Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Vicktor Natanael Purba

NIM : 049181671
KELAS : SI Akuntansi
UPBJJ UT : Jakarta Timur

NASKAH TUGAS TUTORIAL KE-1


HUKUM PAJAK
UNIVERSITAS TERBUKA

SOAL 1

Pajak adalah iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang, sehingga dapat dipaksakan, dengan
tidak mendapat balas jasa secara langsung. Siapa pun dan apa pun pekerjaan kita selama berstatus Wajib
Pajak sudah tentu wajib bayar pajak. Bahkan, badan usaha atau perusahaan pun diwajibkan membayar pajak
ini yang di setor ke negara. Kemukakan pendapat anda, mengapa kita sebagai warga negara diharuskan
membayar pajak?

Jawab
Pada dasarnya, pajak merupakan sebuah kewajiban oleh seseorang atau badan kepada negara, yang diatur
oleh undang-undang dan bersifat memaksa, serta digunakan untuk keperluan publik.
Kilas balik pada masa lampau, faktanya, pajak sudah ada sejak zaman kerajaan di Indonesia.
Lalu, perpajakan berkembang pada saat penjajahan oleh Hindia Belanda.
Pajak pada masa lalu merupakan upeti, seperti upeti rumah, upeti usaha, dan sebagainya. Seiring
berjalannya waktu, sistem perpajakan Indonesia mengalami transformasi.

Saat ini, ada 3 jenis sistem pajak di Indonesia, di antaranya:


 Self assessment system, yaitu sistem pemungutan pajak yang membebankan penentuan besaran
pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak bersangkutan.
 Official assessmenet system, yaitu sistem pemungutan pajak yang membebankan wewenanguntuk
menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau petugas perpajakan sebagai pemungut pajak.
 Withholding assessment system, yaitu sistem yang mana besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga
yang bukan merupakan wajib pajak, juga bukan petugas perpajakan

Pada dasarnya, pajak memiliki 4 fungsi utama, yaitu fungsi anggaran (budgetair), fungsi mengatur
(regulered), fungsi stabilitas, fungsi redistribusi pendapatan.
 Fungsi Anggaran (Budgetair)
Pajak sebagai sumber pendapatan negara, berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara,
seperti pengeluaran dalam hal pembangunan negara. Pajak juga digunakan untuk membiayai pengeluaran
yang berkaitan dengan proses pemerintahan, seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan dan
lainnya.

 Fungsi Mengatur (Regulered)


Pajak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dan pelengkap dari fungsi anggaran, contohnya,
pemerintah memberikan fasilitas keringanan pajak untuk wajib pajak dalam negeri maupun luar negeri yang
ingin melakukan penanaman modal. Contoh lainnya, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk
produk luar negeri sebagai bentuk melindungi produksi dalam negeri.

 Fungsi Stabilitas
Pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga
sehingga inflasi dapat dikendalikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengatur peredaran uang di
masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.

 Fungsi Retribusi Anggaran


Pajak yang dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk
untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

Pajak menjadi penerimaan negara terbesar yang dikumpulkan negara melalui anggaran pendapatan dan
belanja negara (APBN). Jadi ketika wajib pajak taat bayar pajak, ada berbagai manfaat yang dapat dirasakan
kembali oleh masyarakat Indonesia. Mulai dari fasilitas pendidikan yang menjadi lebih baik, fasilitas
kesehatan yang lebih memadai, fasilitas transportasi publik yang lebih nyaman, fasilitas umum dan
infrastruktur yang lebih maju, dan sebagainya.

Selain manfaat-manfaat yang dirasakan, ada beberapa alasan mengapa wajib pajak harus bayar pajak:

 Kewajiban bagi Warga Negara Indonesia


Membayar pajak pada dasarnya adalah kewajiban bagi warga negara Indonesia, terutama mereka yang
sudah dikenai tanggung jawab perpajakan. Jika melanggar atau tidak mematuhinya, akan mendapat
hukuman, seperti denda, bunga, hingga kurungan penjara.

 Bukti Bakti pada Negara


Melakukan pembayaran pajak kepada negara diyakini sebagai bukti bakti kepada negara. Pajak yang
disetorkan akan digunakan untuk membiayai anggaran pembangunan negara (APBN) dan anggaran
pembangunan daerah (APBD). Karena itu, penting bagi orang pribadi dan badan untuk membayar pajak.
 Memperlancar Proses Bisnis
Bagi wajib pajak badan, membayar pajak dapat membantu memperlancar proses bisnis. Tidak hanya
membayar, tetapi juga mematuhi seluruh kewajiban perpajakan, mulai dari memiliki NPWP, memungut
atau memotong pajak dari setiap transaksi yang terjadi, melapor dan membayar pajak usaha.
Menjalankan kewajiban perpajakan ini menjadi bukti badan usaha merupakan wajib pajak yang taat pajak
sehingga dapat memperlancar proses bisnis yang sedang dijalankan. Selain itu, nilai kredibilitas bisnis pun
meningkat, yang dapat membuat nilai bisnis jadi bertambah baik.

 Pemerataan Kesejahteraan Masyarakat


Pembayaran pajak membantu terciptanya pemerataan kesejahteraan masyarakat. Objek dan subjek pajak
tertentu dapat menyumbang pajak lebih besar daripada yang lain. Hasil pungutan pajak tersebut kemudian
digunakan untuk menyediakan fasilitas bagi masyarakat kurang mampu sehingga mengurangi kesenjangan
sosial.

 Berkontribusi kepada Negara


Dengan membayar pajak, artinya turut berkontribusi untuk pembiayaan yang menyangkut kepentingan
bersama, seperti pembangunan infrastruktur, perbaikan fasilitas umum, penyelenggaraan bantuan sosial,
dan sebagainya.
SOAL 2
KPP Pratama Bandung Tegallega berhasil menyita mesin press hidrolik senilai Rp 20 juta dari penanggung
pajak DD, yang merupakan Direktur CV. KKM. Penyitaan dilakukan karena Wajib Pajak tidak segera
melunasi utang pajak yang berasal dari 24 Surat Ketetapan Pajak dengan nilai total sekitar Rp13 juta. CV.
KKM memiliki kemampuan untuk membayar, namun hingga jatuh tempo tidak juga melakukan pelunasan.
Proses sita hingga lelang merupakan bagian dari upaya penagihan pajak yang hingga kini belum dilunasi
utang pajaknya oleh wajib pajak yang bersangkutan. Tindakan sita dan lelang harta penunggak pajak
tersebut dilakukan karena upaya penagihan aktif lainnya tidak dapat membuat penunggak pajak melunasi
utang pajaknya. Kemukakan pendapat anda, apa yang seharusnya dilakukan oleh CV. KMM agar tidak ada
Tindakan sita dan lelang dari kantor pajak atas hutang pajak yang dimilikinya !

Jawab
Seharusnya pihak pimpinan CV. KMM memiliki kesadaran diri untuk taat dalam melakukan pembayaran
pajak Perusahaan agar tidak terjadi penyitaan hingga penyitaan barang. Seperti yang kita ketahui bahwa
setiap Perseorangan atau Perusahaan membayarkan pajak kepada Negara sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan.

Sampai sekarang kesadaran masyarakat membayar pajak masih belum mencapai tingkat sebagaimana yang
diharapkan. Umumnya masyarakat masih sinis dan kurang percaya terhadap keberadaan pajak karena
masih merasa sama dengan upeti, memberatkan, pembayarannya sering mengalami kesulitan, ketidak
mengertian masyarakat apa dan bagaimana pajak dan ribet menghitung dan melaporkannya. Namun masih
ada upaya yang dapat dilakukan sehingga masyarakat sadar sepenuhnya untuk membayar pajak dan ini
bukan sesuatu yang mustahil terjadi. Ketika masyarakat memiliki kesadaran maka membayar pajak akan
dilakukan secara sukarela bukan keterpaksaan.

Dengan pembayaran pajak yang teratur dan mencapai tingkat tertentu, maka fasilitas dalam bidang
kesehatan, pendidikan, transportasi umum, jaminan sosial ataupun sekolaj gratis akan terkelola lebih baik.
Sebagaimana yang kita tahu, bahwa masyarakat di negara maju telah merasakan manfaat dari membayar
pajak.
SOAL 3
Mr. Elmores merupakan warga negara Amerika yang membawa keluarganya untuk tinggal di Indonesia
selama lebih dari dua ratus hari. Sedangkan Bu Yani merupakan warga negara Indonesia yang tinggal
menetap dan bekerja di Australia. Kemukakan pendapat anda, apakah asas pemungutan pajak yang
dikenakan untuk Mr. Elmores dan Bu Yani?

Jawab
Berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan, setiap orang yang menerima penghasilan, dikenakan pajak
penghasilan. Tak terkecuali warga negara asing yang bekerja dan memperoleh penghasilan di Indonesia
akan dikenakan PPh 26. Jika perusahaan Anda mempekerjakan karyawan asing dalam jangka waktu
panjang, maka perusahaan Anda harus dikenakan PPh 21 untuk karyawan asing.

Berdasarkan UU No 36 Tahun 2008, PPh 26 merupakan pajak penghasilan yang dipotong dari sebuah badan
usaha yang melakukan transaksi pembayaran baik berupa gaji, bunga, dan royalti kepada wajib pajak luar
negeri.

Hal yang menentukan bahwa seseorang individu atau sebuah perusahaan harus dikenakan PPh 26 adalah:

 Individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, atau individu yang tinggal di Indonesia tidak
lebih dari 183 hari dalam setahun (12 bulan) dan perusahaan yang tidak didirikan atau berada di
Indonesia yang mengoperasikan usahanya melalui Bentuk Usaha Tetap (BUT) di Indonesia.
 Individu yang tidak bertempat tinggal di Indonesia, individu yang tinggal di Indonesia tidak lebih
dari 183 hari dalam setahun (12 bulan) dan perusahaan yang tidak didirikan atau berada di
Indonesia serta memperoleh penghasilan dari Indonesia tidak melalui suatu Bentuk Usaha Tetap di
Indonesia.

Melihat kriteria di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang tidak didirikan atau berada di Indonesia
ataupun yang mengoperasikan usahanya melalui BUT di Indonesia dikenakan PPh Pasal 26. Semua badan
usaha yang melakukan transaksi kepada wajib pajak luar negeri diwajibkan untuk memotong PPh 26 atas
transaksi tersebut.
Jadi, menurut saya bapak Elmorez wajib membayarkan pajak penghasilan kepada Negara Indonesia sesuai
dengan PPh 26 karena sudah tinggal dan menetap lebih dari 183 hari. Sedangkan istrinya tidak wajib
membayarkan pajak PPh 21 karena istrinya bekerja di luar negeri.

SOAL 4
Jelaskan gambaran menurut anda, sistem dan ketentuan perundang-undangan seperti apakah yang
menyatakan bahwa wajib pajak yang mempunyai kewajiban pajak, wajib menyelesaikan kewajiban pajak
yang terutang kepada negara, wajib pajak wajib mendaftarkan diri dan pengusaha kena pajak wajib
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak pada kantor direktorat jendral
pajak?

Jawab

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 36 TAHUN 2008 Pasal 2

(1)
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal
Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan
kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.

(2)
Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha,
dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak.

Anda mungkin juga menyukai