Anda di halaman 1dari 12

PENERIMAAN KEUANGAN NEGARA

Disusun Oleh :
Andika 202051003
Debora 202051036
Khoirun Nisya 202051016
Muhammad Ishar 202051024

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KALTARA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penerimaan
Keuangan Negara” dengan cukup baik.

Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
menyiapkan, memberikan masukan, dan menyusun makalah yang disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Keuangan Negara. Penulis juga menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
dapat dijadikan masukan dari pembaca sangat diharapkan guna menyempurnakan
makalah ini dalam kesempatan berikutnya.

Semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu


pendidikan dan perkembangan ilmu pengetahuan, serta para pembaca.

Tanjung Selor, 3 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................i

KATA PENGANTAR .....................................................................................ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1

1.1 Latar Belakang .........................................................................2

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................3

1.3 Tujuan.......................................................................................3

1.4 Manfaat.....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................4

2.1 Pengertian penerimaan negara..................................................4

2.2 Ruang lingkup...........................................................................4

2.3 Jenis-jenis penerimaan keuangan negara..................................5

BAB III PENUTUP ......................................................................................8

3.1 Kesimpulan ..............................................................................8

3.2 Saran ........................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penerimaan Negara yaitu penerimaan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah merupakan tulang punggung pelaksanaan kegiatan pemerintahan agar negara
tersebut dapat mandiri dalam membiayai pengeluaran yang semakin lama biayanya
besar. Pengeluaran negara untuk membiayai anggaran belanja yang semakin lama
semakin besar ini, diperlukan penerimaan negara yang berasal dari dalam negeri yang
seimbang tanpa harus mengandalkan bantuan atau pinjaman uang dari luar negeri
yang yang akan semakin menambah hutang negara. Hal ini berarti semua
pembelanjaan negara akan dibiayai oleh pendapatan negara tersebut, penerimaan
negara yaitu penerimaan pajak dan penerimaan bukan pajak. Pajak termasuk salah
satu sumber pendapatan negara yang mampu menompang kebutuhan negara karena
jumlahnya tidak sedikit, setiap tahunnya akan ditetapkan besarnya target penerimaan
pajak yang harus dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal Pajak dibawah naungan
Menteri Keuangan.
Menurut pendapat Soemitro (1992), pajak adalah iuran rakyat kepada kas
Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat
jasa imbalan (kontraprestasi) yang langsung dapat ditjukan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum. Disimpulkan oleh Mardiasmo (2011), bahwa pajak
memiliki unsur-unsur yaitu iuran dari rakyat kepada Negara berupa uang yang
dipungut berdasarkan 2 atau dengan kekuatan undang-undang serta aturan
pelaksanaannya, tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari Negara yang secara
langsung dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai rumah tangga Negara,
yakni pengeluaranpengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Berdasarkan ketetapan MPR Nomor II/MPR/1983 dilakukanlah tax reform,
dimana dilakukan pembaruan dan penggantian atas peraturan perundangundangan
perpajakan selama kurun waktu lalu, misalnya untuk pajak bumi dan bangunan, pajak
penghasilan, pajak rumah tangga, pajak kekayaan, pajak barangbarang tidak
bergerak, pajak perseroan, pajak penghasilan, yang pelaksanaannya dimulai pada 1
Januari 1984 ditandai dengan system perpajakan Indonesia berubah dari Official

1
Assesment menjadi Self Assesment (namun perlu diingat pula bahwa official
assesment-nya masih ada yang dipakai, yaitu dalam hal penerapan perhitungan untuk
Pajak Bumi dan Bangunan). Menurut bagian penjelasan UU KUP ,self assesment
system adalah ciri dan corak system pemungutan pajak. Self assesment merupakan
suatu system perpajakan yang memberikan dan tanggung jawab kepada Wajib Pajak
untuk berinisiatif mendaftarkan dirinya untuk mendapatkan NPWP (nomor pokok
wajib pajak) serta menghitung, membayarkan dan melaporkan sendiri pajak
terutangnya.
Pada pasal 12 ayat (1) dan (2) UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan dinyatakan bahwa setiap Wajib Pajak wajib
membayar pajak yang terutang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan perpajakan, dengan tidak menggantungkan pada adanya surat
ketetapan perpajakan.Jumlah pajak yang terutang menurut Surat Pemberitahuan yang
3 disampaikan oleh Wajib Pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan. Masyarakat Indonesia tidak sedikit yang dengan
kesadaran diri sendiri untuk membayar pajaknya, ini disebabkan kurangnya
sosialisasi dari pemerintah yang menekankan pentingnya membayar pajak untuk
kepentingan negaranya sendiri dan digunakan juga untuk pembangunan negeri.
Pemeriksaan pajak merupakan bagian tak terpisahkan dengan sistem self assessment
yang menjadi lanasan dalam system pemungutan perpajakan di
Indonesia .Pemeriksaan pajak dilakukan untuk mengawasi (control) kepatuhan
pemenuhan kewajiban perpajakan atas Wajib Pajak.
Berdasarkan pasal 1 angka 24 Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata
Cara Perpajakan (KUP), pengertian pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk
mencari, mengumpulkan, mengolah data, dan mengolah keterangan lainnya.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menguji apakah Wajib Pajak telah mematuhi
ketentuan kewajiban perpajakan dan juga untuk tujuan lainnya dalam untuk
melaksanakan ketentuan perundang-undangan. Beberapa kriteria ketidakpatuhan
yang dijelaskan dalam buku Muljono (2009), laporan Wajib Pajak tidak benar,
laporan Wajib Pajak tidak tertib, laporan Wajib Pajak diragukan kebenarannya, serta
adanya Wajib Pajak yang mempergunakan identitas yang bukan menjadi haknya. Jika
tidak ada pengawasan, Wajib Pajak cenderung kurang peduli terhadap kewajiban
perpajakannya. Wajib Pajak cenderung menghindari membayar pajak, bahkan tidak
sedikit Wajib Pajak yang menghindar melapor pajak yang tidak tepat seperti

2
menurunkan omset, atau menambah biaya yang meminimalkan penghasilan kena
pajaknya. Fungsi pemeriksaan pajak adalah 4 untuk memotivasi Wajib Pajak
melaporkan kegiatan usahanya dan kewajiban perpajakannya dengan benar dan tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Apa itu Penerimaan Keuangan Negara?
Apa ruang lingkup Penerimaan Keuangan Negara?
Apa saja jenis jenis Penerimaan Keuangan Negara?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menjelaskan penerimaan keuangan negara di
Indonesia

1.4 Manfaat Makalah


 Manfaat Teoritis
Sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan bagi pembaca dan pihak-
pihak berkepentingan tentang Penerimaan Keuangan Negara.
 Manfaat Praktis
1. Sebagai studi lapangan bagi mahasiswa yang meneliti
2. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharap dapat memberikan nilai
tambah dan menjaid referensi bagi calon peneliti berikutnya yang
tertarik untuk meneliti masalah yang sama.

3
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian
Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke kas negara. Dalam
Undang-undang ini yang dimaksud dengan : Keuangan Negara adalah semua
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik
negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Menurut
Adetya (2014) Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh
negara untuk membiayai dan menjalankan setiap program-program
pemerintahan yang dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan
untuk membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahtraan seluruh
rakyat Indonesia.

Ruang lingkup penerimaan keuangan negara


1. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang,
dan melakukan pinjaman;
2. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum
pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. Penerimaan Negara; hak pemerintah pusat yang diakui sebagai penembah
nilai kekayaan bersih. Meliputi pajak, bukan pajak, dan hibah.
4. Pengeluaran Negara;
5. Penerimaan Daerah;
6. Pengeluaran Daerah;
7. Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain berupa uang, surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang

4
dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/ perusahaan daerah;
8. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum;
9. kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang
diberikan pemerintah.Yang dimaksud dengan “kekayaan pihak lain yang
diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah”
meliputi kekayaan yang dikelola oleh orang atau badan lain berdasarkan
kebijakan pemerintah, yayasan-yayasan di lingkungan kementerian negara/
lembaga, atau perusahaan negara/ daerah.

Jenis-jenis sumber penerimaan keuangan negara


1. Penerimaan Negara dari Pajak
Peneriman pajak menurut UU no 17 tahun 2003, Penerimaan
perpajakan adalah semua penerimaan yang terdiri dari pajak dalam negeri
dan pajak perdagangan internasional. Pajak dalam negeri adalah semua
penerimaan negara yang berasal dari pajak penghasilan,pajak pertambahan
nilai barang dan jasa,pajak penjualan atas barang mewah,pajak bumi dan
bangunan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan,cukai,dan pajak
lainnya. Pajak perdagangan internasional adalah semua penerimaan negara
yang berasal dari bea masuk dan pajak/pungutan ekspor. hingga saat ini
struktur pendapatan negara masih didominasi oleh penerimaan perpajakan,
terutama penerimaan pajak dalam negeri dari sektor nonmigas.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Sesuai dengan namanya, pendapatan ini merupakan pendapatan
yang berasal dari pendapatan non pajak. Menurut Undang-Undang No.9
Tahun 2018 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak, PNBP merupakan
pungutan yang dibayar individu atau badan tertentu dengan memperoleh
manfaat langsung maupun tidak langsung atas layanan atau pemanfaatan
sumber daya. Hak yang diperoleh negara menjadi penerimaan pemerintah

5
pusat di luar penerimaan perpajakan dan hibah serta dikelola lewat
mekanisme APBN.

Adapun jenis-jenis Pendapatan Negara Bukan Pajak adalah


sebagai berikut

 Pemanfaatan Sumber Daya Alam meliputi pemanfaatan bumi, air,


udara, ruang angkasa, dan kekayaan alam yang terkandung dan
dikuasai oleh negara. Contoh minyak dan gas.
 Pelayanan yaitu segala bentuk penyediaan barang, jasa, atau
pelayanan administratif yang menjadi tanggung jawab pemerintah
baik untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun pelaksanaan
ketentuan perundang-undangan. Contoh Kereta Api, pendidikan,
kesehatan, dan hak cipta.
 Pengelolaan Kekayaan Negara Dipisahkan ialah pengelolaan atas
kekayaan negara yang berasal dari anggaran pendapatan dan
belanja negara yang dijadikan penyertaan modal negara atau
perolehan lainnya yang sah. Misal, dividen BUMN atau obligasi.
 Pengelolaan Barang Milik Negara adalah kegiatan penggunaan,
pemanfaatan, dan pemindahtanganan semua barang yang dibeli
atau diperoleh atas beban anggaranpendapatan dan belanja negara
atau berasal dari perolehan lain yang sah.
 Pengelolaan Dana ialah pengelolaan atas dana pemerintah yang
besumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)
atau perolehan lain yang sah untuk tujuan tertentu. Misalnya sisa
anggaran pembangunan.
 Hak Negara lainnya yaitu hak negara selain sumber penerimaan
negara yang disebutkan sebelumnya yang diatur dalam perundang-
undangan. Misalnya barang sitaan yang dilelang atau denda dari
pelanggaran masyarakat.
3. Hibah

6
Dalam UU PNBP, Hibah merupakan sebagai penerimaan diluar
PNBP meskipun merupakan penghasilan non pajak. Oleh karena itu, hibah
memiliki klasifikasi dan aturan tersendiri. Hibah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengadaan
Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah. Hibah diartikan setiap
penerimaan negara dalam bentuk devisa, devisa yang dirupiahkan, rupiah,
barang, jasa, dan/atau surat berharga yang diperoleh dari Pemberi Hibah
yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari dalam negeri maupun
luar negeri.
Adapun jenis-jenis adalah sebagai berikut.
 Hibah terencana merupakan mekanisme hibah yang direncanakan
dan dicatat melalui Daftar Rencana Kegiatan Hibah (DRKH).
 Hibah langsung atau disebut sebagai hibah non-DRKH, ialah hibah
tanpa melalui mekanisme perencanaan
 Hibah melalui KPPN yaitu hibah yang penarikannya dilakukan di
Bendahara Umum Negara (BUN) atau Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara (KPPN).
 Hibah tanpa melalui KPPN, sesuai dengan namanya, proses
penarikan dana hibah jenis ini tidak dilaksanakan di BUN atau
KPPN
 Hibah dalam negeri ialah hibah yang berasal dari lembaga
keuangan maupun non-keuangan dalam negeri, pemerintah daerah, 
perusahaan atau orang asing yang melakukan kegiatan atau
berdomisili di Indonesia.
 Hibah luar negeri yaitu hibah yang bersumber atau diberikan oleh
negara asing, lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),lembaga
internasional, lembaga keuangan asing, atau lembaga lainnya serta
perusahaan atau orang Indonesia yang berdomisili dan melakukan
kegiatan di luar negeri.
 Hibah daerah ialah hibah yang merupakan pengalihan atau
pelimpahan hak atas sesuatu dari pemerintah atau pihak lain

7
kepada Pemerintah Daerah atau sebaliknya yang secara spesifik
telah ditetapkan peruntukannya dan dilakukan melalui perjanjian.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penerimaan Keuangan Negara adalah uang yang masuk ke kas negara. Dalam
Undang-undang ini yang dimaksud dengan : Keuangan Negara adalah semua
hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu
baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Menurut Adetya
(2014) Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh negara
untuk membiayai dan menjalankan setiap program-program pemerintahan
yang dimana semua hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk
membiayai pembangunan dan meningkatkan kesejahtraan seluruh rakyat
Indonesia.

Saran
Kami sebagai penyususn makalah ini menyadari banyak sekali kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan pada makalah ini. Kami akan memperbaiki
makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat
dipertanggung jawabkan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan diatas yang telah kami
buat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan


Praktik, Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta
Brondolo, John, Carlos Silvani, Eric le Brogne dan Frank Bosch. 2008.
Tax Administration Reform and Fiscal Adjustemnt: The Case of
Brotodiharjo, R. Santoso. 2003. Pengantar Ilmu Hukum Pajak, Cetakan
Pertama, Edisi Keempat, Bandung : Refika Aditama
Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi
Revisi. Jogjakarta. (UPP) AMP YKPN
Hidayat, Nur. 2005. Upaya Mengoptimalkan Penerimaan Pajak, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Terapan, Vol. 1 dan 2
Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Jogjakarta: BPFE
Jenkins, Glenn & Gangadhar Prassad Shukla. 2006. Tax Analysis
Revenue Forecasting, Harvard Institute for International Development,
Harvard University
Juanim. 2004. Analisis Jalur dalam Riset Pemasaran Teknik Pengolahan
Data SPSS dan LISREL. Penerbit Fakultas Ekonomi Unpas Bandung.

Anda mungkin juga menyukai