Disusun Oleh :
Andika 202051003
Debora 202051036
Khoirun Nisya 202051016
Muhammad Ishar 202051024
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerimaan
Keuangan Negara” dengan cukup baik.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun makalah yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keuangan Negara. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
dapat dijadikan masukan dari pembaca sangat diharapkan guna menyempurnakan
makalah ini dalam kesempatan berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan.......................................................................................3
1.4 Manfaat.....................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Assesment menjadi Self Assesment (namun perlu diingat pula bahwa official
assesment-nya masih ada yang dipakai, yaitu dalam hal penerapan perhitungan untuk
Pajak Bumi dan Bangunan). Menurut bagian penjelasan UU KUP ,self assesment
system adalah ciri dan corak system pemungutan pajak. Self assesment merupakan
suatu system perpajakan yang memberikan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak
untuk berinisiatif mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan NPWP (nomor pokok
wajib pajak) serta menghitung, membayarkan dan melaporkan sendiri pajak
terutangnya.
Pada pasal 12 ayat (1) dan (2) UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan dinyatakan bahwa setiap Wajib Pajak wajib
membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat
ketetapan perpajakan.Jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang
3 disampaikan oleh Wajib Pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan. Masyarakat Indonesia tidak sedikit yang dengan
kesadaran diri sendiri untuk membayar pajaknya, ini disebabkan kurangnya
sosialisasi dari pemerintah yang menekankan pentingnya membayar pajak untuk
kepentingan negaranya sendiri dan digunakan juga untuk pembangunan negeri.
Pemeriksaan pajak merupakan bagian tak terpisahkan dengan sistem self assessment
yang menjadi lanasan dalam system pemungutan perpajakan di
Indonesia .Pemeriksaan pajak dilakukan untuk mengawasi (control) kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan atas Wajib Pajak.
Berdasarkan pasal 1 angka 24 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (KUP), pengertian pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk
mencari, mengumpulkan, mengolah data, dan mengolah keterangan lainnya.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menguji apakah Wajib Pajak telah mematuhi
ketentuan kewajiban perpajakan dan juga untuk tujuan lainnya dalam untuk
melaksanakan ketentuan perundang-undangan. Beberapa kriteria ketidakpatuhan
yang dijelaskan dalam buku Muljono (2009), laporan Wajib Pajak tidak benar,
laporan Wajib Pajak tidak tertib, laporan Wajib Pajak diragukan kebenarannya, serta
adanya Wajib Pajak yang mempergunakan identitas yang bukan menjadi haknya. Jika
tidak ada pengawasan, Wajib Pajak cenderung kurang peduli terhadap kewajiban
perpajakannya. Wajib Pajak cenderung menghindari membayar pajak, bahkan tidak
sedikit Wajib Pajak yang menghindar melapor pajak yang tidak tepat seperti
2
menurunkan omset, atau menambah biaya yang meminimalkan penghasilan kena
pajaknya. Fungsi pemeriksaan pajak adalah 4 untuk memotivasi Wajib Pajak
melaporkan kegiatan usahanya dan kewajiban perpajakannya dengan benar dan tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Apa itu Penerimaan Keuangan Negara?
Apa ruang lingkup Penerimaan Keuangan Negara?
Apa saja jenis jenis Penerimaan Keuangan Negara?
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan penerimaan keuangan negara di
Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke kas negara. Dalam
Undang-undang ini yang dimaksud dengan : Keuangan Negara adalah semua
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Menurut
Adetya (2014) Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh
negara untuk membiayai dan menjalankan setiap program-program
pemerintahan yang dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan
untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahtraan seluruh
rakyat Indonesia.
4
dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/ perusahaan daerah;
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
9. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.Yang dimaksud dengan “kekayaan pihak lain yang
diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah”
meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan
kebijakan pemerintah, yayasan-yayasan di lingkungan kementerian negara/
lembaga, atau perusahaan negara/ daerah.
5
pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah serta dikelola lewat
mekanisme APBN.
6
Dalam UU PNBP, Hibah merupakan sebagai penerimaan diluar
PNBP meskipun merupakan penghasilan non pajak. Oleh karena itu, hibah
memiliki klasifikasi dan aturan tersendiri. Hibah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengadaan
Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah. Hibah diartikan setiap
penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah,
barang, jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah
yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri.
Adapun jenis-jenis adalah sebagai berikut.
Hibah terencana merupakan mekanisme hibah yang direncanakan
dan dicatat melalui Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH).
Hibah langsung atau disebut sebagai hibah non-DRKH, ialah hibah
tanpa melalui mekanisme perencanaan
Hibah melalui KPPN yaitu hibah yang penarikannya dilakukan di
Bendahara Umum Negara (BUN) atau Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
Hibah tanpa melalui KPPN, sesuai dengan namanya, proses
penarikan dana hibah jenis ini tidak dilaksanakan di BUN atau
KPPN
Hibah dalam negeri ialah hibah yang berasal dari lembaga
keuangan maupun non-keuangan dalam negeri, pemerintah daerah,
perusahaan atau orang asing yang melakukan kegiatan atau
berdomisili di Indonesia.
Hibah luar negeri yaitu hibah yang bersumber atau diberikan oleh
negara asing, lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),lembaga
internasional, lembaga keuangan asing, atau lembaga lainnya serta
perusahaan atau orang Indonesia yang berdomisili dan melakukan
kegiatan di luar negeri.
Hibah daerah ialah hibah yang merupakan pengalihan atau
pelimpahan hak atas sesuatu dari pemerintah atau pihak lain
7
kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secara spesifik
telah ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penerimaan Keuangan Negara adalah uang yang masuk ke kas negara. Dalam
Undang-undang ini yang dimaksud dengan : Keuangan Negara adalah semua
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Menurut Adetya
(2014) Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh negara
untuk membiayai dan menjalankan setiap program-program pemerintahan
yang dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk
membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahtraan seluruh rakyat
Indonesia.
Saran
Kami sebagai penyususn makalah ini menyadari banyak sekali kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan pada makalah ini. Kami akan memperbaiki
makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas yang telah kami
buat.
8
DAFTAR PUSTAKA