Anda di halaman 1dari 6

Soal Esai

1. Jelaskan yang saudara ketahui tentang hukum pajak!


Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban, serta hubungan
antara wajib pajak dan pemerintah selaku pemungut pajak. Pemerintah dalam hal ini diwakilkan
oleh Direktorat Jendral Pajak, yang berwenang mengambil kekayaan seseorang dalam bentuk
pembayaran pajak. Hukum pajak juga merupakan bagian dari hukum publik, karena hukum
pajak mengatur hubungan antara pemerintah dengan wajib pajak.
 Hukum pajak berfungsi sebagai acuan dalam menciptakan sistem pemungutan pajak yang
berlandaskan keadilan, efisien, serta diatur sejelas-jelasnya dalam Undang-Undang
tentang hukum pajak tersebut.
 Berfungsi sebagai sumber yang menjelaskan tentang siapa subjek dan objek yang perlu
atau tidaknya dijadikan sumber pemungutan pajak  demi meningkatkan potensi pajak
secara keseluruhan.

2. Jelaskan yang saudara ketahui tentang hukum pajak material dan hukum pajak
formal!
a) Hukum Pajak Formal
Hukum pajak yang memuat adanya ketentuan-ketentuan dalam mewujudkan hukum
pajak material menjadi kenyataan. Hukum pajak formal memuat tata cara atau prosedur
penetapan jumlah utang pajak, hak-hak fiskus untuk mengadakan evaluasi. Hukum pajak
formal juga menentukan kewajiban wajib pajak untuk mengadakan pembukuan, serta
prosedur pengajuan surat keberatan maupun banding. Contoh hukum pajak formal adalah
Tata Cara Perpajakan.
b) Hukum Pajak Material
Hukum pajak yang memuat tentang ketentuan-ketentuan terhadap keadaan yang dikenai
pajak (objek pajak), siapa yang akan dikenakan pajak (subjek pajak) dan siapa yang
dikecualikan dengan pajak serta berapa jumlah yang harus dibayar (tarif pajak). Contoh
hukum pajak material adalah Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).

3. Pajak dibagi berdasarkan golongan, sifat, pemungutan. Jelaskan dan berikan


contohnya!
Golongan Pajak Menurut Sifatnya :

 Pajak Subjektif, adalah pajak yang diambil dengan mempertimbangkan kondisi dan

kemampuan subjek pajak atau wajib pajak. Kondisi yang dimaksud seperti status kawin

atau tidak kawin, mempunyai tanggungan keluarga atau tidak. Pajak ini berlaku untuk
setiap wajib pajak yang tinggal di Indonesia. Sementara itu, WNA (Warga Negara Asing)

yang tinggal di Indonesia dikenakan wajib pajak jika memiliki keterikatan ekonomi serta

bisnis dengan Indonesia. Contoh pajak subjektif adalah pajak penghasilan dan pajak

kekayaan.

 Pajak Objektif, pajak yang diambil hanya berdasarkan kondisi objek, tanpa

memperhatikan kondisi dari wajib pajak. Pajak objektif dikenakan pada seorang WNI

(Warga Negara Indonesia) jika penghasilan yang dimiliki sudah memenuhi syarat sesuai

dengan undang-undang yang berlaku. Pajak yang masuk dalam pajak objektif adalah

pajak impor, pajak kendaraan bermotor (PKB), PPN, bea materai, serta bea masuk.

Golongan Oajak Berdasarkan Cara Pemungutannya :

Pajak Langsung, Jenis pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri

oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain. Dengan

demikian, pajak langsung harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan. Pajak

langsung biasanya melekat pada orang pribadi si wajib pajak, sehingga hak dan

kewajibannya tidak dapat dialihkan ke pihak lain. Pajak yang termasuk dalam pajak

langsung di antaranya adalah:

 Pajak penghasilan (PPh).

 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

 Pajak Kendaraan Bermotor.

 Pajak Tidak Langsung


Pajak tidak langsung adalah pajak yang pajak yang bebannya dapat dialihkan atau

dilimpahkan kepada pihak lain. Dengan demikian, pembayaran pajak ini dapat diwakilkan

kepada pihak lain. Pajak tidak langsung juga tidak memiliki surat ketetapan pajak, sehingga

pengenaannya tidak dilakukan secara berkala, namun dikaitkan dengan tindakan perbuatan

atas kejadian.

Ada 3 unsur untuk mengenali pajak tidak langsung:

 Penanggung jawab pajak yaitu orang yang secara formal yuridis diharuskan melunasi

pajak, bila padanya terdapat faktor atau kejadian yang menimbulkan sebab untuk

dikenakan pajak.

 Penanggung pajak yaitu orang yang dalam kenyataannya memikul beban pajak.

 Pemikul beban pajak, yakni orang yang menurut maksud pembuat undang-undang

harus memikul beban pajak.

Golongan Pajaka Berdasarkan Lembaga Pemungutan :

Pajak Pusat, Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat

melalui Dirjen Pajak dan disetorkan langsung ke negara. Hasil dari pungutan jenis pajak

ini kemudian digunakan untuk membiayai APBN, dan digunakan untuk pembangunan

negeri, seperti pembangunan jalan, bantuan kesehatan, sekolah, dan lain sebagainya.

Proses administrasi yang berkaitan dengan pajak ini diproses di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Penyuluhan dan

Konsultasi Perpajakan (KP2KP serta Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak).


Jenis Pajak Pusat adalah sebagai berikut:

 Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

 Pajak Penghasilan (PPh)

 Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPnBM)

 Pajak Bumi dan Bangungan – Pertambangan, perkebunan, dan perhutanan (PBB –

P3)

 Bea Materai

 Pajak Daerah

Pajak daerah adalah berbagai pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah Daerah

baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten. Hasil dari pungutan jenis pajak ini

nantinya digunakan untuk membiayai belanja pemerintah daerah. Contoh pajak daerah

adalah sebagai berikut:

Jenis Pajak Provinsi :

 Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

 Pajak Air Permukaan

 Pajak Rokok

 Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

 Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)


Jenis Pajak Kabupaten/Kota:

 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

 Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)

 Pajak Parkir

 Pajak Air Tanah (PAT)

 Pajak Sarang Burung Walet

 Pajak Hotel

 Pajak Restoran

 Pajak Hiburan

 Pajak Reklame

 Pajak Penerangan Jalan (PPJ)

 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan (PMBLB)

4. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang utang pajak, timbulnya utang pajak dan
hapusnya utang pajak!
utang pajak, timbulnya utang pajak dan hapusnya utang pajak.
Utang pajak merupakan pajak yang masih harus dibayar, termasuk sanksi administrasi berupa
bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pembebasan
Utang pajak tidak berakhir dengan semestinya, tetapi karena ditiadakan oleh salah satu pihak.
Pembebasan biasanya tidak diberikan kepada pokok pajaknya, tetapi terhadap sanksi
administrasi
Penghapusan
Sifat penghapusan sama dengan pembebasan, tetapi diberikan kepada wajib pajak. Penghapusan
utang pajak bisa disebabkan karena kondisi keuangan wajib pajak atau kematian.

Penghapusan Piutang Pajak


Prosedur penghapusan piutang pajak diatur dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2000 pasal 24
dan dijelaskan lebih lanjut dalam KMK No. 565/KMK.04/2000 dan KMK No.
565/KMK.04/2000
Sumber Jawaban :
https://www.pajak.go.id/id/artikel/perlu-diketahui-ini-penyebab-timbulnya-utang-pajak
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/utang-pajak-dan-piutang-pajak

Anda mungkin juga menyukai