Anda di halaman 1dari 9

Pengetian pajak : fungsi , manfaat , jenis dan cara membayar

a. pengertian pajak
Kata ‘pajak’ berasal dari bahasa latin ‘taxo’ yang memiliki arti iuran wajib yang
dibayarkan oleh rakyat untuk kepentingan pemerintah dan kepentingan masyarakat itu
sendiri.

Menurut Undang-Undang Nomor 28 tahun 2007 Pasal 1 Nomor 1, Pajak adalah kontribusi


wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa
berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Sedangkan orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan merupakan arti dari Wajib Pajak menurut
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Pasal 1 Nomor 2. Pajak menjadi salah satu sarana
dalam pemerataan pendapatan sumber dana pembangunan negara atau pendapatan warga
negara.

b.ciri ciri pajak


1. Pajak Merupakan Kontribusi Wajib Warga Negara
Artinya setiap orang memiliki kewajiban untuk membayar pajak. Namun hal tersebut hanya
berlaku untuk warga negara yang sudah memenuhi syarat subjektif dan syarat objektif.

2. Pajak Bersifat Memaksa untuk Setiap Warga Negara


Jika seseorang sudah memenuhi syarat subjektif dan objektif, maka wajib untuk membayar
pajak. Dalam undang-undang pajak sudah dijelaskan, jika seseorang dengan sengaja tidak
membayar pajak yang seharusnya dibayarkan, maka ada ancaman sanksi administratif
maupun hukuman secara pidana.

3. Warga Negara Tidak Mendapat Imbalan Langsung


Pajak berbeda dengan retribusi. Contoh retribusi: ketika mendapat manfaat parkir, maka
harus membayar sejumlah uang, yaitu retribusi parkir, namun pajak tidak seperti itu. Pajak
merupakan salah satu sarana pemerataan pendapatan warga negara.

Jadi ketika membayar pajak dalam jumlah tertentu, Anda tidak langsung menerima manfaat
pajak yang dibayar. Yang akan Anda dapatkan, misalnya berupa perbaikan jalan raya di
daerah Anda, fasilitas kesehatan gratis bagi keluarga, beasiswa pendidikan bagi anak Anda,
dan lainnya.

4. Berdasarkan Undang-undang
Artinya pajak diatur dalam undang-undang negara. Ada beberapa undang-undang yang
mengatur tentang mekanisme perhitungan, pembayaran, dan pelaporan pajak.

C. Manfaat Pajak

Pajak mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembangunan sebuah negara. Selain
memiliki fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan suatu negara, pajak juga memiliki
manfaat untuk masyarakat umum dan juga bagi negara tersebut. Berikut adalah manfaat dari
pajak bagi negara maupun

1. Manfaat pajak untuk negara


 Pajak digunakan untuk pengeluaran negara yang bersifat self-liquiditing,
misalnya untuk pengeluaran proyek produktif.
 Pajak juga digunakan untuk pengeluaran reproduktif seperti pengeluaran yang
akan memberikan keuntungan dalam segi ekonomi bagi masyarakat. misalnya
seperti pertanian dan lain-lain.
 Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat self-liquiditing dan tidak
produktif seperti pembangunan untuk sebuah monumen bersejarah dan lain-lain.
 Pajak digunakan untuk pengeluaran yang bersifat tidak produktif seperti
digunakan untuk pembangunan anak yatim dan pertahanan negara.

2. Manfaat Pajak untuk Masyarakat


 Pajak digunakan untuk membangun infrastruktur seperti rumah sakit, jalanan,
sekolah, dan fasilitas umum lainnya.
 Pajak digunakan untuk memberi subsidi bahan bakar minyak dan juga subsidi
pangan.
 Pajak digunakan untuk menyediakan pelayanan transportasi umum.
 Pajak digunakan untuk pelaksanaan hal-hal demokrasi, contohnya seperti pemilu.

D. Fungsi Pajak

1. Fungsi Anggaran atau budgeter


Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan
pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak

2. Fungsi Mengatur atau Regulasi


Selain fungsi anggaran, pajak juga memiliki fungsi regulasi, fungsi yang mengatur
pertumbuhan ekonomi. Dengan kebijakan dari pemerintah, dana dari pajak digunakan untuk
membantu perekonomian negara.

3. Fungsi Pemerataan atau Distribusi


Pajak juga digunakan oleh negara untuk pemerataan kesejahteraan melalui bantuan dana,
jaminan kesehatan dan fasilitas umum. Pajak juga bisa digunakan untuk membiayai
kepentingan umum sehingga bisa menciptakan banyak lapangan pekerjaan baru yang di mana
akan berakhir dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

4. Fungsi stabilisasi
Selain tiga fungsi di atas, pajak memiliki fungsi sebagai stabilisasi. Stabilisasi yang dimaksud
adalah untuk menstabilkan perekonomian negara. Salah satunya adalah masalah inflasi atau
deflasi. Untuk mengurangi inflasi, pemerintah akan mengeluarkan kebijakan untuk
mengurangi peredaran uang.

e.jenis jenis pajak

Pajak berdasarkan sistem pemungutan:


1. Pajak tidak langsung
Pajak tidak langsung atau yang disebut dengan indirect tax adalah pajak yang hanya
diberikan untuk Wajib Pajak jika melakukan perbuatan tertentu. Pajak tidak langsung tidak
bisa dipungut secara berkala, pajak ini hanya bisa dipungut hanya jika sesuatu perbuatan atau
peristiwa terjadi. Misalnya, Pajak Pertambahan Nilai atau PPN yang dipungut ketika sedang
berbelanja di supermarket atau makan di restoran. Selain itu ada juga Pajak Penjualan atas
Barang Mewah, Pajak Ekspor dan Pajak Bea Masuk.

2. Pajak langsung
Pajak langsung atau biasa disebut dengan direct tax adalah pajak yang bebannya ditanggung
oleh Wajib pajak dan tidak bisa dialihkan untuk orang lain. Hal ini karena hak dan kewajiban
pajak melekat pada si Wajib Pajak, maka dari itu pajak ini tidak bisa dialihkan. Pajak
langsung bisa dibayarkan secara berkala berdasarkan Surat Ketetapan Pajak yang dikeluarkan
oleh Kantor Pajak. Beberapa contoh pajak langsung adalah Pajak Penghasilan, Pajak Bumi
dan Bangunan dan Pajak Kendaraan Bermotor.

Pajak berdasarkan sifat:

1. Pajak subjektif
Pajak subjektif adalah pajak yang dikenakan berdasarkan keadaan atau kondisi si Wajib
pajak. Pajak ini bersifat individu, jadi besar kecilnya jumlah pajak yang harus dibayarkan
bergantung pada kemampuan individu Wajib Pajak.

Umumnya, setiap individu yang tinggal di Indonesia memiliki kewajiban untuk membayar
pajak jenis ini. Untuk Warga Negara Asing yang tinggal di Indonesia juga dikenakan Wajib
Pajak apabila memiliki hubungan secara ekonomi dengan Negara Indonesia. Contoh dari
pajak subjektif adalah Pajak Penghasilan dan Pajak Kekayaan.

2. Pajak Objektif
Pajak subjektif adalah pajak yang hanya memperhatikan kondisi objeknya saja dalam
pengenaannya. Pajak subjektif tidak memperhatikan kondisi dari Wajib Pajak itu sendiri. Ada
beberapa golongan yang terkena pajak objektif yaitu WNI yang mempunyai atau
menggunakan alat-alat yang dikenai pajak, pajak yang dikenakan atas kepemilikan barang
mewah dan juga pemakaian barang mewah, WNI yang melakukan pemindahan hartanya dari
Indonesia ke negara lain. Beberapa contoh pajak subjektif adalah Pajak Impor, Bea Masuk,
Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Bea Materai, Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak
Pertambahan Nilai.

Pajak berdasarkan instansi pemungut pajak

1. Pajak negara
Pajak negara adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat. Pajak negara juga disebut
sebagai pajak pusat. Dalam hal ini yaitu Dirjen Bea Cukai, Direktorat Jenderal Pajak dan juga
Kantor Inspeksi Pajak berada di bawah naungan Kementerian Keuangan.

Beberapa contoh dari pajak pusat yaitu: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea perolehan Hak terhadap
Tanah dan Bangunan, Pajak Migas, Bea Materai, Bea Masuk dan juga Bea cukai.

2. Pajak daerah
Pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah. Pajak daerah juga bisa
disebut dengan pajak lokal. Pajak lokal hanya terbatas untuk rakyat di daerah tersebut dan
pemungutan dilakukan oleh Pemda Tingkat I dan II.

Beberapa contoh pajak daerah adalah Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel dan Restoran,
Pajak Hiburan dan Tontonan, Pajak Radio dan Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor.

H. Sanksi jika tidak Membayar Pajak

Membayar pajak merupakan kewajiban yang sudah tertulis di Undang-Undang Dasar 1945.
Karena sifatnya yang memaksa, negara berhak menetapkan sanksi untuk Wajib Pajak yang
tidak taat dalam membayar pajak.

Namun ada juga orang yang dibebaskan untuk tidak membayar pajak oleh peraturan
perundang-undangan. Pemberian sanksi bisa dalam bentuk surat teguran ataupun tindakan
penyanderaan. Penyanderaan ini adalah langkah terakhir dari tindakan hukum yang bisa
dilakukan oleh pemerintah kepada Wajib Pajak yang tidak taat dalam membayar pajak.
Cara Bayar Pajak Rumah secara Offline

Cara bayar pajak rumah secara luring bisa dilakukan dengan mendatangi
gerai yang tercantum dalam SPPT.

Gerai tersebut di antaranya bank, kantor pos, maupun petugas pemungut PBB
kelurahan/desa.

Adapun metode pembayaran secara langsung di tempat dapat dilakukan dengan


langkah berikut:

1. Mendatangi langsung gerai pembayaran PBB seperti kantor pos, bank,


kantor kelurahan, maupun Indomaret

2. Tunjukan STTP atau sebutkan NOP kepada petugas

3. Selesaikan pembayaran sesuai dengan nominal yang dibebankan

Sebagai bukti, kamu akan menerima Surat Tanda Terima Setoran (STTS).

I.Cara membayar pajak online


1. Membuat Kode Billing
Langkah pertama untuk membayar pajak adalah membuat kode billing. Membuat kode
billing bisa melalui Direktorat Jenderal Pajak atau bisa juga lewat internet banking bank
tertentu dan juga bisa melalui Penyedia Jasa Aplikasi Perpajakan seperti PT Achilles
Advanced System, PT Bank Negara Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia, PT CIpta Piranti
Sejahtera, PT Fintek Integrasi DIgital, dan lain-lain.
Berikut adalah data-data yang dibutuhkan untuk membuat kode billing;

 NPWP penyetor pajak
 Kode Jenis Pajak dan Kode Jenis setoran Masa pajak dan tahun pajak
 Jumlah pajak yang akan disetorkan ke kas negara

2. Akses ke E-billing Online Pajak
Langkah kedua adalah mengakses e-Billing Online Pajak.

Jika kamu belum memiliki akun sebelumnya, klik tombol ‘mulai sekarang’ untuk membuat
akun e-Billing Online Pajak.

Setelah itu masukkan alamat e-mail, password dan juga nomor telepon. Jika data sudah diisi
dengan benar, klik tombol ‘daftar’.

3. Klik Setor e-Billing dan PajakPay


Selanjutnya masuk ke menu ‘Setor e-Billing dan PajakPay’.

Jika belum memiliki ID Billing, kamu bisa menekan tombol ‘TAMBAH’ untuk membuat ID
Billing tanpa proses hitung otomatis di OnlinePajak. Di sini kamu bisa memilih jenis-jenis
pajak yang ingin dibayar seperti PPh 21, PPN, PPh 23, PPh Final. Jika tidak bisa menemukan
pajak yang ingin dibayar, klik tombol ‘pajak lainnya’.

Jika sudah memilih pajak yang ingin dibayar, akan keluar dialog box untuk memasukkan
nominal pembayaran. Selanjutnya, klik tombol ‘buat’ jika sudah memasukkan nominal
dengan benar.

4. Pilih Metode Pembayaran


Setelah itu kamu akan diarahkan ke halaman pembayaran. Kamu bisa memilih cara
pembayaran dengan memilih ‘pilihan pembayaran’. Saat ini tersedia dua metode pembayaran
yaitu lewat PajakPay dan metode lainnya.

5. Selesaikan Pembayaran Pajak


Selanjutnya centang semua pajak yang ingin dibayarkan. Jika semua data sudah benar,
tekan ‘lanjutkan pembayaran’.
Setelah itu kamu akan diarahkan ke halaman detail pembayaran. Pada halaman ini kamu bisa
menambah kontak untuk mengirim konfirmasi pembayaran.

Pilih ‘tambah kontak’ pada kolom ‘pengaturan kontak’. Selanjutnya masukan nama, alamat


email dan juga nomor telepon kontak yang ingin kamu tambahkan. Klik ‘tambahkan’ jika
data terisi dengan benar.
Pastikan saldo Pajakpay kamu mencukupi. Jika tidak kamu bisa top up dengan kembali ke
halaman utama dan pilih pilihan ‘setor’ di sebelah kiri halaman. selanjutnya pilih ‘saldo
saya’. Selanjutnya pilih metode transfer dan Bank yang kamu gunakan untuk top up saldo.

Jika saldo sudah mencukupi klik ‘bayar’.


Bila pembayaran sudah berhasil, maka akan muncul ‘pembayaran berhasil’.

Setelah itu tekan OK.

6. Terima Bukti Telah Membayar Pajak


Jika sudah melakukan pembayaran, kamu akan diarahkan ke halaman awal. Bila kamu ingin
mendapatkan Bukti Penerimaan Negara, Klik pilihan ‘NTPN’.

Kamu akan mendapatkan Bukti Penerimaan Negara yang bisa kamu unduh dalam format
PDF.

Anda mungkin juga menyukai