DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KADIRI
1
LATAR BELAKANG
Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah gejala masyarakat, artinya pajak hanya ada di
dalam masyarakat[1]. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang pada suatu waktu
berkumpul untuk tujuan tertentu. Negara adalah masyarakat yang mempunyai tujuan tertentu.
Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup masyarakat dan kepentingan
individu, menjadi beban dari individu yang bersangkutan dan berasal dari penghasilannya
sendiri. Biaya hidup negara adalah untuk kelangsungan alat-alat negara, administrasi negara,
lembaga negara, dan seterusnya, dan harus dibiayai dari penghasilan negara.
Pada mulanya pajak bukan merupakan suatu pungutan melainkan hanya berupa pemberian
secara sukarela oleh rakyat kepada raja dalam memelihara kepentingan negara, seperti
menjaga keamanan negara, menyediakan jalan umum, membayar gaji pegawai dan lain-lain.
Bagi penduduk yang tidak melakukan penyetoran maka ia diwajibkan melakukan pekerjaan-
pekerjaan untuk kepentingan umum untuk beberapa hari lamanya dalam satu tahun.
Penghasilan negara adalah berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak, dan atau dari hasil
kekayaan alam yang ada di dalam negara itu (natural resources).Dua sumber itu merupakan
sumber terpenting yang memberikan penghasilan kepada negara. Penghasilan itu untuk
membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu
seperti kesehatan masyarakat, pendidikan, kesejahteraan dan sebagainya. Jadi, dimana ada
kepentingan masyarakat, disana timbul pungutan pajak sehingga pajak adalah senyawa
Pungutan pajak memang pada dasarnya mengurangi penghasilan ataupun kekayaan individu
akan tetapi sebaliknya merupakan penghasilan masyarakat yang kemudian di kembalikan lagi
yang akhirnya kembali lagi kepada seluruh masyarakat yang bermanfaat bagi rakyat, baik
yang membayar maupun tidak. Seperti yang dikatakan oleh Rohmat Soemitro bahwa
membayar pajak itu tidak saja berarti kewajiban ikut serta memikul beban negara
(pengeluaran negara), tetapi juga merupakan hak untuk serta memikul sebagian dari beban
Pajak mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan bernegara, khususnya didalam
pembangunan karena pajak merupakan sumber penghasilan negara untuk membiayai semua
adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberikan kepercayaan untuk
memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan sendiri atas pajak yang terhutang terhadap
negara. Disamping cara Self Assessment System terdapat cara lain yaitu sistem pemotongan
(withholding system). Withholding System merupakan cara yang paling mudah yang
dilakukan pemerintah untuk memungut pajak, yaitu dengan cara mewajibkan wajib pajak
untuk melakukan pungutan dan pemungutan pajaknya oleh pihak lain. Dengan cara ini maka
pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk memungut pajak.
Dalam pemungutan pajak subjek dan objek pajak harus jelas. Oleh karena itu harus dikelola
dengan baik dan benar sehingga data wajib pajak sesuai. Selain itu, tarif pajak harus
ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku saat itu. Dengan demikian para wajib pajak
dapat rutin dan patuh membayar pajak. Subjek pajak adalah orang, badan atau kesatuan
lainnya yang telah memenuhi syarat-syarat subjektif, yaitu bertempat tinggal atau
berkedudukan di Indonesia. Subjek pajak baru menjadi wajib pajak bila telah memenuhi
syarat-syarat obyektif. Objek pajak adalah apa yang dikenakan pajak. Mengingat penting dan
3
strategisnya objek pajak karena menyangkut apa yang dikenakan atau tidak dikenakannya
pajak atas objek dimaksud, sehingga dalam UU perpajakan kita selalu dengan tegas
TUJUAN
RUANG LINGKUP
PEMBAHASAN
Mengukuhkan perusahaan Anda menjadi Perusahaan Kena Pajak (PKP) adalah langkah awal
yang bisa Anda lakukan untuk mendorong perusahaan menjadi lebih besar dan profesional.
dianggap sebagai beban yang wajib dibayarkan oleh perusahaan. Dengan adanya pajak,
pengusaha akan berusaha meminimalkan pajak yang dibayar agar laba yang diperoleh akan
lebih optimal.
4
Perencanaan pajak dan manajemen pajak biasanya dilakukan perusahaan sebagai salah satu
cara untuk tetap memenuhi kewajiban pajaknya dengan baik. Pajak yang dibayarkan dapat
ditekan serendah mungkin agar tetap memperoleh laba yang diinginkan. Cara tersebut
dilakukan untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak agar perusahaan tetap untung.
4. Reputasi Perusahaan
Perusahaan yang dalam seluruh kegiatannya kurang atau sering terlambat dalam membayar
pajak dapat memperburuk reputasi dan citra perusahaan. Dengan lebih berhati-hati menyusun
laporan keuangan perusahaan, dapat menjadi cara efektif untuk mengantisipasi hal tersebut.
Selain itu, Anda juga bisa mencatat berbagai tanggal penting dimana perusahaan harus setor
Perusahaan yang tidak kena pajak lebih berpotensi dalam mengalami pemborosan keuangan
perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan kurang mengkaji dan merencanakan keuangan
perusahaannya dengan matang, termasuk perhitungan nilai akhir besar laba perusahaan.
KESIMPULAN
Dari sini dapat diketahui bahwa perkembangan hukum perusahaan dan perpajakan di
DAFTAR PUSTAKA
https://klikpajak.id/blog/berita-pajak/pengaruh-pajak-terhadap-perusahaan/
https://insertpoin.blogspot.com/2016/05/makalah-hukum-pajak.html