2. Jelaskan yang saudara ketahui tentang hukum pajak material dan hukum pajak
formal!
a) Hukum Pajak Formal
Hukum pajak yang memuat adanya ketentuan-ketentuan dalam mewujudkan hukum
pajak material menjadi kenyataan. Hukum pajak formal memuat tata cara atau prosedur
penetapan jumlah utang pajak, hak-hak fiskus untuk mengadakan evaluasi. Hukum pajak
formal juga menentukan kewajiban wajib pajak untuk mengadakan pembukuan, serta
prosedur pengajuan surat keberatan maupun banding. Contoh hukum pajak formal adalah
Tata Cara Perpajakan.
b) Hukum Pajak Material
Hukum pajak yang memuat tentang ketentuan-ketentuan terhadap keadaan yang dikenai
pajak (objek pajak), siapa yang akan dikenakan pajak (subjek pajak) dan siapa yang
dikecualikan dengan pajak serta berapa jumlah yang harus dibayar (tarif pajak). Contoh
hukum pajak material adalah Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
Pajak Subjektif, adalah pajak yang diambil dengan mempertimbangkan kondisi dan
kemampuan subjek pajak atau wajib pajak. Kondisi yang dimaksud seperti status kawin
atau tidak kawin, mempunyai tanggungan keluarga atau tidak. Pajak ini berlaku untuk
setiap wajib pajak yang tinggal di Indonesia. Sementara itu, WNA (Warga Negara Asing)
yang tinggal di Indonesia dikenakan wajib pajak jika memiliki keterikatan ekonomi serta
bisnis dengan Indonesia. Contoh pajak subjektif adalah pajak penghasilan dan pajak
kekayaan.
Pajak Objektif, pajak yang diambil hanya berdasarkan kondisi objek, tanpa
memperhatikan kondisi dari wajib pajak. Pajak objektif dikenakan pada seorang WNI
(Warga Negara Indonesia) jika penghasilan yang dimiliki sudah memenuhi syarat sesuai
dengan undang-undang yang berlaku. Pajak yang masuk dalam pajak objektif adalah
pajak impor, pajak kendaraan bermotor (PKB), PPN, bea materai, serta bea masuk.
Pajak Langsung, Jenis pajak langsung adalah pajak yang bebannya harus ditanggung sendiri
oleh wajib pajak yang bersangkutan dan tidak dapat dialihkan kepada orang lain. Dengan
demikian, pajak langsung harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang bersangkutan. Pajak
langsung biasanya melekat pada orang pribadi si wajib pajak, sehingga hak dan
kewajibannya tidak dapat dialihkan ke pihak lain. Pajak yang termasuk dalam pajak
dilimpahkan kepada pihak lain. Dengan demikian, pembayaran pajak ini dapat diwakilkan
kepada pihak lain. Pajak tidak langsung juga tidak memiliki surat ketetapan pajak, sehingga
pengenaannya tidak dilakukan secara berkala, namun dikaitkan dengan tindakan perbuatan
atas kejadian.
Penanggung jawab pajak yaitu orang yang secara formal yuridis diharuskan melunasi
pajak, bila padanya terdapat faktor atau kejadian yang menimbulkan sebab untuk
dikenakan pajak.
Penanggung pajak yaitu orang yang dalam kenyataannya memikul beban pajak.
Pemikul beban pajak, yakni orang yang menurut maksud pembuat undang-undang
Pajak Pusat, Pajak Pusat adalah pajak yang dipungut langsung oleh pemerintah pusat
melalui Dirjen Pajak dan disetorkan langsung ke negara. Hasil dari pungutan jenis pajak
ini kemudian digunakan untuk membiayai APBN, dan digunakan untuk pembangunan
negeri, seperti pembangunan jalan, bantuan kesehatan, sekolah, dan lain sebagainya.
Proses administrasi yang berkaitan dengan pajak ini diproses di Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Penyuluhan dan
P3)
Bea Materai
Pajak Daerah
Pajak daerah adalah berbagai pajak yang dipungut dan dikelola oleh Pemerintah Daerah
baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten. Hasil dari pungutan jenis pajak ini
nantinya digunakan untuk membiayai belanja pemerintah daerah. Contoh pajak daerah
Pajak Rokok
Pajak Parkir
Pajak Hotel
Pajak Restoran
Pajak Hiburan
Pajak Reklame
4. Jelaskan apa yang saudara ketahui tentang utang pajak, timbulnya utang pajak dan
hapusnya utang pajak!
utang pajak, timbulnya utang pajak dan hapusnya utang pajak.
Utang pajak merupakan pajak yang masih harus dibayar, termasuk sanksi administrasi berupa
bunga, denda atau kenaikan yang tercantum dalam surat ketetapan pajak atau surat sejenisnya
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Pembebasan
Utang pajak tidak berakhir dengan semestinya, tetapi karena ditiadakan oleh salah satu pihak.
Pembebasan biasanya tidak diberikan kepada pokok pajaknya, tetapi terhadap sanksi
administrasi
Penghapusan
Sifat penghapusan sama dengan pembebasan, tetapi diberikan kepada wajib pajak. Penghapusan
utang pajak bisa disebabkan karena kondisi keuangan wajib pajak atau kematian.