembatan,sekolah, rumah sakit/puskesmas.
- Pertahanan dan Keamanan mulai dari bangunan, senjata, perumahan sampai gaji-gajinya.
- Subsidi pangan dan Bahan Bakar Minyak
- Kelestarian Lingkungan hidup, budaya
- Dana Pemilu, transportasi masal dan lain-lain
Uang pajak digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh
lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia,
menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang
berasal dari pajak. Pajak juga digunakan untuk mensubsidi barang-barang yang sangat
dibutuhkan masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar negeri. Pajak juga digunakan
untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baik dalam hal pembinaan dan
modal. Dengan demikian jelas bahwa peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi
sangat dominan dalam menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan pembangunan.
Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak juga melaksanakan fungsi
redistribusi pendapatan dari masyarakat yang mempunyai kemampuan ekonomi yang lebih tinggi
kepada masyarakat yang kemampuannya lebih rendah. Oleh karena itu tingkat kepatuhan Wajib
Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya secara baik dan benar merupakan syarat
mutlak untuk tercapainyafungsi redistribusi pendapatan. Sehingga pada akhirnya kesenjangan
ekonomi dan sosial yang ada dalammasyarakat dapat dikurangi secara maksimal.
Suparmoko (2000) menyebutkan manfaat pajak digunakan untuk :
- Manfaat pajak yang pertama adalah membiayai pengeluaran-pengeluaran negara seperti
pengeluaran yang bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran untuk proyek
produktif barang ekspor)
- Manfaat pajak yang kedua adalah membiayai pengeluaran reproduktif (pengeluaran yang
memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk pengairan
dan pertanian)
- Manfaat pajak yang ketiga adalah membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self
liquiditing dan tidak reproduktif (contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian
monumen dan objek rekreasi).
- Manfaat pajak yang keempat adalah membiayai pengeluaran yang tidak produktif
(contohnya adalah pengeluaran untuk membiayai pertahanan negara atau perang dan
pengeluaran untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk anak
yatim piatu)
9
Adapun yang perlu dipahami oleh masyarakat bahwa tugas fungsi Direktorat Jenderal Pajak
hanya sebatasmengumpulkan uang pajak tersebut, karena dalam hal berapa biaya alokasi untuk
pembangunan fasilitasmaupun infrastruktur adalah wewenang dan melalui persetujuan
DPR/DPRD, sebagai contoh kesaksian masyarakat “ Dua tahun lalu jalan, jalanan di Tayan
masih berupa jalan tanah liat yang dipenuhi genanganair di mana-mana, dan jika musim
penghujan harus ekstra hati-hati mengemudikan kendaraannya. Saatini, kondisi jalan jauh lebih
baik, sehingga perjalanan Pontianak ke Sintang dapat ditempuh dalam waktudelapan jam
perjalanan darat .” Nah apabila di daerah pembaca butuh dana untuk pembangunan serta
menghilangkan kesenjangan dalam distribusi uang pajak silahkan sampaikan kepada wakil
rakyat di DPR.
Fungsi Pajak
Fungsi pajak tidak terlepas dari tujuan pajak, sementara tujuan pajak tidak terlepas dari
tujuan negara.Dengan demikian tujuan pajak harus diselaraskan dengan tujuan negara yang
menjadi landasan tujuan pemerintah. Baik tujuan pajak maupun tujuan negara semuanya berakar
pada tujuan masyarakat. Tujuan masyarakat inilah yang menjadi falsafah bangsa dan negara.
Oleh karena itu tujuan dan fungsi pajak tidakmungkin lepas dari tujuan dan fungsi yang
mendasarinya. Sehingga pajak yang dipungut dari masyarakat hendaknya dipergunakan untuk
keperluan masyarakat itu sendiri. Maka sebagai salah satu pendapatan Negara yang paling besar,
pajak memiliki beberapa fungsi dan peranan yang cukup vital bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, beberapa fungsi pajak yaitu:
- Fungsi pajak yang pertama adalah sebagai fungsi anggaran atau penerimaan (budgetair):
pajak merupakan salah satu sumber dana yang digunakan pemerintah dan bermanfaat
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran. Penerimaan negara dari sektor perpajakan
dimasukkan ke dalamkomponen penerimaan dalam negeri pada APBN.
- Fungsi pajak yang kedua adalah sebagai fungsi mengatur (regulerend ) : pajak sebagai
alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi. Contohnya adalah pengenaan pajak yang lebih tinggi kepada barang mewah
dan minuman keras.
- Fungsi pajak yang ketiga adalah sebagai fungsi stabilitas : pajak sebagai penerimaan
negara dapatdigunakan untuk menjalankan kebijakan-kebijakan pemerintah. Contohnya
adalah kebijakanstabilitas harga dengan tujuan untuk menekan inflasi dengan cara
mengatur peredaran uang dimasyarakat lewat pemungutan dan penggunaan pajak yang
lebih efisien dan efektif.
- Fungsi pajak yang keempat adalah fungsi redistribusi pendapatan : penerimaan negara
dari pajakdigunakan untuk membiayai pengeluaran umum dan pembangunan nasional
sehingga dapatmembuka kesempatan kerja dengan tujuan untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara
langsung dandigunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pembayaran pajakmerupakan perwujudan dari kewajiban kenegaraan dan peran serta Wajib
Pajak untuk secara langsung dan bersama-sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk
pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Pajak Pusat adalah pajak-pajak yang dikelola
oleh pemerintah pusat yang dalam hal sebagiandikelola oleh Direktorat Jendral Pajak
Depertemen Keuangan dan digunakan untuk membiayai rumahtangga Negara,sedangkan Pajak
Daerah adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik ditingkat Propinsi
maupun Kabupaten/Kota.
3.2. Saran
Kita sebagai masyarakat di Negara Indonesia wajib membayar pajak untuk kelangsungan
hidup negara inidan juga untuk membangun negara ini agar mencapai kesejahteraan bersama.
Setelah mempelajari materiini hendaklah kita sadar akan kewajiban kita untuk membayar pajak,
agar pembangunan dapat terus berjalan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Siahaan P. Marihot,Utang pajak pemenuhan kewajiban dan penagihan pajak dengan surat paksa,
Rajawali Pers, Jakarta, 2004.
Supramono , Perpajakan Indonesia Mekanisme dan Perhitungan, Yogyakarta: Andi Offset, 2005,
12