Anda di halaman 1dari 6

PAPER

“HUKUM PERUSAHAAN DAN PERPAJAKAN”

HUKUM PERUSAHAAN DAN PERPAJAKAN

DOSEN PENGAMPU

Dr. PAULUS BINGADIPUTRA, S.H., M.Hum.

DISUSUN OLEH

ENDY SATYA RAHMANTO, S.H. ( 19120040 )

PROGRAM PASCA SARJANA

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KADIRI
1

HUKUM PERUSAHAAN DAN PERPAJAKAAN

LATAR BELAKANG

Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah gejala masyarakat, artinya pajak hanya ada di

dalam masyarakat[1]. Masyarakat adalah kumpulan manusia yang pada suatu waktu

berkumpul untuk tujuan tertentu. Negara adalah masyarakat yang mempunyai tujuan tertentu.

Kelangsungan hidup negara juga berarti kelangsungan hidup masyarakat dan kepentingan

masyarakat. Untuk kelangsungan hidup masing-masing diperlukan biaya. Biaya hidup

individu, menjadi beban dari individu yang bersangkutan dan berasal dari penghasilannya

sendiri. Biaya hidup negara adalah untuk kelangsungan alat-alat negara, administrasi negara,

lembaga negara, dan seterusnya, dan harus dibiayai dari penghasilan negara.

Pada mulanya pajak bukan merupakan suatu pungutan melainkan hanya berupa pemberian

secara sukarela oleh rakyat kepada raja dalam memelihara kepentingan negara, seperti

menjaga keamanan negara, menyediakan jalan umum, membayar gaji pegawai dan lain-lain.

Bagi penduduk yang tidak melakukan penyetoran maka ia diwajibkan melakukan pekerjaan-

pekerjaan untuk kepentingan umum untuk beberapa hari lamanya dalam satu tahun.

Penghasilan negara adalah berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak, dan atau dari hasil

kekayaan alam yang ada di dalam negara itu (natural resources).Dua sumber itu merupakan

sumber terpenting yang memberikan penghasilan kepada negara. Penghasilan itu untuk

membiayai kepentingan umum yang akhirnya juga mencakup kepentingan pribadi individu

seperti kesehatan masyarakat, pendidikan, kesejahteraan dan sebagainya. Jadi, dimana ada

kepentingan masyarakat, disana timbul pungutan pajak sehingga pajak adalah senyawa

dengan kepentingan umum.


2

Pungutan pajak memang pada dasarnya mengurangi penghasilan ataupun kekayaan individu

akan tetapi sebaliknya merupakan penghasilan masyarakat yang kemudian di kembalikan lagi

kepada masyarakat, melaui pengeluaran-pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

yang akhirnya kembali lagi kepada seluruh masyarakat yang bermanfaat bagi rakyat, baik

yang membayar maupun tidak. Seperti yang dikatakan oleh Rohmat Soemitro bahwa

membayar pajak itu tidak saja berarti kewajiban ikut serta memikul beban negara

(pengeluaran negara), tetapi juga merupakan hak untuk serta memikul sebagian dari beban

negara, sesuai dengan kemampuannya.[2]

Pajak mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan bernegara, khususnya didalam

pembangunan karena pajak merupakan sumber penghasilan negara untuk membiayai semua

pengeluaran, termasuk pengeluaran pembangunan. Sistem pemungutan pajak di indonesia

adalah Self Assessment System yang berarti wajib pajak diberikan kepercayaan untuk

memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporkan sendiri atas pajak yang terhutang terhadap

negara. Disamping cara Self Assessment System terdapat cara lain yaitu sistem pemotongan

(withholding system). Withholding System merupakan cara yang paling mudah yang

dilakukan pemerintah untuk memungut pajak, yaitu dengan cara mewajibkan wajib pajak

untuk melakukan pungutan dan pemungutan pajaknya oleh pihak lain. Dengan cara ini maka

pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk memungut pajak.

Dalam pemungutan pajak subjek dan objek pajak harus jelas. Oleh karena itu harus dikelola

dengan baik dan benar sehingga data wajib pajak sesuai. Selain itu, tarif pajak harus

ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku saat itu. Dengan demikian para wajib pajak

dapat rutin dan patuh membayar pajak. Subjek pajak adalah orang, badan atau kesatuan

lainnya yang telah memenuhi syarat-syarat subjektif, yaitu bertempat tinggal atau

berkedudukan di Indonesia. Subjek pajak baru menjadi wajib pajak bila telah memenuhi

syarat-syarat obyektif. Objek pajak adalah apa yang dikenakan pajak. Mengingat penting dan
3

strategisnya objek pajak karena menyangkut apa yang dikenakan atau tidak dikenakannya

pajak atas objek dimaksud, sehingga dalam UU perpajakan kita selalu dengan tegas

dinyatakan apa yang menjadi objek setiap jenis pajak.

TUJUAN

Mengetahui perkembangan Hukum Perusahaan dan Perpajakan di Indonesia

RUANG LINGKUP

Perusahaan yang ada di Inddonesia.

PEMBAHASAN

Pengaruh Pajak Terhadap Perusahaan

1. Mendorong Perkembangan Perusahaan

Mengukuhkan perusahaan Anda menjadi Perusahaan Kena Pajak (PKP) adalah langkah awal

yang bisa Anda lakukan untuk mendorong perusahaan menjadi lebih besar dan profesional.

2. Menentukan Nilai Akhir Besar Laba Perusahaan

Dalam perusahaan, pengusaha seringkali mengidentifikasikan pajak sebagai beban. Pajak

dianggap sebagai beban yang wajib dibayarkan oleh perusahaan. Dengan adanya pajak,

pengusaha akan berusaha meminimalkan pajak yang dibayar agar laba yang diperoleh akan

lebih optimal.
4

3. Perusahaan Melakukan Perencanaan dan Manajemen Pajak

Perencanaan pajak dan manajemen pajak biasanya dilakukan perusahaan sebagai salah satu

cara untuk tetap memenuhi kewajiban pajaknya dengan baik. Pajak yang dibayarkan dapat

ditekan serendah mungkin agar tetap memperoleh laba yang diinginkan. Cara tersebut

dilakukan untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak agar perusahaan tetap untung.

4. Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang dalam seluruh kegiatannya kurang atau sering terlambat dalam membayar

pajak dapat memperburuk reputasi dan citra perusahaan. Dengan lebih berhati-hati menyusun

laporan keuangan perusahaan, dapat menjadi cara efektif untuk mengantisipasi hal tersebut.

Selain itu, Anda juga bisa mencatat berbagai tanggal penting dimana perusahaan harus setor

atau lapor pajak.

5. Mengetahui Letak Efisiensi Perusahaan

Perusahaan yang tidak kena pajak lebih berpotensi dalam mengalami pemborosan keuangan

perusahaan. Hal ini terjadi karena perusahaan kurang mengkaji dan merencanakan keuangan

perusahaannya dengan matang, termasuk perhitungan nilai akhir besar laba perusahaan.

KESIMPULAN

Dari sini dapat diketahui bahwa perkembangan hukum perusahaan dan perpajakan di

indonesia sangatlah berpengaruh sebab naik turunnya ekonomi di indonesia tergantung

bagaimana cara negara indonesia mengatur besar kecilnya pajak.


5

DAFTAR PUSTAKA

https://klikpajak.id/blog/berita-pajak/pengaruh-pajak-terhadap-perusahaan/

https://insertpoin.blogspot.com/2016/05/makalah-hukum-pajak.html

Anda mungkin juga menyukai