Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“Perpajakan”

Dosen Pengampu : Lalu Hendra Wijaya, ME

MUHAMMAD SALMAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI BISNIS

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiran-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ilmiah tentang Seandainya Indonesia Tanpa Pancasila.
Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Seandainya Indonesia
Tanpa Pancasila ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca.

Anjani, 20 Desember 2021


Muhammad Salman

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..............................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pajak ............................................................................................2


B. Fungsi Pajak .................................................................................................3
C. Syarat Pemungutan pajak .............................................................................4
D. Pengertian Hukum Pajak ..............................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
4
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pajak merupakan penerimaan negara terbesar yang digunakanuntuk
pengeluaran pemerintah dan pembangunan.Penerimaan pajakdigunakan sebagai
alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untukmendapatkan penerimaan baik
yang bersifat langsung maupun tidaklangsung dari masyarakat guna membiayai
pengeluaran rutin sertapembangunan nasional.Alokasi pajak tidak hanya diberikan
kepada rakyatyang membayar pajak tetapi juga untuk kepentingan rakyat yang
tidak membayar pajak.
Sesuaidengan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun2007, pajak
adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang olehorang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dandigunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pajak.?
b. Apa saja fungsi dari pajak.?
c. Apa syarat pemungutan pajak.?
d. Apa yang dimaksud hukum pajak.?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian pajak.
b. Untuk mengetahui fungsi pajak.
c. Untuk mengetahui syarat pemungutan pajak.
d. Untuk mengetahui pengertian hukum pajak.

5
BAB II
Pembahasan
A.Pengertian Pajak
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk negara. Setiap sen uang pajak
yang dibayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan negara dari sektor
pajak. Penggunaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun
daerah demi kesejahteraan masyarakat.
Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan untuk kepentingan
pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah untuk mendanai
pembangunan di pusat dan daerah, seperti membangun fasilitas umum,
membiayai anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain.
Pemungutan pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-
undang.
B. Fungsi pajak
Pajak memiliki peranan yang signifikan dalam kehidupan bernegara,
khususnya pembangunan. Pajak merupakan sumber pendapatan negara dalam
membiayai seluruh pengeluaran yang dibutuhkan, termasuk pengeluaran untuk
pembangunan. Sehingga pajak mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1. Fungsi Anggaran (Fungsi Budgeter)

Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara dengan cara


mengumpulkan dana atau uang dari wajib pajak ke kas negara untuk membiayai
pembangunan nasional atau pengeluaran negara lainnya.

Dengan demikian, fungsi pajak merupakan sumber pendapatan negara yang


memiliki tujuan menyeimbangkan pengeluaran negara dengan pendapatan negara.
2. Fungsi Mengatur (Fungsi Regulasi)

Pajak merupakan alat untuk melaksanakan atau mengatur kebijakan negara dalam
lapangan sosial dan ekonomi. Fungsi mengatur tersebut antara lain:

6
Pajak dapat digunakan untuk menghambat laju inflasi.
Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong kegiatan ekspor, seperti
pajak ekspor barang.
Pajak dapat memberikan proteksi atau perlindungan terhadap barang produksi
dari dalam negeri, contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Pajak dapat mengatur dan menarik investasi modal yang membantu
perekonomian agar semakin produktif.

3. Fungsi Pemerataan (Pajak Distribusi)

Pajak dapat digunakan untuk menyesuaikan dan menyeimbangkan antara


pembagian pendapatan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat.
4. Fungsi Stabilisasi

Pajak dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian,


seperti untuk mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak yang tinggi,
sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi. Sedangkan untuk mengatasi
kelesuan ekonomi atau deflasi, pemerintah menurunkan pajak, sehingga jumlah
uang yang beredar dapat ditambah dan deflasi dapat di atasi.

Keempat fungsi pajak di atas merupakan fungsi dari pajak yang umum dijumpai
di berbagai negara. Di Indonesia, pemerintah lebih menitikberatkan pada dua
fungsi pajak sebagai pengatur dan budgeter. Lembaga pemerintah yang mengelola
pajak negara di Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada di
bawah Kementerian Keuangan.

Tanggung jawab atas kewajiban membayar pajak berada pada anggota


masyarakat sendiri untuk memenuhi kewajiban tersebut, sesuai dengan sistem self
assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia. Self assessment
berarti wajib pajak menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melapor

7
kewajiban perpajakannya sendiri. Jadi tidak memaksa wajib pajak membayar
pajak sebesar-besarnya, tapi sesuai dengan aturan perundang-undangan.

DJP sesuai fungsinya berkewajiban melakukan pembinaan, penyuluhan,


pelayanan, serta pengawasan kepada masyarakat. Dalam melaksanakan fungsinya
tersebut, DJP berusaha sebaik mungkin memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai visi dan misinya.

C.Syarat Pemungutan Pajak


Syarat pemungutan pajak adalah landasan prinsip yang harus ada dalam setiap
aktivitas pemungutan pajak. Berikut ini 5 syarat pemungutan pajak di Indonesia.

 Syarat Keadilan (pemungutan pajak harus adil).


 Syarat Yuridis (pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang).
 Syarat Ekonomis (pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian
nasional).
 Syarat Finansial (pemungutan pajak harus efisien).
 Syarat Sederhana (sistem pemungutan pajak harus sederhana).

Dalam setiap aktivitas pemungutan pajak, penerapan sekian syarat tersebut punya
arti yang penting. Sebab, tanpa syarat tersebut, aktivitas pemungutan pajak bisa
menghadapi kendala bahkan melenceng dari target yang ditetapkan.
Agar lebih jelas lagi, berikut ini uraian dari masing-masing syarat pemungutan
pajak tersebut:
 Syarat Keadilan
Pemungutan pajak harus berlandaskan keadilan, baik dalam peraturan perundang-
undangan maupun dalam pelaksanaan pemungutan pajak. Landasan keadilan ini
merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai keadilan bagi masyarakat.
Contoh dari adil yang dimaksud antara lain:

8
Wajib pajak memiliki hak dan kewajiban yang diatur oleh undang-undang.
Setiap warga negara yang memenuhi syarat sebagai wajib pajak haruslah
menyetorkan pajaknya.
Adanya sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran pajak yang terjadi.

 Syarat Yuridis
Pemungutan pajak selalu didasarkan pada undang-undang yang berlaku. Salah
satu undang-undang yang mengatur pemungutan pajak adalah Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan. Dengan adanya
pengaturan dalam bentuk undang-undang, pemerintah memberikan jaminan
hukum bagi terlaksananya aktivitas pemungutan pajak.

 Syarat Ekonomis
Pemungutan pajak tidak boleh mengganggu aktivitas perekonomian yang dapat
mengakibatkan kelesuan perekonomian nasional. Contohnya, pemungutan pajak
tidak boleh mengganggu aktivitas produksi ataupun perdagangan yang sedang
berlangsung.
 Syarat Finansial
Pemungutan pajak harus dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga hasil yang
diperoleh maksimal. Efisien maksudnya pemungutan pajak harus dilakukan
dengan mudah, tepat sasaran, tepat waktu dan biaya minimal.

Efektif artinya pemungutan pajak harus membawa hasil sesuai perhitungan yang
telah dilakukan. Dalam syarat ini, biaya pemungutan pajak harus lebih kecil
daripada pemasukan pajak yang diterima kas negara.
Syarat Sederhana

Sistem pemungutan pajak harus sederhana dan mudah dimengerti wajib pajak.
Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan membantu wajib pajak dalam
melaporkan pajak mereka dan mendorong masyarakat memenuhi kewajiban

9
perpajakan. Dengan demikian, pemasukan negara dari pajak akan semakin
meningkat.
D.Pengertian Hukum Pajak

Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban
serta hubungan antara wajib pajak dan pemerintah selaku pemungut pajak.

Namun, tafsir mengenai apa itu hukum pajak sebenarnya beragam. Setidaknya,
terdapat enam ahli yang pernah mengungkapkan pendapatnya mengenai hukum
pajak, yakni:

Santoso Brotodihardjo

Menurut Santoso Brotodihardjo, hukum pajak atau yang juga dikenal sebagai
hukum fiskal merupakan aturan-aturan yang meliputi wewenang atau hak
pemerintah dalam mengambil kekayaan seseorang dan memberikannya kembali
ke masyarakat melalui kas negara.

Dalam hal ini, hukum pajak merupakan hukum publik yang mengatur hubungan
orang pribadi atau badan hukum yang memiliki kewajiban untuk menunaikan
pajak (wajib pajak) dengan negara.

Bohari

Pendapat senada juga diutarakan oleh Bohari. Menurutnya, hukum pajak


merupakan kumpulan peraturan perundang-undangan yang mengatur rakyat
selaku pihak yang membayar pajak dengan pemerintah selaku pemungut pajak.

Rachmat Soemitro

Menurut Rachmat Soemitro, hukum pajak adalah kumpulan peraturan yang


mengatur hubungan rakyat selaku pembayar pajak dengan pemerintah selaku
pemungut pajak.

Erly Suandy

Erly Suandy juga mengungkapkan hal yang tidak jauh berbeda. Menurutnya,
hukum pajak atau hukum fiskal merupakan bagian dari hukum publik yang
mengatur hubungan antara rakyat selaku wajib pajak dengan penguasa atau
pemerintah selaku pemungut pajak.

10
Dr. Soeparman Soehamidjaja

Pendapat yang berbeda disampaikan oleh Dr. Soeparman Soehamidjaja.


Menurutnya, hukum pajak adalah hukum yang mengatur masalah perpajakan yang
akan meringankan biaya produksi barang dan jasa untuk mencapai kesejahteraan
umum.

Hartono Hadisoeprapto

Smentara, Hartono Hadisoeprapto menyatakan, hukum pajak adalah serangkaian


peraturan yang mengatur bagaimana pajak dipungut, atas keadaan atau peristiwa
apa pajak tersebut dikenakan, serta berapa besar atau jumlah pajak yang
dikenakan.

11
BAB III
Kesimpulan
Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara dengan cara
mengumpulkan dana atau uang dari wajib pajak ke kas negara untuk membiayai
pembangunan nasional atau pengeluaran negara lainnya.

Pajak dapat digunakan untuk menstabilkan kondisi dan keadaan perekonomian,


seperti untuk mengatasi inflasi, pemerintah menetapkan pajak yang tinggi,
sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.

Keempat fungsi pajak di atas merupakan fungsi dari pajak yang umum dijumpai
di berbagai negara.

Lembaga pemerintah yang mengelola pajak negara di Indonesia adalah Direktorat


Jenderal Pajak (DJP) yang berada di bawah Kementerian Keuangan.

C.Syarat Pemungutan Pajak Syarat pemungutan pajak adalah landasan prinsip


yang harus ada dalam setiap aktivitas pemungutan pajak.

Agar lebih jelas lagi, berikut ini uraian dari masing-masing syarat pemungutan
pajak tersebut: • Syarat Keadilan Pemungutan pajak harus berlandaskan
keadilan, baik dalam peraturan perundang-undangan maupun dalam pelaksanaan
pemungutan pajak.

Dalam syarat ini, biaya pemungutan pajak harus lebih kecil daripada pemasukan
pajak yang diterima kas negara.

Sistem pemungutan pajak yang sederhana akan membantu wajib pajak dalam
melaporkan pajak mereka dan mendorong masyarakat memenuhi kewajiban
perpajakan.

12
D.Pengertian Hukum Pajak Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang
mengatur hak dan kewajiban serta hubungan antara wajib pajak dan pemerintah
selaku pemungut pajak.

Setidaknya, terdapat enam ahli yang pernah mengungkapkan pendapatnya


mengenai hukum pajak, yakni: Santoso Brotodihardjo Menurut Santoso
Brotodihardjo, hukum pajak atau yang juga dikenal sebagai hukum fiskal
merupakan aturan-aturan yang meliputi wewenang atau hak pemerintah dalam
mengambil kekayaan seseorang dan memberikannya kembali ke masyarakat
melalui kas negara.

Dalam hal ini, hukum pajak merupakan hukum publik yang mengatur hubungan
orang pribadi atau badan hukum yang memiliki kewajiban untuk menunaikan
pajak (wajib pajak) dengan negara.

Menurutnya, hukum pajak merupakan kumpulan peraturan perundang-undangan


yang mengatur rakyat selaku pihak yang membayar pajak dengan pemerintah
selaku pemungut pajak.

Rachmat Soemitro Menurut Rachmat Soemitro, hukum pajak adalah kumpulan


peraturan yang mengatur hubungan rakyat selaku pembayar pajak dengan
pemerintah selaku pemungut pajak.

Menurutnya, hukum pajak atau hukum fiskal merupakan bagian dari hukum
publik yang mengatur hubungan antara rakyat selaku wajib pajak dengan
penguasa atau pemerintah selaku pemungut pajak.

Hartono Hadisoeprapto Smentara, Hartono Hadisoeprapto menyatakan, hukum


pajak adalah serangkaian peraturan yang mengatur bagaimana pajak dipungut,
atas keadaan atau peristiwa apa pajak tersebut dikenakan, serta berapa besar atau
jumlah pajak yang dikenakan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Pajak, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Edited by Cermati.com 26 Februari 2020.

https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisnya

Syarat Pemungutan Pajak: Ini Pengertian, Dasar Hukum dan


Penjelasannya Oleh Online Pajak August 7, 2018.
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/syarat-pemungutan-pajak-ini-
pengertian-dasar-hukum-dan-penjelasannya

Hukum Pajak: Pengertian, Fungsi dan Sejarahnya Oleh Online Pajak


September 29, 2018 .
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/hukum-pajak

14

Anda mungkin juga menyukai